Marsha punya ayah

Ayla tengah sibuk menghidangkan jamuan untuk tamu di yayasan, dia dan tetangga sekitarnya pun turut membantu acara yang akan di selenggarakan.

Sedangkan Marsha, dia bermain bersama anak-anak panti di halaman. Dirinya asik bermain, sedangkan para orang tua sibuk beberes untuk acara.

"Eh Ayla, kakakmu itu sekarang kerja dimana? kok anaknya main di tinggal gitu aja? hati-hati loh, banyak kejadian anak di tinggal kerja orang tuanya milih nikah lagi dan gak pulang-pulang. AKhirnya terlantar itu anaknya," ujar salah sekarang ibu-ibu pada Ayla.

Ayla tersenyum, dia enggan menjawab. Biarlah ibu-ibu itu mendelik sinis padanya, yang penting dirinya tak membuka suara tentang kehidupan kakaknya.

Saay Ayla tak menjawab, ibu tersebut malah menggosipinya dengan ibu yang di sampingnya. Ayla yang merasa sudah biasa hanya acuh tak acuh.

"Lihat dia, kakaknya melahirkan tanpa seorang suami. Sekarang, kakaknya meninggalkan anaknya di asuh oleh adiknya."

"benar, kasihan yah." Sahut ibu yang lain.

Jika bukan ibu-ibu, Ayla sudah melemparnya dengan perkataan pedas darinya. Hanya saja, ibu-ibu ras terkuat bukan? gak akan ada habisnya berdebat dengan ibu-ibu.

"EH! MEREKA DATANG! MEREKA DATANG!!"

Semua orang berkumpul, menyambut rombongan yang datang. Ayla segera membawa jamuan itu ke meja dan menyusunnya bersama ibu-ibu yang lain.

"Selamat datang pak kepala sekolah, pak guru dan kakak-kakak. Terima kasih sudah menyempatkan datang di yayasan kami," ujar seorang wanita paruh baya.

Raihan berada di rombongan itu, dia melihat-lihat sekitar yayasan. Dia meringis ketika melihat bangunan yayasan yang sangat sederhana, berbanding terbalik dengan rumahnya yang megah.

"Bagaimana anak sebanyak ini tinggal di tempat yang sempit, aku saja engap melihatnya. Apalagi mereka yang tinggal disini." Ringis Raihan.

"Raihan!"

"Eh, iya pak!" Sahut Raihan segera mendekati guru kelasnya.

"Kamu bagikan nasi kotak dan amplopnya yah, biarkan yang lain membantumu untuk memberikan pada mereka." Titah sang guru.

"Baik oak!"

Raihan pun memegang amplop, sementara teman-temannya memegang nasi kotak untuk mereka berikan pada anak-anak yatim yang kini sudah berbaris.

"Terima kasih kak." Ujar seorang anak kecil pada Raihan.

Entah mengapa, hati Raihan merasa senang. Dia merasakan bahagianya berbagi.

"Ternyata berbagi semenyenangkan ini, aku akan meminta uang pada daddy dan aku bagikan di lain waktu." Batin Raihan.

Marsha menatap heran teman-temannya yang berbaris, dia oun ikut berbaris.

"Kakak, ini ngantli cembako?" Tanta MArsha pada anak di depannya.

"Bukan, ini penyantunan anak yatim." Jawab anak yang ada di depan Marsha.

"Anak yatim itu apa?" Tanya Marsha kembali.

"Anak yatim itu ana yang tidak ada punya ayah, diam dan fokus mengantri lah. Jangan sampai tidak dapat," ujarnya kembali.

Marsha terdiam dengan kening mengerut, otak kecilnya berusaha mencerna aoa yang temannya itu jelaskan.

"Nda ada ayah, Malca nda ada ayah. Belalti dapat juga kan? Lejeki anak baik, dapet uang. Bica jajan batagol hihi." Gumam Marsha dengan raut wajah senang.

Setelah lama mengantri, akhirnya giliran Marsha. Saat Marsha akan menerima amplop dari Raihan, tiba-tiba remaja itu memekik keras.

"Kamu anak yang tadi kan?!"

"Eh? om nyacal, ketemu lagi kita. Malca tantik mau amplopna juga! mana cini, janan pelit-pelit nanti pantatna lebal." Marsha menodongkan tangannya pada Raihan yabg menatapnya dengan raut wajah pias.

"Kamu anak yatim?" Tanya Raihan dengan pelan, dia merasa kasihan dengan Marsha karena mengira anak itu adalah anak yatim.

"Iy. ...,"

"EH BUKAAANN!!"

Ayla sudah heboh, dia menarik Marsha menjauh dari Raihan. Keponakannya bukan anak yatim dan tak berhak mendapatkannya.

"Kakak! aku belum dapet!! lumayan uangna, pulang kita beli batagol!! lepacin kakak!! Olang cebental lagi dapet duga!!!" Pekik Marsha tak terima.

Raihan bukan kaget karena teriakan Ayla, dia malah terdiam lantaran tertegun dengan kecantikan Ayla. Dia bahkan sampai terbengong, dan tak berkedip hingga gurunya menyadarkannya.

"Astaga, bidadari turun darin mana dia?" Batin Raihan.

Puk!

"Eh?"

"Ma-maaf, Marsha bukan anak yatim." ucap Ayla pada Raihan.

"Eh, oh ... Enggak papa. Mungkin dia hanya mengikuti teman-temannya saja," ujar Raihan dengan canggung.

"Kakak! yatim kan nda puna ayah! Malcha nda ada ayah, belalti Malcha yatim. Boleh dapet amplop! kakak tuh gimana cih! uangna bica di belikan batagol loh!" Pekik Marsha tak terima, antriannya sia-sia sudah.

"Syut! Marsha punya ayah sayang!" Bujuk Ayla.

"Kalau Malcha puna ayah, mana ayah Malcha?! Malcha nda pelna ketemu, dia nda pelnah jenguk Malcha! Malcha cuman punya bunda hiks! Malcha nda ada ayah!!"

Marsha akan menangis, Ayla tahu karena dari suara Marsha yang berubah getar. Dia segera menggendong paksa Marsha dan kembali mengucapkan maaf pada Raihan.

"Maaf sekali lagi," ujar Ayla dan buru-buru pergi dari sana.

Raihan tertegun sejenak, perkataan Marsha menyentuh relung hatinya. Dia menatap amplop yang memang tersisa satu itu.

"Dia emang bukan anak yatim nak, tapi ibunya di tinggalin ama suami nya. Makanya tuh anak gak pernah ketemu sama ayahnya." Celetuk ibu-ibu di samping Raihan.

"Ih gitu hu? terus sekarang ibunya kemana?" Tanya Raihan dengan kepo.

"Ibunya kerja di Jakarta, jadi baby sitter gitu. remaja perempuan seumuran kamu tadi itu sebenernya anak dari mantan pembantu ibunya Marsha. Ibunya tinggal sama mantan pembantu nya, karena di tinggalin sama lakiknya pas lagi hamil. Karena mantan pembantunya kasihan, jadi di ajaklah tinggal bareng dia."

Raihan menganggukkan kepalanya mengerti, sungguh kasihan nasib anak itu menurut Raihan. Dia menatap amplop yang ada di tangannya dan menyerahkannya pada sang guru.

"Eh maaf bu, apa ibu tau dimana anak kecil tadi tinggal?" Tanya Raihan.

"Taulah, orang mereka tetangga saya. Ayo saya antar."

Raihan pun pamit pada gurunya dan segera pergi ke rumah Marsha bersama dengan ibu-ibu tadi, jalanan menuju rumah Marsha ternyata tak terlalu jauh dengan penginapannya.

"HUAAA!!! MALCHA MAU BATAGOL!! MAU BATAGOL!!!"

"Iya, nanti kakak belikan. Lagian, tukangnya belum lewat." Bujuk Ayla.

Langkah Raihan dan ibu itu berhenti, keduanya menatap Ayla yang sedang membujuk Marsha. Pasalnya anak itu memeluk erat besi pagar tanpa mau melepaskannya.

"Yaudah Malcha tungguin cini," ujar Marsha.

"Masih lama datangnya cantiikk." Greget Ayla.

"Abangna nda kayak kakak yang cuka lama bokelna."

Ayla menepuk keningnya, kenapa permasalahan dirinya buang air besar terus yang bocah itu persamakan. Lagian, wajar bukan lama di kamar kandi ketika buang air?

"Ekhem!"

Raihan berdehem, ibu-ibu tadi sudah pamit kembali ke rumahnya. Melihat Raihan yang berada di depan rumahnya, Ayla pun menjadi salah tingkah.

"Ma-maaf, apa kamu masih mempermasalahkan hal tadi? Marsha masih kecil, dia belum mengerti tentang hidupnya. Jangan salahkan dia," ujar Ayla dengan nada memohon.

"Ehm bukan, aku tahu dia masih kecil. Mungkin dia belum mengerti, kau bisa berikan pemahaman padanya. Dan ini, aku ingin memberikannya ini."

Saat Raihan akan memberikan uang amplop pada Marsha, Ayla menolaknya. Dia menggeleng dengan tegas.

"Marsha bukan anak yatim, dia punya ayah!"

"Ini bukan santunan anak yatin, tapi uang pribadiku. Aku memiliki ponakan yang hampir seukuran dengannya, aku jadi teringat ponakanku. Jadi, izinkan aku untuk memberikan uang yang tak seberapa ini."

Tanpa menunggu di perbolehkan, Raihan langsung menaruh uang itu pada tangan Marsha. Dia segera pergi takut keburu Ayla mencegahnya.

"Eeh!! A! A! uangnya Aa!!" Teriak Ayla.

MArsha menarik tangan Ayla, netranya melotot melihat uang berwana merah yang sangat banyak.

"Kakak! banyak kali uangna, ada catu dua tiga ... cepuluh. Banak ini! Untungna Malcha belajal hitung cama bunda, jadi bica beli gelobak batagolna."

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA😁😁

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ikatan batin gak pernah salah walau belum tahu,tapi sdh berada di tempat yg tepat

2024-05-07

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

sedih sama nasib Marsha tapi juga kocak sama tingkahnya😆😆😆

2024-04-15

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

sedih amat thour, nasip marsha😭

2024-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!