Bab#5. Red & Black.

Ternyata Black hanya ingin membukakan pintu mobil, untuknya.

"Ku pikir apa?" Red kembali mengedarkan pandangannya seraya mengeluarkan seluruh tubuhnya dari dalam kendaraan mahal tersebut.

"Red, kau ini kenapa? Apa yang membuatmu gusar?" cecar Black yang bingung dengan perilaku Red yang seperti orang linglung.

"Apa kau tidak menyadarinya?" tanya Red tetap waspada dengan ekor matanya.

"Aku tidak mengerti. Apa sih maksud kamu?" tanya Black lagi semakin bingung.

"Sudahlah. Sebaiknya kita makan dan cepat kembali," kata Red akhirnya. Setelah ia yakin bahwa yang menguntit mereka pasti tidak akan berani melakukan hal di luar batas karena tempat ini cukup terbuka dan ramai.

Red pun mencari tempat duduk yang tentunya memiliki spot atau sudut yang pas untuk mengawasi keadaan.

"Tempat makan apa ini? Lalu apa yang mereka sajikan?" heran Black pada tempat makan yang cukup ramai ini.

Bahkan para pengunjung terlihat menyantap makanan mereka dengan nikmat dan menggunakan tangannya tanpa sendok maupun garpu.

"Kenapa mereka tidak menggunakan sendok?" Black pun bergidik.

Red hanya tersenyum tipis dan pada saat pelayan datang menawarkan tabel menu maka, Red menunjuk pada beberapa menu yang terlihat lezat.

"Kau pilih apa tadi?" tanya Black yang heran karena Red sama sekali tidak bertanya padanya apa menu yang ingin ia makan.

"Nanti juga kau akan tau sendiri. Aku sengaja memesankan makanan dan juga minuman untukmu agar kita bisa mempersingkat waktu," jelas Red.

Meski senyumnya terarah pada Black, tetapi perhatiannya tetap tertuju pada titik yang berada di belakang tubuh Black.

Red seperti merasakan sesuatu. Tapi apa itu? Kenapa firasatku tak dapat menemukan apapun. Tumben sangat radarku ini tak peka," batin Black.

"Apa karena aku sangat bahagia hari ini sehingga, sinyal kejahatan tak terendus hidung kebenaranku," batinnya lagi.

Karena Black dapat merasakan jika Red tengah meningkatkan kewaspadaannya. Hanya saja wanita itu tak mau manfaatkan apa yang ia temukan. Bodohnya, Black sama sekali tak merasakan apapun.

"Kita di sini saja. Jangan sampai kehadiran kita dirasakan oleh mereka," ucap salah satu dari penguntit tersebut.

"Kau benar, sepertinya wanita itu menyadari keberadaan kita. Dia sangat sensitif sepertinya," timpal penguntit yang satunya lagi.

"Kau benar. Kita tidak tau siapa dia dan dengan siapa Lorenzo tinggal. Lagipula, tuan Cobalt hanya memerintahkan pada kita untuk memastikan dulu informasi yang ia terima benar atau tidak mengenai Lorenzo," tegas pria yang bernama Sage ini. Dan pria bernama Milo yang di sebelahnya hanya mengangguk mengiyakan.

Sementara itu di dalam kafe pinggir jalan. Black nampak membulatkan matanya pada saat pelayan mengantarkan makanan yang di pesan oleh Red.

"Udang galah asam manis, Cah kangkung, kerang dara saus tiram dan sate taichan," jelas Red pada satu persatu menu makan malam yang ia pesan. Semuanya tentu saja memancing selera makan naik.

"Semua ini terlihat enak dan lezat, Red," kata Black yang hampir saja meneteskan air liurnya. Pria ini tukang makan, karena itu Red memesan beberapa jenis menu.

Lagipula, ini juga salah satu triknya untuk dapat terus memperhatikan gerak-gerik di balik pohon yang terdapat pada sudut gelap di depan sana.

"Tentu saja ini enak. Murah tapi kau bisa membandingkan rasanya dengan yang di restoran sana. Mereka itu cuma menang di lokasi dan tempat saja," kata Red.

Black pun mengangguk setuju, karena dia baru saja menggigit sate taichan dan rasanya memang enak.

"Makanlah yang banyak. Aku memesan ini semua untukmu," kata Red yang mana hal itu membuat wajah pria di hadapannya berseri-seri.

"Terimakasih sayang. Aku memang tidak salah karena telah mencintai wanita sepertimu," ucap Black dengan mulut yang berisi penuh makanan.

Tetapi, tetap saja ucapannya itu membuat hati Red seakan di gelitik oleh bulu angsa.

"Red, apa kau alergi udang?" tanya Black khawatir.

"Tidak? Bahkan aku tidak menyentuh udang," jawab Red.

"Mungkin, kerang?" kulik Black lagi.

"T–tidak Black, aku tidak alergi terhadap seafood," jawab Red terbata karena Black memperhatikan wajahnya sangat dekat dan lekat.

"Iyakah? Lalu kenapa wajahmu memerah?" cecar Black lagi, yang mana justru menyadarkan Red bahwa dirinya telah tersipu dah terbawa situasi.

"Sial! Memalukan!" maki Red pada dirinya sendiri.

"Sudah, makan saja. Aku tidak ingin nyonya bertanya-tanya kemana kita pergi dan kenapa lama tak kembali," bantah Red mengalihkan pembicaraan.

"Kau tenang saja. Aku telah melapor pada tuan Leo," jelas Black.

Pada akhirnya mereka pun makan tanpa banyak bicara lagi.

Red sempat teralihkan pada fokusnya karena tingkah laku Black tadi. Sehingga ia kehilangan jejak penguntit tadi.

Selesai makan mereka kembali meneruskan perjalanan.

"Sebenarnya apa yang tengah kau rasakan Red? Beri tau aku, karena nampaknya radarku agak konslet nih," kulik Black lagi sebelum ia menjalankan kendaraannya.

"Ada yang mengikuti kita semenjak keluar dari butik tadi. Bagaimana kau bisa tidak menyadarinya atau aku yang terlalu sensitif? Karena mereka cukup pandai berkamuflase," jawab Red.

"Benarkah? Ah ternyata radarku bener-benar error hari ini," sesal Black.

Ia pun menjalankan kendaraan itu setelah Red di yakini tidak lagi mendapati tanda-tanda dari para penguntit itu.

"Mereka kembali bergerak. Ayo!" titah Sage pada Milo.

Mereka berdua pun kembali masuk ke dalam kendaraan dan melaju dengan kecepatan penuh demi mengejar mobil Black.

"Tuan Cobalt bilang, jika kita memiliki kesempatan untuk meniadakan Lorenzo maka habisi saja!" kata Sage. Milo pun menyeringai dan mempersiapkan senjata mereka.

Red yang merasa bahwa keadaan mereka berdua benar-benar sedang diincar maka, memutuskan untuk mempersiapkan senjata.

"Waspadalah, Red. Aku lihat sekarang, kalau mobil hitam di belakang kita itu ternyata penguntit dan mereka saat ini benar-benar telah menunjukkan diri!" seru Black yang mulai terpancing emosinya.

Mobil hitam itu semakin memepet kendaraan yang Black kemudikan.

Black tentu saja menginjak gas dan menaikkan kecepatan pada kendaraannya.

"Jangan harap!" teriaknya. Mobil sport yang ia kendalikan itupun melesat dengan cepat mendahului penguntit tersebut.

Adrenalinnya mulai terpacu pada saat ada yang mencari masalah dengannya.

Mereka pun macam main kejar-kejaran di jalanan raya yang nampak tak terlalu ramai ini.

"Kira-kira siapa mereka, Black! Kenapa tiba-tiba menyerang kita!" pekik Red yang nampak terus mengencangkan pegangan pada atap mobil. Ia mulai merasakan mual bergejolak di perutnya. Karena saat ini mereka tengah melakukan aksi kebut-kebutan di jalan raya.

"Entahlah, Red! Aku pun tak tau, karena sepertinya meraka benar-benar bernapsu untuk mencelakai kita."Black menjawab sambil tetap fokus mengendarai mobil sport tersebut.

Black terlihat berkelit dan berkelok dengan lincah bagaikan pembalap profesional.

"Sial! Darimana mereka datang!" Black terus berusaha menghindar. Jika tidak memikirkan Red yang pada saat ini terlihat pucat, sudah pasti dia akan bermain dengan kasar.

Karena kini ada dua mobil sport yang mengapitnya. Kedua kendaraan itu seakan menjauh serentak, kemudian ...

BRAK!

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

menakutkan

2024-02-05

2

Uyhull01

Uyhull01

mulai lgi sport jantung ini😁

2023-06-05

1

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

awwww 😦😦😦 apa tuh yang brakkk 😬😬😬 mobil black dan Red kah yang di tabrak dan kena???

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab#1. Red & Black.
2 Bab#2. Red & Black.
3 Bab#3. Red & Black.
4 Bab#4. Red & Black.
5 Bab#5. Red & Black.
6 Bab#6. Red & Black.
7 Bab#7. Red & Black.
8 Bab#8. Red & Black.
9 Bab#9. Red & Black.
10 Bab#10. Red & Black.
11 Bab#11. Red & Black.
12 Bab#12. Red & Black.
13 Bab#13. Red & Black.
14 Bab#14. Red & Black.
15 Bab#15. Red & Black.
16 Bab#16. Red & Black.
17 Bab#17. Red & Black.
18 Bab#18. Red & Black.
19 Bab#19. Red & Black.
20 Bab#20. Red & Black.
21 Bab#21. Red & Black.
22 Bab#22. Red & Black.
23 Bab#23. Red & Black.
24 Bab#24. Red & Black.
25 Bab#25. Red & Black.
26 Bab#26. Red & Black.
27 Bab#27. Red & Black.
28 Bab #28. Red & Black.
29 Bab#29. Red & Black.
30 Bab#30. Red & Black.
31 Bab #31. Red & Black.
32 Bab#32. Red & Black.
33 Bab #33. Red & Black.
34 Bab#34. Red & Black.
35 Bab#35. Red & Black.
36 Bab#36. Red & Black.
37 Bab#37. Red & Black.
38 Bab#38. Red & Black.
39 Bab#39. Red & Black.
40 Bab#40. Red & Black.
41 Bab#41. Red & Black.
42 Bab#42. Red & Black.
43 Bab#43. Red & Black.
44 Bab#44. Red & Black.
45 Bab#45. Red & Black.
46 Bab#46. Red & Black.
47 Bab#47. Red & Black.
48 Bab#48. Red & Black.
49 Bab#49. Red & Black.
50 Bab#50. Red & Black.
51 Bab#51. Red dan Black.
52 Bab#52. Red & Black.
53 Bab#53. Red & Black.
54 Bab#54. Red & Black.
55 Bab#55. Red & Black.
56 Bab#56. Red & Black.
57 Bab#57. Red & Black.
58 Bab#58. Red & Black.
59 Bab#59. Red & Black.
60 Bab#60. Red & Black.
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab#1. Red & Black.
2
Bab#2. Red & Black.
3
Bab#3. Red & Black.
4
Bab#4. Red & Black.
5
Bab#5. Red & Black.
6
Bab#6. Red & Black.
7
Bab#7. Red & Black.
8
Bab#8. Red & Black.
9
Bab#9. Red & Black.
10
Bab#10. Red & Black.
11
Bab#11. Red & Black.
12
Bab#12. Red & Black.
13
Bab#13. Red & Black.
14
Bab#14. Red & Black.
15
Bab#15. Red & Black.
16
Bab#16. Red & Black.
17
Bab#17. Red & Black.
18
Bab#18. Red & Black.
19
Bab#19. Red & Black.
20
Bab#20. Red & Black.
21
Bab#21. Red & Black.
22
Bab#22. Red & Black.
23
Bab#23. Red & Black.
24
Bab#24. Red & Black.
25
Bab#25. Red & Black.
26
Bab#26. Red & Black.
27
Bab#27. Red & Black.
28
Bab #28. Red & Black.
29
Bab#29. Red & Black.
30
Bab#30. Red & Black.
31
Bab #31. Red & Black.
32
Bab#32. Red & Black.
33
Bab #33. Red & Black.
34
Bab#34. Red & Black.
35
Bab#35. Red & Black.
36
Bab#36. Red & Black.
37
Bab#37. Red & Black.
38
Bab#38. Red & Black.
39
Bab#39. Red & Black.
40
Bab#40. Red & Black.
41
Bab#41. Red & Black.
42
Bab#42. Red & Black.
43
Bab#43. Red & Black.
44
Bab#44. Red & Black.
45
Bab#45. Red & Black.
46
Bab#46. Red & Black.
47
Bab#47. Red & Black.
48
Bab#48. Red & Black.
49
Bab#49. Red & Black.
50
Bab#50. Red & Black.
51
Bab#51. Red dan Black.
52
Bab#52. Red & Black.
53
Bab#53. Red & Black.
54
Bab#54. Red & Black.
55
Bab#55. Red & Black.
56
Bab#56. Red & Black.
57
Bab#57. Red & Black.
58
Bab#58. Red & Black.
59
Bab#59. Red & Black.
60
Bab#60. Red & Black.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!