Ceklek.
Rolan menoleh dan mendapati seorang wanita cantik dan seksi masuk ke dalam ruangannya. Siapa lagi yang berani keluar masuk ke ruangannya dengan mudah jika bukan Siska orangnya. Rekan-rekan kerjanya di divisi keuangan menganggap keduanya ada hubungan spesial.
Memang hanya orang-orang terdekat Zeina dan Rolan saja yang tau kalau mereka ada hubungan khusus. Kalau rekam kerja mereka yang lain tidak ada satupun yang tau.
"Hai, sayang, kenapa wajahmu ditekuk begitu, hmm? ada masalah apa? sini cerita sama aku," tanya Bella seraya duduk dipangkuan Rolan dengan manjanya.
Tidak hanya itu saja, Bella juga mulai menggunakan jari jari lentiknya untuk menggoda Rolan. Tangan-tangan nakal itu membuat pola abstrak di kemeja Rolan.
"Nggak ada apa-apa kok," jawab rolan dengan menahan hasratnya yang terpancing akibat ulah Bella.
"Sayang...." panggil bella dengan suara manja menggoda.
Rolan sudah berusaha menahan dirinya untuk tidak menyentuh bella. Tetapi gerakan-gerakan bella yang duduk dipangkuannya seakan-akan menunjukkan bahwa keduanya ingin sesuatu yang lebih dari ini.
"Jangan memanggil sayang sembarangan, bella. Ini masih di kantor. Kalau kamu berasa di ranjang apartemen, kamu boleh berteriak dan menjerit sesuka hatimu nanti," bisik Rolan lirih sambil menahan sekuatnya apa yang sudah terpancing keluar. Apalagi sedari tadi Bella gencar untuk mengajaknya bermain.
"Tapi aku ingin semangat Rolan. Aku mau kamu ada di dalam tubuhku, sekarang," bisik bella disertai dengan ******* yang begitu telinga lelaki normal.
Mendengar permintaan Bella. Sebagai prai normal tentu saja Rolan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Moodnya yang buruk bisa kembali membaik setiap kali dia habis bermain dengan Bella. Ya sudahlah, nggak ada kakaknya masih bisa main dengan adik tirinya. Rolan tertawa dalam hati kalau dia bisa mendapatkan kedua wanita ini dalam hidupnya.
Segera Rolan mencium Bella dengan rakus dan ganas. Tangannya sudah tidak sabar membuka kemeja putih yang dikenakan oleh Bella menampakkan dua gunung yang menjulang dengan ujungnya yang begitu menantang rolan untuk men-ci-ci-pi-nya. Setelah membuat Bella merem melek karena harus membuat puas bayi besar seperti Rolan.
"Kita main di sini aja. Kalau pengen lama nanti lanjut di apartemen," kata Rolan sambil menyingkirkan beberapa berkas yang ada di atas mejanya. Kemudian mengangkat tubuh Bella untuk duduk di atas meja. Bella sudah pasraddenganapapa yang akan rolan lakukan padanya.
Bella hari ini ingin Rolan kembali mendominasi dirinya. Ia ingin rolan pu-as dengan apa yang dia berikan.
Rolan menurunkan resleting celananya. Kemudian langsung melesakkan miliknya ke dalam pusat inti Bella. Kali ini Rolan ingin bermain kasar sehingga Bella tidak diberikan kesempatan oleh-nya untuk memegang kendali.
Rolan menghentak-hentakkan dirinya membuat Bella hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari pria yang dia cintai. Bella memang begitu menginginkan Rolan. Sejak pertama bertemu dengan pria tersebut. Apalagi setelah tau bahwa Rolan kekasih Zeina. Niatan Bella merebut Rolan sangat besar. Apapun yang Zeina miliki harus menjadi milik Bella. Karena bella tidak menyukai Zeina bahagia di dunia ini. Zeina sudah hidup enak sejak kecil. Maka tak adil rasanya jika semuanya hanya menjadi milik Zeina.
Hentakan terakhir Rolan membuatnya ambruk di atas tubuh Bella. Dengan penuh kelembutan Bella memeluk tubuh Rolan yang sudah basah oleh keringat. Tampak keduanya begitu puas setelah bermain berdua di ruangan Rolan.
Tanpa keduanya sadari bahwa sedari tadi ada yang sedang mengawasi keduanya. Sebuah kamera pengintai yang sengaja diletakkan di tempat tersembunyi di ruangan kerja Rolan. Telah menjadi saksi aksi bejat kedua orang tersebut.
"Rupanya dia hanya seorang pria brengsek."
❤️❤️❤️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Susanty
mungkin Bella tapi author typo nulisnya jadi Siska 🤭🤣
2023-09-13
0
Tini Supartiny II
siska atau bella thor,,,agk bingung
2023-07-22
0