2. Bujukan Ibu Mertua

"Raka, apakah kamu masih ingat dengan Widuri?" Sayup-sayup terdengar suara Aswini, ibunda Raka, yang sedang bertanya kepada seseorang di ruang sebelah.

Runi yang tengah mencuci piring di dapur rumah Raka, mengecilkan aliran air yang tengah ia gunakan untuk membilas perkakas dapur mertuanya. Ia juga menajamkan pendengaran. Di rumah ini hanya ada dirinya, Raka suaminya, dan juga ibunda Raka. Lalu, kepada siapa pertanyaan tersebut dilontarkan?

Jika pertanyaan itu tertuju untuk Raka, mengapa harus membahas nama seseorang yang terdengar seperti nama seorang wanita, sementara ada dirinya di rumah ini yang berstatus sebagai menantu keluarga ini?

Sekian detik berlalu namun Runi tak jua mendapatkan jawaban. Ia hampir mengabaikan percakapan tersebut, namun suara seseorang yang ia cintai kini terdengar begitu lirih, terdengar seperti suara orang yang tengah tertegun.

"Wi-widuri?"

"Ya, Widuri. Putri sulung bos kamu, Pak Baskara, juragan sawit di desa Merbayu. Mama yakin kamu masih ingat padanya."

"Di-dia kembali, Ma?" Suara lirih Raka membuat jantung Runi seakan berhenti berdetak.

Mengapa suaminya itu terdengar begitu terkejut? Siapakah sosok Widuri? Kembali dari mana? Kisah apa yang pernah terjalin antara Raka dan Widuri?

"Dia cantik, kaya, dan berpendidikan. Jauh lebih bermartabat daripada wanita miskin pilihan kamu, si Runi itu. Sudah miskin, bodoh, keras kepala pula!"

Deg!

Dunia Runi serasa berhenti berputar tatkala mendengar namanya disebut. Di ruang sebelah, calon ibu mertuanya tengah membicarakan dirinya kepada Raka. Apa yang salah dengan dirinya? Mengapa ia terdengar buruk sekali? Dan mengapa dirinya dibanding-bandingkan dengan wanita lain? Dan terlebih, wanita masa lalu Raka?

"Jangan bandingkan Runi dengan wanita lain, Ma. Dia adalah istriku. Biar bagaimanapun, Runi adalah wanita yang sekarang ada di sisi Raka." Kali ini, suara teduh Raka, suami Runi, terdengar. Sebersit senyum tipis muncul di bibir Runi karena ia mendengar sang suami membelanya.

"Cih!" Terdengar Aswini berdecih, membuat hati Runi serasa tercubit. "Istri apa? Istri yang sama sekali tidak pernah mama restui. Bahkan jika dia mengandung anakmu pun, mama tidak akan sudi menganggapnya sebagai cucu mama!"

Runi mendesah pelan. Sejak ia menikah dengan Raka satu tahun yang lalu, Aswini memang terlihat sangat tidak menyukai dirinya. Bahkan Aswini pun sudah terlihat begitu membenci Runi jauh sebelum mereka berpacaran, yaitu sekitar dua tahun yang lalu. Untuk alasan apa, Runi tidak tahu dengan pasti. Namun yang jelas, ia memang memilili banyak sekali kekurangan. Ia adalah seorang gadis yatim piatu, miskin, dan tidak memiliki apa-apa. Ia juga tidak memikiki siapapun sebagai wali. Hanya cinta dan perjuangan Raka saat itu padanya lah, yang membuat dirinya yakin untuk menerima keseriusan Raka, sehingga mengabaikan penolakan calon ibu mertua dan kakak iparnya.

"Dia memang wanita sederhana, Ma. Tetapi entah bagaimanapun keadaannya, Raka tetap mencintai Runi apa adanya."

Nyes. Sekeras apapun ucapan Aswini yang tertuju untuk menyudutkannya, asalkan Raka membelanya, tentu saja bukan menjadi soal bagi Runi.

"Meskipun demikian," Aswini bicara dengan nada teramat rendah. "Sejujurnya, mama berharap agar kamu segera mengakhiri pernikahan kalian, Raka. Sekuat tenaga mama berusaha merestui kalian, tetapi tidak bisa! Di mata mama, dia bukanlah wanita yang terbaik untuk kamu. Dia hanya akan menjadi parasit yang nantinya akan menggerogoti kehidupan kamu!"

Detik ini juga, Runi ingin sekali segera menghambur ke sana. Ia ingin menyerobot masuk ke ruang keluarga di mana ibu dan anak itu tengah berkumpul untuk menyuarakan isi hatinya. Ia ingin protes pada ibu mertuanya yang sangat keterlaluan itu, karena telah dengan tega mengabaikan eksistensinya di sini. Namun, kakinya terasa kaku. Lidahnya juga terasa tercekat di tenggorokan. Ia tidak memiliki keberanian yang cukup besar untuk membela dirinya. Dan sejujurnya, ia masih berharap agar sedikit kalimat yang terucap dari Raka bisa sedikit membelanya.

"Mengapa sih sampai sekarang Mama belum bisa menerima Runi menjadi istri Raka?" Tandas Raka geram. Tambahnya, "Raka sangat mencintai Runi, Ma. Raka tidak akan pernah membatalkan pernikahan kami!"

"Coba tanyakan dulu pada hatimu yang paling dalam, Raka!" Masih tak mau kalah, suara Bu Aswini terdengar begitu menggelegar. "Apakah kamu sama sekali sudah tidak mencintai Widuri lagi?!"

Hening merayap. Bahkan keran air yang Runi gunakan untuk membasuh piring dan gelas di tempar cuci piring milik ibunda Raka itu sudah Runi matikan sedari tadi sementara tangannya masih berlumuran busa sabun pencuci piring. Ia ingin menguping pembicaraan itu. Ia ingin mendengar pembelaan Raka untuk dirinya! Ia ingin memastikan Raka benar-benar setia padanya, dan hati raka hanya untuknya! Dan ia percaya, Raka akan selamanya memilih dirinya meskipun seribu wanita cantik datang menggoda Raka.

"Tapi Raka sudah memilih Runi, Ma! Raka tidak akan pernah meninggalkan Runi!" Seru Raka dengan nada sedikit tinggi. Dan rupanya, seruan Raka berhasil membuat Aswini naik pitam.

Ia berseru, "Kamu itu ya, dari kecil sampai sekarang belum pernah membangkang perintah mama sama sekali. Lalu apa ini? Hanya gara-gara wanita miskin tidak berguna itu, kamu sudah berani melawan mama, hah?! Terus saja membangkang mama!"

"Bukan begitu, Ma!" Suara Raka mulai terdengar panik.

Aswini tak peduli. Ia masih melanjutkan omelannya pada putra bungsunya, "Bahkan kamu tahu wasiat papa kamu sebelum meninggal, 'kan? Nikahi Widuri! Tapi apa yang terjadi? Kamu malah memilih wanita miskin pembawa sial itu!"

Hening sejenak. Runi tahu, Raka, suaminya, sedang berusaha membantah perkataan ibunya sendiri. Membantah orang tua di saat martabat pasangan sedang dipertaruhkan, bukanlah sebuah kedurhakaan.

"Tapi itu sebelum Widuri pergi meninggalkan Raka, Ma! Sekarang sudah ada Runi. Dan Raka ..." hening sejenak menyapa sebelum Raka kembali melanjutkan, "Raka tidak akan pernah mencampakkan Runi apapun yang terjadi. Dia yang selama ini ada di sisi Raka, bahkan saat Raka tengah terpuruk karena kehilangan Widuri."

Deg! Runi seolah tertampar. Jadi, ia hanya menjadi pelampiasan di saat Raka tengah terpuruk ditinggalkan oleh wanita bernama Widuri? Oh, tidak! Betapa tidak beruntungnya dirinya!

"Mama sudah bertemu dengan Widuri, Raka," tukas Aswini tanpa mengindahkan perkataan putranya. "Dan coba tebak apa yang sebenarnya terjadi? Dia masih sangat mencintai kamu. Mama mendengar pengakuannya dengan telinga mama sendiri."

Kedua tangan Runi mengepal. Wajahnya terasa panas dan matanya mulai berkaca. Kenyataan apa ini? Mengapa terasa begitu menyakitkan untuknya?

Kali ini, ia betul-betul menginginkan Raka agar kembali membelanya. Tidak peduli seluruh dunia mencercanya, asal tidak dengan suaminya itu. Namun nyatanya, hening. Raka terdiam seribu bahasa. Apakah Raka mulai terpancing ucapan ibunya?

"Cobalah untuk kembali menjalani hubungan dengan Widuri, Raka. Mama yakin, kalian masih saling mencintai." Pelan dan pasti, suara Aswini kembali terdengar.

Deg! Apa-apaan ini? Mengapa mertuanya sejelas itu menyuruh Raka mendekati Aswini kembali dan menyuruh untuk mengabaikan istrinya sendiri? Perintah macam apa ini?

Amarah Runi bergelora. Siapakah sosok Widuri? Apakah wanita itu adalah masa lalu Raka yang belum usai? Sebersit asa muncul di benak Runi, berharap Raka berkenan membelanya. Ia masih sangat yakin, Raka tidak akan mungkin mengabaikannya.

Tapi apa yang terjadi? Sekian lama Runi menunggu pembelaan Raka untuknya, namun hanya hening yang tercipta di ruang sebelah. Raka tak jua melontarkan pembelaan untuknya, atau bahkan penolakan atas saran sang ibunda. 

Sebenarnya, apakah yang terjadi? Apakah Raka tengah terbujuk oleh ucapan ibundanya untuk kembali mempertimbangkan Widuri? Dan mungkin, meninggalkan Runi?

***

Terpopuler

Comments

Jihan Khanaya

Jihan Khanaya

aswini aswini anaknya udah di sakiti bahkan terpuruk akibat di tinggalkan yang namanya Widuri masih aja mau menyodorkan anaknya kembali 🤦. apa karena harta aswini mau Raka kembali ke Widuri? kita liat aja dulu apakah Raka nya mau menuruti perintah aswini atau masih tetap mempertahankan Runi sebagai istri nya

2023-07-18

0

mom's Vie'

mom's Vie'

sedeng ni si emak.... anak dah punya istri kok.malah di suruh cerai dan balikan ma mantannya.... gk ngehargain perasaan mantunya, meski gk suka.....

2023-07-09

0

𝖙𝖙ƚ_ɳΑʂΙ Ƙυɳιɳɠ_𝖙𝖙𝖙

𝖙𝖙ƚ_ɳΑʂΙ Ƙυɳιɳɠ_𝖙𝖙𝖙

kasiahan Runi,
dilema juga bagi Raka harus patuh terhadap Aswini atau tetap mempertahankan Runi😕

2023-07-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!