Di dalam kelas, Jamal yang melihat kedatangan sahabatnya di buat bertanya-tanya.
Furya yang biasanya mengantuk pagi-pagi kini terlihat berbeda dan lebih segar.
Karena itu juga Jamal yang duduk di sebelahnya langsung bertanya.
“Wew, ada angin apa nih kok kelihatan seger gini?”
“Hehehe, gak ada apa-apa. Aku cuman lagi seneng.”
“Baguslah kalau begitu. Bwt malam minggu kemana, kok gak ke tongkrongan?”
“Biasa motorku kumat lagi.”
“Oalah, kenapa gak bilang kan bisa ku jemput.”
“Gausah. Lagian aku capek.”
“Hemmmm...”
Mendengar ucapan Furya, Jamal yang akhir-akhir ini sudah jarang bermain dengan sahabatnya itu hanya bisa menghela nafas.
Meskipun tau keadaan Furya memprihatinkan, tapi ia juga tak bisa menolong banyak.
Kemudian pelajaran langsung di mulai karena guru sudah datang.
Teng...ting...tong...teng
Setelah jam pelajaran selesai, semua murid terlihat begitu kelelahan.
Pelajaran matematika yang membosankan memang membuat sebagian murid lelah.
Jamal yang sudah kelaparan langsung mengajak Furya ke kantin
“Yok ke kantin, dah laper aku dari pagi belom makan.”
karena sama-sama lapar, Furya langsung berjalan bersama Jamal menuju kantin.
Jamal yang bosan makan siang di kantin kelas 2 alias untuk para gembel sedikit mengeluh.
“Bosen juga makan itu-itu aja di kantin bude, pengen sekali-kali makan Steak gitu di kantin Utama SIS.”
Mendengar keluhan sahabatnya, Furya hanya tersenyum sambil tetap berjalan.
Tapi tepat sesaat ia tersenyum mendengar keluhan Jamal, suara sistem tiba-tiba saja tedengar di kepala Furya.
[Ding! Selamat tuan menerima misi baru]
[Traktir Jamal makan sepuasnya di Kantin Utama, hadiah 3.000 Perfection Poin]
Saat mendengar suara sistem dan menerima misi baru, Furya langsung berhenti berjalan.
Jamal yang melihat sahabatnya diam dan termenung sesaat langsung bertanya.
“Woi ngapain bengong? Yok cepetan jalan ntar gak kebagian kursi!”
Karena misi yang aktif dan jujur saja Furya juga ingin makan-makanan mewah di kantin utama SIS, ia langsung tersenyum dan menatap sahabat baiknya.
Jamal yang melihat tatapan aneh Furya di buat kebingungan dan bertanya kembali.
“Kenapa sih?”
“Mal, mau nyoba makan di kantin Utama SIS gak?”
Mendengar ucapan Furya, Jamal langsung tersentak dan tertawa terbahak-bahak.
Bukan maksud menghina, tapi makanan di kantin Utama SIS sangat mahal dan harganya di luar nalar.
Bisa di bilang harga 1 menu di sana bisa untuk makan 1 bulan orang biasa seperti mereka.
Karena itu juga Jamal langsung tertawa terbahak-bahak mendengar candaan Furya.
Ia merasa Furya yang tak bisa melawak akhirnya bisa membuatnya tertawa puas.
“HAHAHAHAHA...”
“Hahahaha...lawakan yang bagus ferguso. Sekarang kembali ke habitanmu dan ayo ikuti aku.” kata Jamal sambil berjalan meninggalkan Furya.
Furya yang melihat tingkah Jamal hanya bisa menahan tawanya.
Dalam kondisi normal mana mungkin Furya mengajak sahabatnya itu makan di kantin para anak Konglomerat.
Tapi kondisi saat ini sudah berbeda dan ia yang menerima misi juga ingin sekali-kali membuat sahabat baiknya itu senang.
Jamal yang melihat Furya masih diam dan tak mengikutinya berhenti dan berpaling kembali.
“Jadi makan gak? Ayoklah ntar gak kebagian kursi kita!”
Tapi melihat Furya yang tetap diam saja, Jamal yang sudah lama ingin mencoba daging Steak berkualitan kebanggaan SIS di buat berharap.
Ia yang tau sahabat baiknya Furya tak suka bercanda hal-hal seperti itu langsung di buat keringatan.
“Woi! Serius nih mau makan di sana?”
Melihat Jamal yang akhirnya memasang ekspresi serius, Furya tersenyum kembali dan sekali lagi mengajaknya.
“Seriuslah, yuk gas!”
Mendengar ucapan Furya, Jamal langsung mendekat dan memastikan kembali.
“Serius nih, kamu gak bercanda kan?”
“Gak lah, aku serius.”
“Yudah kuy lah. Tapi aku gak ada duit jadi taukan siapa yang bayar?”
“Iya, semuanya aku yang bayar!”
Jamal yang sangat suka makan benar-benar di buat bersemangat dan tak tahan lagi.
Salah satu impiannya yaitu mencoba Steak Wagyu di kantin SIS yang terkenal enak dan lezat kini ada di depan mata.
Meskipun masih sedikit ragu, tapi ia yang berharap besar tetap pergi bersama Furya.
Sambil berjalan menuju kantin Utama Sanjaya International Scholl, Jamal untuk terakhir kalinya memastikan kembali ucapan Furya.
“Sekali lagi ku tanya, ini serius kan?”
“Yaelah nih anak. Iya serius, gak mungkin aku bercana soal beginian!”
Jamal yang tau Furya tak akan bercanda hal-hal yang sudah berlebihan hanya bisa tersenyum dan cengengesan.
Ia yang sudah lapar tak sabar ingin mencoba menu makanan di kantin Utama SIS yang terkenal berkelas.
Setelah berjalan dan melewati beberapa gedung sekolah, akhirnya Furya dan Jamal sampai di kantin Utama SIS.
Jika di lihat dan di ibaratkan, kantin itu sudah bukan kantin anak SMA lagi.
Itu seperti restoran berbintang yang ada di dalam sekolah.
Lalu para murid yang ada di sana juga berasal dari kalangan atas.
Furya dan Jamal yang sampai di kantin besar itu langsung duduk di salah satu meja mewah yang ada di sana.
“Gila...dua tahun sekolah di SIS baru kali ini aku masuk kantin Utama.”
“Sama Mal aku juga, hahaha.”
Baru saja duduk, Jamal dan Furya langsung di datangi seorang waiters cantik dengan pakaian maid.
Jamal yang melihat itu menjadi terpesona dan langsung cengengesan.
“Selamat siang tuan, silahkan di pilih mau menu yang mana?” kata pelayan itu sambil menyerahkan daftar menu.
Furya yang mengambil daftar menu di buat bingung memilih yang mana.
Ada banyak sekali menu asing yang ia tak tau.
Karena bingung, Furya menyerahkan daftar menu kepada Jamal yang terlihat sudah tak sabar dan melirik terus ke arah daftar menu.
“Nih mal, pilih duluan gih.”
Jamal di di berikan daftar menu langsung mengambil itu dan melihat isinya.
Tapi saat meliat harga yang tertera, mata Jamal langsung melotot dan jantungnya berdebar kencang.
Melihat harga yang tak manusiawi, Jamal yang sadar sudah terlalu merepotkan sahabatnya menjadi makin tak enak hati.
“Fur, kayaknya kita pergi aja deh, mumpung belum mesen ini.”
Furya yang melihat sahabatnya khawatir tau benar apa yang ia pikirkan.
Tapi karena misi yang aktif dan ia sudah memiliki banyak uang, Furya hanya tersenyum dan sekali lagi menegaskan kalau ia akan mentraktir sahabatnya itu sampai puas.
“Gak usah segan-segan. Pesan semua yang kamu mau dan jangan mikirin hal lain.”
Jamal yang mendengar ucapan Furya dan ekspresi wajahnya yang sangat percaya diri akhirnya sadar ada hal hebat di balik senyuman temannya itu.
Karena Furya sendiri yang mengatakan itu, Jamal langsung memesan menu yang sudah lama ingin ia coba.
“Mbak, saya pesen Wagyu A5. Sama minumnya es teh manis.”
Setelah itu Jamal menyerahkan daftar menu kembali ke Furya.
Furya yang bingung dan jujur saja bisa memakan apa saja yang penting enak mencoba memesan menu rekomendasi yang ada di sana.
“Kalo gitu saya pesen nasi goreng seafood, daging Steak Kobe Beff sama Olive Wagyu.”
“Sekalian minumnya air putih dingin.”
“Baik tuan silahkan di tunggu.”
Jamal yang melihat Furya memesan banyak makanan dan tak hanya satu menu hanya bisa di buat geleng-geleng kepala.
Furya yang memesan banyak makanan juga sadar kalau sahabatnya itu masih menahan diri.
Karena misi harus membuat Jamal puas, Furya sengaja memesan lebih untuk memastikan misi selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
top markotop story lanjut
2024-10-18
0
Giantini
mcnya bener"gk ada akhlak mau makan enak gk inget pacar sndri.... shopping beli barang jga gk inget pacar .. terus apa gunanya pacaran selama 2 thn.hhhhh lawak
2024-05-19
2
Ady Misriansyah
kepengaruh iklan. apapun makanannya minumnya teh terus
2023-11-02
3