Riana harus menunggui suaminya yang harus rawat inap selama dua hari. Meskipun nyawanya masih bisa tertolong, tetapi darah yang keluar cukup banyak. Sehingga Anwar harus melakukan transfusi darah.
Di rumah sakit inilah, Riana berjanji pada Anwar untuk menuruti semua permintaannya. Anwar takut jika Riana akan kembali berubah pikiran, sebelum hari pernikahan tiba. Karena itu, Anwar sengaja meminta temannya yang seorang pengacara, untuk membuat surat perjanjian.
Sebelum menandatangani surat perjanjian tersebut, Anwar telah lebih dulu menjatuhkan talak tiga kepada Riana dengan disaksikan dua orang teman Anwar dan pengacara.
Airmata Riana menetes perlahan dan dia berusaha untuk tetap tegar meskipun hatinya terluka sangat dalam. Dia berusaha meyakinkan diri, bahwa jodohnya dengan Anwar berakhir sampai di sini.
Meskipun Anwar berjanji akan menebusnya kembali, Riana tidak bisa berharap banyak. Sesuatu yang sudah dilepaskan, apakah mungkin akan diambil kembali.
Setelah menjatuhkan talak tiga, Anwar meminta Riana untuk menandatangani sebuah surat perjanjian. Isinya adalah kesediaan Riana untuk menikah dengan Bosnya tanpa paksaan dari siapapun. Dengan dibubuhi materai dan tandatangan Riana serta dua orang saksi. Suaminya benar-benar sudah memperhitungkan semuanya.
"Riana, sekarang kita bukan suami istri lagi. Pengacaraku akan mengurus surat cerainya secara resmi. Dan setelah masa iddah kamu kamu berakhir. Kamu akan segera menikah dengan Bos aku," ucap Anwar yang kini sudah berstatus sebagai mantan suami.
Hati Riana terasa sakit mendengar semua itu. Dia tidak akan menangisi apa yang sudah terjadi. Karena Allah tidak akan memberikan cobaan dan ujian diluar batas kemampuan kita. Tetapi, bagaimanapun juga, dia patah hati.
"Mas, bolehkah aku tahu, berapa harga yang bisa membuatmu melepaskan aku?" tanya Riana sedih.
"Lima milyar. Hargamu sangat tinggi, jadi kamu tidak perlu merasa rendah diri. Mana ada wanita yang sudah tidak perawan dihargai sebesar itu. Janda lagi. Bos aku memang bodoh," jawab Anwar bangga.
"Kamu benar, Mas. Pria itu memang bodoh. Memberikan harga sebesar itu hanya untuk wanita yang sudah bersuami. Dengan harga sebesar itu, dia bisa membeli gadis yang masih perawan, gadis yang paling cantik di negara ini. Bukan janda seperti aku," ucap Riana menahan sakit hatinya.
Riana baru menyadari jika mantan suaminya begitu mata duitan. Tetapi, dia tidak pernah menyesali pernah mencintai Anwar. Hanya saja, dia merasa, dia yang salah mengenali orang. Pria yang dianggapnya sempurna, ternyata lebih buruk dari seorang mucikari.
Pengalaman berharga ini, akan selalu Riana ingat seumur hidupnya. Meskipun dia tidak tahu, bagaimana kehidupan dia yang akan datang bersama pria yang sama sekali tidak dia kenal.
"Dek, maafkan aku. Aku terpaksa melakukan ini. Mas memiliki hutang yang harus Mas lunasi. Kalau tidak, Mas akan dimasukkan ke dalam penjara," ucap Anwar berusaha menarik simpati Riana.
"Hutang apa, Mas? Dan kepada siapa kamu berhutang?" tanya Riana kaget.
Anwar mulai mengarang cerita. Dia terjebak judi online dan berhutang pada Bos-nya. Awalnya dia menang, tetapi setelah itu, dia kalah bahkan sampai ratusan juta rupiah.
"Ini semua salah Bosku. Jika nanti kamu menikah dengannya, kamu harus berhati-hati. Dia yang memaksa aku untuk menjualmu padanya. Apakah dia memiliki dendam dengan kamu?" tanya Anwar berusaha membuat hati Riana membenci Bos-nya. Setidaknya, jika Riana membenci Bos-nya, meskipun mereka menikah, Riana tidak akan mau di sentuh oleh Bos-nya. Sebenarnya dia juga tidak rela, jika Riana yang cantik itu, disentuh pria lain.
Hati Riana mendadak ciut. Apa yang katakan Anwar, bisa jadi semua benar. Tidak mungkin pria itu mau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk menikah dengannya. Pasti dia memiliki tujuan yang jahat. Balas dendam? Bisa jadi.
"Riana, Mas berharap kamu bisa menjaga diri. Jangan biarkan dia menindasmu, saat kamu menjadi istrinya," ucap Anwar sambil tersenyum licik.
Riana sudah dicuci otaknya oleh Anwar dengan hal buruk tentang calon suaminya nanti. Riana percaya saja apa yang dikatakan Anwar. Karen dia belum tahu dan belum pernah bertemu dengan pria tersebut.
Sorenya, Anwar sudah diperbolehkan pulang. Sambil menunggu proses perceraiannya selesai, Anwar meminta Riana untuk tetap tinggal di rumah kontrakan ini. Karena Riana tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini, dan dia juga tidak tahu kemana akan pergi, Riana menerima permintaan Anwar.
Surat cerai telah keluar lebih cepat dari yang Riana kira. Hanya menunggu masa iddah saja, Riana akan menjalani pernikahan dengan pria itu. Bayangan buruk dan perlakuan kasar dari calon suaminya, menghantuinya setiap malam. Setiap tidur, dia selalu bermimpi buruk dan sering terbangun di tengah malam. Riana merasa sangat tersiksa.
Setelah mendapatkan surat cerai, datang beberapa orang ke rumah kontrakan Anwar. Mereka rupanya orang suruhan Bos-nya.
"Pak Anwar, Bos sudah menyiapkan apartemen untuk Bu Riana. Bos merasa, kalau kalian tidak pantas tinggal bersama. Kalian bukan pasangan suami istri lagi dan tidak ada alasan untuk tinggal satu rumah. Sebaiknya Bu Riana tinggal di tempat yang sudah disiapkan oleh Bos," ucap salah satu dari mereka.
"Apa benar kalian orang suruhan Bos?" tanya Anwar tidak percaya.
"Baik. Kami akan menghubungi Bos, agar kamu lebih percaya," jawab yang lain.
Salah satu dari mereka melakukan video call dengan Bos mereka. Mereka menunjukan wajah Bos mereka pada pada Anwar.
["Hallo Bos, maaf," ucap Anwar gugup.]
["Anwar, kamu seharusnya tahu jika kalian tidak bisa lagi tinggal serumah. Kamu bawa Riana ke apartemen yang sudah aku belikan untuk Riana. Atau perjanjian kita batal," ancam Rio, Bos-nya.]
["Jangan. Baik, aku akan antar Riana ke apartemen itu," jawab Anwar panik.]
Sambungan video itupun terputus. Anwar terlihat cemas dan ketakutan jika perjanjiannya dengan Rio akan dibatalkan. Impiannya untuk menjadi kaya akan hilang.
Meskipun sedikit tidak rela, Anwar meminta Riana untuk pergi bersama anak buah pak Rio. Untuk menghilangkan ketakutan Riana, Anwar akan ikut mengantar Riana sampai ke apartemen yang sudah disiapkan untuknya.
Riana mulai memasukkan semua barang-barangnya dan dikemas ke dalam tas dan kardus. Memang tidak banyak, karena Riana jarang membeli pakaian baru dan jarang membeli keperluan pribadi yang lain. Dia sudah cukup puas dengan kesederhanaan. Asalkan bisa bersama dengan pria yang dia cintai, Riana sudah cukup puas.
Setelah semua beres, Riana pergi meninggalkan rumah yang sudah memberinya banyak kenangan manis. Kenangan yang tidak akan pernah bisa dia lupakan. Dan rumah ini juga telah memberinya kenangan pahit. Kenangan yang juga tidak akan bisa dia lupakan seumur hidupnya.
Riana mulai membenci Anwar dan mulai menyadari, bagaimanapun dia harus tetap hidup dan harus berjuang untuk meraih bahagianya sendiri. Bahagia bukan diciptakan oleh orang lain, tetapi bahagia berasal dari hati kita sendiri.
Selama aku ikhlas menerima takdirku, bahagia itu bukan hal yang sulit, batin Riana.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Bzaa
gemezzzzz... sama si Anwar....
kykny yg b***h, bukan boss nya, tpi Anwar, udah punya istri yg setia, mencintai dan baik malah di sia2kan.. 😏👊
2023-10-14
0