Malam ini kedua keluarga telah berkumpul di rumah sang ayah. Ternyata ayahnya juga mengijinkan jika Rolan beserta keluarganya datang ke sana untuk meminang Zeina.
Sudah hampir dua tahun lamanya zeina tidak menginjakkan kakinya di rumah keluarganya sendiri. Sejak sang ayah sudah tidak lagi mementingkan dirinya. Maka Zeina sudah tidak mau lagi membebani sang ayah dengan tinggal di sana. Namun malam ini ia sengaja datang dengan sebuah rencana yang matang.
Dan disinilah kini Zeina, Rolan, Bella, dan ayah Zeina, mama Bella, dan kedua orang tua dari Rolan. Mereka sebelumnya makan malam bersama sebelum membicarakan maksud kedatangan keluarga Rolan.
Setelah makan malam mereka semua duduk di ruang tamu. Zeina yang sudah terlanjur jijik dengan kelakuan Rolan dan juga Bella. Ia malah memilih duduk di sofa yang berbeda dengan Rolan. Justru Bella yang duduk di sebelah Rolan. Awalnya mama Rolan merasa tidak suka tetapi karena Zeina mengatakan tidak masalah. Maka wanita itupun diam meski ia menganggap bahwa kelakuan adik tiri Zeina itu sangat tidak sopan dan terkesan cari perhatian dengan putranya.
"Jadi apa maksud kedatangan dari orangtua nak Rolan kemari?" tanya Zainal, ayah Zeina membuka pembicaraan.
"Jadi...."
"Maaf sebelumnya Om Tante, sebelum pembicaraan dilanjutkan. Ada yang ingin aku katakan terlebih dahulu," ucap Zeina memotong perkataan dari papa Rolan.
"Ada apa nak?" tanya mama Rolan yang terkejut karena sepertinya ada yang tidak beres dilihat dari raut wajah datar Zein sedari tadi.
"Sebelumnya aku meminta maaf kalau berita ini mendadak. Tetapi aku sudah tidak tahu lagi harus bagaimana menyikapinya. Dan aku rasa inilah yang terbaik daripada nantinya akan terjadi berlarut-larut. Jadi intinya aku ingin membatalkan rencana pernikahan kami."
"Zeina!" sentak Rolan tidak setuju dengan apa yang baru saja Zeina katakan.
"Apa maksudmu mengatakan hal tersebut? Aku sangat mencintaimu Zein," ucap Rolan tidak terima jika Zeina menginginkan untuk putus dengannya.
"Ini permasalahannya," ucap Zeina kemudian dia memutarkan video dan juga menunjukkan foto-foto yang ia sudah cetak untuk ditunjukkan kepada semua orang yang ada di sana.
Rolan dan Bella seketika terdiam melihat semuanya itu. Mereka tidak bisa berkata-kata lagi. Apalagi Bella, ia tampak menundukkan kepalanya karena tatapan tajam sang mama. Ia tidak menyangka putrinya begitu bodoh.
Pak Zainal tentu saja sangat meradang melihat hal tersebut. Bagaimana bisa ia memberikan putrinya kepada seorang pria breng-sek seperti Rolan.
"Kamu jangan memfitnah adikmu sendiri ya Zein. Jangan-jangan kamu sengaja melakukan ini untuk membuat nama adikmu jelek di mata semua orang, iya!" bentak ibu tiri Zeina.
"Tante bisa melihat sendiri tanggal setiap pengambilan video dan juga fotonya. Disitu juga terlihat jelas apakah itu berupa settingan atau bukan. Jangan menutup mata dengan keburukan tingkah laku anak sendiri. Atau sebenarnya Tante juga sudah tau sikapnya yang ja-lang seperti itu. Inikah sebenarnya kelakuam aslinya si anak yang manis dan penurut?" sindir Zeina kepada ibu tirinya.
"Kamu jangan hina putriku ya! dasar anak pembangkang!"
"Cukup ma!" teriakan itu membuat Clara seketika terdiam karena tampaknya Zainal sudah mulai naik pitam.
"Ta-tapi dia yang mulai pa..."
"Kelakuan anakmu tidak lebih baik dari sikap putriku kepadamu, ingat itu!" teriak Zainal membentak Clara didepan banyak orang. Sungguh ingin rasanya Clara menghajar Zeina karena sudah membuat ia dipermalukan seperti ini oleh suaminya sendiri.
"Dan kamu Rolan. Maaf karena saya menolak pernikahan ini. Saya tidak mau putriku kamu duakan dengan anak tiriku. Kalau kamu ingin menikahi Bella saya persilakan. Karena sebagai pria sejati kamu harus bertanggungjawab jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan. Tetapi untuk menikahi Zeina itu sangat saya larang," ucapan tegas Zainal entah mengapa malam ini terdengar benar di telinga Zeina.
Setelah sekian lama mereka tidak saling bicara. Kini Zeina merasa bahwa ayahnya sedang membela dirinya dari seorang lelaki breng-sek seperti Rolan.
Kedua orang tua Rolan sudah begitu malu. Wajah mereka rasanya sudah dicoreng dengan kotoran oleh Rolan. Mereka sangat menginginkan Zeina menjadi menantu mereka. Bukan dengan Bella yang notabene hanyalah seorang anak tiri dari Zainal Pramudya. Tetapi entah mengapa anak lelaki mereka begitu bodoh dalam memilih seorang pendamping.
Tiba-tiba saja rolan berlutut di depan Zeina dan meminta pengampunan dari gadis tersebut.
"Cukup Rolan! Aku sudah tidak mau melanjutkan hubungan ini. Silakan nikahi bella. Kita putus!"
Setelah mengatakan hal tersebut, Zeina mengambil tasnya kemudian ia berjalan meninggalkan kediaman sang ayah.
"Zeina!"
"Zein!!!"
Teriakan Rolan yang terus menerus memanggil namanya tidak lagi didengar oleh gadis itu. Ia segera melajukan mobilnya pergi meninggalkan rumah yang penuh kenangan itu kepadanya. Di satu sisi kenangan manis dengan sang bunda. Tetapi di sisi lain adalah kenangan buruk disaat ayahnya membawa istri dan anak tirinya ke rumah. Apalagi saat ibu tirinya dan anaknya itu mulai menjelek-jelekkan Zeina. Lalu membandingkannya dengan Bella yang dikatakan pintar, lemah lembut dan juga penurut tersebut.
Kalau mengingat saat-saat itu hati Zeina sangat sakit.
❤️❤️❤️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
hadehhh, diriku yg deg deg an baca nya /Facepalm/
2025-02-11
0
dee
good job, zein. jadi cwek musti berani tegas n ambil keputusan bwt masa depan kamu sendiri 😎💪
2023-06-04
2