"Ada apa," tanya Vito tanpa rasa bersalah.
"Ada apa kamu bilang? Kamu tidak merasa bersalah sudah merusak mobil ku," ucap wanita itu.
"Oh maaf, aku tidak sengaja." Vito mengambil kartu namanya dan memberikan nya pada wanita itu.
"Nanti kita selesai kan, sekarang aku sedang buru buru." Setelah memberikan kartu nama itu Vito membawa mobil nya pergi meninggalkan tempat itu.
Wanita itu bernama Emma, ia terdiam sejenak melihat mobil Vito pergi meninggalkan nya. Emma terdiam sejenak karena ia terkejut bertemu seseorang seperti Vito, bukan nya meminta maaf Vito malah langsung meninggalkan nya.
"Vito Maulana, dia seorang model," ucap Emma saat membaca kartu nama itu.
Ia pun kembali masuk ke dalam mobil, ia juga sedang terburu buru karena pagi ini ia mempunyai kelas. Emma seorang dosen di sebuah perguruan tinggi di kota itu, ia menjadi seorang dosen sudah 2 tahun lamanya.
Pukul 8 pagi, Vito masuk ke dalam kelas untuk yang pertama kalinya setelah 2 tahun lamanya, ia cukup banyak di kenal oleh mahasiswa di sini, bukan karena ia pernah kuliah di sini, tetapi karena karir modelnya sedang menanjak tinggi.
"Hey kau Vito bukan." Seseorang pria berjalan mendekati nya.
"April, kau kuliah di sini juga," ucap Vito yang ternyata kenal dengan pria itu.
"Hahaha iya, aku ambil cuti setahun, ini hari pertama ku."
"Syukurlah ada yang aku kenali, teman-teman ku sebelumnya sudah pada lulus. Aku pikir aku harus mencari teman baru, ternyata ada dirimu di sini," kata Vito.
"Selamat pagi.." Seorang dosen masuk ke dalam kelas itu.
"Nanti kita lanjutkan." April kembali ke tempat duduk nya.
Mata Vito langsung tertuju pada wajah dosen wanita tepat di hadapan nya itu, kebetulan ia duduk di bangku paling depan.
Sejenak mata mereka berdua saling menatap, keduanya langsung teringat kejadian sebelum ini. Vito mengenali dosen itu, ia wanita yang mobil nya ia serempet tadi. Begitu juga dengan Emma yang langsung mengenali Vito.
"Oh dia, aku akan menyulitkan nilai mu," batin Emma.
Dari tatapan Emma, Vito langsung paham jika ia dalam bahaya. "Aku harus segera menyelesaikan nya," batin Vito.
"Oke perkenalkan nama saya Emma, senang bertemu dengan kalian semua. Ini pertemuan pertama saya dengan kalian semua, saya harap ke depan nya kita dapat bekerja sama dengan baik."
Vito tersenyum melihat bagaimana cara Emma memperkenalkan diri, ia tau wanita di depan nya ini cukup gugup. Mungkin karena mayoritas di kelas ini seorang pria yang seumuran dengan Emma. Walaupun begitu Vito tetap merasa harus waspada pada dosen nya ini, ia mempunyai masalah dengan dosen ini, kalau ia semakin membuat masalah nilai nya pasti akan bermasalah.
Setelah kelas selesai, Vito langsung mengejar Emma, ia ingin menyelesaikan masalah nya tadi dengan cepat.
"Maaf, saya yang tadi, saya ingin menyelesaikan masalah kita dengan cepat," ucap Vito.
Emma tidak menanggapi Vito, ia terus berjalan tanpa memperdulikan Vito yang berusaha untuk mengobrol dengan nya.
"Emma," ucap Vito dengan nada yang cukup tinggi, ia sedikit terpancing emosi karena Emma tidak menanggapi nya.
Langkah kaki Emma langsung terhenti seketika, hal itu membuat jantung Vito berdetak dengan cepat, ia yakin masalah baru akan datang.
"Seorang model, bukan nya seorang model harus mempunyai attitude yang baik," ucap Emma dengan nada yang sinis.
"Maaf.. Saya tidak ingin mencari masalah dengan kamu. Kamu dosen saya, saya tidak ingin nilai saya bermasalah, jadi saya ingin menyelesaikan semua masalah kita sebelumnya dengan cepat," kata Vito.
"Oh karena takut nilai kamu bermasalah," ucap Emma sambil berjalan pergi meninggalkan Vito.
Vito membuang nafasnya dengan kasar, ia ingin mengejar Emma kembali tetapi ia ada kelas lanjutan, ia juga tidak mempunyai banyak waktu.
Vito pun kembali ke kelas nya, setelah kelas nya nanti selesai, ia akan menemui Emma kembali.
Pukul 12 siang, hari ini kelas Vito sudah berakhir, jam setelah 2 nanti ia ada pemotretan. Vito masih mempunyai waktu satu setengah jam untuk menemui Emma, ia tidak mau hanya karena serempetan kecil tadi membuat nilai terhambat, ia juga tidak mau Emma menyebarkan berita yang tidak tidak tentang nya.
"Hay Vito," ucap beberapa wanita yang melewati nya.
Vito hanya tersenyum kecil, walaupun ia tidak suka menanggapi wanita seorang itu. Vito berusaha untuk tersenyum agar image nya tetap baik, menjaga image salah satu hal yang harus model lakukan.
"Nah itu dia," ucap Vito.
Vito berjalan mengikuti Emma yang keluar dari ruangan nya, kali ini Vito lebih berhati-hati agar Emma tidak lari kembali dari nya.
Saat Emma duduk di kantin baru lah Vito berlari mendekatinya, ia ikut duduk di samping Emma.
"Aku ingin berbicara dengan kamu," ucap Vito Vito.
"Adaa apa lagi," tanya Emma.
"Masalah tadi, aku akan tanggung jawab," jawab Vito.
"Ya susah tanggung jawab lah," ucap Emma.
"Berikan kunci mobil mu, aku akan memasukan nya ke dalam bengkel langganan ku."
"Apa yang membuat ku percaya pada mu," tanya Emma.
"Kamu tau aku siapa, aku juga anak didik mu, itu sudah bisa membuat mu percaya aku."
"Ktp mu," ucap Emma.
"Ha??"
"Zaman sekarang tidak ada orang yang bisa di percaya dengan hanya seperti itu. KTP mu," ucap Emma.
Vito mengambil dompet nya dan memberikan KTP yang Emma minta, ia rasa sepertinya tidak masalah ia hidup tanpa KTP selama beberapa hari.
"Puas," ucap Vito.
"Aku tidak mau mobil ku semakin jelek." Emma memberikan kunci mobil nya pada Vito.
"Mobil mu memang jelek." Vito mengambil kunci mobil itu dan berjalan pergi meninggalkan Emma.
"Pria gila," ucap Emma.
Sebelum ke tempat pemotretan, Vito memutuskan untuk ke bengkel langganan nya dulu, ia ingin meminta mereka mengambil mobil Emma di kampus. Vito sangat percaya dengan tempat itu, jadi dengan mudah nya Vito memberikan kunci mobil itu tanpa pengawasan dari nya.
Setelah dari bengkel itu Vito langsung ke tempat pemotretan. Ia sudah di tunggu oleh timnya yang sudah ada di tempat itu.
Sesampainya di tempat pemotretan, Vito langsung mandi dan berganti pakaian. Kali ini ia menjadi sampun majalah ternama di Indonesia, ini salah satu hal yang ia inginkan. Ya walaupun belum keinginan utama nya, perlahan lahan ia pasti dapat menghadapi semua keinginan nya dengan baik.
Pukul 4 sore pemotretan selesai, Vito langsung ke sebuah Cafe untuk bertemu dengan ibu kandung nya.
"Dimana anak itu lama sekali."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2023-06-03
1