12

"Ah..panas.... panas banget......"

Zeina meracau sepanjang perjalanan menuju ke apartemen miliknya. Ali pun segera melakukan mobil Zeina dengan kecepatan tinggi. Sepertinya si breng-sek Steven sudah memberikan sesuatu kepada Zeina. Sehingga membuat gadis tersebut terus menggeliat tiada henti. Tanpa ia sadari, Zeina terus menarik-narik pakaian yang ia kenakan hingga membuat beberapa kancing kemejanya copot dan hal itu membuat bagian tubuh Zeina yang tertutup bisa dilihat Ali dengan jelas.

Ali menelan ludahnya sendiri melihat betapa mulusnya tubuh zeina. Dan ada sesuatu yang aneh juga dalam dirinya. Meskipun selama ini Ali pernah hidup di luar negeri. Ia tetaplah menjaga dirinya dari yang namanya kehidupan bebas. Ia tidak pernah melakukan free sxks dengan siapapun.

Meskipun teman-teman nya dulu sering membawa perempuan malam untuk mendekatinya dan membuat Ali mau berhubungan dengan mereka. Bahkan mereka tidak memakai sehelai bajupun tidak membuat Ali tertarik untuk menyentuh maupun merasakannya.

Ali pernah beranggapan dirinya ada kelainan sek_su_al. Bahkan kedua orang tua dan orang-orang terdekatnya juga hampir mengatakan hal yang serupa. Tetapi setelah bertemu dengan Zeina, ada rasa yang berbeda selalu muncul dari dalam dirinya setiap kali berdekatan dengan gadis tersebut. Kini hanya dengan melihat da-da mulus dan putih dari Zola mampu membuat darah Ali mendidih.

"To.....long ....a...ku .....ah......pa....nas....pa...nasssssss...."

Rasa panas itu semakin menjadi-jadi membuat Zeina ingin melepaskan pakaian yang ia kenakan seluruhnya. Ali segera mengemudikan mobil sambil mencengkeram kemudi kuat-kuat. Dalam hatinya merasa menjerit dan ada gejolak yang mulai tak terkontrol dalam darahnya. Ia tidak mau saat ini menyerang Zeina di dalam mobil.

"Kurang ajar si Steven breng-sek. Obat jenis apa yang sudah ia berikan kepada Zeina. Aku akan memberikan ia pelajaran nantinya."

......................

Ali telah tiba di basemen apartemen Zeina. Ia keluar dari pintu kemudi lalu berputar ke arah dimana ada Zeina di sana. Sebelumnya Ali melepaskan dulu jasnya untuk menutupi tubuh Zeina yang hampir telanjang tersebut. Ia menggendong Zeina dan menemui petugas security menanyakan dimana letak unit apartemen Zeina. Ali tentu saja tidak bertanya secara gratis, ia memberikan lima lembar uang berwarna merah kepada petugas agar segera menunjukkan dimana unit Zeina.

Setelah tiba depan unit. Ali menarik jari Zeina untuk ditempelkan ke finger machine. Setelah pintunya terbuka, Ali langsung menutup dan mengunci pintu. Ia membawa Zeina ke kamar mandi. Ia melihat bathtub kemudian meletakkan Zeina di sana. Ia segera mengisi bathtub itu dengan air dingin dengan maksud agar Zeina segera sadar dari gejolak aneh yang menyerangnya. Akan tetapi setelah sekian lama menunggu, Ali tidak kuasa melihat Zeina yang wajahnya sudah terlihat memucat. Akhirnya Ali mengangkat tubuh zeina.

Meski awalnya bingung mau mengganti pakaian Zeina. Ali memaksakan diri untuk mengganti baju Zeina yang sudah basah kutub oleh air dingin. Ia tidak mau sampai Zeina nanti jatuh sakit. Tetapi semakin ia memaksakan diri justru dirinya sendiri yang semakin sakit melihat betapa indahnya tubuh po-los Zeina saat ini. Napas Ali semakin tidak beraturan. Rasanya ia juga tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi.

Jantung Ali semakin bergemuruh hebat. Darahnya terasa mendidih. Nafasnya berhembus kencang, matanya terpaku pada kecantikan Zeina. Karena sebelumnya ia tidak pernah sedekat ini dengan perempuan.

Ali memakaikan bathrobe pada tubuh Zeina. Lalu membaringkan gadis itu di ranjang kamarnya yang cukup empuk. Ketika Ali hendak pergi untuk mengganti bajunya yang ikutan basah karena mengangkat Zeina dari bathtub. Ini malah Zeina menarik lengan Ali hingga tubuh pria itu jatuh di atas tubuh Zeina.

Dan tanpa aba-aba Zeina menempelkan bibirnya pada bibir Ali membuat pria itu mematung dibuatnya. Bagaimana ia tidak syok jika saat ini Zeina justru semakin membuat kondisinya semakin parah. Ali melihat Zeina yang memejamkan matanya sambil terus berusaha menciumnya. Ali pun tak kuasa berdiam diri saja sekarang. Ia pun akhirnya membalas ciuman dari Zeina.

Perlahan tapi pasti, Ali menggerakkan bibirnya membalas lu-ma-tan Zeina hingga tampak sadar terdengar e-rang-an dari bibir mungil Zeina.

Zeina yang sudah dikuasai oleh obat setan dan Ali yang memang cowok normal ditantang seperti itu apalagi cewek itu adalah Zeina. Tentu saja ali semakin tidak bisa menguasai dirinya. Kini mereka sudah sama-sama dalam keadaan polos.

"Sial!!!!!!!!" umpat ali.

Maaf Zeina, aku terpaksa melakukan ini. Tapi kamu juga ikut bertanggung jawab karena kamu lah yang sudah memantik naluri lelaki ku bangkit.

❤️❤️❤️

TBC

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

ternyata Ali cowo masih polos🤣🤣🤣 kasian zeina kalo kamu nodai😆

2023-09-14

1

dee

dee

lanjut, kak. ttep cumunguuuddhhhh

2023-06-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!