Setelah membeli berbagai keperluan mengobati dan sibuk mengobati luka di perut lelaki asing di kamar motel nya, Yu Jie tertidur dengan duduk di ujung tempat tidur.
"Umm..." suara gumaman lelaki itu terdengar. "Arght..." ia merintih kesakitan dengan perlahan membuka mata.
Mata terpejam Yu Jie terbuka, mata keduanya saling bersitatap. Yu Jie yang pertama kali melepaskan tatapan mereka, ia turun dari kaki ranjang memutar ke arah samping.
"Apa yang kamu rasakan?" tanya Yu Jie, tadi ia sempat menusukkan jarum akupuntur nya di bagian perut si pria asing untuk meredakan rasa sakit pada bagian yang terluka.
"Tidak seburuk dan sesakit yang aku bayangkan," jawab si pria asing.
"Aku sudah mengobati lukamu, juga memakai jarum ku. Kamu akan cepat sembuh," Yu Jie mengangguk.
"Terima kasih, aku berhutang satu nyawa padamu. Kenapa kamu menolongku, padahal kamu tidak tau siapa aku."
"Tak masalah, meskipun kamu orang jahat asal jangan membunuh atau menyakiti seseorang yang tak bersalah. Apa kau seorang pembunuh atau semacamnya?"
Pria asing itu menggeleng, saat ia menggerakkan tubuh anehnya hanya merasakan sedikit rasa sakit. "Apa sebenarnya yang kamu lakukan saat mengobati ku?"
"Aku calon Dokter, masih mahasiswi semester akhir. Namun, aku sedikit mempunyai keahlian memainkan jarum-jarum. Aku menusukkan 3 jarum pada beberapa titik di perutmu. 2 jarum di bagian punggung atas kaki, titik akupuntur kaki ini akan membuat tubuh mu terasa lebih rileks dan nyaman." Jawab Yu Jie.
"Akupuntur? Kamu ahli akupuntur?" tanya si pria asing semakin penasaran.
"Bukan ahli hanya..." Yu Jie mengangkat bahu tak mengiyakan atau mengatakan bukan.
"Kamu seperti enggan bicara mengatakan nya, apa kamu sedang merendah atau hanya ingin menyembunyikan keahlian mu?" tanya si pria asing kembali.
Tak ada jawaban dari Yu Jie.
"Boleh tau nama mu?" tanya si pria asing.
"Marga dari Ibuku Tan, ayahku marga Zhu." Jawab Yu Jie tanpa ingin memberitahu namanya.
"Kamu seperti berhati-hati memberitahukan namamu. Aku marga Kang, putra kedua keluarga Kang dari kelompok timur. Ayahku bernama Wan xue, pemimpin perserikatan."
Ahhh! Akhirnya wajah yang familiar ini aku mengenalnya, putra kedua pemimpin yang menguasai wilayah timur. Nama putra pertama adalah Kang Guan Lin, terkenal dingin kejam dan tak menyukai wanita. Di depan nya ini adalah putra kedua, berarti namannya....
"Kamu putra kedua, jadi nama mu adalah Kang Jia chan. Benarkan?" tebak Yu Jie pada pemuda yang lebih muda darinya itu, ia tau usia Jia Chan sekitar 23 tahun, dan kakak nya yang bernama Guan Lin berusia 28 tahun.
"Kamu ternyata mengenalku, senang bertemu denganmu," Jia Chan mengulurkan tangan nya.
Yu Jie menyambut uluran tangan pemuda yang terbaring itu, "Senang juga bertemu dengan mu."
"Ayah dan kakakku akan membalas budimu karena menolongku, kamu akan dihadiahi apapun yang kamu inginkan Nona Zhu."
"Aku ikhlas menolong mu. Ah, apa para lelaki itu memburu mu? Mereka menggedor pintu kamar ini mencarimu, tapi aku berhasil mengelabui mereka. Kenapa kamu sendiri, apa tidak ada pengawal?" tanya Yu Jie.
"Pengawal-pengawal ku sudah mati, aku berlari setelah terkena tusukan. Tak mengira akan kehabisan tenaga di depan kamarmu, aku merasa bersyukur aku masih hidup. Sekali lagi terima masih, Nona Zhu." Karena Jia Chan tak diberitahu nama, ia memanggil Yu Jie dengan marga.
"Ada yang ingin kamu hubungi? Kebetulan aku akan pergi ke luar untuk keperluan ku, nanti aku akan sekalian membeli ponsel. Aku lupa dimana menaruh ponselku," itu benar. Saat hidup kembali, ia bahkan tak mengingat dimana ponsel nya berada.
"Aku akan menghubungi kakakku, aku akan menunggu disini." Jia Chan mengangguk.
"Oke, aku pergi." Yu Jie membawa tas bersamanya, meskipun ia mengenal pemuda itu tapi semua barang di dalam tas adalah barang beharga jadi harus tetap membawa tas itu kemana - mana. Ia juga membersihkan semua jejak - jejak dirinya di kamar motel itu demi keamanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Rafinsa
cerita yg bagus tapi kok sepi like?
2024-11-19
1
Kustri
☕💪
2024-10-01
1
Syahrudin Denilo
wah udh dapet jodohnya nih
2024-08-15
0