Toko mainan

Hati Marsha saat ini tengah bahagia, sebab Ayla mengajaknya ke toko mainan. Dia sudah memiliki uang, dan akan menggunakannya untuk membeli mainan.

CKLEK!

BRAK!!

Marsha membuka kasar pintu rumah, dia berjalan riang mendekati kucing yang sedang menggali tanah untuk pupnya. Namun, Marsha malah menghalangi kucing itu untuk menuntaskan kebutuhannya dengan menggendong nya dan memutarinya.

"MENGAPA YANG LAIN BICAAA!!! BELDUA DENGAN MUDAHNAAAA!! NAMUN KITA .... UHUK! UHUK KECELEK!"

Marsha melempar kucing itu kembali ke rumput, kucing itu tampak trauma dengan Marsha. Kemudian dia berlari menjauh dengan cepat.

"Cenang kali lacana hatiku, pagi yang celaaahh!! secelah hatikuuu!!"

Marsha menggerakkan dress yang dia pakai, dia berkeliling halaman rumah dengan perasaan bahagia.

"Mana ci kakak, lama banget. Lumutan Malcha ini nungguinna." Decak Marsha dengan kesal.

"KAKAAAAAKK!!"

"Iya-iya, ayo." Sahut Ayla dengan cepat, dia segera keluar menghampiri keponakannya yang sudah merengut kesal.

"Bu! kita pergi dulu!" Pamit Ayla sambil mengulurkan tangannya pada Marsha. Marsha lun menyambut uluran tangan Ayla.

"Ya, hati-hati!" Seru Bu Sri dari dalam rumah.

Ayla dan Marsha berjalan menuju jalan besar untuk mencari angkutan umum. Namun, langkah mereka harus terhenti lantaran sebuah motor yang berhenti di dekat mereka.

"Marsha?"

"Aa danteng!" Seru Marsha dengan senang.

Raihan datang dengan motor besar hasil menyewa, niat hati ingin jalan-jalan di kota bandung. Namun, dirinya malah bertemu dengan Marsha dan Ayla.

"Yang bening aja jadi belo matanya." Batin Ayla, berdecih sinis menatap ponakannya yang sangat centil itu.

"Mau kemana? mau sekalian aku antar?" Ajak Raihan, hitung-hitung. Dia bisa pdkt dengan Ayla.

"Engga u ...."

"BOLEH! BOLEH!!" Bukan Ayla, melainkan Marsha yang sudah heboh.

"Astaga." Ayla menepuk keningnya, keponakannya sangat cepat menggapai sesuatu yang menguntungkan baginya.

"Ayo naik!" Ajak Raihan.

Ayla baru menyadari jika ponakannya ternyata sudah duduk di depan Raihan sembari menatapnya dengan senyuman lebar.

"Awas saja kalau di rumah." Decak Ayla.

***

Zeva tengah menahan tangis, sebab telepon rumah sang majikan di putus semua. Dia bingung, haru bagaimana jika ingin menelpon Ayla untuk menanyakan kabar putrinya.

"Aku merindukan Marsha hiks ... aku merindukannya." Tak Tahan, Zeva menumpahkan tangisnya.

Kebetulan Jacob yang baru saja dari dapur dan melewati taman belakang pun menyempatkan untuk melihat Zeva yang duduk di kursi taman.

"Zeva? ada apa denganmu?" Tanya Jacob mendapati mata Zeva yang memerah.

Zeva langsung mengusap wajahnya, dia berdiri dan menatap canggung Jacob.

"Sa-saya hanya merindukan keluarga saya tuan," ujar Zeva.

"Oh, kenapa tidak kamu telpon saja?" Tanya Jacob dengan kening mengerut.

Zeva menggeleng kaku. "Ponsel saya sudah di jual, tadinya saya mau pakai telpon rumah. Tapi seperti nya sudah di putus." Ujar Zeva dengan melirihkan suaranya.

"Di putus? siapa yang putus?" Bingung Jacob.

Lalu, Jacob mengeluarkan ponselnya. Dia langsung menghubungi pihak yang bersangkutan. Setelah dia tahu, Jacob pun berdecak kesal.

"Apa-apaan dia, kenapa seenaknya memutuskan saluran telpon rumah. Awas saja anak itu,"

Zeva melihat kepergian Jacob dengan kebingungan, hingga teriakan pria itu membuatnya mengerti.

"AAROOONN!!"

Zeva terdiam, jadi suaminya lah yang memutuskan sambungan telpon itu? tapi kenapa?

Jacob menghampiri Aaron yang sedang bersantai di ruang keluarga sembari melihat dokumen.

"Ada apa?" Tanya Aaron dengan santai tanpa memperdulikan Jacob yang marah padanya.

"Kenapa kamu memutuskan saluran telepon rumah hah?! APa kamu terganggu sehingga kamu memutusnya!"

"Kenapa marah? lagian kita semua pakai ponsel, apa sepenting itu telpon. rumah? boros listrik, san aku sedang menghemat." Jawab Aaron dan tanpa salah.

"KAUU!!" Jacob benar-benar geram dengan adiknya, tapi Aaron tetap lah Aaron. Jacob akan kalah telak jika berdebat dengan adik tirinya itu.

Dengan perasaan kesal, Jacob pergi dari saja. Dia pergi ke kamarnya dan kembali menghampiri Zeva yang masih duduk di kursi taman.

"Zeva." Panggil JAcob.

"Ya?" Sahut Zeva dan beranjak dari duduknya.

Jacob menyodorkan sebuah kotak persegi panjang, hal itu tentunya membuat Zeva kebingungan.

"Buat saya?" Tanya Zeva menunjuk dirinya.

"Ya iya buat Kamu, buat siapa lagi? Orang disini cuman kamu, gak mungkin saya kasih pohon kan?" Walau Jacob sudah berkata seperti itu, Zeva ragu untuk mengambilnya.

"Hais, ambillah!" Paksa Jacob, bahkan pria itu menarik tangan Zeva dan memberikan kotak berisikan ponsel itu.

Zeva melihat ponsel yang ada di tangannya, entah dia harus bahagia atau justru merasa tak enak.

"Dengan begitu ... Kamu bisa menghubungi keluargamu," ujar Jacob sembari tersenyum.

"Terima kasih." Kata Zeva.

"Sama-sama, saya tinggal dulu." Balas Jacob.

Setelah kepergian Jacob, Zeva membuka kotak ponselnya. Dia mengeluarkannya dengan hati-hati, menatap takjub ponsel mahal di tangannya.

"Merek apel di gigit, mahal ini pasti." Gumam Zeva

Prok!

prok!

prok!

Atensi Zeva teralihkan pada seseorang yang bertepuk tangan, dirinya langsung berdiri saat melihat Aaron yang datang padanya.

"Tuan Aaron." CIcit Zeva.

"Waw, ponsel baru dari majikan. Sangat jarang loh majikan kasih ponsel ke bawahannya, apalagi yang kerjanya baru sebentar. Kecuali kalau ... kamu memang sengaja membuatnya merasa simpati sama kamu."

Zeva menekuk wajahnya kesal, ingin dia menghantam wajah menjengkelkan Aaron dengan ponsel baru itu. Tapi sayang, harganya mahal.

"Kalau iya emang kenapa? tuan iri gak di kasih? bilang bos!" Sinis Zeva dan berlalu pergi meninggalkan Aaron yang melongo di buatnya.

"Dia sudah mulai berani melawanku? awas saja dia." Lirih Aaron dengan mengetatkan rahangnya, menatap kepergian Zeva dengan kekesalan yang memeluk hatinya.

***

Marsha bebas memilih mainan yang dia suka, dan tentunya Raihan yang menyuruh anak itu.

Di saat yang sama, keduanya di serang kecanggungan. Mereka sudah seperti sepasang suami istri yang sedang menemani anak mereka.

"Oh ya, siapa namamu?" Tanya Raihan melirik kaku ke arah Ayla.

"Ayla." Jawab Ayla dengan singkat.

"Ooh Ayla, aku panggil Ay boleh?" Tanya Raihan dengan menahan senyumnya.

"Boleh." Jawab Ayla.

"Oke ayang! aku Raihan, salken!" Seru Raihan dengan tersenyum manis.

"Eh?!" Bentar, seperti ada yang salah. Ayla masih bergeming hingga beberapa saat.

Ayla perempuan yang sangat pemalu, tapi jika sudah kenal. Mereka akan di dikagetkan dengan sikap bar-bar Ayla.

Tatakan keduanya tertuju pada Marsha yang tengah berada di rak mainan, terkadang anak itu mengambil boneka dan kembali menaruhnya ketika melihat yang lebih bagus.

"Dia sangat menggemaskan." Ujar Raihan memecah keheningan.

"Ya, sayangnya jalan hidupnya tak semulus itu." Lirih Ayla.

Raihan menoleh ke arah Ayla, di tatapannya dengan lekat wajah cantik gadis itu.

"Sejak dalam kandungan, Marsha merasakan kepahitan hidup. Dia tidak pernah merasakan elusan seorang ayah, bahkan kehadirannya pun tidak diketahui oleh ayah kandungnya."

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

Iyah ayahnya Abangmu

2024-05-07

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ayahnya abangmu Rai,,,

2024-04-15

0

◌⑅⃝●♡⋆♡なおみ♡⋆♡●⑅◌

◌⑅⃝●♡⋆♡なおみ♡⋆♡●⑅◌

ngakak oh my lord🤣

2023-12-06

2

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!