Marsha Aruna Leandra

Zeva sudah sedikit tenang, walau terkadang dia menangis. Bu Sri yang melihatnya menjadi tidak tega, dia pun mengajak Zeva ke kota nya. Mungkin dengan mencari tempat baru, keadaan Zeva kembali membaik.

Beruntung, Zeva mau. Dia tidak mau di tinggalkan sendiri, Zeva tidak ingin merasa sendiri lagi.

Sebelumnya, Zeva mengemas barang-barangnya ke dalam koper miliknya. Barang seperti baju ataupun perhiasannya. Setelah siap, Zeva berniat beranjak keluar kamar. Namun, netranya menangkap foto pernikahan nya dengan sang suami di atas nakas.

Zeva hanya tersenyum getir, rumah itu akan di jual. Barang-barangnya yang lain, dirinya akan minta orang untuk membereskannya.

Zeva mulai melangkah keluar kamar, tanpa dirinya sadari ada sebuah map yang terletak di samping foto pernikahannya. Map berkas perceraian yang sudah di tandatangani oleh Aaron, Zeva lupakan begitu saja.

.

.

.

“Ini rumah bibi Non, gak besar sih.” Ujar Bi Sri menggandeng tangan Zeva.

Rumah Bi Sri sangat sederhana, tapi sejuk. Zeva menyukai udara di kota itu, belum masuk saja sepertinya dia akan betah tinggal disini.

“IBUK!!”

Bi Sri membalikkan tubuhnya, dia tersenyum lebar saat melihat seorang remaja berlari menghampirinya.

“Ayla kangen sama ibuk!” Seru remaja itu yang tak lain adalah Ayla, anak dari bu Sri.

“Ibuk juga kangen dek Ay,” ujar Bu Sri.

Mereka melepaskan pelukan mereka, keduanya saling melempar senyum sampai menghiraukan Zeva yang menatap mereka berdua.

“Oh iya non, ini anak bibi. Namanya Ayla,” ujar Sri dengan antusias.

Ayla, remaja berumur 13 tahun. Yang merupakan anak satu-satunya Bi Sri. Selama Bi Sri kerja di rumah Zeva, Ayla di titipkan di rumah saudaranya. Sesekali anak itu pulang ke rumah ketika sang ibu pulang ke rumah.

“Ayla kak.” Sapa Ayla dengan tersenyum manis.

“Zeva,” ujar Zeva dengan singkat.

“Yasudah, ayo non masuk. Ayla bantu non Zeva seret kopernya yah,” ujar Bu Sri.

“Eh, enggak usah. Zeva bisa kok bi.” Sahut Zeva cepat.

“kamu lagi hamil, jangan bawa berat-berat.” Omel Bi Sri.

“Wah! Kak Zeva lagi hamil?! Punya tambahan teman main dong aku!!” Antusias Ayla.

“Kamu ini!” Tegur Bu Sri atas tingkah putrinya.

Zeva hanya menanggapinya dengan tersenyum tipis. Menurutnya, Ayla adalah gadis yang cantik dan manis. Sikapnya yang humoris membuat Zeva merasa nyaman dengannya.

Zeva memasuki kamar anak dari Bu Sri, karena rumah itu hanya memiliki dua kamar. Sehingga Zeva di tempatkan di kamar Ayla, sementara AYla tidur dengan ibunya.

"Gak papa nih Bi saya tidur disini?" Tanya Zeva merasa tidak enak.

"Gak papa nak, anggap aja rumah sendiri. Memang Ayla kalau bibi pulang lebih sering tidur sama bibi. Katanya lebih enak tidur ada temannya," Ujar Bi Sri menenangkan Zeva yang merasa tak enak.

"Udah, kamu istirahat. Kopernya bibi taruh sini yah, bibi tinggal dulu." Pamit Bi Sri.

Setelah kepergian Bi Sri, Zeva menatap sekeliling kamar itu. Dia berjalan pelan mendekati jendela kamar, dirinya melihat langsung halaman rumah bu Sri yang tampak indah dengan rerumputan yang subur.

Tangan kanan Zeva terangkat, dia meletakkan tangannya di atas perutnya yang masih datar. Air matanya kembali jatuh, mengingat ada kehidupan lain di dalam dirinya.

"Apa kamu perlu tahu mas kalau aku sedang mengandung anak kita?" Gumam Zeva.

Namun, pikiran negatif mukai menguasai dirinya. Dengan cepat dia menghapus air matanya saat kembali mengingat tuduhan suaminya.

"Enggak, Mas Aaron pasti akan menyangka jika bayi yang ku kandung adalah anak Rio. Enggak, aku tidak mau lagi bertemu Rio, karena dia rumah tanggaku menjadi hancur." Lirih Zeva.

Zeva memeluk perutnya dengan air mata yang membasahi pipi putihnya.

"Kamu sama bunda saja yah nak, kamu hanya perlu tahu siapa ayahmu nanti tanpa menemuinya. Jangan lagi kita hancurkan kebahagiaannya yah sayang, bunda ... Hiks ... Bunda menyayangimu."

Ternyata Bi Sri mendengarkan smeua.lerkataan Zeva, dia berdiri di balik gorden pintu kamar sambil turun merasakan yang Zeva rasakan.

"Bibi hanya bisa membantumu sampai sini, suamimu sangat sulit di hubungi. Semoga kamu kuat menghadapi semua masalahmu." Lirih Bi Sri.

4 TAhun kemudian.

"MARSHAAAA!!! ARGGHHH!!"

Ayla keluar rumah dengan wajah memerah menahan kesal, matanya menajam mencari sosok kecil yang membuatnya kesal di pagi hari.

Bi Sri yang tengah menjemur di halaman pun menoleh, dia menatap putrinya yang masih memakai piyama tidur dengan rambut yang juga masih acak-acakan.

"Ada apa sih Ay, malu nanti di liat tetangga. Liat, ilermu masih ada begitu," ujar Bi Sri kembali menjemur pakaian.

Ayla masih menatap sekelilingnya, hingga dirinya menemukan rambut yang tarikan dua muncul di semak-semak.

"Di sana kamu rupanya. Dasar badut kecil." Gumam Ayla sambil menyingsingkan lengan piamanya.

Ayla mendekati semak-semak, dia memanjangkan tangannya dan meraih satu kunciran tersebut.

"KENA KAU!!"

"AAAA!!! BUNDAAAA!!!"

Ayla menarik rambut itu ke atas, muncullah seorang anak perempuan yang tampak sangat imut. Kulit putih bersih, bibi yang gembul, mata kecoklatan serta bulu mata yang lentik dan rambut yang sedikit merah. Anak itu meringis sakit saat Ayla menarik rambutnya yang terkuncir.

"Ayla! kenapa kamu tarik rambut Marsha! Lepas! dia kesakitan itu!!" Panik Bi Seri.

Ayla melepas tarikannya, dia menatap kesal pada Marsha yang tengah menggosok kepalanya. Padahal tarikan Ayla tidak kencang, hanya tarikan pelan saja. Memang dasarnya bocah di hadapannya ini pintar main drama.

"Ada apa sih Ay? kakak lagi cari berkas," ujar Zeva. Wanita itu tampak cantik dengan pakaian kantornya, walaupun kerjaan hanya sebagai karyawan biasa. Zeva tetap menikmati pekerjaannya saat ini, walau gaji tak sebesar di kotanya dulu.

"Bunda!!!"

Bocah imut itu berlari menghampiri Zeva hingga membuat rambutnya yang terkuncir dua bergoyang ke sana dan kemari.

"Bunda lihat! Kuncilna lucak! ini cemua gala-gala kakak delek! Cakit kali lacana palaku." Adu Marsha sambil menatap Ayla dengan sinis.

Marsha Aruna Leandra, putri dari Zevanya dan Aaron. Kini bayi yang dulunya masih berada di dalam kandungan itu, sudah tumbuh menjelma menjadi sosok gadis kecil yang cantik dan lucu.

"Marsha, apa yang sudah kamu buat lagi?" Tanya Zeva sambil berkacak pinggang melihat putrinya.

Nyali Marsha langsung menciut, dia melirik Bi Sri yang langsung melambaikan tangannya tanda tak mau ikut campur.

"Kakak, putrimu mencoret-coret tembok dengan lipstikku!" Rengek Ayla.

Bagaimana tidak kesal? di saat bangun, dirinya melihat tembok kamarnya di penuhi dengan coretan berwarna merah. Di tambah, warna merah itu ternyata berasal dari semua koleksi lipstik miliknya. Entah bagaimana bisa keponakannya mendapatkan barang-barangnya, padahal meja rias miliknya terbilang tinggi untuk Marsha.

Zeva menghela nafas pelan, dia kembali menatap putrinya yang malah memainkan tangannya.

"Marsha kenapa mainin lipstiknya Kak Ayla?" Tanya Zeva dengan sabar.

"Penacalan." Cicit MArsha.

Zeva menghela nafas kembali, putrinya hampir 4 tahun. Umurnya sedang dalam fase kepo dengan hal-hal baru dan selalu ingin mencobanya. Begini lah jadinya, barang apapun yang menurutnya menarik akan dirinya coba.

"Minta maaf sama kak Ayla, ayo." Bujuk Zeva.

Marsha mengangguk, dia menghadap ke arah Ayla yang tengah melotot padanya.

"Kakak, Malca minta maap yah." CIcit Marsha sambil menggenggam tangannya di belakang tubuhnya.

Yala yang melihat wajah bersalah Marsha menjadi luluh, dia mengangguk sembari tersenyum.

"Kali ini kakak maafkan, jangan di ulangi lagi yah. Itu barang mahal dek," ujar Ayla dengan meringis pelan mengingat harganya.

"Kalau yang ini, mulahkan?" Marsha menunjukkan barang di belakang bajunya, seketika Zeva dan Ayla melotot melihatnya.

"JANGAAAANNN!!! ITU BEDAK MAHAAAALL!!!"

Saat keduanya akan mengambil bedak merk terkenal itu, segera marsha berlari ke dalam ke dalam.rumah.

"NENEK!! ADA MONSTEELL!!"

Zeva dan Ayla hanya bisa mengelus d4danya sabar, menurutnya Marsha anak yang super aktif. Jadilah mereka harus menstok kesabaran banyak banyak

"Sudah kamu mandi sana, kakak berangkat dulu. Hari ini kamu libur kan? titip Marsha yah,"

Ayla mengangguk, menatap kepergian Zeva. Lalu, dia pun masuk rumah berniat akan mandi. Mumpung saat ini Marsha sedang bersama Bi Sri di kebun belakang rumah, buru-buru ayla menuntaskan kegiatannya.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA🥳🥳🥳

Maaf malem banget, sebenarnya udah ada di draft tapi author kurang sreg sama alurnya jadi muter otak lagi cari alur yang pas. Dan ketemulah alur part ini😂

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

zeva, jadilah perempuan yg punya Marwah dan berilah jadih sayang yg penuh terhadap anakmu, jadikan anakmu menjadi pious child

2024-05-07

0

Isabela Devi

Isabela Devi

super aktif tp masa lipstik di pake coret coret sih Masha

2024-05-01

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

tapi bagus thour cerita nya, semoga sukses ya

2024-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!