"To....Hmmmppp!"
Zeina tak bisa berteriak karena Rolan langsung membekap mulutnya dengan sapu tangan. Kemudian menalikan sapu tangan itu untuk membekap mulut Zeina agar tidak bisa berteriak kembali.
Tidak hanya itu saja, dasi yang digunakan oleh Rolan juga ia buat untuk mengunci pergerakan tangan Zeina. Gadis cantik itu sekarang benar-benar menjadi tawanan untuk Rolan.
Dengan kasar, Rolan mendorong tubuh Zeina yang tidak berkutik itu hingga ia terjerembab ke lantai yang dingin dan kotor. Rolan tampak tersenyum menyeringai, ia akan membuat Zeina memohon-mohon untuk dinikahi olehnya. Dengan membuat Zeina tidak suci lagi maka nantinya gadis itu akan menurut dengan apa yang ia mau.
Rolan kini berada di atas tubuh Zeina. Mengungkung gadis tersebut dalam pelukannya. Ia membuka blazer Zeina dengan paksa. Kemudian sengaja merobek kemeja putih yang Zeina kenakan sampai beberapa kancing kemeja Zeina tampak lepas dan berhamburan ke lantai.
Melihat pemandangan tubuh Zeina yang putih mulus tersebut seketika membuat Rolan langsung gelap mata. Ia mencium leher jenjang Zeina yang selama ini hanya bisa ia impikan tersebut. Zeina berusaha melawan akan tetapi dekapan Rolan di tubuhnya juga semakin erat membuat tubuhnya sakit semua karena Rolan yang mendekapnya terlalu erat.
Setelah lehernya yang menjadi korban kini da-danya yang menjadi sasaran Rolan dengan beringasnya. Zeina hanya bisa meneteskan air matanya dan berharap seseorang segera datang untuk menyelamatkan dirinya. Meskipun Zeina tau bahwa dirinya sudah tidak suci lagi karena Ali yang telah memperawani dirinya. Akan tetapi ia tetap tidak mau jika dirinya menjadi korban naf-su seseorang seperti Rolan.
Braaaaaakkk!
Rolan terbelalak seketika saat melihat pintu ruangan itu terpelanting dengan kerasnya akibat seseorang menendangnya dengan keras.
"Breng-sek! Dasar be...."
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Ali langsung meninju rahang Rolan dengan keras. Ia juga tidak memberi kesempatan lelaki itu berkata-kata. Ali sudah cukup muak dengan tampang Rolan. Apalagi melihat kondisi Zeina sekarang yang bisa dikatakan hampir te-lan-jang.
Bugh
Bugh
"Breng-sek! Cowok bi-a-dap!" ucap Ali dengan geram sambil terus menghantam wajah Rolan agar pria itu tidak lagi pamer sok kegantengan dan alimnya itu.
"Al, cukup, sudah Al," ucap zeina setelah ia memakai kembali kemejanya dengan benar. Ia segera menghampiri Ali yang sedang menghajar Rolan dengan bertubi-tubi tanpa ampun. Ia melerai Ali yang sudah membuat Rolan babak belur. Zeina tidak mau jika Ali sampai kena masalah nantinya dipekerjaan nya karena sudah membuat Rolan sampai kenapa-kenapa.
"Cukup Al, cukup," ujar Zeina kembali sambil mendekap tubuh Ali dari belakang agar pria itu melepaskan Rolan.
Mendengar suara kekasihnya membuat Ali yang sedang kalap mendadak menjadi luluh. Ia berbalik badan dan melihat ke arah Zeina dengan tatapan dalam.
"Kamu tidak apa-apa sayang?" Ali segera menakup kedua pipi kekasihnya. Tampak bulir air mata tersisa di pipi Zeina.
Zeina cantik itu menggelengkan kepalanya dan langsung memeluk Ali dengan erat. Ia mencurahkan segalanya di dada bidang lelaki tersebut. Ali tau apa yang sedang dirasakan oleh Zeina. Ia mendekap hangat tubuh wanita yang ia sayangi tersebut.
Prok
Prok
Prok
Rolan bertepuk tangan melihat keromantisan yang ada di depannya. Ternyata Zeina sudah menemukan tambatan hatinya yang baru. Sehingga ia tidak mau kembali kepadanya.
"Ternyata kamu lebih memilih OB rendahan ini daripada aku, Zein, hahahahaha, ternyata selera kamu sungguh rendahan," ejek Rolan dan hal tersebut seketika membuat Zeina melepaskan pelukannya di tubuh Alin
"Ya, Ali memang hanya seorang OB tetapi ia bisa memperlakukan aku dengan baik. Daripada kamu justru menduakan aku dengan orang yang aku benci hanya karena kamu nggak bisa nahan naf-su. Sungguh kelakuanmu jika dibandingkan dengan Ali sangat jauh berbeda," ucap Zeina membela Ali di depan Rolan. Mendengar ucapan Zeina membuat hati Ali semakin bangga. Tidak salah ia memilih Zeina menjadi calon pendampingnya.
"Jadi kamu memilih dia yang miskin daripada hidup nyaman denganku?"
"Ya, aku lebih memilih Ali daripada kamu," jawab Zeina dengan tegas.
"Lebih baik miskin tetapi hati tenang dan hidup nyaman. Daripada hidup kaya raya tetapi hanya ada kesakitan di dalamnya," kata zeina karena ia sudah merasakan bagaimana sakitnya ia dibuang begitu saja oleh sang ayah karena kehadiran orang baru dalam hidup mereka.
Zeina justru merasa nyaman dan bahagia dengan hidup sederhana. Dengan menghasilkan uang sendiri tanpa harus menggemis kepada sang ayah yang seorang pengusaha terkenal terkenal.
"Ayo kita pergi sayang," ajak Ali sambil menggenggam jemari tangan Zeina erat. Ia juga memakaikan jaket hitamnya kepada Zeina. Karena penampilan Zeina yang tidak karuan dengan beberapa kancing kemejanya yang hilang.
Rolan menatap geram ke arah Ali dan Zeina yang pergi menjauh darinya.
"Lihat saja kalian berdua. Aku akan membalas semua perbuatanmu kepadaku. Dasar OB rendahan!"
❤️❤️❤️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
wihh, jangan salah mas bro itu OB bukan sembarang OB
itu orang sultan tau, blom tau aja dirimu identitas sebenarnya malah udh menjudge seenak mu aja
2025-02-11
0
RossyNara
/Good//Good//Good/
2024-03-19
1
💕 bu'e haresvi 💕
lebih baik tinggal dgubug repot tapi bahagia dari pada tinggal dsangkar emas tapi menderita 😜😜😜
2024-01-30
1