Hadir di saat yang tidak tepat

Di saat kedua insan tengah merasakan sakitnya cinta, berbeda dengan Rio yang jutsru tengah merayakan pesta bersama teman-temannya.

Rio Evandra, putra tunggal keluarga Evandra.

"Terus mereka cerai?" Tanya pria yang berada di sebelah Rio.

Rio mengangguk sebelum menyesap sebuah nikotin di tangannya, dia mengeluarkan asap di nikotin itu dengan seringaian di bibirnya.

"Gue udah pernah bilang kan, apapun yang gue suka harus jadi milik gue. Kalau gue gak bisa dapat apa yang gue suka, maka yang lain pun gak boleh dapat. Setelah ini, gue akan mencoba mendekati Zeva sebagai pelipur kesedihannya. Gimana? keren kan gue?"

Tenan Rio menepuk bahu Rio dengan tersenyum lebar, dia ikut menikmati kejahatan yang temannya buat.

"Jahat lo bro!" Cetus teman RIo.

Rio mematikan rokoknya, dia menatap Rio dengan senyuman miring.

"Lo baru tahu gue jahat? Gue bahkan bisa lebih jahat dari ini. Sayangnya, Zeva gak mau gue ajak ke arah yang lebih jauh. Pesona istri orang memang menakjubkan bro!"

Teman Rio menggelengkan kepalanya, dia tahu bagaimana Rio dan Aaron bersahabat sedari SD. Persahabatan mereka hancur di karenakan seorang wanita dam Rio lah yang menghancurkannya sendiri.

"Apa hebatnya Aaron? Semua cewek yang gue deketin balik suka sama Aaron, bukan gue. Padahal Gue ganteng, kaya, dan ...,"

"Tapi lo buaya."

Sontak Rio dan temannya menoleh, seorang wanita cantik dengan gaun pendeknya mendekati Rio. dia duduk di samping Rio dengan meletakkan lengannya di bahu oria itu.

"Bukan cuman Zeva, gue juga lo deketin," ujar wanita itu.

Rio merengkuh pinggang wanita itu, dia tersenyum lebar dan menoel hidung wanita cantik tersebut.

"Lo tetep ratu di hati gue Tari, tenang aja. Gue cuman mau mereka ngerasain patah hati gue, mana mau gue menderita sendiri," ujar Rio.

Teman Rio tadi hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminum jus nya dan menatap Rio kembali.

"Kalau Zeva udah bercerai dengan Aaron, apa lo bakal buang dia?" Lirik teman RIo pada wanita di samping temannya itu.

Rio melirik sejenak wanitanya, kemudian dia menatap Temannya dengan tersenyum tipis. Wanita itu menanti jawaban Rio, apakah tanggapan RIo mengenai dirinya.

"Ya enggak lah, gue mencintai mentari." Ujar Rio melempar senyum pada kekasihnya.

Mentari pun merasa lega, akhirnya dia pamit untuk menemui temannya yang lain. Selepas kepergian Mentari, teman Rio menepuk bahu Rio dengan keras.

"Manis banget rayuan lo, ampe percaya dia," ujar teman Rio heboh.

Rio hanya bisa menahan senyumnya. "Bro, wanita di dunia ini tuh banyak. Jangan munafik, kita butuh banyak wanita." Gumam Rio.

Teman Rio menggelengkan kepalanya saat mendengar isi otak jahat temannya itu, bahkan dia tidak bisa membaca ekspresi dan kebohongan Rio selama dirinya menjadi temannya.

"Dia lebih dari seorang pria yang licik, gue harus waspada." Gumam Teman Rio sambil menatap Rio yang fokus pada minumannya.

"Kenapa lo liatin gue?" Tanya Rio merasa risih dengan tatapan temannya.

"Enggak, lo ganteng."

Rio mendengar itu sontak memukul kepala temannya guna menyadarkannya.

"Kita sama-sama cowo b0d0h! j1jik gue dengernya!" Kesal Rio.

.

.

.

Hari berlalu.

Zeva mengurung dirinya di kamar, tak mau makan dan tidak mau minum. Hanya Aaron yang dia punya setelah orang tuanya tiada.

Tok!

Tok!

Zeva menghapus air matanya, wajahnya terlihat sangat pucat dan lesu. Dia membuka pintu kamarnya dan melihat pembantu nya yang datang ke kamarnya dengan membawa tas besar.

“Bi, bibi mau kemana?” Tanya Zeva.

“Non, maafkan bibi. Tapi, bibi harus kembali ke kampung. Bibi gak bisa kerja disini lagi,” ujar pembantu itu.

“Bi, Zeva sendiri disini. Kenapa bibi malah pulang ke kampung, mas Aaron sudah pergi dan sekarang bibi mau pergi?” Zeva kembali menangis, satu persatu orang di dekatnya pergi meninggalkannya. Zeva benar-benar merasakan kehilangan yang akan dalam.

Pembantu Zeva yang biasa di panggil Sri itu memegang tangan Zeva, tatapan teduhnya menatap Zeva dengan dalam.

“Nak, bibi memang pembantumu. Tapi bibi sudah menganggap kamu sebagai anak bibi sendiri. Jika kamu berpikir semua orang pergi meninggalkanmu, kamu salah. Justru kamu lah yang membuat orang itu pergi, jadi buat dia kembali. Bibi tau kamu mencintai suamimu, yang bibi tidak mengerti. Mengapa kamu bisa menyakiti pria sebaik dia?”

Mendengar perkataan Bi Sri, Zeva semakin merasa bersalah pada suaminya.

“Bi, aku merasa sangat bersalah pada mas Aaron. Aku benar-benar menyesal, aku tak berpikir panjang saat itu. Aku merasa mas Aaron terlalu sibuk, dan Rio datang padaku dengan memberikan perhatiannya. Bodohnya aku luluh pada sikapnya. Tapi jujur bi, aku tak melakukan hubungan yang jauh dengan Rio.” Isak Zeva.

“Apapun itu, kamu tetap salah. Perbaiki lah nak, sebelum terlambat. Bibi pamit,”

Zeva menangis melepas kepergian Bi Sri, dia menjatuhkan tubuhnya di ambang pintu kamar. Dadanya terasa sesak, pandangannya pun kabur. Tak lama, dia terjatuh pingsan saat itu juga.

Di kediaman Smith, Aaron tengah melakukan sarapan bersama keluarganya. Tiba-tiba dia merasakan perasaannya tidak enak, dia buru-buru meminum air untum menetralkan denyut jantungnya.

“Ada apa? Apa makanannya tidak enak? Maaf, mamah jarang memasak, karena kamu ada disini mamah mencoba memasak untukmu,” ujar Laras menatap putranya yang terdiam menatap makanannya.

“Tidak, masakan mamah enak.” Sahut Aaron dengan cepat.

Aaron melirik ponselnya yang berdering memunculkan notifikasi, dia mengambil ponselnya untuk melihat lebih jelas.

“Tahun pernikahan yang ke dua.”

Aaron tertegun, dia lupa jika hari ini adalah tepat kedua tahun pernikahannya dengan Zeva. Namun, apa yang harus dia ingat? Pasti Zeva sudah menyerahkan surat perceraian itu ke pengadilan.

“Siapa Aar?” Tanya Karas.

“Bukan siapa-siapa, hanya pengingat,” ujar Aaron kembali meletakkan ponselnya.

Laras hanya ber-oh ria saja, dia tak lagi memusingkan hal itu, sedangkan Aaron. Pria itu tampak tak bersemangat memakan sarapan nya.

.

.

.

Zeva membuka matanya perlahan, dia menyipitkan matanya ketika cahaya lampu menyorot nya dengan kuat.

“Eunghh,”

“Kamu sudah bangun nak?”

Zeva menoleh ke sebelahnya, dia melihat bi sri tengah menunggunya bangun. Selepas Zeva pingsan, rupanya Bi Lastri kembali berniat mengembalikan kunci cadangan rumah. Namun, dia malah di kejutkan dengan mantan majikannya yang pingsan.

“Kamu sudah merasa baikan? Sebentar, bibi panggil dokter dulu yah!”

Zeva mencoba untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang, dia melihat sekelilingnya yang tampak tak asing baginya.

“Rumah sakit?” Gumam Zeva.

“Bagaimana keadaanmu nyonya? Apa kepalamu masih pusing?” Dokter masuk dan langsung bertanya mengenai kondisi Zeva.

“Sedikit pusing dok, badan saya juga lemas." Adu Zeva.

Dokter itu tersenyum, dia mengambil map yang suster berikan padanya. Dia meneliti isi dari map itu kemudian menatap Zeva yang memijat keningnya.

“Bagaimana kamu tidak pusing, kamu kekurangan asupan dan cairan. Padahal kamu sedang hamil,”

Seketika tubuh Zeva menegang, matanya menatap dokter dengan berkaca-kaca. Tangannya bergerak perlahan menyentuh perutnya yang masih rata.

“Nyonya, hamil muda itu sangat rawan terjadinya keguguran. Pastikan anda mendapatkan asupan dan nutrisi untuk janin anda,”

Zeva tak terlalu mendengarkan perkataan sang dokter, dia terlalu syok dengan apa yang terjadi pada dirinya. Di perutnya, sudah tumbuh peri kecil yang selalu di tunggu oleh dia dan sang suami.

Selepas kepergian dokter, Zeva menutup wajahnya. Dia menangis histeris, Bu Sri yang merasa kasihan pada Zeva hanya bisa mengelus bahu mantan majikannya itu.

“Anak itu anugrah, sambut dia dengan kebahagiaan. Jangan seperti ini, dia bisa saja sedih karena merasa kehadirannya tidak kamu sambut,” ujar Bi Sri mencoba menenangkan Zeva.

Zeva menghapus air matanya, dia menatap bu Sri dengan tatapan kosong.

“Anak ini yang mas Aaron tunggu-tunggu Bi, dia menunggu kehadirannya di tengah-tengah keluarga kecil kami hiks ...,”

DERT!! DERRTT!!

Ponsel Zeva berdering, dia menoleh ke arah nakas dan melihat ponselnya yang sedang memperlihatkan sesuatu.

“Selamat hari pernikahan. “

Air mata Zeva kembali terjatuh, dia menjambak kasar rambutnya. Bi sri yang tidak bisa lagi menenangkan Zeva segera kembali memanggil dokter.

“KENAPA DIA HARUS HADIR DI SAAT PERNIKAHAN KAMI HANCUR?! KENAPAAAA!!”

Dokter dan beberapa suster masuk dengan wajah panik, mereka berusaha menenangkan Zeva yang mencoba memukul perutnya.

Terpaksa dokter menyuntikkan obat penenang karena Zeva tak kunjung bisa di tenangkan. Setelah Zeva tenang, barulah dokter mencoba berdiskusi pada Bi Sri.

“Tolong jangan biarkan dia stress, akan berdampak pada janinnya. Dan dimana suaminya? Istrinya butuh dukungan darinya,” ujar sang dokter pada bi Sri.

“Ehm begini dok, dia sebelumnya majikan saya. Mereka lagi bertengkar, saya sudah menghubungi suaminya. Tapi nomornya sudah tidak aktif,” ujar Bu Sri.

“Apa dia tidak memiliki keluarga lainnya?” Tanya Dokter kembali.

“Enggak dok, orang tuanya sudah tiada. Dia juga anak tunggal, saya juga kurang tahu pasti apakah dia masih memiliki saudara sepupu atau tidak.” Jawab Bi Sri.

“Emosi pasien sedang tidak stabil, usahakan hubungi orang terdekatnya. Kandungannya baru berusia 2 bulan, benar-benar rentan keguguran.”

❗Tindak kejahatan dalam cerita tidak pantas untuk di tiru, bijaklah dalam membaca🤩

AYO DUKUNG KARYA BARU AUTHOR INI🥳🥳🥳 BERI KOMEN POSITIF, DAN JANGAN TINGGALKAN LIKE OKE🥳🥳

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

saling kamu perempuan yg sdh bersuami tapi kamu menerima perhatian dari laki2 yg bukan muhrim apalagi sdh pergi ke hotel walau katamu di kamar hotel ada org lain dan tdk melakukan apapun tetap bersalah ke luar rumahnya saja tanpa ijin suami sdh bersalah apalagi ini mau ngapain hrs ke hotel dan bicara di kamar hotel, saya mau nanya situ waras gak otaknya ? dan reader gak respect perempuan yg bebas berteman dgn lawan jenis sementara dianya sdh bersuami, kalaupun bisnis ada norma2 yg hrs dipatuhi ketika menjalin hubungan bisnis

2024-05-07

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kasihan amat cerita thour, Zeva kamu sih, coba2 bermain suami sedang ngk di rmh, ya Terima nasip lah

2024-05-06

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

wah pas perayaan annyversary malah rumah tangga diambang kehancuran tapi hamil,,,

2024-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Istana yang retak
2 Hadir di saat yang tidak tepat
3 Marsha Aruna Leandra
4 Di pecat
5 Tangisan Marsha
6 Hari pertama menjadi pengasuh
7 Kepulangan Aaron
8 Pertemuan kembali
9 Sikap aneh Aaron
10 Perhatian Aaron
11 Tanyakan tentang statusmu
12 Kenapa kamu khawatir?
13 Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14 Marsha punya ayah
15 Toko mainan
16 Melamar wanita lain?
17 Saya bersedia!
18 Raihan tahu siapa ayah Marsha
19 Tidak bisa di paksakan
20 Olang cucah yah?
21 Keributan
22 Anger issue
23 Zeva adalah istriku!
24 Terungkap!
25 Tes DNA
26 Dia putriku!
27 DADDY!
28 Hancurnya hati Sofia
29 Memutuskan untuk rujuk
30 Kemarahan Aaron
31 Rumah impian Zeva
32 Kehebohan di rumah baru
33 Teguran Haikal
34 Rayuan Aaron yang gagal
35 Kedatangan Haikal dan Laras.
36 MALCHA NDA MAU ADEK!
37 Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38 Hamil dan kejadian tak terduga
39 Usaha ngadon kita berhasil!
40 Dendam Rio
41 Teror Rio, di mulai ...
42 Sikap aneh Zeva
43 Apa ada salah yang ku lakukan?
44 Pertemuan suami dan mantan
45 Kelakuan Marsha
46 Si mulut pedas beraksi
47 Siapa yang merebut?
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Secercah harapan
51 Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52 Sama-sama tersakiti
53 Aksi Marsha yang menakjubkan
54 Pilihan yang tepat
55 Di serbu wartawan
56 baby's gender
57 Drama berangkat sekolah
58 Aaron yang terpojokkan
59 Raden, putra Rio Evandra
60 ALVARO SATRIA ALEXANDER
61 Tolong, bebaskan ayah Raden
62 Lebih pilih dia dari bayimu?
63 Keputusan Aaron membebaskan Rio
64 Malcha geli
65 Si mulut pedas beraksi
66 S1 End
67 EKTRA PART
68 Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69 Rencana pernikahan yang batal(S2)
70 Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71 Cinta yang salah(S2)
72 Gara-gara salah kamar(S2)
73 Sah!(S2)
74 Rencana yang salah(S2)
75 Tanggung jawab Nathan
76 Testpack(S2)
77 Sikap Nathan(S2)
78 Terbongkar(S2)
79 Tekad Nathan(S2)
80 Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81 Perhatian Nathan(S2)
82 Kemarahan Azka(S2)
83 Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84 Tak sengaja bertemu(S2)
85 Abang ketoplak(S2)
86 Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87 Foto siapa itu?(S2)
88 Tanda merah(S2)
89 Kelakuan Marsha(S2)
90 Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91 AKU SUAMINYA!(S2)
92 Kabar buruk(S2)
93 Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94 Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95 Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96 Sebaik itu istriku(S2)
97 Javier berulah lagi(S2)
98 Kedatangan tamu istimewa(S2)
99 Keributan yang tak biasa(S2)
100 Restu keluarga(S2)
101 Aku merindukanmu(S2)
102 Wani pilo?(S2)
103 Salah sasaran(S2)
104 Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105 Raihan come back
106 HARI H(S2)
107 Malam indah bersama(S2)
108 Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109 Bangganya Nathan(S2)
110 Bumil Bumil(S2)
111 Keributan dua bocil(S2)
112 Baby triplets(S2)
113 Mantan tunangan(S2)
114 PAHMUD [PAPAH MUDA]
115 Bodi Caming kali! (S2)
116 Baby blues?
117 Panggilan ketoplak
118 Akibat ledekan Varo
119 Balasan Javier
120 Jawaban Marsha
121 Tukang ketoprak tampan
122 Belum KB?
123 Perpisahan
124 Kembali bertemu
125 Bini gue!
126 Suami idaman
127 Dia istri saya
128 Javier sakit
129 Kedatangan opa Andre
130 Valerio
131 Keributan Javier karena salad
132 Kekesalan Nathan
133 Hari spesial
134 4 Tahun kemudian
135 Obrolan menyakitkan
136 Nasehat sang bunda
137 Nathan hanya mencintai Marsha
138 Pelkedel nda ada?
139 Nenek lombeng
140 Kehebohan di malam hari
141 Bawa istri, tapi bukan kamu
142 Ngambek
143 Welcome baby boy
144 Mirip siapa?
145 Menjadi suami yang sabar
146 Gara-gara kambing
147 Karena Demam
148 mobil ketling
149 Ingin hamil lagi?
150 Akhir yang indah
151 Pengumuman
152 (S3) 16 tahun kemudian
153 Pria Amnesia (s3)
154 Memberimu nama
155 Kehebohan Mylo dan Naufan
156 Saya calon suami Aizha, Om
157 Sikap pemberani Ervin
158 Kegalauan Nathan
159 Kedatangan Ervin
160 di terima?
161 Ervin yang misterius
162 Keadaan Ervin
163 Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164 Perkara gaun
165 Perdebatan antara Nathan dan Andre
166 Dia istriku!
167 Saya benar atau benar?
168 Aku hanya ingin di cintai
169 Baju dinas mama
170 Pesta pernikahan
171 Tebakan Aizha
172 Ervin atau Valerio?
173 Cerita kehidupan Ervin
174 Ke rumah suami
175 Harmonisnya rumah tangga
176 Terbongkar
177 Berpisah?
178 Hamil
179 kembalilah sebagai penerus!
180 Aku ingin menghubungi istriku
181 Punya cinta om
182 Rapat pewaris
183 Menyo ala Mylo
184 Telpon singkat dari Ervin
185 Penangkapan
186 Kembali bertemu
187 Saling merindu
188 Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189 Keributan dua mama
190 Menuntut
191 Calon dua putri
192 Lamaran
193 Gaun Tarzan
194 Ke rumah mertua pertama kalinya
195 Menjenguk Harris
196 Saya tunangannya
197 Pamit pulang
198 Hari-H
199 End
200 Perbocilan cadel kembali hadir!!
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Istana yang retak
2
Hadir di saat yang tidak tepat
3
Marsha Aruna Leandra
4
Di pecat
5
Tangisan Marsha
6
Hari pertama menjadi pengasuh
7
Kepulangan Aaron
8
Pertemuan kembali
9
Sikap aneh Aaron
10
Perhatian Aaron
11
Tanyakan tentang statusmu
12
Kenapa kamu khawatir?
13
Pertemuan pertama Marsha dan Raihan
14
Marsha punya ayah
15
Toko mainan
16
Melamar wanita lain?
17
Saya bersedia!
18
Raihan tahu siapa ayah Marsha
19
Tidak bisa di paksakan
20
Olang cucah yah?
21
Keributan
22
Anger issue
23
Zeva adalah istriku!
24
Terungkap!
25
Tes DNA
26
Dia putriku!
27
DADDY!
28
Hancurnya hati Sofia
29
Memutuskan untuk rujuk
30
Kemarahan Aaron
31
Rumah impian Zeva
32
Kehebohan di rumah baru
33
Teguran Haikal
34
Rayuan Aaron yang gagal
35
Kedatangan Haikal dan Laras.
36
MALCHA NDA MAU ADEK!
37
Tuntasnya Syarat rujuk usulan Aaron.
38
Hamil dan kejadian tak terduga
39
Usaha ngadon kita berhasil!
40
Dendam Rio
41
Teror Rio, di mulai ...
42
Sikap aneh Zeva
43
Apa ada salah yang ku lakukan?
44
Pertemuan suami dan mantan
45
Kelakuan Marsha
46
Si mulut pedas beraksi
47
Siapa yang merebut?
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Secercah harapan
51
Bawa menantu dan cucu mamah pulang!
52
Sama-sama tersakiti
53
Aksi Marsha yang menakjubkan
54
Pilihan yang tepat
55
Di serbu wartawan
56
baby's gender
57
Drama berangkat sekolah
58
Aaron yang terpojokkan
59
Raden, putra Rio Evandra
60
ALVARO SATRIA ALEXANDER
61
Tolong, bebaskan ayah Raden
62
Lebih pilih dia dari bayimu?
63
Keputusan Aaron membebaskan Rio
64
Malcha geli
65
Si mulut pedas beraksi
66
S1 End
67
EKTRA PART
68
Putri tunggal kesayangan Aaron (S2)
69
Rencana pernikahan yang batal(S2)
70
Kedatangan Azka dan Ariel(S2)
71
Cinta yang salah(S2)
72
Gara-gara salah kamar(S2)
73
Sah!(S2)
74
Rencana yang salah(S2)
75
Tanggung jawab Nathan
76
Testpack(S2)
77
Sikap Nathan(S2)
78
Terbongkar(S2)
79
Tekad Nathan(S2)
80
Memilih melanjutkan pernikahan(S2)
81
Perhatian Nathan(S2)
82
Kemarahan Azka(S2)
83
Kehebohan Javier VS tikus(S2)
84
Tak sengaja bertemu(S2)
85
Abang ketoplak(S2)
86
Aku hanya menghamili putrimu saja(S2)
87
Foto siapa itu?(S2)
88
Tanda merah(S2)
89
Kelakuan Marsha(S2)
90
Kepolosan Nathan saat di dokter kandungan (S2)
91
AKU SUAMINYA!(S2)
92
Kabar buruk(S2)
93
Tidak ada ikatan lagi?(S2)
94
Mana yang lebih kamu cinta?(S2)
95
Jangan cerai yah, nanti gue ganti sama yang baru, gimana?(S2)
96
Sebaik itu istriku(S2)
97
Javier berulah lagi(S2)
98
Kedatangan tamu istimewa(S2)
99
Keributan yang tak biasa(S2)
100
Restu keluarga(S2)
101
Aku merindukanmu(S2)
102
Wani pilo?(S2)
103
Salah sasaran(S2)
104
Cara cepat dapat uang Cod ala Zeva(S2)
105
Raihan come back
106
HARI H(S2)
107
Malam indah bersama(S2)
108
Hadiah di balik kesedihan sesaat(S2)
109
Bangganya Nathan(S2)
110
Bumil Bumil(S2)
111
Keributan dua bocil(S2)
112
Baby triplets(S2)
113
Mantan tunangan(S2)
114
PAHMUD [PAPAH MUDA]
115
Bodi Caming kali! (S2)
116
Baby blues?
117
Panggilan ketoplak
118
Akibat ledekan Varo
119
Balasan Javier
120
Jawaban Marsha
121
Tukang ketoprak tampan
122
Belum KB?
123
Perpisahan
124
Kembali bertemu
125
Bini gue!
126
Suami idaman
127
Dia istri saya
128
Javier sakit
129
Kedatangan opa Andre
130
Valerio
131
Keributan Javier karena salad
132
Kekesalan Nathan
133
Hari spesial
134
4 Tahun kemudian
135
Obrolan menyakitkan
136
Nasehat sang bunda
137
Nathan hanya mencintai Marsha
138
Pelkedel nda ada?
139
Nenek lombeng
140
Kehebohan di malam hari
141
Bawa istri, tapi bukan kamu
142
Ngambek
143
Welcome baby boy
144
Mirip siapa?
145
Menjadi suami yang sabar
146
Gara-gara kambing
147
Karena Demam
148
mobil ketling
149
Ingin hamil lagi?
150
Akhir yang indah
151
Pengumuman
152
(S3) 16 tahun kemudian
153
Pria Amnesia (s3)
154
Memberimu nama
155
Kehebohan Mylo dan Naufan
156
Saya calon suami Aizha, Om
157
Sikap pemberani Ervin
158
Kegalauan Nathan
159
Kedatangan Ervin
160
di terima?
161
Ervin yang misterius
162
Keadaan Ervin
163
Anak pintar bicara, buat mamanya sengsara
164
Perkara gaun
165
Perdebatan antara Nathan dan Andre
166
Dia istriku!
167
Saya benar atau benar?
168
Aku hanya ingin di cintai
169
Baju dinas mama
170
Pesta pernikahan
171
Tebakan Aizha
172
Ervin atau Valerio?
173
Cerita kehidupan Ervin
174
Ke rumah suami
175
Harmonisnya rumah tangga
176
Terbongkar
177
Berpisah?
178
Hamil
179
kembalilah sebagai penerus!
180
Aku ingin menghubungi istriku
181
Punya cinta om
182
Rapat pewaris
183
Menyo ala Mylo
184
Telpon singkat dari Ervin
185
Penangkapan
186
Kembali bertemu
187
Saling merindu
188
Kehebohan Mylo dan Naufan di meja makan
189
Keributan dua mama
190
Menuntut
191
Calon dua putri
192
Lamaran
193
Gaun Tarzan
194
Ke rumah mertua pertama kalinya
195
Menjenguk Harris
196
Saya tunangannya
197
Pamit pulang
198
Hari-H
199
End
200
Perbocilan cadel kembali hadir!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!