Ini belum seberapa?

.

.

.

"Tolong, saya sudah tidak sanggup."

"Belum Tante, masih banyak yang belum kami lakukan." Ram.

Kemudian Ram menyiramkan lagi air ketubuh Monica. Bukan hanya itu, ketujuh bocah imut itu menaburkan bubuk gatal ketubuh dan wajah Monica. Hanya dalam waktu beberapa menit Monica sudah menggeliat menahan rasa gatal di sekujur tubuhnya.

"Mengapa si kembar seperti sedang membalas dendam?" tanya Diva pada Darmendra, keduanya saat ini sedang berada diluar kamar.

"Karena Monica adalah dalang dari penculikan 7 tahun lalu. otomatis dia juga penyebab kematian ibu kandung mereka." Jawab Darmendra.

Diva sedikit kaget mendengar jawaban dari Darmendra.

"Bukankah Monica itu adik dari istrimu?"

"Benar, tapi sifat keduanya sangat berbeda jauh. Monica sifat nya terlalu serakah."

"Kok ada ya orang seperti itu, sesama saudara saling menjatuhkan?"

"Itulah sifat manusia, yang terlalu baik pasti akan ditindas. Dan Monica selalu menghalalkan segala cara dan selalu berambisi."

"Istrimu sangat baik dan juga cantik, tapi mengapa kau tidak mencintainya?"

"Haruskah aku jawab jujur?"

"Kalau kejujuran itu sangat dituntut kenapa harus berbohong?"

Darmendra tidak dapat berkutik, lidahnya terasa kelu untuk menjawab.

"Mengapa diam?" tanya Diva.

"Aku tidak tahu mau jawab apa?"

"Jawab saja sesuai hatimu, tadi kamu bertanya haruskah aku jawab jujur? Ya jujur saja."

"Sebenarnya ini masalah hati dan perasaan. kau tau? hatiku sudah terpaut pada satu orang, aku juga tidak tahu padahal waktu itu dia masih bayi. aneh kan?"

"Tidak ada yang aneh kalau menyangkut soal hati."

"Kamu pernah pacaran?" Diva menggeleng sebagai jawaban.

"Aku tidak ada waktu untuk berpacaran. saat umurku 12 tahun kedua orang tuaku meninggal, waktu itu aku masih SMP. Aku hanya memfokuskan diri pada pelajaran. karena prinsipku tidak mau berpacaran sebelum aku jadi sarjana." Diva menghentikan curahan hatinya sejenak.

"Tapi takdir berkata lain, saat aku baru saja lulus SMA, aku dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit menurut aku. Aku harus merawat bayi bukan hanya satu tapi tujuh sekaligus. Awalnya aku ingin menyerah dan berencana menitipkan mereka kepanti asuhan tapi aku masih punya hati nurani. Dan aku juga sudah berjanji pada ibu si kembar untuk merawat mereka sampai aku menemukan ayah kandung mereka."

"Sekarang kamu telah menemukan ayah kandung mereka, apakah kamu akan meninggalkan mereka?"

"Aku tidak tahu, aku sudah terlanjur cinta dan sayang pada mereka. Bagiku mereka adalah anugerah dan harta yang tidak ternilai dari apapun." Diva meneteskan air matanya.

Perlahan Darmendra merangkul bahu Diva dan mendekatkannya ke dirinya lalu memeluknya.

"Kalau boleh jujur, aku sebenarnya tidak sanggup kalau harus berpisah dari mereka. aku seorang gadis, tapi aku juga single Mom. Tapi aku ikhlas dengan takdirku. Dan mereka adalah sumber kekuatan dan kebahagiaanku."

Diva masih menangis dalam pelukan Darmendra.

"Mulai sekarang kamu tidak sendirian, ada aku, Mommy dan Daddy ku. kita sama sama merawat dan membesarkan si kembar. Walaupun ini belum seberapa bila dibandingkan dengan pengorbananmu dalam membesarkan si kembar. aku tau itu pasti sulit." Darmendra.

Darmendra meleraikan pelukannya dan perlahan mengusap air mata Diva, mengecup lembut kening Diva. Diva tersentak walaupun hanya kecupan di kening tapi seperti ada sesuatu yang menjalar ke seluruh tubuh Diva.

Diva jadi tertunduk mukanya memerah, belum pernah ia diperlakukan seperti ini oleh pria manapun.

"Tawaranku masih berlaku, bila kau berubah pikiran dan menerima tawaranku pasti kami akan sangat bahagia."

"Kami?"

"Ya, aku, Mommy, Daddy dan si kembar."

"Apakah karena itu kau mau menikah denganku?"

"Itu salah satunya, tapi yang paling tepatnya karena aku mencintaimu."

"Apa alasanmu mencintaiku?"

"Apakah mencintai seseorang harus ada alasan? menurutku tidak ada alasan untuk mencintai seseorang. karena kalau kita mencintai seseorang karena suatu alasan, maka bila alasannya hilang maka cintanya juga akan ikut hilang."

Diva merasa tersentuh dengan kata kata yang Darmendra ucapkan. Diva menatap mata Darmendra mencari kebohongan disana tapi tidak ia temukan, berarti Darmendra benar benar tulus. Diva memantapkan hatinya untuk menerima Darmendra. Selain karena Darmendra mencintainya ada si kembar yang sangat disayanginya.

Sementara didalam kamar, si kembar masih saja bermain main dengan Monica.

"Hei Tante menor, inilah akibatnya bila berurusan dengan kami, dan ini belum seberapa Tante." Ram.

Wajah Monica yang tadinya sangat cantik kini telah berubah menjadi pucat seperti mayat. Bagaimana tidak? Si kembar terus saja menyiramnya dengan air. kemudian menghidupkan AC sampai 10°c setelah itu mereka pun keluar lagi dari dalam kamar menghampiri Daddy dan Mommy mereka.

Monica yang didalam kamar hanya bisa menggigil kedinginan. Baju yang basah selimut tidak ada, dan suhu diruangan itu bisa membuatnya membeku.

"Sa...say a, su..sudah ti..tid..ak kku..at lagi." Ucap Monica terputus putus.

"Aak..ku..tid..ak meny..ang..ka..kaalau Mona..me..la..hirkan.. an..ak..Mons...ster." Monica semakin kedinginan. belum lagi bubuk gatal yang si kembar taburkan ketubuh Monica.

"Kalian sudah puas?" tanya Darmendra.

"Belum Dad." jawab si kembar serentak.

"Kompak banget sih," ucap Diva sambil menoel noel pipi Ram.

"Kami hanya memberikan sedikit pelajaran buat Tante menor itu." Roy.

"Mari kita masuk lagi kekamar!"

Mereka pun masuk dan melihat kembali keadaan Monica.

"To..tol..ong sa.. saya." ucap Monica terbata bata, dan mulai tidak jelas.

"Kok dingin banget sih." Diva.

"Ini ulah si kembar untuk menyiksa Tante nya." Darmendra.

"Apa menurutmu ini tidak keterlaluan?" tanya Diva.

"Menurutku ini belum seberapa." Darmendra.

"Keluar yuk, dingin banget nih." Diva.

Si kembar memakai jaket tebal jadi mereka tidak terlalu kedinginan. Didalam tas ransel yang mereka bawa bermacam-macam alat yang mereka butuhkan hanya untuk berjaga-jaga saja, termasuk jaket yang mereka pakai.

"To..Lo..ng." ucap Monica lirih.

Namun si kembar seolah olah tuli. tidak mau tau dengan rengekan Monica.

Bukankah Tante yang mulai duluan?" Ray.

"Kami hanya mengikuti permainan Tante." Rakha.

"Harusnya Tante mikir dulu sebelum bertindak." Ren.

"Kami tau hati Tante busuk, itu sebabnya Daddy tidak mau sama Tante." Ram

"Bagaimana kalau wajah cantik Tante kami buat seperti hati Tante?" Raffa.

"Setuju, biar nanti kata orang udah wajahnya jelek hatinya busuk, lagi." Roy.

"Kasihan kalau dibuat jelek, bagaimana kalau kita buat dia lumpuh saja?" Rasya.

"Ide yang bagus tuh. kita buat seolah olah dia kecelakaan." Ram.

Monica hanya bisa menggeleng gelengkan kepala ke kiri-kanan.

"Lepas ikatannya." Ray.

"Si kembar pun melepaskan ikatan ditangan dan kaki Monica. Monica hanya pasrah saja. Lalu Ray mengeluarkan alat suntik yang berisi obat pelumpuh.

" Tante, ini agar mengurangi rasa sakit Tante. karena obat ini membuat orang menjadi lumpuh permanen. dan tenaga medis tidak bisa mendeteksinya.

Ray pun menyuntikan obat itu ketubuh Monica.

"Kalau dosis nya tinggi maka Tante akan langsung lumpuh." Ray.

Monica sudah tidak sanggup, untuk bersuara pun rasanya sulit.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Mor Mintarsih

Mor Mintarsih

kerennn ku suka cara pembalasan si kembar 😘😘😘

2025-01-19

1

Tiasni Nellu

Tiasni Nellu

bocil mafia......

2024-11-17

2

мєσωzα

мєσωzα

serem amat tu bocah.. udah kaya mafia aja 😰

2024-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Merawat si kembar
3 Membawa si kembar jalan jalan
4 Terus mencari
5 Viral
6 Merasa curiga
7 Anak ku kembar tujuh?
8 Menolong
9 menjelang acara.
10 Saat nya tiba.
11 Mendadak terkenal.
12 Panggil aku Daddy
13 Kami punya Daddy?
14 Visual tokoh utama
15 Ram di culik. (part 1)
16 Ram di culik ( part 2)
17 Seven R beraksi.
18 Mengalahkan musuh
19 Ini belum seberapa?
20 Nasib Monica
21 Menolak tawaran.
22 Menolong anak jalanan
23 Meminta bantuan Daddy
24 Membeli rumah minimalis.
25 Ternyata ada parasit
26 Bahagia ternyata sederhana.
27 Pindah ke rumah baru.
28 Tes IQ si kembar.
29 Rencana konser amal
30 Menjelang konser
31 Konser spektakuler.
32 Menjemput si kembar.
33 Melamar Mommy si kembar
34 Pembegal salah cari lawan.
35 Kebahagiaan si kembar (part 1)
36 Kebahagiaan si kembar (part 2)
37 Bertemu teman lama
38 Mendadak jadi Mak comblang.
39 Rencana berhasil.
40 Menikah.
41 Keseruan si kembar
42 Pengen punya adik.
43 menjelang resepsi pernikahan.
44 Resepsi (part 1)
45 Resepsi (part 2)
46 Gagal malam pertama.
47 Kejahilan SEVEN R.
48 Itu rencana kami.
49 Happy birthday SEVEN R
50 Hari pertama sekolah
51 Kelulusan yang tidak terduga.
52 Penculikan.
53 SEVEN R sang pahlawan.
54 Keanehan Diva.
55 Tingkah manja dan kecemburuan Diva.
56 memanjat pohon kedondong.
57 sebuah rahasia (part 1)
58 Sebuah rahasia (part 2)
59 Jangan pelit sama istri.
60 Ada ada saja bumil
61 Mengunjungi panti asuhan.
62 Bumil doyan makan
63 Ada yang ingin main main.
64 Aku kembali, Jordan.
65 Jalan jalan ala bumil.
66 Ada saja pengganggu.
67 Selalu di awasi.
68 Jangan meremehkan kami
69 Kembar lagi
70 Madu
71 Berkunjung.
72 jangan kira kami lemah.
73 pernikahan (Part 1)
74 Pernikahan (part 2)
75 pernikahan (part 3)
76 Hubby I Love you.
77 Menolak ikut kompetisi
78 Sedikit kekacauan di restoran.
79 ternyata wanita gila
80 Terasa kembali muda
81 weekend
82 Jangan beri ampun.
83 Baby girl twins?
84 kami lah iblis kecil.
85 Kebahagiaan Ram.
86 Itu bagian kami.
87 kembali beraktifitas.
88 Skuter kalian bagus.
89 Reinkarnasi dewa?
90 Preman.
91 kapok.
92 Jonathan
93 Ke Indonesia.
94 Dihadang
95 Mengunjungi Serena dan hari terakhir Serena.
96 Kekacauan di sekolah.
97 Kepanikan hot Daddy.
98 Kelahiran baby girl
99 Promosi novel baru
100 penyerangan
101 Berakhir nya klan mafia serigala hitam.
102 Kembali ke mansion
103 Perpisahan sekolah
104 sikembar sang jenius.
105 Selalu menjadi pusat perhatian
106 Masuk SMA
107 Tidak terima
108 Pukulan telak untuk orang sombong
109 itulah yang diajarkan
110 manis
111 Ric cafe
112 pengganggu
113 Dewa penyelamat
114 Tidak berkutik lagi
115 sedikit kekacauan
116 Menyesal
117 Kompetisi matematika.
118 Merasa terharu
119 Pengumuman pemenang
120 Pemenang sejati
121 Berbagi itu indah
122 Merasa bangga
123 Menjelang Ujian Nasional
124 Ujian Nasional
125 Masih ujian Nasional
126 Rumah apa istana?
127 Menginap.
128 Menjelang pesta perpisahan sekolah.
129 Acara kelulusan dan perpisahan sekolah
130 Keberangkatan sikembar ke London
131 Promosi novel baru
132 Promosi novel baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Awal mula
2
Merawat si kembar
3
Membawa si kembar jalan jalan
4
Terus mencari
5
Viral
6
Merasa curiga
7
Anak ku kembar tujuh?
8
Menolong
9
menjelang acara.
10
Saat nya tiba.
11
Mendadak terkenal.
12
Panggil aku Daddy
13
Kami punya Daddy?
14
Visual tokoh utama
15
Ram di culik. (part 1)
16
Ram di culik ( part 2)
17
Seven R beraksi.
18
Mengalahkan musuh
19
Ini belum seberapa?
20
Nasib Monica
21
Menolak tawaran.
22
Menolong anak jalanan
23
Meminta bantuan Daddy
24
Membeli rumah minimalis.
25
Ternyata ada parasit
26
Bahagia ternyata sederhana.
27
Pindah ke rumah baru.
28
Tes IQ si kembar.
29
Rencana konser amal
30
Menjelang konser
31
Konser spektakuler.
32
Menjemput si kembar.
33
Melamar Mommy si kembar
34
Pembegal salah cari lawan.
35
Kebahagiaan si kembar (part 1)
36
Kebahagiaan si kembar (part 2)
37
Bertemu teman lama
38
Mendadak jadi Mak comblang.
39
Rencana berhasil.
40
Menikah.
41
Keseruan si kembar
42
Pengen punya adik.
43
menjelang resepsi pernikahan.
44
Resepsi (part 1)
45
Resepsi (part 2)
46
Gagal malam pertama.
47
Kejahilan SEVEN R.
48
Itu rencana kami.
49
Happy birthday SEVEN R
50
Hari pertama sekolah
51
Kelulusan yang tidak terduga.
52
Penculikan.
53
SEVEN R sang pahlawan.
54
Keanehan Diva.
55
Tingkah manja dan kecemburuan Diva.
56
memanjat pohon kedondong.
57
sebuah rahasia (part 1)
58
Sebuah rahasia (part 2)
59
Jangan pelit sama istri.
60
Ada ada saja bumil
61
Mengunjungi panti asuhan.
62
Bumil doyan makan
63
Ada yang ingin main main.
64
Aku kembali, Jordan.
65
Jalan jalan ala bumil.
66
Ada saja pengganggu.
67
Selalu di awasi.
68
Jangan meremehkan kami
69
Kembar lagi
70
Madu
71
Berkunjung.
72
jangan kira kami lemah.
73
pernikahan (Part 1)
74
Pernikahan (part 2)
75
pernikahan (part 3)
76
Hubby I Love you.
77
Menolak ikut kompetisi
78
Sedikit kekacauan di restoran.
79
ternyata wanita gila
80
Terasa kembali muda
81
weekend
82
Jangan beri ampun.
83
Baby girl twins?
84
kami lah iblis kecil.
85
Kebahagiaan Ram.
86
Itu bagian kami.
87
kembali beraktifitas.
88
Skuter kalian bagus.
89
Reinkarnasi dewa?
90
Preman.
91
kapok.
92
Jonathan
93
Ke Indonesia.
94
Dihadang
95
Mengunjungi Serena dan hari terakhir Serena.
96
Kekacauan di sekolah.
97
Kepanikan hot Daddy.
98
Kelahiran baby girl
99
Promosi novel baru
100
penyerangan
101
Berakhir nya klan mafia serigala hitam.
102
Kembali ke mansion
103
Perpisahan sekolah
104
sikembar sang jenius.
105
Selalu menjadi pusat perhatian
106
Masuk SMA
107
Tidak terima
108
Pukulan telak untuk orang sombong
109
itulah yang diajarkan
110
manis
111
Ric cafe
112
pengganggu
113
Dewa penyelamat
114
Tidak berkutik lagi
115
sedikit kekacauan
116
Menyesal
117
Kompetisi matematika.
118
Merasa terharu
119
Pengumuman pemenang
120
Pemenang sejati
121
Berbagi itu indah
122
Merasa bangga
123
Menjelang Ujian Nasional
124
Ujian Nasional
125
Masih ujian Nasional
126
Rumah apa istana?
127
Menginap.
128
Menjelang pesta perpisahan sekolah.
129
Acara kelulusan dan perpisahan sekolah
130
Keberangkatan sikembar ke London
131
Promosi novel baru
132
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!