Drop

Setelah sampai di parkiran rumah sakit, Anya langsung mendekati mobil milik Axel dan langsung masuk dari pintu belakang.

“Terlambat dua menit!” ucap Axel dengan suara paraunya.

“Maaf, tadi saya –”

“Aku tidak mau dengar alasan apa pun, Anya!” gertak Axel sambil berpindah ke kursi yang ada di samping kemudi.

“Sekarang, kau yang akan mengemudikan mobil! Kepalaku sakit sekali!” titah Axel sambil memijat kepalanya.

“Baik, Pak!” jawab Anya yang langsung keluar dari mobil dan berpindah tempat.

“Apa Pak Axel baik-baik saja?” tanya Anya sambil mengulurkan tangannya ke kening Axel.

Panas! Bermakna Axel tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Namun tangan Anya langsung ditepis Axel dengar kasar.

“Aku bukan bapakmu, Anya!” gertak Axel lagi.

Kini Anya langsung paham jika Axel tidak berkenan dipanggil dengan sebutan pak saat mereka sedang berdua. Tapi tunggu, sejak kapan Axel tidak suka dipanggil pak? Bukankah panggilan Abang juga hanya cara Anya menggoda suaminya?

“Cepat jalankan mobilnya!” titah Axel membuat Anya membuang pertanyaan itu jauh-jauh dan fokus terhadap suami kontraknya itu.

“Tapi Bang, suhu badan abang panas sekali. Apa tidak sebaiknya kita periksa dulu sebelum pulang?” tanya Anya yang masih belum menjalankan mobilnya.

“Aku tidak apa-apa, Anya! Jalankan saja mobilnya dan memasaklah untukku. Perutku lapar sekali!” pinta Axel yang sudah tidak seketus tadi.

“Oke!” Anya langsung menjalankan mobilnya menuju ke hotel tempat ia menginap.

Setelah memarkirkan mobilnya, Anya langsung memapah Axel menuju ke kamar mereka. Kesempatan ini pun digunakan Axel dengan sebaik-baiknya. Ia pun langsung memeluk tubuh Anya dengan erat seolah tengah merasakan kerinduan yang begitu mendalam.

Anya sendiri tidak berpikiran macam-macam terhadap sikap Axel. Yang ia tahu, Axel hanya sedang sakit dan butuh bantuan untuk sampai di kamar.

Sesampainya di kamar hotel, Anya langsung mengarahkan Axel untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan kemudian menyelimutinya.

“Istirahatlah dulu, Bang! Aku akan membuatkan sup hangat untuk Abang!” ucap Anya yang hanya ditimpali dengan deheman singkat.

Tidak perlu menunggu waktu yang lama, sup buatan Anya pun sudah bisa dinikmati dengan teh jahe hangat buatan Anya untuk mengurangi rasa sakit yang dialami oleh Axel.

“Bang, dimakan dulu yuk supnya!” Anya membangunkan Axel dan membantunya duduk dan bersandar di headboard.

“Apa kau sudah puas berkencan dengan Dokter Firman?” tanya Axel saat Anya sudah mulai menyuapinya.

“Berkencan? Mana ada berkencan di rumah sakit, Bang!” balas Anya. “Namanya kencan itu di café atau restoran gituh!”

Axel langsung memutar bola matanya malas mendengar jawaban dari Anya.

“Kamu suka sama Dokter Firman?” Pertanyaan Axel kali ini langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Anya.

“Suka, suka ajah sih! Dokter Firman itu gak Cuma baik, tapi juga ganteng banget. Udah gitu asyik banget di ajak ngobrol. Nyambung aja gituh! Emangnya kenapa, sih, Bang?” balas Anya yang sama sekali tidak merasa bersalah.

“Ya kamu harusnya sadar diri dong, Anya! Kamu tuh udah nikah dan statusnya sebagai istri!” gertak Axel. “Sama sekali gak pantas kalo istri justru berdua-duaan sama lelaki lain!”

“Apalagi sampai nyaman di dekatnya! Ingat, Anya! Dokter Firman juga punya keluarga! Jangan sampai kamu jadi pelakor dan orang ketiga di rumah tangga dia!”

Gertakan Axel kali ini sama sekali tidak membuat Anya takut. Sebaliknya, Anya justru menyunggingkan senyumnya sambil tetap menyuapi Axel.

“Hei! Kenapa kamu malah senyam senyum gak jelas gini sih?”

Bukannya menjawab pertanyaan dari Axel, Anya justru mengambilkan suaminya teh hangat.

“Minum dulu, Bang! Biar adem!” Anya menyodorkan minumannya dan Axel menerimanya dan meneguknya separuh gelas. Kemudian ia letakkan kembali di atas nakas.

“Abang mau nambah gak supnya?” tanya Anya yang langsung di jawab Axel dengan gelengan kepala. Anya pun meletakkan mangkuk supnya dan mendekatkan tangannya ke arah kening Axel.

“Demamnya udah mendingan nih. Anya ambilin obat dulu ya!” Anya sengaja menghindar dari berbagai amukan Axel tadi dan membuat Axel menarik lengan Anya dan menahannya untuk tidak pergi.

“Kamu sengaja mengabaikan aku ya?” tanya Axel.

“Enggak kok!”

“Kalo gituh, jawab pertanyaan aku! Kenapa kamu senyam senyum saat aku marah tadi? Kamu gak takut ya?”

“Kenapa harus takut? Abang kan bukan hantu!” balas Anya.

“Tapi gini, deh, bang!” Anya mulai merapatkan tubuhnya dengan Axel.

“Abang mengakui ya kalo Anya ini istri, Abang?” tanya Anya. “Padahal kan yang statusnya jelas jadi istri abang itu Miss Hellen!”

“Bukannya Bang Axel cinta mati sama Miss Hellen dan gak mau berpaling dari siapa pun?”

Axel mulai tergagap dan perlahan melepaskan lengan Axel yang ia pegang.

“Bang, pernikahan kita ini terjadi di bawah surat kontrak dan juga tersembunyi. Jadi Anya masih bebas untuk berteman dengan siapa pun!”

“Anya ini hanya perempuan yang dimanfaatkan untuk mengandung anak Bang Axel. Selanjutnya, Anya bukan siapa-siapa lagi selepas anak itu lahir. Itupun kalo Bang Axel mau nidurin, Anya!” ucap Anya dengan santai dan tanpa beban. Seolah ia tidak merasa keberatan sedikit pun dengan statusnya sebagai istri muda sementara Axel.

“Kalo Abang gak doyan sama Anya, berarti enam bulan ke depan sudah dipastikan jika Anya gak hamil. Jadi Anya bebas dengan semua perjanjian kontrak ini!”

Semua ucapan Anya membuat Axel diam seribu Bahasa. Dia sendiri tidak habis pikir kenapa Anya bisa sangat santai mengucapkan semua itu.

“Atau jangan-jangan –”

Anya kembali mengikis jaraknya dengan Axel dan membuat Axel berusaha untuk menjauh dari Anya.

“Abang cemburu ya liat Anya sama Dokter Firman?”

Blush! Pertanyaan Anya kali ini membuat wajah Axel seketika merona. Cepat-cepat Axel mendorong tubuh Anya untuk menjauh darinya.

“Jangan mimpi deh kamu! Buat apa juga saya merasa cemburu?” sanggah Axel.

“Udah lah! Saya mau istirahat! Mendingan kamu cuci piring sana!”

Axel langsung menutupi tubuh dan juga wajahnya dengan selimut. Sedangkan Anya hanya mengedikkan bahunya melihat Axel yang tetap bersikukuh untuk memperlihatkan jika ia masih belum bisa menerima Anya sedikit pun.

“Kirain Abang cemburu!” Anya langsung mengambil mangkuk dan gelas yang ada di atas nakas.

“Kalo cemburu kan berarti abang ada perasaan spesial gituh sama istri muda Abang! Eh, ternyata Anya Cuma salah sangka ya!” lanjutnya lagi sambil pergi menjauh dari tempat tidur.

‘Cemburu?’ gumam Axel dalam hati.

‘Perasaan special?’

‘Kenapa aku merasakan semua yang diucapkan Anya ya?’ batin Axel.

‘Tapi jika aku merasakan semua itu, apa Anya juga memiliki perasaan yang sama terhadapku?’

‘Aaarrrrgggghhh! Kenapa aku harus terjebak dalam situasi seperti ini sih?’

 

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

jgn jadi laki² munafik Axel.. entar rugi sendiri lho...

2025-01-04

1

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

makanya bang ayo jangan sia-siakan anya nanti kalau anya udah selesai hait nya langsung terkam aja makan sampai kenyang biar dia ga pergi dari kamu

2023-06-26

2

rido saputra

rido saputra

GK enak klanjutan nya lelet

2023-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Anya
2 TTD Kontrak
3 Sah!
4 Ancaman Miss Hellen
5 Tertantang
6 Godaan Anya
7 Dismenorea
8 Lezatnya Masakan Istri Muda
9 Malam Pertama
10 Ego Axello
11 Pak Razil mulai Membaik
12 Percikan Api Rindu
13 Saingan?
14 Night at Hospital
15 Axello VS dr. Firman
16 Drop
17 Hubungan Rumit
18 Bertemu di Acara Festival
19 Mulai Menyadari
20 Cross Feel
21 Kamu Yang Kalah
22 Kedatangan Hellen
23 Mulai bekerja
24 Kesedihan Anya
25 Curiga
26 Terkuak satu per satu
27 Tempat Baru
28 Axel Kembali Mundur
29 Pertemuan Axel & dr Firman
30 Terus Cari Alasan
31 Yang Menang Adalah...
32 Hari Apes Tian
33 Second Time
34 I Love You
35 Pulang ke Apartemen
36 Pengakuan dan Ancaman
37 New Style
38 About Breakfast
39 Saudara Kandung?
40 Kebahagian Lengkap
41 Keadaan Hellencia
42 Penjelasan Papa Richie
43 Tawaran Menggiurkan
44 Gairah Anya
45 One Month Later
46 Keadaan Hellencia Belum Membaik
47 Operasi untuk Hellencia
48 Bakso Beranak
49 Mau bakso yang hangat?
50 Keceplosan
51 Kepulangan Hellencia
52 Peperangan Dimulai
53 Puncak Masalah
54 Bukan Pembunuh
55 I'll be okay
56 Forgive Me
57 Perdebatan Kecil
58 Sesak Nafas
59 Keadaan Mama Icha
60 Rela karena Terpaksa
61 Memberi Kesempatan
62 Mulai berpencar
63 Anya Mulai Kesal
64 Back to Home
65 Pingin Nyerah
66 Kemarahan Anya
67 Surat Dokter Firman
68 Malam yang Panas
69 At the Morning
70 One Week Later
71 Sama-sama Candu
72 Tekad yang Gagal
73 Mulai Jeli
74 Titik Terang
75 Informasi Sonia
76 Plan B
77 Sarapan Lezat
78 Menjenguk Hellencia
79 Mbok Tumpi
80 Di dalam Gudang
81 Belum Menyerah
82 Cerita Malam
83 Kabar Baik
84 Hot Morning
85 Sakit Perut
86 Kembali Pulang
87 Rencana Menyambut Hellencia
88 Tim Handal
89 Misi Berhasil
90 Diorama Resto
91 Pemilik Diorama
92 Beautiful Night
93 Meet Up with Friends
94 Girls Time
95 Peperangan di Bui
96 Mendekati Ajal
97 Penolakan Halus
98 Fitting Gaun Pengantin
99 The Day
100 Tertangkap Langsung
101 Buka Puasa
102 Akhirnya...
103 Tamu Pagi
104 Dukungan untuk Anya
105 Periksa Kandungan
106 Cerita Regi
107 Malam ini...
108 Permintaan Maaf Regi
109 Two weeks later
110 Lunch Time
111 Ke Rooftop, yuk
112 Meluahkan Rindu
113 Regi !!!
114 Pemakaman Regi
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Kesalahan Anya
2
TTD Kontrak
3
Sah!
4
Ancaman Miss Hellen
5
Tertantang
6
Godaan Anya
7
Dismenorea
8
Lezatnya Masakan Istri Muda
9
Malam Pertama
10
Ego Axello
11
Pak Razil mulai Membaik
12
Percikan Api Rindu
13
Saingan?
14
Night at Hospital
15
Axello VS dr. Firman
16
Drop
17
Hubungan Rumit
18
Bertemu di Acara Festival
19
Mulai Menyadari
20
Cross Feel
21
Kamu Yang Kalah
22
Kedatangan Hellen
23
Mulai bekerja
24
Kesedihan Anya
25
Curiga
26
Terkuak satu per satu
27
Tempat Baru
28
Axel Kembali Mundur
29
Pertemuan Axel & dr Firman
30
Terus Cari Alasan
31
Yang Menang Adalah...
32
Hari Apes Tian
33
Second Time
34
I Love You
35
Pulang ke Apartemen
36
Pengakuan dan Ancaman
37
New Style
38
About Breakfast
39
Saudara Kandung?
40
Kebahagian Lengkap
41
Keadaan Hellencia
42
Penjelasan Papa Richie
43
Tawaran Menggiurkan
44
Gairah Anya
45
One Month Later
46
Keadaan Hellencia Belum Membaik
47
Operasi untuk Hellencia
48
Bakso Beranak
49
Mau bakso yang hangat?
50
Keceplosan
51
Kepulangan Hellencia
52
Peperangan Dimulai
53
Puncak Masalah
54
Bukan Pembunuh
55
I'll be okay
56
Forgive Me
57
Perdebatan Kecil
58
Sesak Nafas
59
Keadaan Mama Icha
60
Rela karena Terpaksa
61
Memberi Kesempatan
62
Mulai berpencar
63
Anya Mulai Kesal
64
Back to Home
65
Pingin Nyerah
66
Kemarahan Anya
67
Surat Dokter Firman
68
Malam yang Panas
69
At the Morning
70
One Week Later
71
Sama-sama Candu
72
Tekad yang Gagal
73
Mulai Jeli
74
Titik Terang
75
Informasi Sonia
76
Plan B
77
Sarapan Lezat
78
Menjenguk Hellencia
79
Mbok Tumpi
80
Di dalam Gudang
81
Belum Menyerah
82
Cerita Malam
83
Kabar Baik
84
Hot Morning
85
Sakit Perut
86
Kembali Pulang
87
Rencana Menyambut Hellencia
88
Tim Handal
89
Misi Berhasil
90
Diorama Resto
91
Pemilik Diorama
92
Beautiful Night
93
Meet Up with Friends
94
Girls Time
95
Peperangan di Bui
96
Mendekati Ajal
97
Penolakan Halus
98
Fitting Gaun Pengantin
99
The Day
100
Tertangkap Langsung
101
Buka Puasa
102
Akhirnya...
103
Tamu Pagi
104
Dukungan untuk Anya
105
Periksa Kandungan
106
Cerita Regi
107
Malam ini...
108
Permintaan Maaf Regi
109
Two weeks later
110
Lunch Time
111
Ke Rooftop, yuk
112
Meluahkan Rindu
113
Regi !!!
114
Pemakaman Regi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!