Kenapa kamu khawatir?

Aaron mengusap hidungnya, dia menetralkan degup jantungnya saat baru saja dirinya mengakui Zeva.

"Ehm ma-maksudnya itu ... setiap suami kan gak rela istrinya di sentuh sama laki-laki lain, termasuk Aaron. Aaron kalau jadi suaminya juga gak rela, pasti su-suami Zeva juga gak akan rela saat abang sentuh. Gitu maksudnya."

Aaron menatap kakaknya yang masih menatapnya penuh dengan kecurigaan, hingga mereka harus mengakhiri kecurigaan itu lantaran dokter yang di hubungi oleh Adinda sudah datang. Kebetulan, rumah dokter itu berada di dekat kediaman Smith.

"Bagaimana dok? Sedari tadi pagi dia mengeluh perutnya sakit, jadi saya khawatir." Tanya Adinda setelah Dokter Wendy memeriksa Zeva.

"Hanya asam lambung, mungkin dia telat makan. Usahakan untuk makan tepat waktu," ujar dokter.

Adinda mengangguk pelan, dia menerima resep yang dokter berikan. Sedangkan para pria, menunggu di luar selama Zeva di periksa.

"Kenapa kamu terlihat begitu khawatir?" Tanya Jacob dengan tatapan penuh curiga pada adik tirinya.

"Hanya kasihan saja," ujar Aaron dengan santai.

Cklek!

Atensi keduanya teralihkan saat pintu terbuka, ternyata Dokter Wendy dan Adinda keluar dari kamar.

"Bagaimana?" Tanya JAcob.

"Asam lambung," ujar Adinda membuat Jacob bernafas lega. Tidak dengan Aaron, yang terdiam karena melupakan sesuatu.

"Bagaimana aku bisa lupa, jika Zeva memiliki magh. Dia tidak akan betah menahan lapar, pantas saja perutnya sakit." Batin Aaron.

Jacob mengantar dokter Wendy keluar, sementara Adinda pergi ke kamar si kembar menggantikan tugas Zeva sampai wanita itu sembuh.

Aaron masih berdiri di depan pintu kamar Zeva, dia ingin sekali masuk. Entah mengapa dirinya ingin berada di sisi Zeva ketika wanita itu tengah sakit seperti ini.

"Ada apa denganku? kenapa aku selalu peduli? Lagian dia sudah mengkhianatiku bukan? Seharusnya aku membencinya." Hati dan pikiran Aaron tidak sejalan, jadi ini lah yang terjadi.

***

Malam hari, di ruang keluarga. Semuanya mengadakan acara berkumpul bersama setelah makan malam, hanya agar semua anggota berkumpul dan saling mengobrol.

"Apa Zeva sudah sembuh Din? mommy belum sempat melihatnya." Tanya Laras pada menantunya yang asik menyuapi suaminya buah.

"Sudah mom, dia bilang perutnya sudah tidak sakit. Memang karena telat makan aja," ujar Adinda dan kembali menyuapkan suaminya buah.

Aaron berdecak sinis saat melihat abang dan kakak iparnya mengumbar kemesraan, dimana Jacob selonjoran di sofa dengan kepalanya yang berada di pangkuan istrinya. Tangannya asik bermain game, sesekali dia membuka mulut saat istrinya menyuapinya buah.

"Kenapa uncle pelelok daddy Alil? cilik yah? kalna nda ada yang cuapin? kaciaaaannn deh." Ledek Ariel mengamati kesinisan Aaron pada Jacob.

"Heh, anak kurang ...,"

"Dia tuh ngomong fakta bang! FAKTA!" Tekan Raihan.

Ingin sekali Aaron menabok Raihan dengan sandal rumahnya, melihat tampang tengil adiknya itu membuat Aaron terbakar emosi.

"Bang! anakmu jangan sering di biarkan main sama dia, jadi ketularan gak sopannya." Adu Aaron.

"Hais, sudah jangan ribut! kalian berdua ribut saja terus. Lagian kamu Aaron, sampai kapan sendiri terus? malu sama umur, mau nikah umur berapa? nanti saat orang seumuran kamu punya cucu, kamu baru on proses. Gimana sih?!"

Lagi-lagi, Aaron yang terkena getahnya. Kenapa harus dia yang di bahas? kenapa tidak bahas Raihan saja? dirinya juga lelah di suruh menikah terus.

"Aaron, mamah tuh udah tua. Kamu gak kasihan sama mamah nak? mamah sedih kalau ketemu sama teman-teman mamah yang selalu mempertanyakan soal kamu yang belum nikah-nikah juga," ujar Laras dengan tatakan sedihnya.

"Begini saja, perjodohan Aaron dengan keluarga Rafassya. Di lanjutkan saja." Ujar Haikal menyambung ucapan istrinya.

"APA?! ENGGAK YA! AKU ENGGAK MAU!!" Tolak Aaron.

Laras dan suaminya memang berencana menjodohkan Aaron dengan putri keluarga Rafassya. Wanita berumur 25 tahun, dia cantik dan cerdas. Berprofesi sebagai seorang dokter membuat Laras sangat kagum padanya.

"Sofia itu cantik, udah gitu seorang dokter lagi. Kamu bakalan cocok sama dia, mamah juga pernah kok ketemu sama anaknya. Dia baik, anggun, sopan pula. Gak ada kurang nya kalau mamah liat,"

"Tuh bang! Udah dokter, cantik lagi. Kalau aku jadi abang, autho terima deh tanpa pikir ulang. Sat set, takut keduluan orang." Sahut Raihan.

Aaron memutar bola matanya malas, pembahasan seperti ini tidak asing lagi baginya. Aaron tak begitu merasa tertarik dengan wanita manapun yang sudah di jodohkan oleh orang tuanya.

"Aaron gak suka di jodohin!" Sentak Aaron dan berlalu pergi ke kamarnya.

"Mas!" Adu Laras pada sang suami.

Haikal mengangguk, mengerti apa yang di rasakan oleh sang istri. Hanya Aaron lah yang susah di bujuk dengan banyak wanita, bahkan Haikal sempat berpikir jika putra sambungnya itu tidak seperti kebanyakan pria.

"Biarkan, biarkan saja dulu. Nanti, ada saatnya dia mau menerima wanita yang di jodohkan olehmu." Haikal memang jadi penenang bagi Laras, maka dari itu Laras sangat mencintainya.

Raihan beralih duduk di samping Laras, dia mengalungkan tangannya pada lengan sang ibu. Laras yang merasa aneh dengan sikap si bungsu pun mengerutkan keningnya curiga.

"Ngapain kamu?"

Raihan mendongakkan kepalanya sejenak dan kembali menduselkan wajahnya pada lengan sang mommy.

"Raihan cuman mau peluk mommy, emang salah?" Balas Raihan.

"Gak biasanya kamu peluk-peluk mommy kalau enggak ada maunya." Sinis Laras.

Raihan pun akhirnya terkekeh, terlepas sudah sikap manisnya tadi. Dia melepaskan rangkulannya pada lengan Laras, dan mulai berbicara serius tentang tujuannya tadi.

"Hehe, mommy tau aja." CIcit Raihan.

"Kenapa?!" Belum juga Raihan meminta, Laras sudah memasang wajah judes. Nyali Raihan pun menjadi menciut.

"Itu ... itu .... ehm apa ya ...." Raihan menjadi gugup saat Laras menatapnya dengan tatapan elang.

"Itu itu apa? yang jelas ngomongnya!" Sentak Laras.

"Mom." Tegur Haikal sembari mengelus bahu istrinya.

Raihan menggaruk pipinya, dia melirik sekilas abangnya yang masih pw dengan posisinya. Berharap sang abang melihatnya dan membantunya.

Si kembar pun acuh tak acuh pada om nya itu, mereka asik menonton tayangan anak-anak di layar persegi.

"Itu, kan sekolah ngadain acara peduli kasih untuk anak yatim. Dan Raihan di unjuk buat ikut karena jadi perwakilan kelas ke sana, gimana mom? boleh yah, nanti Raihan ...."

"Enggak!"

"MOOMMM!!" Rengek Raihan.

"Sebentar doang! sebentaaaaar doang! cuman tiga hari, lagian deket ini."

Raihan sudah seperti cacing kepanasan, seperti kebanyakan anak ketika tidak di izinkan pergi oleh orang tua mereka.

"Enggak ya tetep enggak!" Kekeuh Karas.

"Dih! abang di bolehin ke Bali, masa aku yang deket doang enggak." Ambek Raihan.

Laras menghela nafas sabar, begini lah nasib memiliki anak lelaki semua. Jarang di rumah dan sering bepergian. Laras sebenarnya ingin anak-anaknya di rumah, dia sering merasa khawatir ketika putranya tidak pulang.

"Memangnya acaranya dimana?" Tanya Laras mulai melunak.

Seketika mata Raihan menjadi berbinar, raut wajahnya menjadi cerah. Haikal yang melihat ekspresi putranya hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari tersenyum. Ada saja tingkah putranya yang satu itu, bahkan dia sendiri bingung dari mana sikap putranya itu berasal.

"Acaranya deket kok mom, cuman di Bandung."

"BANDUNG? EALAH BOCAH GEND3NG! DEKET DENGKULMU! KAMU KIRA JAKARTA-BANDUNG ITU TETANGGA LIMA LANGKAH HAH?!"

Siapa nih yang kayak Raihan? baikin emak kalau lagi ada maunya🤭 gak di izinin ngerengek sampai dapet izin🤣 hayoo ngaku kalian🤭

Masih lanjut nih? Like dan komen dulu yuk😘 alur akan semakin seru karena sebentar lagi ....

Terpopuler

Comments

Miya Nurmala

Miya Nurmala

ya kalo aku sih ga dibolehin thr kerena anak perempuan satu-satunya 🤣🤣🤣🤣

2025-02-09

0

Vera Wilda

Vera Wilda

Kapan Marsha ketemu bapak nya thor ?

2024-11-10

0

Neulis Saja

Neulis Saja

eh kirain ngedeketin mommynya karena mau ngomong soal aoran yg kepergok lagi memandang zeva dari kejauhan eh nyatanya malah mau main

2024-05-07

2

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
201 KARYA BARU
202 UNDANGAN!
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!
201
KARYA BARU
202
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!