Lanjut.
Alina marasa sangat senang karena saat ini ia sudah berada di depan istana Wen.
Alina sudah tidak sabar ingin bertemu dengan sang Mommy.
Setelah membuka pintu mobil Alina langsung berlari.
''Mommy, i'm coming,'' teriak Alina dengan sangat keras.
Mendengar itu sang Mommy langsung loncat, karena kedatangan Alina sudah di tunggu tunggu.
Tapi sayang nya sang Daddy tidak ada di sana karena sedang berada di kantor.
Mansion utama Wen sangat lah meriah, bahkan ada beberapa bagian yang di hias hanya untuk menyambut kedatangan princess dari keluarga Wen.
Alina memeluk sang Mommy dengan sangat erat, ia menyalurkan rasa rindu yang ia tahan selama ini.
Rasa haru menyelimuti mereka berdua, sampai akhir nya Alina sadar jika sang kakak tidak ada di sana.
''Mom di mana, Kakak kenapa gak menjemput ku, padahal aku sudah sangat merindukan nya,'' ucap Alina.
''Kamu langsung bertanya tentang, Kakak mu, kamu tidak akan bertanya bagaimana keadaan Mommy,'' jawab sang Mommy cemberut.
''Karena aku tahu Mommy pasti baik baik saja karena Mommy ku wonderwoment," balas Alina dengan cengengesan.
''Kakak mu udah pergi," jelas sang Mommy.
''What,'' teriak Alina sangat nyaring.
''Bukan nya kakak akan berangkat siang hari, aku udah bela belain loh, Mom langsung terbang ke sini, dan menggunakan pesawat yang paling cepat agar bisa bertemu dengan kakak tapi nyata nya dia udah pergi tanpa menghubungi ku,'' jelas Alina yang semakin lama suara nya semakin kecil.
''Axcel tidak memberitahu mu?'' tanya sang Mommy.
Alina hanya menggeleng kan kepala nya dengan sangat lesu.
Alina merasa sangat sedih, kecewa di saat yang bersamaan.
Padahal sang kakak tau jika ia akan tiba sebelum makan siang.
Sang kakak pun tahu jika Alina berjuang keras agar bisa sampai sebelum makan siang, tapi kenapa dia tega.
''Apakah kakak sudah tidak sayang lagi sama Alina?" tanya Alina pada sang Mommy.
''Jangan ngomong kayak gitu sayang, mungkin kakak mu lagi buru buru, kamu tai sendiri kan ini pertama kali nya kakak mu pergi sendiri,'' jelas sang Mommy menenangkan.
''Tapi, Mom-
''Sudah sudah jangan berpikir Nyang tidak tidak percaya sama mommy,'' ucap sang Mommy dengan mengelus rambut Alina dengan sayang.
Padahal Mommy Luna juga merasa heran kenapa Axcel tidak memberi kabar pada Alina.
Tapi bukan saat nya untuk membahas permalasahan itu hari ini.
''Sekarang mandilah setelah itu kita makan siang,'' pinta Mommy Luna.
''Baik, Mom,'' jawab Alina lesu.
Alina melangkahkan kaki nya menuju kamar nya, tapi sebelum itu ia menyapa semua pekerjaan yang ada di sana.
Sampai di kamar Alina langsung menghubungi sang kakak, tapi tak kunjung mendapat kan balasan.
''Kakak kemana sih,'' gerutu nya.
Alina tak kehabisan akal, dia langsung membuat video untuk di kirim kan ke sang kakak.
Alina ingin memberitahu jika ia sudah sampai ke mansion.
Setelah selesai Alina langsung membersihkan diri sebelum makan siang bersama dengan sang Mommy.
Setelah selesai Alina langsung berpamitan pada sang Mommy untuk pergi ke rumah Billy.
''Cie cie,'' gid sang Mommy.
''Cie cie apa?'' tanya Alina pura pura tidak tau.
''Mau ketemu sama teman kecil nih ye,'' goda nya lagi.
''Atau pujaan hati,'' lanjut Mommy menggoda sang putri.
Jangan di tanya bagaimana wajah Alina saat ini, sudah seperti kepiting rebus.
Setelah di goda oleh sang Mommy akhir Alina bisa pergi juga.
Dan hanya butuh lima belas menit Alina sudah sampai.
Alina sangat bersemangat, karena ia sudah tiba rumah Billy kekasih hati nya.
Bukan kah mereka teman?.
Iya memang tapi tidak ada yang salah, karena sejati nya tidak ada yang nama nya teman, atau sahabat di dalam persahabatan apalagi laki laki dan perempuan.
Alina langung masuk, dan ia langsung di sambut hangat oleh mama Sea yang kebetulan hari ini masih ada di rumah.
Mereka langsung berpelukan seperti teletubbies.
''Kamu tambah cantik aja sayang,'' ucap mama Sea.
''Mama Sea juga sangat cantik,'' jawab Alina tersenyum.
''Jam berapa kmu sampai ?'' tanya mama Sea yang masih memandang Alina dengan senyuman cerah.
''Tadi sebelum makan siang, dan langsung ke sini,'' jujur Alina.
''Ya ampun Alina kamu gak capek,'' ucap mama Sea heran.
Alina hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
''Ya sudah kalau gitu, kamu udah makan siang belum?'' tanya mama Sea.
''Sudah, Mam,'' jawab Alina tersenyum.
''Kamu ingin ketemu Billy kan,'' tebak Mama Sea.
Alina tidak menjawab ia hanya tersenyum sebagai jawaban nya.
''Pas banget kamu datang sebelum Billy pergi meeting,'' jelas mama Sea.
''Oh ya,'' ," balas Alina.
''Kamu langsung aja naik ke atas, Billy ada di kamar nya,'' jelas mama Sea.
Tanpa menunggu lagi, Alina langsung berlari menuju kamar Billy yang berada di lantai dua.
Mama Sea yang melihat itu hanya bisa tersenyum, dan geleng geleng kepala.
Saat berada di depan kamar Billy, Alina langsung membuka pintu itu dengan kasar, karena ia sangat merindukan sosok yang ada di dalam kamar tersebut.
Tapi tiba tiba.
''Ahhh.''
Alina berteriak sangat keras saat melihat keadaan pria itu yang tengah tela*jang tak mengenakan sehelai benangpun.
"Alina.'' Kaget Billy.
Billy yang sadar langsung mengambil handuk nya yang tergeletak di atas lantai.
"Tutup matamu!" bentak Billy saat melihat mata Alina yang tidak berkedip sedikit pun.
"Sayang sekali pemandangan hot seperti itu di lewatkan." Sahut Alina tanpa rasa malu sedikit pun, tapi tetap saja ia menutup kedua matanya walaupun tidak sepenuh nya rapat, hingga ia bisa melihat tubuh kekar pria itu.
Billy yang sudah mengenakan handuk langsung menghampiri Alina dengan tatapan datar nya.
"Eh, kau mau apa?" tanya Alina menjadi takut sendiri saat melihat Billy mendekati nya, dengan tatapan datar nya, dengan reflek Alina mundur beberapa langkah.
"Lain kali jika ingin masuk ketuk pintu dulu!" Ucap Billy dengan sangat tegas, lalu detik berikut nya terdengar suara pintu di tutup dengan sangat keras di telinga Alina.
"Astaga.." Alina mengusap dada nya karena terkejut, Karena Billy menutup pintu kamar itu tepat di depan wajah nya.
"Bi, sekali lagi, kamu tutup pintu di depan wajah ku, aku akan melaporkan mu pada pihak yang berwajib, karena sudah membuat jantung ku hampir copot." Teriak Alina dengan sangat kesal.
"Pergilah! Hari ini aku ada meeting penting, jadi jangan membuat mood ku rusak." Teriak Billy dari dalam kamar tanpa mempedulikan perkataan Alina.
"Ya ampun Billy Tyson, mana mungkin gadis cantik seperti ku membuat mood mu rusak?" Sahut Alina berteriak karena tak terima dengan ucapan Billy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Pinky
Seru gak???
2023-09-03
1