Pertemuan kembali

Saat makan malam, Aaron turun untuk makan. Di meja makan, semua keluarganya sudah berkumpul menunggu dirinya.

“Lelet banget bang jalannya, gak tau apa gue laper.” Celetuk si anak bungsu dengan wajah kesal.

Aaron yang melihat adiknya mendelik sinis, melihat tatapan kakaknya si bungsu pun memandang ke arah lain.

“Rai, jangan cari masalah.” Tegur Laras.

Sudah menjadi kebiasaan Rai yang terus saja iseng pada kakak yang satu itu. TApi dengan Jacob, Raihan tak berani padanya.

“Mommy tau gak? Semalem aku nonton film, judulnya Metong karena kelamaan menjomblo. Ih ngeri tau mom, masa mayatnya ...,”

“Raaaii!!” Geram Aaron dengan tatapan tajam.

“Kenapa marah? Kan Rai cuman cerita doang,” Raihan mencoba membela dirinya.

“Tapi cerita kamu nyindir kakak!” Sinis Aaron.

“Ya berarti sindiran ku tepat sasaran!”

Ingin rasanya Aaron melempar sendok ke arah adiknya yang tengil itu, tapi keburu Laras menenangkan putranya agar tak ribut dengan adiknya.

Sedangkan Haikal hanya diam menyimak, jika sudah kelewat batas. Barulah dia yang turun tangan.

Saat semua kembali tenang dengan makanan masing-masing, Aaron tiba-tiba melihat kakak iparnya yang tengah melayani suaminya makan. Karena biasanya kakak iparnya itu sibuk mengurus putra kembarnya yang sulit diam.

“Si kembar mana?” Tanya Aaron pada kakaknya.

“Sekarang kan ada baby sitter, dia lah yang kaga. Kenapa? Iri kakak ada yang layanin?” Sewot Jacob menjaili saudara turinya itu.

“Kenapa sih semuanya gak jelas banget!” Aaron yang terlanjur kesal oun beranjak dari meja makan. Saat Laras akan mengejar putranya, Haikal justru mencekal tangan istrinya.

“Dad, Aaron ...,”

“Biarkan saja, kalau di belain terus. Nanti jomblo sampe tua dia.”

“Aaron mungkin belum siap nikah dad,” ujar Laras dengan raut wajah khawatir.

“Umur dia hampir kepala tiga, masih aja belum siap. Malu sama umur, takut keburu gak laku nanti,” ujar Jacob mewakili sang daddy.

Sebenarnya Laras tak banyak tau tentang putranya setelah perpisahannya dengan mantan suaminya dulu. Dirinya lama tinggal di luar negri bersama suami barunya, dan baru saja kembali saat si kembar lahir.

Mendengar kabar kematian mantan suaminya dulu saja dia tahu dari Aaron yang memberinya pesan. Kalau tidak, dia gak akan tahu tentang apa yang terjadi pada kehidupan putranya.

Dia sudah membujuk Aaron untuk tinggal bersamanya, tapi putranya menolak dan ingin hidup mandiri. Laras tak bisa memaksa, setiap bulan dia rutin mengirim uang bulanan untuk putranya walau Aaron terus menolak.

Laras khawatir pada putranya yang tadi tak sempat menyelesaikan makannya, maka dari itu Laras bernisiatif untuk membawakan Aaron susu agar putranya bisa tidur dengan nyenyak.

Tok!

Tok!

“Aaron, mommy bawakan susu untukmu. Tolong buka dulu pintunya sebentar, “ ujar Laras.

Tak ada sahutan dari Aaron, hingga suara Haikal membuat Laras kelimpungan.

“SAYAANGG!! MANA KOPIKU?”

“IYA SEBENTAR MAAASS!!”

Laras bingung, putranya tak kunjung keluar. Kebetulan sekali, Zeva yang akan menuju kamarnya untuk beristirahat segera di hentikan oleh Laras.

“Zeva, sebentar! Tolong bantu saya, berikan susu ini ke putra saya. Ini kamarnya, ketok aja. Dari tadi saya tunggu gak keluar-keluar,” ujar Laras dengan buru buru.

Zeva yang tak siap pun hanya bisa pasrah, selepas kepergian. Laras dia mencoba mengetuk pintu.

Tok!

Tok!

Tok!!

Cklek!

“Apa sih mom, Aaron gak lapar!!” Kesal Aaron karena merasa tidurnya terganggu.

Aaron keluar dengan rambut yang acak-acakan, dia belum menyadari kehadiran Zeva. Begitu pun dengan Zeva yang sedari tadi menundukkan kepalanya.

“Tuan, tadi nyonya minta saya antarkan ini,” ujar Zeva menyodorkan susu itu.

Deghh!!

Aaron segera menatap Zeva, suara yang tidak asing untuk nya membuat jantung Aaron berdegup kencang. Sontak keduanya saling mengangkat wajah, hingga tatapan keduanya bertabrakan.

“Tuan, ini su ...,”

PRAANGG!!!

Kedua bola mata Zeva mendadak serasa ingin keluar, gelas yang ia pegang jatuh dan pecah. Keduanya kini saling sama-sama terkejut dengan kehadiran masing-masing.

“Mas Aaron.”

“Ngapain kamu disini?” suara Aaron terdengar sangat datar dan dingin, hingga Zeva meneguk ludahnya kasar.

“Ya ampun, kenapa susunya bisa jatoh Zev?” Pekik Karas.

Tersadar dari ke keterkejutannya, Zeva segera berjongkok dan mengambil pecahan beling yang berserakan.

“Auch!!” karena kurang hati-hati, jari Zeva tak sengaja tergores pecahan beling. Aaron yang melihat jari Zeva berdarah segera memalingkan wajahnya.

“Aaron! Bantuin dong! Kok malah diam aja!!” Laras benar benar kesal pada putranya.

“Salah dia kenapa gak hati-hati, jangan ganggu Aaron. Aaron ngantuk!"

Brak!!

Zeva memejamkan matanya saat Aaron menutup pintu dengan kasar, dia memegang jarinya yang terasa perih. Air matanya jatuh, tapi bukan karena jarinya yang terluka. Melainkan hatinya, melihat sikap Aaron yang sangat dingin padanya.

“Tangannya sakit banget yah sampe nangis begitu?” Ujar Laras merasa prihatin dengan Zeva.

Zeva segera menghapus air matanya dan membereskannya kembali pecahan itu.

“Udah jangan di terusin? Nanti saya panggilkan maid! Kamu obati dulu lukamu,”

Sedangkan di dalam kamar, rupanya Aaron berada di balik pintu. Mendengar suara Laras yang mengatakan jika Zeva menangis entah mengapa ada perasaan aneh di hati Aaron.

“Kenapa kamu disini? Apa belum cukup luka yang kamu torehkan untukku Zeva? Kenapa kita harus bertemu kembali.” Lirih Aaron.

Aaron menghela nafas pelan, bertahun-tahun lamanya mereka tidak bertemu. Bahkan sebelum pergi, Aaron sudah menandatangani surat perceraian agar Zeva tak perlu lagi mencari nya untuk meminta tanda tangan. Aaron pikir, Zeva akan menikah dengan Rio. Yang tentu jelas wanita itu butuh akta cerai untuk menikah kembali.

__

Zeva lebih banyak melamun, dia sedang menerka nerka mengapa Aaron bisa berada di rumah keluarga Smith.

“Setahu aku, ibu LAras punya tiga anak. Katanya anak keduanya sedang berada di luar kota, apakah mas Aaron adalah anak kedua nyonya Laras?” Gumam Zeva.

Zeva tahu suaminya anak broken home, dia tahu kehidupan Aaron bagaimana. Tapi dirinya tidak pernah tahu bagaimana rupa ibu kandung Aaron selama ini.

"Hais, kenapa dunia sesempit ini. Kalau aku tahu si kembar keponakan mas Aaron, gak bakalan aku mau kerja disini. Cari masalah namanya." Resah Zeva.

Zeva memeluk lututnya, ketakutannya bertemu Aaron kembali hanya satu. Dirinya belum juga mengajukan perceraian mereka ke pengadilan.

"Nanti mas Aaron tagih gak ya surat pisah nya? kan berkas pengajuannya ketinggalan, gimana ini." Gumam Zeva.

"Kalau mas Aaron tanya soal surat pisahnya, masa aku mau bilang. Aku masih butuh buku nikah kita buat akta kelahiran Marsha, gitu? nanti dia tanya Marsha siapa gimana? Kalau dia tuduh aku hamil sama Rio gimana?"

Zeva sudah ketakutan terlebih dahulu sebelum semua hal yang dia pikirkan terjadi, baginya hal yang dia takutkan ketika bertemu Aaron adalah soal Marsha. Dirinya khawatir Aaron berpikiran buruk tentangnya setelah mengetahui tentang Marsha.

"Gak usah di kasih tau deh, lagian selama ini Marsha gak tanya-tanya soal bapaknya dimana. Kalau dia tanya, bilang aja lagi cari mamah baru. Tau ah, pusing. Mau tidur aja!"

Memang aneh Zeva ini, dia yang membuat semuanya sulit. Dia yang pusing sendiri.

DOUBLE UP, JANGAN LUPA DUKUNGANNYA 🥳🥳🥳

Terpopuler

Comments

Bhęª Hęrmªnsƴªh

Bhęª Hęrmªnsƴªh

orang yang menyimpan rasa dendam fikirannya tampak dangkal, sulit menerima kenyataan. apapun akan dianggap salah bagi orang yang dibencinya.

2024-04-21

0

Neulis Saja

Neulis Saja

yah risiko perempuan yg tdk bisa menjaga kepercayaan suami jadinya pusing yourself

2024-05-07

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

soalnya penjelasan seperti apapun si Aaron belum tentu terima yah

2024-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!