***
Klatak... Klatk... Klatk
Suara langkah kaki bersepatu tumit terdengar dari lorong kastil megah berdominasikan cat berwarna hitam dan ungu.
Sosok wanita tinggi dengan rambut dikepang memanjang kebelakang berjalan dengan anggun menaiki anak tangga. "Dari mana saja kamu." Suara dari arah bawah tangga menarik perhatiannya untuk melihat kebelakang.
"Tumben sekali kamu pulang cepat hari ini."
Itu adalah Esra Anarika Emersyn. Putri pertama di keluarga Emersyn yang lahir dari istri pertama istri kepala rumah tangga Emersyn.
Sosok wanita cantik yang memiliki umur tidak jauh dari Ira. Esra digambarkan memiliki iris bola mata berwarna merah, warna rambutnya hitam legam seperti Ira. Rambut hitam dan iris mata merah adalah ciri khas keluarga Emersyn.
Tumben sekali dia mengajakku berbicara duluan.
Diatas tangga aku memperhatikan tatapanya, dalam novel dia adalah salah satu karakter yang nantinya cukup dekat dengan protagonis wanita dan berkat Esra juga keluarga Emersyn mendapat pengampunan Karen hubungan persahabatannya dengan calon permaisuri.
Aku membuka mulutku untuk menjawabnya. "Untuk apa kamu perduli, kita tidak perlu saling melapor aktifitas masing-masingkan." Pandanganku yang terlihat arogan, begitulah pengarang mendeskripsikan tokoh Ira sejak awal.
Dia menjawab. "Memang kita tidak perlu saling melapor tentang aktifitas kita tetapi, karena ulahmu beberapa tahun yang lalu situasi keluarga kita menjadi sulit.
"Tidak ada yang tahu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya setelah membatalkan pertunanganmu," katanya dengan nada datar.
Aku menghela nafas. "Hahh... Ini bahkan belum seberapa dibanding apa yang akan kulakukan dimasa depan," gumamku.
"Apa yang barus saja kamu katakan."
"Tidak ada." Jawabku. "Aku akan kembali keruanganku, lain kali tidak perlu terlalu perduli dan...." Aku melihat dia sekali lagi. "Putra Mahkota nampaknya tidak menyukai pertunangan ini sejak awal, tidak ada salahnya membiarkan dia bernafas disela perebutan tahta saat ini...."
"Apa kamu tidak mencintainya lagi?," tanya Esra penasaran.
"Aku tidak tahu, lagi pula sejak awal aku tidak tertarik pada romatinsme." Itu adalah kalimat yang aku katakan dari hatiku yang paling dalam karena aku bukanlah antagonis sebenarnya dalam novel ini. Aku berbalik darinya lalu berjalan lagi diatas anak tanggaenuju ruanganku.
Dari sudut pandangku sebagai pembaca sebenarnya aku selalu merasakan bahwa karakter Ira dalam novel sebenarnya tidak memiliki rasa cinta kasih pada Putra Mahkota karena dibagian akhir antagonis mengatakan bahwa dia akan menjadikan putra mahkota sebagai hewan peliharaanya, mengurungnya di kandang seperti hewan.
"Itu lebih mengarah pada obsessi seseorang yang tertarik pada sesuatu untuk... Seorang kolektor mungkin...? Atau... Seorang yang hanya tertarik pada wajahnya yang Putra Mahkota yang tampan," gumamku disepanjang setiap langkah.
Jika dipikir-pikir Ira yang baru telah melihat putra mahkota dua tahun yang lalu dan sempat terpesona akan ketampanannya walau hanya beberapa saat. "Tidak buruk." Ingatan itu masih ada sampai sekarang walau mereka tidak pernah bertemu lagi sejak pembatalan pertunangan.
Membuka Pintu.
Aku masuk kedalam kamar seluas mansion mewah di bumi. Kamar itu terbagi atas beberapa ruangan dan ruangan yang paling aku sukai adalah perpustakaan didalamnya.
Aku berjalan ketempat itu lalu mengambil buku sejarah yang mencatat awal mula terbentuknya kerajaan Harper dan sejarah keluarga bangsawan didalamnya. Buku itu sangat tebal sehingga membutuhkan satu tahun lamanya bagiku untuk membaca dan mengingat keseluruhan deskripsi didalamnya.
Kini aku telah sampai pada bab terkahir, bab dimana kaisar ke 15 memerintah dimana era peperangan paling sering terjadi disana. Sambil bersandar di sofa empuk aku membuka lembaran perlahan. "Waktuku masih cukup banyak sehingga aku bisa mengunakannya untuk bersantai." Terima kasih pada dewa waktu karena telah membangunkanku tepat sebelum banyak tragedi terjadi.
Tok tok tok...
Suara ketukan dari pintu utama kamar.
"Nona Muda, saya membawa berita dari Tuan Patriak Pemimpin Rumah."
Itu adalah suara yang kukenali selama dua tahun terkahir. "... Masuk."
Kleeek.
Pintu dibuka, menampilkan sosok pria parubaya kurus berpakaian khas butler, diatas kedua telapak tanganya ada nampan berisikan sepucuk surat diatasnya.
Diletakkannya sepucuk surat itu di atas meja lalu mundur kebelakang kemudian berdiri tegak.
"...."
Aku hanya memandangi surat itu untuk sesaat dan fokus kembali pada buku sejarah. Setelah selesai membaca beberapa halaman aku mengbil surat lalu membacanya.
[ Untuk Putri Ira yang terhormat keluarga Emersyn, saya telah mengirimkan beberapa surat selama satu setengah tahun tetapi masih belum mendapat balasan dari anda. Jika anda kebetulan melihat surat ini tolong dibaca dan segera temui saya kapanpun anda siap.
^^^Dari Putra Mahkota Aslan ]^^^
"Pffft- bajingan gila, yang mengirim Patriak rumah tapi isinya surat dari Protagonis." Aku membuang surat itu seperti sampah kelantai lalu menyuruh pelayan untuk kembali. "Jangan kirim balasan apapun."
Pelayan menunduk dengan sopan. "Saya mengerti Nona Muda," jawabnya sopan lalu pergi, menutup pintu tanpa bersuara.
Tuk... Tuk... Tuk...
Jari kelingkingku mengetuk lembar keratas.
Gilbert Monata, digambarkan sebagai pelayan paling setia yang melayani Ira sampai akhir hayatnya. Pelayan berusia 60 tahun itu tercatat selalu ada disekeliling Ira sampai dia meninggal dunia ketika Protagonis wanita membunuh Ira Antagonis. Dia yang begitu loyal menjadi tameng disaat-saat terakhir sebelum Ira dimusnakan sepenuhnya oleh kekuatan suci.
"Dari antara semua orang, pria tua ini memberikan kesan aneh aku tidak tahu apa yang dia pikirkan... Haahh...." Aku menghela nafas.
"Dia yang paling aku takutkan karena selalu berada di sekitar Antagonis... Dia tidak tahukan kalau aku bukan Ira yang asli." Seperti yang kukatakan aku selalu khawatir seseorang yang paling dekat dengan Ira menyadari keberadaanku. Aku tidak punya Skil Manipulasi lagi jadi bisa mungkin aku harus bersikap seperti biasa didepannya.
"Lupakan masalah itu sejenak, untuk saat ini mari kembali kerutinitas," kataku sambil membuka lembaran buku yang baru.
.......Bersambung.......
.......Like dan Coment.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
♡~Yuki.nur019
🗿...... Putra Mahkota Tiba-tiba Peduli
2023-06-10
1