Harapan

Nenek, nenek harus sembuh. Aku tidak ingin mendengar hal yang tidak-tidak, Nek.

Tak lama sang ayah dan ibu pun menyusulnya. Mereka ikut berlari untuk mengetahui keadaan sang ibu. Dan tak lama dokter yang menangani nenek Hyung keluar dari ruangan tindakan.

"Dok, bagaimana nenek saya?" Hyung pun segera menanyakannya.

"Anda cucunya?" tanya dokter ke Hyung.

Hyung mengangguk.

Dokter turut prihatin. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi mungkin Tuhan berkendak lain. Nenek Anda sudah meninggal sebelum sampai ke rumah sakit ini." Dan begitulah yang dokter kabarkan.

"Apa?!!" Hyung pun tak percaya.

Dokter menepuk pundak Hyung. "Almarhum sempat menitipkan pesan sebelum mengembuskan napas terakhir. Beliau ingin melihat cucunya yang bernama Hyung berhasil. Beliau sangat mencintai cucunya. Hanya itu yang dapat kami sampaikan." Dokter turut berbela sungkawa.

Saat mendengarnya, saat itu juga Hyung merasa dunia ini runtuh seketika. Ia tidak mempunyai pijakan ataupun atap yang dapat melindunginya dari badai. Kedua orang tua Hyung pun mendengar sendiri apa yang dikatakan oleh dokter. Mereka menitikkan air mata kesedihannya. Sedang Hyung jatuh lemas di lantai rumah sakit.

Nenek ....

Ia pun tertatih menemui jasad neneknya. Hatinya hancur, napasnya tersengal seketika. Hyung seperti kehilangan udaranya. Orang yang dicintainya kini telah meninggalkannya. Dan hanya duka yang tersisa.

Nenek ... kenapa ... semua ini harus terjadi saat toga itu kudapatkan ...???

Duka dan tangis kesedihan itu pun melanda Hyung. Hyung kehilangan sang nenek untuk selama-lamanya. Ia pun menangis di hadapan jasad sang nenek. Ia memeluk jasad yang sudah tak bernyawa dengan tangis terisak dari dalam hatinya. Membenarkan jika setiap pertemuan itu ada perpisahan. Hyung mengalaminya.

Pemakaman sang nenek...

Hari itu juga dilangsungkan pemakaman sang nenek. Hari itu juga Hyung mulai berdiam diri. Hatinya pilu, duka merenggut kebahagiaannya. Hyung tak menyangka semua akan berlalu secepat ini. Ia pun menatap langit yang jauh di sana. Ia berharap neneknya bahagia. Karena hanya hal itu yang bisa dilakukannya.

Sekarang nenek tidak kesepian lagi. Nenek sudah menemui kakek di sana. Tapi kini aku yang kesepian, Nek. Aku tidak punya teman lagi. Aku juga tidak tahu harus apa saat ini. Mungkin aku akan beristirahat saja dari lelahnya kehidupan ini. Doakan aku dari sana, Nek. Sampaikan salamku kepada Kakek. Aku akan ingat semua pesan nenek. Aku menyayangi kalian. Tenanglah di sana. Jangan khawatirkan aku yang sudah besar.

Hujan rintik-rintik pun mulai turun. Satu per satu pelayat meninggalkan area pemakaman. Ayah dan ibu Hyung pun mengajak putranya untuk pulang. Mereka tampak bersedih namun tidak dapat diungkapkan.

Dan perpisahan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Hanya doa yang mampu dipanjatkan. Semoga kehidupan selanjutnya bahagia tanpa kekurangan. Karena semua hanya akan kembali ke hadirat Sang Pencipta. Lalu apa lagi yang patut disombongkan?

.........

"Tak terasa sudah enam tahun berlalu. Tak terasa juga aku sudah menyelesaikan studi S3-ku. Dan besok aku harus terbang untuk memimpin cabang lama. Benar-benar tak disangka. Tapi mau tak mau aku harus tetap menjalaninya. Semoga di sana aku bisa menemukan kehidupanku. Ya, setidaknya seperti apa yang nenek harapkan dulu. Aku berharap itu."

Hyung pun merebahkan dirinya sambil memeluk arloji itu. Ia biarkan dirinya terlelap bersama kalung arloji neneknya. Hyung sudah dapat menerima kenyataan itu.

Terpopuler

Comments

Rain4ever

Rain4ever

sedih kak otor

2023-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!