Pertemuan pertama Marsha dan Raihan

Besoknya, keadaan Zeva sudah membaik. pagi-pagi dia sudah memandikan si kembar, dan memakaikannya baju.

"Bibi puna anak nda?" Tanya Ariel ketika Zeva memakaikan bedak padanya.

"Ehm ... bibi punya malaikat kecil." Jawab Zeva tanpa menyebut anak.

Seketika Ariel dan Azka menjadi tertarik dengan malaikat kecil yang Zeva maksud, keduanya langsung mendekati Zeva yang memang pada saat itu duduk di tepian kasur.

"Apa dia tantik? boleh buat Alil?" Cetus Ariel.

"Buat Alil cemua, buat Acka kali-kali kek!" Sahut Azka tak terima.

Zeva tersenyum sembari mengusap pipi kedua bocah itu, dia jadi membayangkan bagaimana jika Marsha bertemu dengan si kembar. Bermain bersama, pasti anaknya tidak akan kesepian.

"Dia gadis yang cantik dan manis, kalian akan suka jika melihatnya nya." Tantang Zevanya.

"Waaahh!! Alil mau daptal jadi calon mantu, kayak yang di itu loh Acka ... Apa namana ... pipipip calon mantu."

Azka menepuk kening adiknya dengan keras hingga membuat Zeva melotot lantaran terkejut. Spontan, Zeva langsung mengelus kening Ariel yang habis di pukul oleh Azka.

"Astaga Azka, gak boleh gitu nak. Kasihan Adeknya. " Peringat Zeva, sedangkan Ariel masih nge-lag.

"Bialin! lacain! di bilang janan nonton cinetlon, bandel! otakna gecel lah tuh!" Sewot Azka.

"Hiks huaaa!!!" Barulah Ariel menangis.

Zeva di buat melongo, apakah anak kecil zaman sekarang sangat pintar berbicara? Bahkan dengan entengnya dia memukul kening adiknya agar otak adiknya kembali pada tempatnya? begitu katanya.

"Cup-cup, sakit yah sayang." Zeva mengelus pelan kening Ariel, bocah itu merentangkan tangan padanya meminta untuk di gendong.

Sedangkan sang pelaku, dengan tak merasa bersalah dia memakai kaos kakinya. Sesekali menatap Ariel yang menangis dengan memeletkan lidahnya.

"HUAAA!!"

"Cup-cup, Ariel ngantuk yah? kan mau sekolah, sekolah dulu yah." Bujuk Zeva.

Ariel tetap menangis, Zeva pun menepuk bahu Ariel perlahan sembari bersenandung. Ariel mulai tenang, dia menaruh kepalanya di bahu Zeva dengan tatapan sayu.

"Ayo, udah siapkan semuanya? daddy udah nunggu di mobil." Seru Adinda pada si kembar.

"Eh, Ariel tidur?" Ujar Adinda saat melihat Ariel yang berada di gendongan Zeva.

"Enggak kak, Ariel habis nangis. Baru aja tenang."

"Oh, ribut lagi mereka yah." Adinda yang memang sudah mengerti kelakuan kembar pun sudah tak kaget lagi.

"Yasudah, bawa saja ke mobil ya Va, nanti pakai sepatunya di mobil aja. Azka, ayo nak."

"Iya mommy." Sambut Azka menghampiri sang ibu.

Zevanya mengantar si kembar ke mobil, setelah mereka pergi. Barulah Zevanya bernafas lega, karena dia bisa istirahat.

Baru saja akan naik ke kamarnya, Aaron tiba-tiba muncul dari mana dan menyeretnya ke bawah tangga.

"Ngagetin aja si tuan!" Kesal Zeva sembari mengelus dadanya.

"Kamu belum memjelaskan padaku tentang surat cerai yang ku berikan empat tahun lalu! Dimana akta cerai kita?" Tanya Aaron.

Zeva menghela nafas kasar, dia menatap Aaron dengan tatapan datar. Dia bingung dengan sikap Aaron, sebenarnya suaminya itu mau marah karena akta cerainya belum di terima atau marah karena mengira Zeva sudah menyerahkan surat itu ke pengadilan.

"Maaf mas, surat yang telah kamu tanda tangani ketinggalan di rumah lama kita. Rumahnya sudah aku jual, aku kehilangan surat itu dan tidak bisa mengajukannya."

Aaron terdiam, entah ini adalah kabar bahagia atau tidak. Dia sedang berada di posisi serba bingung, entah mengapa ada rasa senang di hatinya. Namun, ada perasaan curiga pada kedatangan Zeva di rumahnya.

"Oh, jadi kamu menjadi baby sitter si kembar hanya karena ingin tanda tanganku kembali? Begitu? karena kamu tidak bisa mengajukan perceraian kita tanpa tanda tangan dariku? ternyata sifat licik Rio menular padamu."

Zeva benar-benar tak percaya dengan apa yang suaminya itu katakan, entah suami atau mantan. Zeva juga tak mengerti status nya, tetapi secara negara dirinya masih sah menjadi istri Aaron.

"Saat itu aku sudah menandatangani surat perceraian kita, agar mudah bagimu untuk menikah dengan Rio. Kenapa kamu malah menghilangkan surat itu? apa Rio telah membuangmu? atau sudah berganti yang baru? oh, atau kau kembali karena mau rujuk denganku? Melihat sekarang aku jauh lebih mapan dari Rio. CK ... Ck ... Ck, memang wanita seperti mu tidak cukup dengan satu p ...,"

PLAK!!

Aaron benar-benar tak menduga jika Zeva berani menamparnya, kalimat yang Aaron katakan sudah kelewat batas. Zeva benar-benar merasa sakit hati dengan apa yang pria itu katakan barusan.

"Sebenci itu kamu padaku mas? aku memang salah, aku bodoh saat itu. Aku mengkhianati janji suci pernikahan kita, tapi asal kamu tahu. Sampai detik ini, aku tidak pernah berhenti menyalahkan diriku atas hancur nya rumah tangga kita." Ujar Seva dengan suara bergetar, wanita itu tak mampu lagi menahan benteng pertahanannya. Air matanya pun menggenang di pelupuk matanya.

Aaron menatap lekat mata sang istri, wanita yang dulu dia cintai dan mungkin rasa cinta itu sampai sekarang masih tersisa. Dulu, dirinya tak pernah tega melihat air mata Zeva. Bahkan untuk bahagia, Zeva tidak boleh mengeluarkan air mata kebahagiaannya. Sebucin itu dulu Aaron pada istrinya.

"Jujur, aku sangat membencimu. Sangat ... alasanmu berselingkuh dengan Rio sangatlah klasik. Karena kesibukanku apa pantas kamu mencari kesenangan bersama pria lain? apa pantas Zeva?" Sentak Aaron.

Air mata Zeva luruh, keduanya sama-sama sakit. Bahkan Aaron yang seorang laki-laki dingin pun bisa menatap istrinya dengan air mata yang tertahan.

"Aku bekerja untuk kita, aku berusaha untuk membuat kehidupan kita yang lebih baik lagi. Tapi kamu, kamu menghancurkan impian kita. Wanita seperti kamu, yang hanya memandang seorang pria dari harta. Tak pantas untuk di pertahankan."

Kedua mata mereka sama-sama memerah, menyiratkan kemarahan dan kekecewaan. Zeva akhirnya mengerti, bahwa tak ada tempat untuknya lagi di hati sang suami.

"Kalau begitu, aku akan mengurus ulang perceraian kita. Benar katamu, aku butuh pria kaya yang bisa menghidupiku. Aku butuh sosok pria yang selalu ada untukku, sosok pria yang memprioritaskanku. Dan semua hal yang ku inginkan ...,"

"Enggak ada di kamu." Lirih Zeva menatap penuh kecewa pada Aaron.

Zeva menepis tubuh Aaron, dia segera pergi sembari menghapus kasar air matanya. d4da nya terasa sesak, dia ingin menangis keras saat ini.

"Marsha gak butuh ayah sepertinya, dia hanya butuh aku. Ibunya. Aku sudah cukup bagi putriku, aku tidak bisa membayangkan bagaimana penolakan Mas Aaron nantinya saat tahu kehadiran Marsha di pernikahan kami." Batin Zeva. Kakinya memaksanya berlari, Walaupun terasa berat.

Sedangkan Aaron yang terdiam di tempatnya, tangannya terkepal kuat. Perkataan Zeva bagai peluru yang menghujam jantungnya. Sakit, jelas saja.

"Aaron? Kok disini? mamah pikir kamu udah berangkat ke kantor." Laras menegur putranya yang berada di bawah tangga itu.

Aaron berbalik, melihat wajah Aaron yang terlihat menahan emosi. Laras pun menjadi khawatir.

"Are you okay?" Tanya Karas dengan lembut pada putranya..

Aaron menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, tangannya semakin terkepal kuat. Netranya menatap datar pada sang ibu yang tengah mengkhawatirkannya.

"Aku terima perjodohan itu."

"Hah? gimana-gimana?" Ujar Laras kaget.

"Mamah mau menjodohkan ku dengan keluarga Rafassya kan? Aar tidak akan menolaknya lagi, Aar akan setuju pilihan mamah kali ini." Ujar Aaron dengan lantang.

Laras menutup mulutnya tak percaya, dia segera memeluk putranya dengan perasaan bahagia.

"Aaa!! mamah seneng banget, daddy harus tau!!" Pekik Laras dengan senang.

Aaron tidak tahu, apakah keputusannya ini sudah benar ataukah hanya emosi semata. Dia merasa, sudah saatnya dia membuka lembaran baru dalam hidupnya. Dia tak ingin lagi mengharapkan wanita yang pernah mengkhianatinya.

***

Sementara itu di kota Bandung, Raihan menghirup udara bandung dengan raut wajah bahagia. Akhirnya, setelah melakukan drama, sang mamah mengizinkannya pergi ke bandung.

"Ayo kita langsung menuju penginapan, nanti sore baru kita kita ke tempat acaranya." Ujar salah satu guru Raihan.

Dengan semangat Raihan menuju penginapan, mereka pun menaiki mobil menuju ke sana.

Sesampainya di gerbang penginapan, Raihan dan yang lainnya turun dari mobil. Raihan menatap bangunan sederhana itu dengan tatapan bingung.

"Ini penginapannya?" Tanya Raihan pada guru kelasnya.

"Ya iya, kenapa? kecil yah? kan cuman tiga hari kok," ujar guru Raihan.

Raihan menggaruk keningnya, tau gitu dia meminta sang daddy untuk menyewakan Villa saja. Karena tampak penginapan itu seperti rumah kecil yang sangat sederhana sekali.

"Lumahna kecil yah?"

"Iya, kecil banget. Bakalan sesek gue tinggal disini." Sahut Raihan tanpa tahu siapa yang berbicara padanya tadi.

"Tinggal baleng aku aja mau?"

"Ya mau lah kalau rumah lo gede," ujar Raihan dan remaja itu masih belum sadar juga.

"Di kubulan, mau?"

"Masa di kuburan, yang bener aaa ... eh?"

Raihan baru menyadari satu hal, dia menoleh ke sana dan kemari tak ada orang yang mengobrol dengannya. Lalu, tatapannya pun beralih ke bawah dan melihat sosok anak kecil dengan rambut gelombang dan wajah yang cemong.

"Halo danteng! main cama Malcha yuk!"

"SE-SETAAAANN!!!" Raihan langsung berlari kencang menyusul teman dan gurunya yang sudah masuk lebih dulu.

"Eh? mukana Malcha tantik gini kok, maca cetan. Dacal, cakit kali hatiku lacana."

Bagaimana Raihan tak terkejut melihat Marsha, tampak anak itu memakai make up berantakan. Bahkan sudah boneka anabelle.

_________

Doble up🥳🥳🥳 jangan lupa like dan komennya🥳🥳🥳

Author punya tantangan nih, kalau komennya sampai 50 komen di part ini. Besok author triple up deh😉

Ayo semangat komennya, komen walaupun hanya dua huruf. UP

Terpopuler

Comments

Bhęª Hęrmªnsƴªh

Bhęª Hęrmªnsƴªh

gak kebayang nakalnya Marsha sama dengan Marsha di serial animasi Marsha and the Bear../Facepalm//Facepalm/

2024-04-21

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

hadeh si Marsha ada" aja, kalo tahu itu om nya sendiri pasti dia kerjain terus tuh si Raihan nanti,,,

2024-04-15

0

Neulis Saja

Neulis Saja

Marsha, that is your uncle

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!