Hari ini Zeina tidak masuk ke kantor. Ia ijin dan mengatakan bahwa dirinya sedang sakit. Kedua teman baiknya tampak mencemaskan kondisi Zeina.
"Bagaimana kalau nanti kita jenguk dia sepulang kerja?" tanya Rio mengajak Siska melihat kondisi Zeina sepulang mereka kerja nantinya.
"Baiklah, nanti kita bawakan makanan kesukaan dia," ucap Siska.
Keduanya hendak beranjak ke ruangan kerja di divisi marketing. Akak tetapi Siska melihat sosok Rolan yang berpegangan tangan dengan Bella menuju ke ruang tangga darurat. Apa ada sebenarnya dengan mereka berdua. Bukankah Rolan itu sedang dekat dengan Zeina.
"Eh, eh, tunggu dulu Yo!" ujar Siska mengentikan langkah Rio.
"Ada apa lagi sih sis?" tanya Rio yang bingung mendadak dihentikan begitu saja oleh Siska.
"Kita harus ikutin mereka deh. Perasaan aku nggak enak bener. Ayo ikut aku," tarik Siska begitu saja. Rio pun menurut karena lengannya sudah dipegangi erat oleh Siska.
Keduanya kini telah berada di daerah tangga darurat. Siska menempelkan jemari tangannya memberikan kode agar Rio diam tidak bersuara. Dan rio yang masih bingung hanya menurut saja. Meski dalam benaknya bertanya-tanya sebenarnya Siska ini kerasukan apa. Tiba-tiba mengajak dia ketempat sepi seperti ini.
Siska diam-diam membuka pintu menuju tangga darurat. Dan betapa syoknya ia saat melihat adegan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Bella tampak berciuman begitu mesra dengan Rolan. Keduanya bahkan saling me-ma-gut dan me-lu-mat membuat Siska sampai merinding sendiri dibuatnya.
Siska mengeluarkan handphonenya dan segera mengambil gambar kemesraan keduanya. Tak lupa dengan watermark tanggal kejadian agar Zeina percaya bahwa kejadian itu baru saja terjadi di saat sahabatnya itu tidak masuk kerja.
"Ada ada..."
Plak!
"Ayo cepet pergi," bisik Siska lirih setelah memukul kepala Rio yang bawel saja sejak tadi.
Beruntung ia sudah mendapatkan foto tersebut. Siska akan mengatakan hal ini kepada Zeina. Gila banget itu si Rolan. Bukankah kata Zeina mereka ingin menjalin hubungan yang serius. Kenapa malah pria itu menjalin hubungan juga dengan adik tiri Zeina. Siska tidak ingin Zeina berada di dalam kehancuran saat memilih Rolan menjadi suaminya.
Drrttt
Drrttt
Sebuah pesan masuk ke handphone Zeina. Padahal saat itu Zeina sedang asyik menonton televisi agar ia tidak lagi terbayang oleh kelakuan Rolan dan Bella semalam. Alasan Zeina tidak masuk kerja adalah karena semalaman ia habis menangis. Bukan sedih karena kehilangan Rolan. Tetapi karena kebodohannya yang bisa tidak mengetahui keburukan sikap Rolan. Semua janji manis dan rayuan Rolan hanyalah tipu daya semata. Dan bodohnya Zeina bisa masuk ke dalam perangkap Rolan. Ia saja tidak segera bertindak saat mendengar kabar dari Siska dan Rio jika melihat kedekatan Rolan dan Bella. Bukankah dia sungguh tampak bodoh.
"Ada apa sih?" Zeina membuat sebuah pesan dari Siska.
Zeina menghela napasnya panjang saat melihat foto dan chat yang Siska tulis untuknya. Bahkan saat ini saja keduanya sudah mulai tidak malu menunjukkan keintiman hubungan mereka. Memang Zeina harus mengambil tindakan secepatnya. Zeina harus memutuskan hubungan dengan Rolan menggunakan bukti-bukti yang ada.
Drrtt
Drrtt
Sebuah pesan kembali masuk ke dalam chat wa Zeina. Kali ini datangnya dari si pembuat masalah. Sungguh tepat sekali.
Pucuk dicinta ulam pun tiba.
Sayang, hari ini kedua orang tuaku akan datang meminangmu secara resmi. Kita juga akan membahas rencana pernikahan yang sudah kita sepakati bersama dengan ayahmu nanti malam. Di kediaman ayahmu ya sayang. Aku tunggu kedatanganmu. I Love You. Muach.
Zeina tampak muak membaca pesan dari Rolan meski syarat akan cinta dan rayuan. Mengadakan pertemuan mendadak di rumah ayahnya. Sungguh ini bagus sekali. Zeina akan menunjukkan semua bukti yang ada. Ia sudah tidak sabar ingin segera datang ke acara tersebut.
Kita lihat saja nanti.
❤️❤️❤️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments