(3). Sholat Tahajud bareng.

Jam masih menunjukkan pada pukul 3 dini hari. Atau banyak yang menyebutkannya dengan sebutan sepertiga malam. Dimana di waktu ini Arsy Allah terbuka luas membentang. Rembulan tersenyum bersama gemintang. Banyak sholat dan do'a yang di langitkan di kala banyak mata yang terpejam.

Husain menggeliat dalam tidurnya. Dengan perlahan matanya terbuka. Memandang lurus ke depan di mana sang istri tertidur lelap.

Cantik.

Ada banyak kata yang sebenarnya ingin Husain jabarkan tentang betapa indahnya Allah menciptakan rupa dan akhlak istrinya. Namun rasanya akan memakan banyak waktu untuk menjabarkan semuanya, karena itu Husain hanya memilih kata cantik untuk menjabarkannya. Bahkan saat ini wajah cantik itu bertambah cantik berkali - kali lipat kala rembulan menempatkan cahayanya di atas wajah Azalea.

Cup.

Husain kecup bibir ranum istrinya yang sedikit terbuka pertanda betapa pulasnya tidur sang istri.

"Cintaku, ayo bangun. Kita sholat tahajud berjamaah." bisik Husain sembari mengusap lembut pipi chubby kemerah - merehahan Azalea.

Azalea hanya bergumam sambil menggeliat. Tak berniat menimpali atau bahkan sekedar membuka mata. Gadis cantik itu malah menyamankan posisi menjadi memeluk Husain.

Sedangkan Husain yang mendapatkan pelukan hangat tiba - tiba dari Azalea langsung mengulum senyum manisnya.

"Istriku, cintaku, sayangku, bidadariku, ayo bangun." bisik Husain sekali lagi. Berharap kali ini Azalea akan membuka sedikit matanya.

"Lima menit lagi, Ibu," gumam Azalea tanpa mau membuka mata.

Lagi - lagi Husain terkekeh. Gemas sekali dengan istrinya.

"Ini saya, suami kamu, cintaku." bisik Husain lembut.

Mata yang semula tertutup rapat kini mulai mengerjab.

"Assalamu'alaikum, cintaku," sapa Husain kala netra jernih Azalea terbuka.

Azalea terkejut melihat adanya seorang pria di sampingnya. Hampir saja gadis itu melayangkan sebuah pukulan, namun dengan cepat Husain menangkap kepalan tangan mungil Azalea.

"Saya suami kamu, cinta. Lihat buktinya kita pakai cincin yang sama." ujar Husain lembut. Tangan kanannya yang tersemat cincin nikah mereka ia sandingkan dengan tangan kanan Azalea yang juga tersemat cincin berlian yang sangat indah.

Azalea termenung. Setelah satu menit berjalan ia baru mengingat bahwa saat ini statusnya sudah berganti menjadi seorang istri.

"Maaf, Aza lupa," ucapnya lirih.

"Gapapa, sayang,"

Melihat mata Azalea yang akan tertutup kembali, Husain terkekeh. Dengan gemas ia mencium pipi Azalea. Anggap saja itu morning kiss darinya.

"Ayo bangun, sayangku. Kita sholat tahajud berjamaah," ajak Husain di sela - sela ciumannya di pipi Azalea.

"Engg, Aza masih ngantuk," protesnya dengan raut kesal.

"Sini saya bantu ke kamar mandi,"

Husain menggendong tubuh mungil Azalea menuju ke kamar mandi. Awalnya wanita itu terkejut, namun setelahnya ia malah menyamankan dirinya di pelukan Husain. Lagi - lagi tingkah istrinya mampu membuat Husain gemas.

Dengan hati - hati Husain mendudukkan Azalea di atas wastafel. Tangan kirinya ia gunakan untuk menahan bobot tubuh Azalea, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk membuka air keran. Dengan lembut Husain basuh tangannya yang basah ke arah wajah Azalea.

"Dingin," rengek Azalea.

"Tahan ya, sayangku,"

Setelah selesai membasuh wajah Azalea, Husain bergantian membasuh wajahnya.

"Sayangku, mau gosok gigi sendiri atau saya bantu, hm?" bisik Husain di telinga Azalea.

Mata Azalea seketika terbuka sempurna.

"Aza sendiri aja," sahutnya.

"Ya sudah,"

Husain mengambilkan sikat gigi milik Azalea, lalu menuangkan pasta gigi di atas sikat gigi milik Azalea. Setelahnya ia melakukan hal yang sama pada sikat gigi miliknya.

"Kenapa ngeliatnya kayak gitu?" tanya Azalea di sela gosok giginya.

"Saya cemburu," ujar Husain to the point.

"Cemburu kenapa?"

"Saya cemburu karena sikat gigi itu sudah berani menyentuh bibir dan gusi kamu," protes Husain.

Blush

Pipi Azalea mendadak hangat. Tak ingin malu, Azalea menundukkan wajahnya agar Husain tak dapat melihat pipinya yang memerah. Namun karena posisi Azalea yang tengah duduk di atas wastafel, sementara Husain berdiri di sela kedua kaki Azalea, tentu membuat Husain masih bisa melihat wajah Azalea yang sudah memerah.

"Kamu cantik kalau lagi blushing, cintaku," puji Husain tulus.

"Bapak bisa diem gak. Gak baik untuk kesehatan jantung saya," ujar Azalea sedikit kesal.

Cup

Azalea terbelalak kaget kala Husain mencium bibirnya.

"Kan sudah saya bilang cintaku, dilarang panggil saya dengan sebutan bapak,"

"Terus panggil apa?" tanya Azalea polos.

Husain mengedikkan bahunya acuh. Melanjutkan menyikat giginya kembali.

"Terserah kamu mau manggil saya apa,"

Azalea membuat gerakan berpikir yang mana hal itu membuat Husain tersenyum.

"Gimana kalau panggil sayangku?"

Husain hampir saja limbung kala mendengar panggilan romantis dari bibir mungil Azalea.

"Atau cintaku? Sama kayak kamu yang manggil Aza dengan panggilan cintaku," lanjut Azalea.

Husain hanya diam sambil meremas sikat gigi di tangannya. Menahan diri untuk tidak salting di depan Azalea.

"Kalau panggilan suamiku sudah mainstream. Bagaimana dengan panggilan Habibi?"

"Ah tidak, seperti panggilan yang cocok untuk suamiku ini adalah Zauji,"

"Berhenti, sayang. Saya tidak menjamin bisa menahan diri kalau kamu masih terus menggoda saya dengan memanggil dengan panggilan mesra seperti itu," ujar Husain dengan nada rendahnya.

Azalea hanya terkikik geli.

"Oke, oke, sorry. Jadi kesimpulannya, Aza panggil suami Aza dengan panggilan abang kalau lagi di depan umum. Tapi kalau lagi berduaan kayak gini, Aza akan panggil dengan panggilan mesra. Bagaimana?" ujar Azalea bernegosiasi

"Terserah cintaku saja," jawab Husain lembut.

Setelah percakapan mereka selesai, Husain menuntun Azalea untuk melakukan wudhu bersama agar segera melaksanakan sholat tahajud sebelum adzan subuh berkumandang.

Dengan di imami Husain, sholat tahajud empat raka'at di sambung dengan sholat qobliyah subuh dan sholat subuh itu terlaksana dengan khusyuk. Banyak dosa yang dibawa kala diri berukuk dan bersujud kepada Allah. Dan banyak do'a serta harapan dilangitkan kala tangan menengadah meminta pada sang pencipta.

Karena terlalu lama berdzikir pagi, Azalea kembali menutup matanya dengan bibir yang tetap masih berdzikir mengikuti dzikir yang Husain lantunkan. Namun lama kelamaan, bibir Azalea terkatup bersamaan dengan kepalanya yang menunduk.

Husain yang baru saja menyelesaikan segala dzikir paginya, membalikkan badannya menghadap ke arah sang istri.

Senyumnya terukir. Dengan gerakan lembut, Husain mengelus kepala Azalea yang berbalut mukena berwarna putih susu.

Setelah puas mengelus dan menatap wajah cantik Azalea yang tertidur. Husain membangunkan Azalea yang tertidur dengan penuh cinta, "Sayang, ayo bangun dulu. Tidurnya jangan kayak gini. Nanti pinggangnya sakit"

Dengan perlahan mata Azalea terbuka. "Ngantuk," rengeknya manja.

"Sini saya bukain mukenanya," ujar Husain.

Dengan gerakan pelan dan lembut, Husain membuka mukena Azalea. Setelah mukena Azalea dilepas, Husain membawa tubuh mungil Azalea dalam gendongannya menuju ranjang tidur mereka. Menyelimuti tubuh Azalea dan mengecup sayang keningnya.

"Selamat tidur, cintaku." bisiknya lembut.

Husain kembali berbalik menuju tempat dimana sajadah mereka berdua masih terbentang. Melipat mukena Azalea dan sajadah yang mereka kenakan untuk sholat. Setelah selesai, tanpa melepas sarung yang ia kenakan, Husain bergabung dengan Azalea di atas ranjang mereka.

- To Be Continue -

Fyi, aku cari referensi part ini dari tiktok dan juga google. Aku lebih suka mengambil kisah romansa tentang nabi dan sahabat nabi yang menurut aku lebih romantis. Jadi jangan heran kalau ada beberapa part yang mirip dengan kisah nabi.

Episodes
1 (1). Azzam Gibran Al-Hussein
2 (2). Ijab Kabul
3 (3). Sholat Tahajud bareng.
4 (4). Ibu Mertua.
5 (5). Mie Ayam.
6 (6). Tasbih Couple.
7 (7). Wanita seutuhnya.
8 (8). Sepiring Berdua.
9 (9). Festival Hadroh.
10 (10). Cantik, selalu cantik.
11 (11). Masak Bareng.
12 (12). Pulangnya Laksana surga Azalea.
13 (13). Pulangku, mengantarkan kepergian mu.
14 (14). Adakah cinta yang menoleh ke lain arah?
15 (15). Husain dan kesabarannya.
16 (16). Husain itu..
17 (17). Gabina dan pria idamannya.
18 (18). Untukmu, aku tak ingin berbagi.
19 (19). Senja Bersamamu.
20 (20). Secarik pesan manis.
21 (21). Tangisan wanita.
22 (22). Romantisnya Husain.
23 (23). Perlakuan lembut, Husain.
24 (24). Cemburunya Azalea.
25 (25). Kegelisahan Azalea.
26 (26). Memuliakan istri.
27 (27). Ya Zaujati.
28 (28). Cemburunya Husain.
29 (29). Wajah memerah Azalea.
30 (30). Tinggalkan aku jika aku menjauhkan mu dari Allah.
31 (31). Ya, Humairah?
32 (32). To be parents!
33 (33). Husain si suami dan ayah idaman.
34 (34). Keseharian Husain dan Azalea.
35 (35). Mereguk kenikmatan dunia bersama.
36 (36). Ngidam buah kurma.
37 (37). Antara 0 dan 1.
38 (38). Berenang.
39 (39). Romansa tengah malam.
40 (40). يَا زَوْجِيْ
41 (41). Romantisnya Husain (lagi).
42 (42). Birthday, Azalea (1).
43 (43). Birthday Azalea (2).
44 (44). Azalea Birthday -Fancy Dinner Romantis- (3).
45 (45). Coklat Truflle.
46 (46). Sarapan spesial.
47 (47). Dansa.
48 (48). Kesalnya Azalea.
49 (49). Usaha Husain membujuk Azalea.
50 (50). Happy Ending!!
Episodes

Updated 50 Episodes

1
(1). Azzam Gibran Al-Hussein
2
(2). Ijab Kabul
3
(3). Sholat Tahajud bareng.
4
(4). Ibu Mertua.
5
(5). Mie Ayam.
6
(6). Tasbih Couple.
7
(7). Wanita seutuhnya.
8
(8). Sepiring Berdua.
9
(9). Festival Hadroh.
10
(10). Cantik, selalu cantik.
11
(11). Masak Bareng.
12
(12). Pulangnya Laksana surga Azalea.
13
(13). Pulangku, mengantarkan kepergian mu.
14
(14). Adakah cinta yang menoleh ke lain arah?
15
(15). Husain dan kesabarannya.
16
(16). Husain itu..
17
(17). Gabina dan pria idamannya.
18
(18). Untukmu, aku tak ingin berbagi.
19
(19). Senja Bersamamu.
20
(20). Secarik pesan manis.
21
(21). Tangisan wanita.
22
(22). Romantisnya Husain.
23
(23). Perlakuan lembut, Husain.
24
(24). Cemburunya Azalea.
25
(25). Kegelisahan Azalea.
26
(26). Memuliakan istri.
27
(27). Ya Zaujati.
28
(28). Cemburunya Husain.
29
(29). Wajah memerah Azalea.
30
(30). Tinggalkan aku jika aku menjauhkan mu dari Allah.
31
(31). Ya, Humairah?
32
(32). To be parents!
33
(33). Husain si suami dan ayah idaman.
34
(34). Keseharian Husain dan Azalea.
35
(35). Mereguk kenikmatan dunia bersama.
36
(36). Ngidam buah kurma.
37
(37). Antara 0 dan 1.
38
(38). Berenang.
39
(39). Romansa tengah malam.
40
(40). يَا زَوْجِيْ
41
(41). Romantisnya Husain (lagi).
42
(42). Birthday, Azalea (1).
43
(43). Birthday Azalea (2).
44
(44). Azalea Birthday -Fancy Dinner Romantis- (3).
45
(45). Coklat Truflle.
46
(46). Sarapan spesial.
47
(47). Dansa.
48
(48). Kesalnya Azalea.
49
(49). Usaha Husain membujuk Azalea.
50
(50). Happy Ending!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!