Di pecat

Zeva sedang fokus dengan laptopnya, sesekali dia melihat berkasnya guna mencocokkan data.

"Zeva, di panggil tuh sama atasan." Tegur teman Zeva yang memang berada di sebrang meja kerjanya.

"Ha? ngapain?" Sahut Zeva.

"Gak tau, samperin aja sih. Kali aja ada kenaikan gaji," ujarnya.

Dengan keadaan bingung, Zeva pun menghampiri ruangan atasannya itu. Dengan sopan, dia mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok

Tok

Tok!

"MASUK!!"

Zeva memasuki ruangan bos nya, netranya menangkap sosok pria yang sedang duduk membelakanginya dengan memakai jas hitam. Pria itu duduk berhadapan dengan bosnya sambil berbincang.

"Maaf bos, apa ada hal penting yang mau di bicarakan?" Tanya Zeva.

"Ah iya, tuan Evandra. Ini Zeva, karyawan yang tadi saya bicarakan."

Mendengar nama Evandra, seketika mata Zeva terbelalak. Netranya menatap langsung pria di sampingnya yang juga tengah menatapnya.

"RIO?!" Pekik Zeva.

"Zeva! sopan dikit! ini calon investor kita, gimana sih kamu!" Marah bos Zeva.

Zeva tak memperdulikan perkataan bosnya, dia masih menatap tajam Rio yang menatapnya dengan seringaian di bibirnya.

"Maaf tuan Evandra, atas ketidaksopanan nya," ujar bos Zeva pada Rio dengan perasaan tak enak.

"Ya tidak papa, mungkin dia merasa terkejut melihatku." Ujar Rio dengan santai sambil kembali menatap Bos Zeva.

Bibirnya tersenyum, sesekali dia melirik Zeva yang masih saja menatapnya kesal.

"Akhirnya aku menemukanmu Zeva, seberapa jauh kamu berlari. AKu tetap akan menemukanmu, beruntung pria tua ini memberitahukan ku tentang dirimu." Batin Rio.

Rio kembali menatap Zeva, sedangkan yang di tatap melirik sinis padanya. Dengan nakal, Rio mengedipkan matanya. Hal itu membuat Zeva melotot tak percaya.

"Mau ku colok matamu hah?!" Bisik Zeva.

Rio tak menanggapinya, dia kembali menatap atasan Zeva yang tengah melihat berkas.

"Kalau tidak ada yang penting lagi, saya pamit kembali bekerja bos." Pinta Seva.

"Oh ya sudah, kembali lah bekerja. Terima kasih atas waktunya," ujar atasan Zeva sambil mengubah fokusnya pada sang bawahan.

Zeva akhirnya bisa keluar dari ruangan itu, dia menggerutu kesal. Baru beberapa menit di satu ruangan bersama Rio sudah membuatnya gerah.

"Kenapa sih tuh orang harus muncul, kenapa coba dulu aku bisa luluh sama dia? iihhh enggak banget deh, pantes aja mas Aaron ninggalin aku." Sesal Zeva.

Zeva kembali ke meja kerjanya, sebelum bekerja dia mencoba menenangkan dirinya.

"Kenapa Zev? dapet kenaikan gaji?" Tanya teman kerjanya yang tadi memanggilnya.

"Kenaikan gaji apanya, malah ketemu beban hidup." Sinis Zeva.

Zeva kembali bekerja, dia berusaha memfokuskan dirinya pada pekerjaannya tanpa memikirkan hal lain.

Selang dua jam, Zeva kembali di panggil oleh atasannya. Dan hal itu membuat Zeva was-was, khawatir Rio masih ada di dalam ruangan bos nya.

Cklek!

Tak mendapati adanya Rio di ruangan bosnya, membuat Zeva bernafas lega. Sehingga dia bisa tenang memasuki ruangan bosnya itu.

"Ada aoa bos manggil saya?" Tanya Zeva menghampiri meja atasannya dan duduk di tempat yang sebelumnya Rio duduki.

"Begini Zeva, seperti yang kamu tahu kalau perusahaan kita sedang membutuhkan suntikan Dana. Dan tuan Evandra kesini berniat akan menyuntik dana sebesar 3 miliar, tapi ...,"

"Ehm tapi dia memberi persyaratan, dia ingin kamu menjadi sekretarisnya."

"APA?! ENGGAK! SAYA ENGGAK MAU!!" Pekik Zeva.

Mendengar itu, sontak atasan Zeva terlihat marah. Dia merasa bos nya akan menukar dirinya dengan suntikan dana yang menurutnya besar.

"Kamu tau kan perusahaan kita lagi kekurangan dana? Selama ini kita mencari investor yang mau menyumbangkan dana nya, dan tuan Evandra mau menyumbang dana yang besar. Kenapa kamu menolaknya? menjadi sekretarisnya tidak lah sulit, justru gajimu akan bertambah dua kali lipat di banding disini,"

Zeva menggelengkan kepalanya, dia tetep kekeuh tidak mau bertemu kembali dengan Rio.

"Enggak bos, saya enggak mau." Tolak Zeva.

"Oke, kalau kamu gak mau. Kamu saya pecat dari kantor ini!"

Zeva sontak membulatkan matanya. "Gak bisa gitu dong bos! saya disini itu kerja udah lama, gak bisa main seenaknya pecat tanpa alasan yang jelas!" Marah Zeva.

"Terserah kamu, saya sudah memberikan pilihan buat kamu. Mau di pecat, atau pindah menjadi sekretarisnya tuan Evandra." Ujar Bos Zeva sambil melipat tangannya di dada, dia sengaja memberikan pilihan itu pada Zeva berharap Zeva mau menurut padanya.

Zeva mengepalkan tangannya di bawah meja, menjadi sekretaris Rio sama saja membuka lembaran masalah baru dalam hidupnya.

"Baik, saya akan keliar dari kantor ini."

Keputusan Zeva membuat bosnya terkejut bukan main, "Sombong sekali kamu! memangnya kamu gak butuh uang?"

Zeva yang akan pergi dari ruangan bosnya itu sontak menghentikan keinginannya, dia melirik sinis bosnya dengan tajam.

"Butuh atau tidaknya saya dengan uang, bukan urusan anda lagi. Permisi."

Zeva akhirnya keluar dari ruangan bos nya, dia segera pergi menuju mejanya untuk membereskan barang-barangnya.

"Enak saja, memang dirinya pikir aku barang tukeran apa. Dia dapat uang aku yang sengsara." Gerutu Zeva sembari mengemasi barang-barangnya.

"Eh Zeva, kamu mau pulang?" Tanya temannya.

Zeva menggeleng. "Enggak, aku di pecat." Jawab Zeva dan segera pergi meninggalkan kantor.

Para teman kerja Zeva saling melempar tanya, mereka bingung mengapa Zeva tiba-tiba di pecat.

...

Di ruang tamu.

“Kakak di pecat Ay,” ujar Zeva yang duduk di sofa sambil tertunduk lesu.

“loh? Bagaimana bisa kakak di pecat? Bukankah kakak baru kerja di kantor itu tiga tahun lamanya?" sahut Ayla yang duduk di sebelahnya.

Zeva tak menjawab, bagaimana mungkin dia bilang pada Ayla mengenai masalah dirinya dengan Rio.

Bi Sri yang sedang memangku Marsha pun turut masuk ke dalam percakapan.

"Memang nya ada masalah apa di kantor mu, kok kamu sampe di pecat?" Tanya Bi Sri.

"Kantor sedang pengurangan karyawan bi, karena belakangan ini kantor sedang tidak baik-baik saja. Untuk itu Zeva di pecat," ujar Zeva mencari alasan lain.

Ayla memajukan duduknya, berniat akan kembali protes.

"Gak bisa gitu dong kak, selama ini kerjaan kakak bagus. Jarang izin, kenapa bos kakak seenaknya aja sih." Gerutu Ayla.

"Mungkin sudah jalannya begini Ay." Pasrah Zeva sambil menyandarkan tubuhnya yang terasa pegal.

Ayla merasa prihatin, dia mengusap bahu Zeva guna menenangkannya. Sementara Bi Sri mengantar Marsha ke kamar mandi karena anak itu kebelet buang air.

Tinggallah keduanya di selimuti keheningan dengan pemikiran masing-masing.

“Kalau gitu, aku berhenti kuliah saja kak. Lagian buat apa kuliah, mahal. Aku bisa cari kerja buat bantuin kakak,” ujar Ayla.

“No! Kamu gak boleh putus kuliah, ingat cita-citamu. Kamu ingin menjadi dokter kan? Kakak bisa cari kerja di tempat lain, kamu tenang saja."

“Tapi kak, kalau kita berdua sama sama bekerja. Kehidupan kita pasti lebih baik.” Bantah Ayla

Zeva menghela nafas pelan, dia menggenggam tangan Ayla dan menatapnya dengan intens.

“Cari kerja gak semudah yang kamu pikir, apalagi dengan ijazah SMA. Sudah, lebih baik kamu bantu kakak cari kerja. Biar kakak bisa kembali kerja memenuhi kebutuhan kita,”

Ayla pun minta bantuan teman-temannya yang mempunya koneksi, tetapi hasilnya nihil. Tak ada perusahaan yang membuka lowongan. Bahkan, banyak teman dari Ayla mengeluh jika mereka belum juga mendapat panggilan kerja sejak menyerahkan formulir pendaftaran.

Ponsel Ayla berdering, dia segera mengangkatnya berharap ada kabar baik dari temannya.

“halo Ay? Lo lagi butuh kerjaan?”

“Bukan gue, tapi kakak gue. Gimana? Ada lowongan?” Antusias Ayla.

“Ya ada sih, tapi jadi baby sitter gimana?”

“Hah?? Baby sitter?

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

baby sitternya anak si Rio bukan solusi namanya

2024-05-07

0

Isabela Devi

Isabela Devi

baby sister apakah zeva mau

2024-05-01

0

Iind Coecha Coecha

Iind Coecha Coecha

jempollan

2024-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!