Nasib Monica

.

.

.

"Dad sekarang telepon polisi untuk menangkap para mafia itu." perintah Ray.

"Tapi Daddy belum kebagian menyiksa Monica." Darmendra.

"Daddy tidak perlu turun tangan, kami sudah membuatnya lumpuh, sekarang Tante menor itu sudah tidak bisa berjalan lagi." Ren.

"Ha..." Darmendra tercengang mendengar perkataan si kembar.

"Dad tutup mulutnya, nanti kemasukan lalat," Ram, Darmendra tersadar dan langsung menutup mulutnya.

Darmendra pun menelpon polisi dan mengirimkan alamat yang akan dituju. Agar polisi tidak kesulitan.

"Bagaimana dengan Tante itu?" tanya Darmendra.

"Biarkan saja, nanti polisi yang menanganinya." jawab Ray santai.

"Mari kita tinggalkan tempat ini." Roy.

Tanpa menunggu lama mereka pun meninggalkan tempat itu sebelum polisi datang. Mereka berjalan beriringan menuju mobil yang mereka parkirkan sekitar 100 meter dari bangunan tersebut. setelah mereka masuk ke mobil, mereka pun meninggalkan tempat itu. Dengan kelajuan sedang Darmendra menjalankan mobilnya.

Sementara polisi telah datang ketempat kejadian. Dan polisi segera mengamankan mereka yang masih belum sadarkan diri. Begitu pula dengan Monica, tubuhnya begitu lemah dan tidak dapat lagi untuk berbicara. Akhirnya Monica dilarikan kerumah sakit. sudah dipastikan Monica akan mengalami kelumpuhan dan juga bisu.

Darmendra dan si kembar sudah tiba di mansionnya, setelah memarkirkan mobilnya di garasi mereka semua turun. Vera langsung menghampiri si kembar. Vera tidak tahu apa yang terjadi pada si kembar.

"Darimana saja kalian? kenapa sudah sore begini baru pulang?" cecar Vera.

"Kita tadi pulang sekolah langsung jalan jalan, Oma." jawab Ram.

"Benar begitu? Oma kuatir loh?"

Darmendra pun tidak bisa lagi menjawab, semua pertanyaan Omanya, si kembar yang jawab. Tentu saja mereka tidak akan berkata jujur, kalau mereka menjawabnya dengan jujur sudah pasti Oma mereka akan semakin kuatir.

"Ternyata anak anakku juga sangat pandai berakting." batin Darmendra.

"Mommy masak dulu ya untuk kalian, kalian tadi tidak mau makan, maunya makan di rumah saja," Diva meluruskan akting mereka jadi terlihat natural.

"Jadi mereka belum makan?" tanya Vera.

"Mereka yang tidak mau, Mommy." jawab Darmendra, lengkap sudahlah kebohongan mereka.

Diva sudah berada di dapur saat ini. Diva menyiapkan bahan bahan yang akan ia gunakan untuk membuat menu masakannya.

Diva hanya memasak yang mudah dan cepat saja. agar anak anaknya tidak menunggu lama. dan benar saja, tidak sampai 30 menit masakan yang dimasak Diva sudah terhidang dimeja. si kembar pun duduk di kursi masing-masing. Darmendra juga tidak ketinggalan, karena memang sudah merasa lapar, mereka pun makan dengan lahap.

Setelah merasa kenyang, si kembar pun beristirahat dikamar. Darmendra memang sudah menyiapkan kamar untuk mereka semua. Setelah Darmendra tau kalau ia memiliki anak kembar 7, Darmendra langsung bergerak cepat menyiapkan keperluan si kembar.

Si kembar pun segera mandi dikamarnya masing-masing. setelah selesai mandi dan berganti pakaian, si kembar berkumpul dikamar Ray sang kakak sulung.

"Bagaimana ya nasib Tante menor itu?" tanya Ram.

"Tentu saja Tante itu akan lumpuh selamanya." Roy.

"Aku tidak tahu, mengapa rasanya aku begitu dendam kepada Tante itu?" Ram.

"Iya, aku juga," Rakha.

"Kok kita bisa merasakan hal yang sama." Raffa.

"Sudahlah, lebih baik kita istirahat. jangan lagi membahas Tante itu bikin mood ku buruk saja." Ray, baru kali ini Ray berbicara panjang.

Lalu mereka pun tidur berjejer disatu ranjang.

Diva membuka pintu, dilihatnya si kembar sedang tidur. Diva tersenyum melihat pemandangan itu. Darmendra yang kebetulan lewat melihat Diva tersenyum pun menjadi penasaran.

"Ada apa?" tanya Darmendra.

"Aku cuma melihat cara tidur anak anak. melihat mereka seperti itu, siapa yang sangka kalau mereka anak anak yang kejam." Diva.

"Bukankah mereka bocah yang menggemaskan?" tanya Darmendra.

"Iya kalau dalam mode imutnya. tapi kalau dalam menghadapi lawan atau musuh, mereka seperti monster." Diva.

"Mari kita ke balkon."

"Ngapain ke balkon."

"Pengen ngobrol aja." Diva akhirnya pun mengikuti Darmendra menuju balkon.

Darmendra duduk dikursi begitu juga Diva.

"Gimana anak anak bisa begitu hebat?" tanya Darmendra to the point.

"Aku hanya mengingatkan saat menemukan Mona, jadi aku berpikir anak anak juga pasti dalam bahaya. jadi aku memasukkan mereka kekelas bela diri. karena aku berpikir, aku tidak mungkin menjaga mereka setiap saat. Dengan mereka belajar ilmu bela diri setidaknya mereka bisa menjaga dirinya sendiri. aku juga tidak menyangka kalau mereka anak anak yang hebat." Diva.

"Hmmm, aku semakin kagum padamu." Darmendra.

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya?" Diva.

"Tapi kau melakukannya dengan sangat baik. Diusia yang sangat muda kau sudah bisa menjaga tujuh bayi sekaligus." Darmendra.

"Aku tidak sendirian, aku dibantu baby sitter. mereka yang menjaganya sewaktu aku melanjutkan kuliahku yang tertunda." Diva.

"Tapi tetap saja aku merasa kagum. Kalau gadis lain, mungkin akan menyerah atau bahkan tidak mau menjaga anak. tapi kamu berbeda." Darmendra.

"Mungkin ini sudah takdir yang digariskan Allah untukku. sebelumnya aku hanya sebatang kara, tapi sejak kehadiran mereka hidupku terasa lebih indah." Diva.

Darmendra menatap Diva lekat lekat. Diva tidak menyadari karena ianya duduk menyamping.

"Mungkin kamu adalah Dewi penolong yang diutus Tuhan untuk menolong anak anak." Darmendra.

"Aku juga tidak tahu, entah kenapa hatiku merasa tergerak untuk menolong mereka." Diva.

"Semua yang terjadi bukan suatu kebetulan, tapi itulah takdir. Dan kamu telah ditakdirkan untuk menjadi Dewi penolong untuk mereka." Darmendra.

"Ya sudah, aku juga mau istirahat, capek." Diva, Darmendra pun mengangguk.

Diva berjalan menuju kamarnya, dia pun segera mandi. Diva berendam didalam bathtub dengan wangian aroma terapi.

Kurang lebih setengah jam, baru iapun membersihkan diri dari sisa busa sabun yang menempel ditubuhnya. Diva memutar kran shower untuk mengguyur tubuhnya disana. Setelah selesai mandi, Diva pun berganti pakaian. Diva berbaring di ranjang king size yang empuk. Dengan perlahan lahan matanya pun mulai terpejam. Saking lelahnya Diva pun langsung tertidur.

Dikamar Darmendra, Darmendra pun sedang berendam di bathtub. Darmendra merilekskan tubuhnya. Seperti Diva dan si kembar, Darmendra juga merasakan hal yang sama.

Saking paniknya saat mendengar kabar bahwa salah satu putranya diculik. Darmendra hingga lupa memberitahukan kepada Robert bahwa dia tidak masuk kekantor. Tentu saja Robert kelimpungan mengurusi semuanya sendiri.

Darmendra masih berada didalam bathtub dan tidak sadar ia pun tertidur.

Vera masuk kedalam kamar si kembar, melihat si kembar sedang tertidur, tentu saja Vera tidak ingin mengganggu nya.

"Kenapa gak jadi?" tanya Jordan saat Vera datang menghampirinya.

"Mereka lagi tidur, kasihan kalau diganggu mungkin mereka kecapean." Vera.

"Hmmm, biarkan saja dulu, nanti kalau mereka bangun juga bakalan keluar dari kamar." Jordan.

"Iya Daddy benar." Vera.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Muj Ran

Muj Ran

cocok deh satu keluarga ini pintar berakting

2024-03-15

3

Muj Ran

Muj Ran

siapa dulu mommy nya Diva gitu loh /Shhh/

2024-03-15

1

Muj Ran

Muj Ran

/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Merawat si kembar
3 Membawa si kembar jalan jalan
4 Terus mencari
5 Viral
6 Merasa curiga
7 Anak ku kembar tujuh?
8 Menolong
9 menjelang acara.
10 Saat nya tiba.
11 Mendadak terkenal.
12 Panggil aku Daddy
13 Kami punya Daddy?
14 Visual tokoh utama
15 Ram di culik. (part 1)
16 Ram di culik ( part 2)
17 Seven R beraksi.
18 Mengalahkan musuh
19 Ini belum seberapa?
20 Nasib Monica
21 Menolak tawaran.
22 Menolong anak jalanan
23 Meminta bantuan Daddy
24 Membeli rumah minimalis.
25 Ternyata ada parasit
26 Bahagia ternyata sederhana.
27 Pindah ke rumah baru.
28 Tes IQ si kembar.
29 Rencana konser amal
30 Menjelang konser
31 Konser spektakuler.
32 Menjemput si kembar.
33 Melamar Mommy si kembar
34 Pembegal salah cari lawan.
35 Kebahagiaan si kembar (part 1)
36 Kebahagiaan si kembar (part 2)
37 Bertemu teman lama
38 Mendadak jadi Mak comblang.
39 Rencana berhasil.
40 Menikah.
41 Keseruan si kembar
42 Pengen punya adik.
43 menjelang resepsi pernikahan.
44 Resepsi (part 1)
45 Resepsi (part 2)
46 Gagal malam pertama.
47 Kejahilan SEVEN R.
48 Itu rencana kami.
49 Happy birthday SEVEN R
50 Hari pertama sekolah
51 Kelulusan yang tidak terduga.
52 Penculikan.
53 SEVEN R sang pahlawan.
54 Keanehan Diva.
55 Tingkah manja dan kecemburuan Diva.
56 memanjat pohon kedondong.
57 sebuah rahasia (part 1)
58 Sebuah rahasia (part 2)
59 Jangan pelit sama istri.
60 Ada ada saja bumil
61 Mengunjungi panti asuhan.
62 Bumil doyan makan
63 Ada yang ingin main main.
64 Aku kembali, Jordan.
65 Jalan jalan ala bumil.
66 Ada saja pengganggu.
67 Selalu di awasi.
68 Jangan meremehkan kami
69 Kembar lagi
70 Madu
71 Berkunjung.
72 jangan kira kami lemah.
73 pernikahan (Part 1)
74 Pernikahan (part 2)
75 pernikahan (part 3)
76 Hubby I Love you.
77 Menolak ikut kompetisi
78 Sedikit kekacauan di restoran.
79 ternyata wanita gila
80 Terasa kembali muda
81 weekend
82 Jangan beri ampun.
83 Baby girl twins?
84 kami lah iblis kecil.
85 Kebahagiaan Ram.
86 Itu bagian kami.
87 kembali beraktifitas.
88 Skuter kalian bagus.
89 Reinkarnasi dewa?
90 Preman.
91 kapok.
92 Jonathan
93 Ke Indonesia.
94 Dihadang
95 Mengunjungi Serena dan hari terakhir Serena.
96 Kekacauan di sekolah.
97 Kepanikan hot Daddy.
98 Kelahiran baby girl
99 Promosi novel baru
100 penyerangan
101 Berakhir nya klan mafia serigala hitam.
102 Kembali ke mansion
103 Perpisahan sekolah
104 sikembar sang jenius.
105 Selalu menjadi pusat perhatian
106 Masuk SMA
107 Tidak terima
108 Pukulan telak untuk orang sombong
109 itulah yang diajarkan
110 manis
111 Ric cafe
112 pengganggu
113 Dewa penyelamat
114 Tidak berkutik lagi
115 sedikit kekacauan
116 Menyesal
117 Kompetisi matematika.
118 Merasa terharu
119 Pengumuman pemenang
120 Pemenang sejati
121 Berbagi itu indah
122 Merasa bangga
123 Menjelang Ujian Nasional
124 Ujian Nasional
125 Masih ujian Nasional
126 Rumah apa istana?
127 Menginap.
128 Menjelang pesta perpisahan sekolah.
129 Acara kelulusan dan perpisahan sekolah
130 Keberangkatan sikembar ke London
131 Promosi novel baru
132 Promosi novel baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Awal mula
2
Merawat si kembar
3
Membawa si kembar jalan jalan
4
Terus mencari
5
Viral
6
Merasa curiga
7
Anak ku kembar tujuh?
8
Menolong
9
menjelang acara.
10
Saat nya tiba.
11
Mendadak terkenal.
12
Panggil aku Daddy
13
Kami punya Daddy?
14
Visual tokoh utama
15
Ram di culik. (part 1)
16
Ram di culik ( part 2)
17
Seven R beraksi.
18
Mengalahkan musuh
19
Ini belum seberapa?
20
Nasib Monica
21
Menolak tawaran.
22
Menolong anak jalanan
23
Meminta bantuan Daddy
24
Membeli rumah minimalis.
25
Ternyata ada parasit
26
Bahagia ternyata sederhana.
27
Pindah ke rumah baru.
28
Tes IQ si kembar.
29
Rencana konser amal
30
Menjelang konser
31
Konser spektakuler.
32
Menjemput si kembar.
33
Melamar Mommy si kembar
34
Pembegal salah cari lawan.
35
Kebahagiaan si kembar (part 1)
36
Kebahagiaan si kembar (part 2)
37
Bertemu teman lama
38
Mendadak jadi Mak comblang.
39
Rencana berhasil.
40
Menikah.
41
Keseruan si kembar
42
Pengen punya adik.
43
menjelang resepsi pernikahan.
44
Resepsi (part 1)
45
Resepsi (part 2)
46
Gagal malam pertama.
47
Kejahilan SEVEN R.
48
Itu rencana kami.
49
Happy birthday SEVEN R
50
Hari pertama sekolah
51
Kelulusan yang tidak terduga.
52
Penculikan.
53
SEVEN R sang pahlawan.
54
Keanehan Diva.
55
Tingkah manja dan kecemburuan Diva.
56
memanjat pohon kedondong.
57
sebuah rahasia (part 1)
58
Sebuah rahasia (part 2)
59
Jangan pelit sama istri.
60
Ada ada saja bumil
61
Mengunjungi panti asuhan.
62
Bumil doyan makan
63
Ada yang ingin main main.
64
Aku kembali, Jordan.
65
Jalan jalan ala bumil.
66
Ada saja pengganggu.
67
Selalu di awasi.
68
Jangan meremehkan kami
69
Kembar lagi
70
Madu
71
Berkunjung.
72
jangan kira kami lemah.
73
pernikahan (Part 1)
74
Pernikahan (part 2)
75
pernikahan (part 3)
76
Hubby I Love you.
77
Menolak ikut kompetisi
78
Sedikit kekacauan di restoran.
79
ternyata wanita gila
80
Terasa kembali muda
81
weekend
82
Jangan beri ampun.
83
Baby girl twins?
84
kami lah iblis kecil.
85
Kebahagiaan Ram.
86
Itu bagian kami.
87
kembali beraktifitas.
88
Skuter kalian bagus.
89
Reinkarnasi dewa?
90
Preman.
91
kapok.
92
Jonathan
93
Ke Indonesia.
94
Dihadang
95
Mengunjungi Serena dan hari terakhir Serena.
96
Kekacauan di sekolah.
97
Kepanikan hot Daddy.
98
Kelahiran baby girl
99
Promosi novel baru
100
penyerangan
101
Berakhir nya klan mafia serigala hitam.
102
Kembali ke mansion
103
Perpisahan sekolah
104
sikembar sang jenius.
105
Selalu menjadi pusat perhatian
106
Masuk SMA
107
Tidak terima
108
Pukulan telak untuk orang sombong
109
itulah yang diajarkan
110
manis
111
Ric cafe
112
pengganggu
113
Dewa penyelamat
114
Tidak berkutik lagi
115
sedikit kekacauan
116
Menyesal
117
Kompetisi matematika.
118
Merasa terharu
119
Pengumuman pemenang
120
Pemenang sejati
121
Berbagi itu indah
122
Merasa bangga
123
Menjelang Ujian Nasional
124
Ujian Nasional
125
Masih ujian Nasional
126
Rumah apa istana?
127
Menginap.
128
Menjelang pesta perpisahan sekolah.
129
Acara kelulusan dan perpisahan sekolah
130
Keberangkatan sikembar ke London
131
Promosi novel baru
132
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!