Perhatian Aaron

Di kantor, Aaron menatap kosong ke arah laptopnya. Tangannya kanannya memainkan penanya di atas meja, sedangkan tangan kirinya digunakannya untuk menumpu dagu.

"Marsha ... Marsha." Lirih Aaron.

"Kenapa aku terus memikirkan anak itu?" Gumam Aaron.

Aaron menggelengkan kepalanya, mengusir pikirannya pada suara Marsha. Asisten Aaron yang duduk di hadapannya sambil melihat laporan pun di buat bingung saat mendapati Aaron yang sedang terlihat resah.

"Ada apa tuan? Apa kepalamu pusing? perlu aku ambilkan obat?" Tanya Fajar.

"Tidak, aku baik-baik saja." Sahut Aaron dengan cepat.

"Oh ya, jam berapa meeting dengan perusahaan Pradipta?" Tanya Aaron.

Fajar melihat jam nya sebentar, lalu kembali menatap Aaron. "Sepuluh menit lagi, apa tuan butuh sesuatu?"

Aaron menggeleng, dia beranjak berniat akan ke kamar mandi. Asisten Aaron itu hanya melihat tuannya yang berjalan ke kamar mandi.

"Hari ini tuan aneh sekali, bahkan memintaku memutuskan sambungan telpon rumahnya hanya karena wanita itu. Memangnya wanita itu siapa, kenapa tuan Aaron kelihatan sangat membencinya." Batin Fajar.

"Hais, itu bukan urusanku. Kenapa aku harus memikirkannya? Apa aku berminat menjadi tukang bergosip? hah sudahlah." Resah Fajar.

Fajar memilih untuk membereskan berkas yang akan di gunakan untuk meeting nanti, tapi sepertinya ada satu berkas yang tidak dia temukan.

"Eh, kemana berkas perjanjiannya? bukannya tadi ada disini?" Gumam Fajar.

Fajar pun mencari-cari berkas itu di meja Aaron, tapi tak juga dia temukan. Dia berhenti sejenak, netranya menatap setiap sudut kantor.

"Apa di lemari ini yah?" Gumam Fajar menatap lemari besar di samping meja Aaron.

"Cari aja dulu deh, kalau ada ibu disini pasti dia akan berkata 'Noh di sana, apa kamu tidak melihatnya? cari tuh pake mata, jangan pake dengkul' Memang ibuku yang terbaik dalam hal mencari barang." Gerutu Fajar.

Beginilah karakter Fajar, dia adalah pria yang sangat humoris tapi bisa serius ketika dalam situasi berbeda.

Fajar mencari berkas itu di lemari, dia membuka satu-satu pintu lemari hingga laci lemari.

"Dimana yah berkasnya, oh apa ini!" Seru Fajar ketika mendapati berkas berwarna biru.

Fajar mengambil berkas itu, dia segera membukanya. Namun, saat melihat isinya. Fajar mengerutkan keningnya.

"Sertifikat rumah? loh loh, bukan ini yang aku cari." Fajar merutuki dirinya sendiri, dia pun kembali menutup berkas itu. Namun, saat akan menutupnya. Sebuah kertas jatuh dari berkas itu, sehingga Fajar terpaksa harus berjongkok untuk mengambil nya.

"Eh, foto siapa ini?" Batin Fajar.

Saat foto itu di balik, Fajar terlihat sangat terkejut. Bahkan dia mengucek matanya untuk memperjelas penglihatannya.

"I-ini ...." Fajar melihat sebuah foto pernikahan, dimana Aaron tampak berhadapan dengan seorang wanita dengan saling menempelkan kening mereka. Keduanya sama-sama memakai pakaian pernikahan berwarna putih.

"Apa yang sedang kamu lakukan Fajar?"

Fajar terkesiap, dengan tergesa-gesa dia memasukkan kembali foto itu ke dalam berkas. Lalu, dia kembali menaruh berkas itu ke lemari dan mengambil berkas yang benar.

"Ti-tidak, saya salah ambil berkas tadi." Jawab Fajar dengan gugup, bahkan pria itu berkeringat lantaran merasa takut dengan tatapan tajam Aaron.

"Saya akan ke ruang meeting sekarang, siapkan berkasnya." Titah Aaron sembari menatap aneh Fajar.

Setelah Aaron pergi, barulah Fajar menghela nafas lega. Dia mengusap keningnya yang berkeringat, dia merasa seperti kepergok sebagai maling.

"Ternyata si bos sudah sold out, wanita di foto tadi sama seperti yang ada di di rumah si bos. Ternyata istri rahasia toh, gimana gak rahasia ... orang istrinya cantik begitu."

Fahar menyudahi pemikirannya, dia bergegas ke ruang meeting menemani bos nya itu.

malam hari pun tiba, semua anggota keluarga tengah melakukan makan malam. Bahkan si kembar pun turut ikut di meja makan sembari di suapi oleh Zeva.

"A lagi bibi!" Pinta Ariel membuka mulutnya. Zeva kembali menyuapinya dengan telaten.

"Kamu telus yang buka mulut, kapan gililan aku!" Seru Azka menatap Ariel kesal.

"Makana makan itu di kunyah, janan di ****. Dacal cemut."

"APA?!" Pekik Azka tak terima.

Zeva menyuapi Azka hingga akhirnya anak itu berhenti protes, memang mengurus keduanya butuh kesabaran ekstra.

"Oh ya mas, dimana Aaron?" Tanya Laras pada suaminya yang tengah memegang ponsel.

Hanya si kembar yang makan, sedangkan yang lain masih menunggu semuanya lengkap berkumpul. Dan mereka hanya menunggu sang bintang utama.

"Mungkin sebentar lagi turun." Sahut Haikal dengan santai.

"Tuh dia, panjang umur. Baru aja di bicarain." Sambut Haikal ketika melihat Aaron berjalan menuju meja makan.

Atensi Zeva pun teralihkan, tak sengaja pandangannya dan Aaron bertemu. Keduanya terikat waktu karena tatapan itu.

"Aaron, ayo duduk! Kok bengong?! kita dari tadi nungguin loh!" Pekik Laras dengan kesal.

Aaron pun memutuskan kontak dengan Zeva, dia pun duduk di samping Raihan yang tengah memicingkan matanya dengan senyuman tertahan.

"Lo lagi liatin kakak Zeva yah bang? ekhem, cieee!!!"

"Apaan sih!" SInis Aaron.

"Kenapa?" Tanya Laras menatap kedua putranya yang sibuk berdua.

Raihan menggeleng sembari menegakkan tubuhnya, dia menatap Zeva yang kembali fokus pada si kembar.

"Kak Zeva gak makan sekalian?" Tanya Raihan dengan lembut.

"Centil banget kamu." Sinis Aaron.

"Dih panas." Sindir Raihan.

Raihan benar-benar menguji kesabaran Aaron, dia ingin lihat sampai mana abangnya itu bertahan dengan keisengannya kali ini.

"Kak Zeva, kak Zeva tau gak perbedaan kaka dengan S*CT*V?" Tanya Raihan sembari mengambil lauk ke dalam piringnya.

Zeva hanya menggeleng, melihat itu senyum Raihan bertambah lebar. Sedangkan wajah Aaron, kini sudah terlihat sangat masam.

"Kalau S*CT*V satu untuk semua, kalau kakak satu untukku saja hahahaha!!"

Semuanya terkekeh mendengar lelucon hambar dari Raihan, kecuali Aaron. Pria itu malah menatap tajam ke arah adiknya, dia tak suka dengan lelucon itu.

"Ehm Ariel dan Azka sudah selesai makan Nya. Saya pamit sebentar ke dapur." PAmit Zeva pada Laras.

"Oh iya, silahkan. Biarkan mereka disini dulu, kamu makan dulu yah." Sambut Laras.

Zeva tersenyum singkat, dia pamit pada semuanya. Zeva pun pergi, sedangkan Aaron menatap kepergian wanita itu.

"Aaron mau ambil minum dulu." Pamit Aaron.

Laras memandang bingung kepergian putranya, netranya menatap segelas air yang berada di dekat piring Aaron..

"Lah, emangnya itu bukan minum?" Bingung Laras.

"Mungkin mau yang dingin-dingin kali mom, udah sih biarin aja." Sahut Haikal.

Laras hanya mengangguk tanpa curiga, sementara Raihan malah menyunggingkan senyumnya.

"Gula mana yah?" Lirih Zeva, kini wanita itu tengah berjinjit untuk mencari gula yang berada di dalam lemari bagian atas.

"Oh itu di .... aaa ... susah banget di ambilnya sih!!"

Tangan Zeva berusaha menggapai gula, tetapi entah mengapa tempat gula itu rasanya jauh sekali untuk dirinya jangkau.

Aaron sampai ke dapur, dia langsung di suguhkan pemandangan Zeva yang sedang kesulitan.

"Ck, wanita itu." Decak Aaron.

Aaron berniat akan membantunya, tapi baru saja tiba di belakang Zeva. Ternyata Zeva sudah mendapat gulanya, dan saat Zeva menampakkan kakinya. Secara tak sengaja kakinya menginjak jari-jari Aaron yang memang berada tepat di tumitnya.

"Argh!!"

"AAA!!"

BRUGH!!!

PRANG!!

Orang-orang di meja makan langsung terkejut mendengar pecahan kaca, mereka langsung bergegas menuju dapur tanpa peduli hal lain.

"Apa yang pe ... astaga ...."

Maaf kemaleman🥲

Jangan lupa like dan komentar agar author tau seberapa antusias kalian dengan cerita ini😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

masih gengsi karena marah sih, jadi deh kena insiden mereka

2024-04-15

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

aduh. semoga aman aja lah kasihan Zefa

2024-05-06

0

Neulis Saja

Neulis Saja

ehm aoran

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!