Sekilas tentang Red.
Red, alias Levina Arzetty. Di besarkan di panti asuhan, lalu di adopsi oleh keluarga tentara. Hingga ia memaksa untuk bergabung dalam kemiliteran. Tak mau jadi tentara negara, Red memilih menjadi pengawal bayaran yang pada akhirnya di tarik oleh ketua kelompok mafia Leon the king.
Black, alias Lorenzo Gouvarte. Pria yang sebenarnya berkelas dan berasal dari keluarga kalangan atas. Pergi dari keluarga yang terlalu mengekang dengan segala peraturan yang mencekik serta berbagai intrik dari para pewaris yang saling beradu teknik untuk menjatuhkan satu sama lain. Sehingga, Black memutuskan untuk menjalani hidup yang ia rangkai sendiri. Hingga ia tergabung dengan kelompok mafia Leon the king.
Kehebatan keduanya dalam strategi dan juga kesetiaan membuat Leonardo De Xarberg sang pemimpin klan tersebut mengangkat keduanya menjadi kaki tangan.
Bahkan Red dan Black di percaya langsung untung mengawasi mansion. Secara tak langsung keduanya adalah pengawal pribadi Leo yang merangkap segala hal.
Karena Black juga mengerti IT dan bisnis. Sementara Red, ahli beladiri juga merakit senjata.
Melihat kehebatan keduanya dan juga interaksi unik ketika sedang berdebat. Membuat Nadia istri dari Leo ini geram sekaligus gemas.
Apalagi Red adalah tipikal wanita dingin bak kulkas tiga pintu yang sangat menjaga imagenya. Wanita itu begitu pandai menutupi perasaannya. Karena ego yang terlalu dalam menguasainya.
Nadia melihat kehebatan dan kesetiaan keduanya hingga ia merencanakan sesuatu untuk mempersatukan dua ajudan suaminya.
Suatu hari nanti kedua bayi kembarnya pasti akan memerlukan pengawal serta kaki tangan yang setia dan mumpuni dalam berbagai bidang seperti kedua ajudan Leo ini.
Lagipula, Nadia sudah terlanjur jatuh cinta dan suka dengan kedekatan keduanya meskipun lebih pantas jika si bilang musuh bebuyutan.
Tetapi, di dalam hati yang paling dalam ternyata keduanya menyimpan rasa terhadap satu sama lain apalagi Black. Pria ini jangan di tanya sejak kapan ia menyukai Red si gadis tomboi yang galak.
Sikap Black yang sedikit slengean dan tengil jika di luar tugas membuat Red terhadang kesal. Tetapi, nyatanya pada saat Black memutuskan untuk merubah sikap, seketika kesepian melanda hari-hari Red.
"Ternyata aku telah terbiasa dengan sikapnya yang menyebalkan, cara bicaranya yang ceplas-ceplos. Tingkahnya yang terkadang absurd serta rayuanya yang menggelikan," batin Red senang senyum tipis yang sekilas nampak tercetak di wajahnya yang minim ekspresi.
Bagi sebagian wanita Red adalah satu dari sedikit yang tidak menyukai make up maupun alat untuk mempercantik diri lainnya.
Akan tetapi bukan berarti Red tidak merawat kulit wajah serta tubuhnya. Untuk masalah ini Red tetap sama dengan para wanita kebanyakan hanya saja cukup sekedar dan tidak berlebihan.
Tak jauh berbeda dengan para pria maskulin. Mereka kan juga merawat wajah dan tubuhya. Hanya saja, Red tidak pernah menyentuh alat-alat tempur perempuan kecuali pada saat yang benar-benar dibutuhkan.
Seperti ketika ia menjalankan misi beberapa waktu lalu.
Di situlah Black semakin terpesona karena ketika Red menjelma menjadi wanita sesungguhnya ia bagaikan bidadari yang turun dari langit.
Sejak saat itu Black telah menetapkan Red sebagai pemilik hatinya. Hingga pria itu melakukan kesalahan dan mencium bibir Red tanpa ijin.
Jika bukan karena pertarungan yang membutuhkan tenaga dan pikiran Black mungkin pada saat itu juga Red akan menancapkan jarum beracun ke leher pria berambut gondrong tersebut.
___________
"Halo Red sayang," sapa Black yang baru saja sampai mengantar tuan Leo.
Pria itu menghampiri Red yang berada di area lantai atas mengawasi para pekerja menyiapkan kamar baby twins.
"Jangan berisik, karena semua orang sedang fokus!" omel Red dengan tatapan tajamnya seperti biasa.
Black pun memajukan wajahnya yang justru mendapat pukulan dari telapak tangan Red.
"Berhenti bercanda!"
Black pun mengerucutkan bibirnya. Memiliki calon istri yang dingin seperti Red nyatanya cukup menguji kesabaran. Wanita itu sangat sulit untuk di ajak romantis.
"Red, Black? Kenapa kalian masih ada di sini?" cecar Nadia yang berjalan menghampiri keduanya sambil memegangi pinggang.
"Nyonya, ada apa?" tanya Red yang dengan cepat mensejajarkan dirinya di samping sang majikan.
"Kalian kan hari ini jadwal fitting baju pengantin. Lalu kenapa masih ada di mansion?" tanya Nadia heran.
Red dan Black pun saling pandang dengan kening yang berkerut.
Apa yang sudah mereka lupakan?
Hingga beberapa detik kemudian, Black memukul keningnya kencang.
"Apa?" heran Red.
"Aku lupa mengatakannya padamu. Hari ini aku justru ikut mengantar tuan Leo melihat proyeknya yang baru," jawab Black dengan meringis seraya menelan ludahnya susah.
"Black! Urusan sepenting ini kau bisa-bisanya lupa!" gemas Red.
"Sudahlah. Sebaiknya kalian cepat pergi!" titah Nadia, sambil menghela napas sesudahnya.
Black langsung menggamit lengan Red meski tanpa persetujuan sang empunya.
Berjalan cepat menuruni tangga lalu berlari agar cepat pintu keluar. Black terus menyeret calon istrinya ini masuk ke dalam mobil.
"Hei Black! Kau ini tidak manusiawi sekali dalam memperlakukan calon istrimu!" protes Red yang sangat kesal karena Black terus menarik tangannya.
"Maaf, sayang. Waktu kita tinggal sedikit, setelah ini aku akan membelikanmu es krim," ucap Black yang sudah mulai melajukan kendaraan roda empat berwarna merah metalik itu keluar dari area mansion dan menuju jalan raya.
"Aku tidak suka es krim!" tukas Red seraya melempar pandangannya keluar jendela.
"Sayang, bisa tidak kalau kita bicara kamu jangan pake urat dan ngegas," pinta Black.
Red menarik napasnya sebelum ia menjawab permintaan dari Black.
"Katanya, kau mencintaiku dengan apa adanya diriku? Lalu kenapa kau tiba-tiba menuntut perubahan terhadap gaya bicaraku ini?" cecar Red yang mana langsung membuat Black gelagapan.
__________
"Pantau terus mereka. Sekalipun anak itu telah lama pergi dari keluarga Gouvarte, tetap saja selama hidup maka ia akan menjadi ancaman bagi kita," ucap wanita berparas cantik dengan senyum sinis yang bernama Olive Emerald. Dia adalah istri dari pamannya Black yang bernama Cobalt.
"Kau benar, Apalagi, anak itu memiliki kubu dan sekutu yang cukup kuat. Jangan sampai sikap lengah kita ini menjadi senjata makan tuan. Siapa yang tau isi hati seseorang?" timpal Olive.
__________
"Sayang, istirahatlah jangan terus jalan kesana-kemari. Apa kau tau jantungku ini seakan mau lepas dari sarangnya," keluh Leo dengan raut wajah yang begitu memelas.
Pria itu terus saja meringis acap kali melihat Nadia berjalan sambil memegangi bawah perutnya dan terkadang juga pinggangnya.
"Sayang, kehamilanku kan sudah memasuki usia 36 Minggu, jadi kata dokter Celine aku harus banyak bergerak. Aku kan mau lahiran normal," jawab Nadia seraya mengusap rahang Leo yang kini telah bersih tanpa bulu-bulu halus itu.
Karena semenjak hamil Nadia tak suka bulu lebat yang membingkai wajah tampan suaminya itu.
"Cara yang enak aja gimana? Dan lebih aman di jantungku," tawar Leo dengan alis yang naik turun.
Sungguh mencurigakan. 😏
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
LENY
OLIVE & COVALT MANUSIA RAKUS TAMAK HARTA BLACK GAK BUTUH HARTA KALIAN😡
2024-11-22
1
Mak Aul
Kamu bertinyi-tinyi
2023-11-03
2
Uyhull01
itu lah resikonya sma cwe dingin Black,
ohh ku kira itu orang tuanya Black,
cara aman apa Le jgan ngadi ngadi kmu ini ,
2023-06-05
1