Saingan?

Makan siang antara Anya dengan Dokter Firman kini berlangsung lama. Hari ini Dokter Firman sengaja menjadwalkan kunjungan pasien mulai jam 2 siang. Sudah lama ia ingin berbincang lama dengan Anya, dan baru kali ini ia mendapatkan waktu yang pas.

“Kamu supel banget ya orangnya. Mudah akrab dan asyik diajak ngobrol. By the way, sekarang usia kamu berapa sih?” tanya Dokter Firman yang mulai menjurus bertanya ke ranah pribadi Anya.

“Dua puluh satu tahun, baru lulus jadi Sarjana Ekonomi, dan saat ini bekerja sebagai Chef di Restoran Rich Avenue!” jawab seorang laki-laki yang kini sudah berdiri di belakang Anya.

Anya pun langsung memutar kepalanya untuk memastikan siapa yang menjawab pertanyaan Dokter Firman.

“Pak Axel!” Anya langsung membelalakkan matanya saat melihat Axel sudah berdiri di belakangnya.

“Siapa dia, Anya?” tanya Dokter Firman menunjuk ke arah Axel.

“Axello Richandra!” Axel langsung mengulurkan tangannya ke arah Dokter Firman.

“Saya adalah – “

“Pak Axel ini atasan saya, Dokter! Pemilik Restoran dimana saya bekerja!” jelas Anya.

Dokter Firman pun langsung membalas uluran tangan Axel, dan memperkenalkan namanya.

“Firman Pratama! Dokter syaraf yang kebetulan menangani papa Anya!”

“Oh!” Axel kemudian melihat ke arah jam tangannya. “Sudah jam satu lebih, apa waktu istirahat anda selama ini Pak Dokter? Apa anda tidak kasihan membuat pasien anda menunggu?”

Pertanyaan Axel kali ini membuat Dokter Firman sedikit kikuk. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk pamit dan kembali ke ruangannya.

“Anya, saya duluan ya! Lain kali kita sambung lagi!” ucap Dokter Firman.

“Oke dokter, Chayo!” balas Anya menyemangati.

Axel langsung mendengus kesal dan menarik kursi di samping Anya.

“Jadi ini pekerjaanmu saat sedang menunggu papamu di rumah sakit? Menggoda dokter dan sengaja mengajaknya makan siang!” tanya Axel dengan nada kesal.

“Hah? Enggak kok! Malah Dokter Firman yang menawarkan diri buat traktir aku. Namanya tawaran baik kan gak boleh ditolak, Bang! Lumayan buat menghemat uang aku!” gumam Anya pelan sambil menyeruput sisa jus Alpukatnya.

“Pinter banget kamu ya! Di depan Dokter Firman kamu panggil saya pak. Sekarang udah ganti lagi jadi abang. Udah kayak bunglon tauk gak!”

“Ini namanya baru professional, Bang! Eh iya, by the way Bang Axel kok bisa sampe di sini sih?” tanya Anya sambil celingukan.

“Abang datang sendiri atau sama Pak Tian?”

“Sendiri!” jawab Axel singkat yang kemudian memanggil penjaga kantin dan memesan minuman yang sama dengan Anya, jus Alpukat.

“Buat apa ke sini?” tanya Anya lagi.

“Kamu kepo banget sih jadi orang. Mau ke rumah sakit kek, ke pasar, atau ke mall kan terserah aku. Ini tempat umum, Anya!” jelas Axel dengan tegas.

“Oooh gituh! Ya udah, Anya duluan ya bang! Mau nengokin papa dulu!” pamit Anya yang tangannya langsung ditarik oleh Axel.

“Buru-buru amat sih kamu! Duduk di sini dulu! Selepas itu kita kembali ke hotel!” titah Axel.

“Tapi bang –”

“Aku gak terima protes, Anya!” balas Axel.

Tak lama kemudian, Jus Alpukat pesanan Axel pun datang. Dan Axel langsung menikmatinya sambil diam-diam mencuri pandang ke arah Anya.

“Bang!” panggil Anya dengan suaranya yang sendu.

“Ada yang ingin Anya certain sama Abang!”

“Yaudah, ngomong aja!” balas Axel datar.

“Satu setengah bulan, papa mengalami koma selepas kecelakaan. Kebetulan mama langsung meninggal di tempat. Hari ini, pertama kalinya papa sadar dari komanya. Jadi Anya gak mau pulang dulu ke hotel.”

“Boleh gak kalo Anya temani papa dulu?” tanya Anya sambil memohon kepada Axel.

“Cuma papa yang Anya punya saat ini!” lanjut Anya dengan mata berkaca-kaca.

Axel langsung memalingkan wajahnya dari Anya. Rasanya ia sangat tidak tega melihat Anya menangis, tapi ia sendiri tidak bisa melakukan apa-apa selain memperbolehkan Anya menginap di rumah sakit.

“Oke! Aku izinkan!” ucap Axel datar membuat Anya seketika memeluk Axel dengan erat.

“Makasih banyak ya Bang! Anya janji, besok siang akan mengantarkan makan siang ke ruangan abang!” ucap Anya sambil mengendurkan pelukannya dan kemudian melepasnya.

“Kalo gitu Anya duluan yaa. Oh iya, jangan lupa nanti pulangnya hati-hati ya bang!” ucap Anya sambil meninggalkan Axel.

Axel hanya menganggukkan kepalanya dan membiarkan Anya pergi sampai sosoknya tidak terlihat lagi olehnya. Namun tiba-tiba ia tersadar dan langsung mengacak rambutnya dengan kesal.

“Oh my God! Kenapa aku biarkan Anya pergi begitu saja? Seharusnya kan aku tahan dulu untuk menemani aku sebentar sampai jus ini habis!” gumam Axel sambil membuang nafasnya kasar.

“Huft! Dasar payah!” gerutu Axel sambil menghabiskan jus alpukatnya seorang diri.

Selepas itu Axel menghubungi Tian untuk mengirimkan berkas yang perlu ia tanda tangani ke hotel sekitar satu jam lagi. Saat Axel hendak meninggalkan rumah sakit, entah kenapa Langkah kakinya justru mengarah ke ruang ICU, dimana Pak Rizal dirawat.

Sesampainya di sana, Axel sama sekali tidak masuk ke dalam dan hanya melihat dari luar kaca. Tampak Anya dengan telaten menyuapi bubur ke mulut papanya.

Setelah ia rasa cukup, Axel pun baru melangkahkan kakinya untuk meninggalkan rumah sakit.

***

“Kemana istri muda, Anda, Tuan?” tanya Tian yang kini sudah sampai di kamar hotel yang dipesan oleh Axel.

“Untuk apa kau menanyakan dia?” bukannya menjawab, Axel malah balik bertanya.

“Saya hanya sekedar bertanya saja, Tuan!”

“Tidak ada jawaban untuk sekedar bertanya, Tian. Lebih baik kau fokus dengan pekerjaanmu!” balas Axel.

“Baik Tuan! Maafkan saya!” ucap Tian.

Tian kini menunggu Axel sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Kemudian matanya tertuju pada sofa yang ada di depan televisi.

Tampak ada satu buah bantal dan juga selimut yang tertata dengan rapi di sana. Bermakna, tadi malam, Axel dan juga Anya tidur secara terpisah.

Jika sudah seperti itu, artinya segel Anya masih tertutup rapat dan belum ada yang berhasil untuk mencetak gol. Senyum Tian pun langsung merekah sempurna.

‘Yesss! Berarti Pak Axel berkata yang sebenarnya bahwa dia sama sekali tidak peduli dengan Anya. Kalau begitu, masih ada kesempatan untuk menunggu jandanya Anya yang masih tertutup segel dari Pak Axel. Enam bulan lagi!’ gumam Tian dalam hati.

“Sudah selesai, Tian!” ucap Pak Axel membuyarkan lamunan Tian.

“Oh, amm, i-iya Tuan! Saya akan segera bawa ke kantor lagi!” ucap Tian sedikit tergagap.

Tian pun bersiap-siap untuk meninggalkan kamar hotel Axel, namun kemudian ia justru mendekati atasannya.

“Mohon maaf jika kali ini saya berbicara dengan lancang Tuan! Saya paham betul bagaimana kontrak perjanjian antara Miss Hellen dan juga Anya!”

“Ada sedikit informasi dengan Chef Anya!”

“Apa itu?” tanya Axel dengan antusias.

“Chef Anya terkenal dengan masakannya yang super duper lezat, Tuan. Dan ini menjadikan para pegawai laki-laki banyak yang jatuh hati dengannya!” jelas Tian.

“Termasuk kamu juga yaa?” tembak Axel to the point dan Tian hanya bisa menganggukkan kepalanya.

“Kalau begitu, kau akan mengatakan jika setelah enam bulan ke depan dan Anya tidak hamil, kamu akan mengejarnya. Seperti itu kan?” tebak Axel.

Tian pun langsung nyengir kuda, “Benar Tuan!”

 “Kalau begitu kubur saja mimpimu itu dengan baik karena sainganmu cukup berat, Tian!”

“Oh ya? Siapa Tuan?”

“Dokter Firman Pratama, salah satu dokter syaraf yang baik.”

“Terima kasih informasinya, Tuan!”

Bahkan bukan hanya Dokter Firman yang sedang mengagumi Anya, dalam lubuk hati yang paling dalam, Axel pun mengagumi istri mudanya itu.

Dan mungkin hatinya saat ini sedang menahan rasa rindu. Namun Axel tetap kukuh untuk tidak memperlihatkan perasaannya yang sebenarnya.

 

Terpopuler

Comments

Bundanya Aulia

Bundanya Aulia

😅😅sainganmu banyak,,,

2025-03-14

1

Sivia

Sivia

😂

2024-09-17

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

ga bakalan kebagian jandanya, orang axel ga bakal menceraikan kan kok 🤣🤣

2023-06-26

2

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Anya
2 TTD Kontrak
3 Sah!
4 Ancaman Miss Hellen
5 Tertantang
6 Godaan Anya
7 Dismenorea
8 Lezatnya Masakan Istri Muda
9 Malam Pertama
10 Ego Axello
11 Pak Razil mulai Membaik
12 Percikan Api Rindu
13 Saingan?
14 Night at Hospital
15 Axello VS dr. Firman
16 Drop
17 Hubungan Rumit
18 Bertemu di Acara Festival
19 Mulai Menyadari
20 Cross Feel
21 Kamu Yang Kalah
22 Kedatangan Hellen
23 Mulai bekerja
24 Kesedihan Anya
25 Curiga
26 Terkuak satu per satu
27 Tempat Baru
28 Axel Kembali Mundur
29 Pertemuan Axel & dr Firman
30 Terus Cari Alasan
31 Yang Menang Adalah...
32 Hari Apes Tian
33 Second Time
34 I Love You
35 Pulang ke Apartemen
36 Pengakuan dan Ancaman
37 New Style
38 About Breakfast
39 Saudara Kandung?
40 Kebahagian Lengkap
41 Keadaan Hellencia
42 Penjelasan Papa Richie
43 Tawaran Menggiurkan
44 Gairah Anya
45 One Month Later
46 Keadaan Hellencia Belum Membaik
47 Operasi untuk Hellencia
48 Bakso Beranak
49 Mau bakso yang hangat?
50 Keceplosan
51 Kepulangan Hellencia
52 Peperangan Dimulai
53 Puncak Masalah
54 Bukan Pembunuh
55 I'll be okay
56 Forgive Me
57 Perdebatan Kecil
58 Sesak Nafas
59 Keadaan Mama Icha
60 Rela karena Terpaksa
61 Memberi Kesempatan
62 Mulai berpencar
63 Anya Mulai Kesal
64 Back to Home
65 Pingin Nyerah
66 Kemarahan Anya
67 Surat Dokter Firman
68 Malam yang Panas
69 At the Morning
70 One Week Later
71 Sama-sama Candu
72 Tekad yang Gagal
73 Mulai Jeli
74 Titik Terang
75 Informasi Sonia
76 Plan B
77 Sarapan Lezat
78 Menjenguk Hellencia
79 Mbok Tumpi
80 Di dalam Gudang
81 Belum Menyerah
82 Cerita Malam
83 Kabar Baik
84 Hot Morning
85 Sakit Perut
86 Kembali Pulang
87 Rencana Menyambut Hellencia
88 Tim Handal
89 Misi Berhasil
90 Diorama Resto
91 Pemilik Diorama
92 Beautiful Night
93 Meet Up with Friends
94 Girls Time
95 Peperangan di Bui
96 Mendekati Ajal
97 Penolakan Halus
98 Fitting Gaun Pengantin
99 The Day
100 Tertangkap Langsung
101 Buka Puasa
102 Akhirnya...
103 Tamu Pagi
104 Dukungan untuk Anya
105 Periksa Kandungan
106 Cerita Regi
107 Malam ini...
108 Permintaan Maaf Regi
109 Two weeks later
110 Lunch Time
111 Ke Rooftop, yuk
112 Meluahkan Rindu
113 Regi !!!
114 Pemakaman Regi
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Kesalahan Anya
2
TTD Kontrak
3
Sah!
4
Ancaman Miss Hellen
5
Tertantang
6
Godaan Anya
7
Dismenorea
8
Lezatnya Masakan Istri Muda
9
Malam Pertama
10
Ego Axello
11
Pak Razil mulai Membaik
12
Percikan Api Rindu
13
Saingan?
14
Night at Hospital
15
Axello VS dr. Firman
16
Drop
17
Hubungan Rumit
18
Bertemu di Acara Festival
19
Mulai Menyadari
20
Cross Feel
21
Kamu Yang Kalah
22
Kedatangan Hellen
23
Mulai bekerja
24
Kesedihan Anya
25
Curiga
26
Terkuak satu per satu
27
Tempat Baru
28
Axel Kembali Mundur
29
Pertemuan Axel & dr Firman
30
Terus Cari Alasan
31
Yang Menang Adalah...
32
Hari Apes Tian
33
Second Time
34
I Love You
35
Pulang ke Apartemen
36
Pengakuan dan Ancaman
37
New Style
38
About Breakfast
39
Saudara Kandung?
40
Kebahagian Lengkap
41
Keadaan Hellencia
42
Penjelasan Papa Richie
43
Tawaran Menggiurkan
44
Gairah Anya
45
One Month Later
46
Keadaan Hellencia Belum Membaik
47
Operasi untuk Hellencia
48
Bakso Beranak
49
Mau bakso yang hangat?
50
Keceplosan
51
Kepulangan Hellencia
52
Peperangan Dimulai
53
Puncak Masalah
54
Bukan Pembunuh
55
I'll be okay
56
Forgive Me
57
Perdebatan Kecil
58
Sesak Nafas
59
Keadaan Mama Icha
60
Rela karena Terpaksa
61
Memberi Kesempatan
62
Mulai berpencar
63
Anya Mulai Kesal
64
Back to Home
65
Pingin Nyerah
66
Kemarahan Anya
67
Surat Dokter Firman
68
Malam yang Panas
69
At the Morning
70
One Week Later
71
Sama-sama Candu
72
Tekad yang Gagal
73
Mulai Jeli
74
Titik Terang
75
Informasi Sonia
76
Plan B
77
Sarapan Lezat
78
Menjenguk Hellencia
79
Mbok Tumpi
80
Di dalam Gudang
81
Belum Menyerah
82
Cerita Malam
83
Kabar Baik
84
Hot Morning
85
Sakit Perut
86
Kembali Pulang
87
Rencana Menyambut Hellencia
88
Tim Handal
89
Misi Berhasil
90
Diorama Resto
91
Pemilik Diorama
92
Beautiful Night
93
Meet Up with Friends
94
Girls Time
95
Peperangan di Bui
96
Mendekati Ajal
97
Penolakan Halus
98
Fitting Gaun Pengantin
99
The Day
100
Tertangkap Langsung
101
Buka Puasa
102
Akhirnya...
103
Tamu Pagi
104
Dukungan untuk Anya
105
Periksa Kandungan
106
Cerita Regi
107
Malam ini...
108
Permintaan Maaf Regi
109
Two weeks later
110
Lunch Time
111
Ke Rooftop, yuk
112
Meluahkan Rindu
113
Regi !!!
114
Pemakaman Regi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!