6

Rolan tampak marah melihat Zeina yang berduaan saja dengan seorang OB di pantry. Meskipun kata banyak orang OB itu terlihat tampan tetapi sepertinya otak Zeina sudah agak lain. Karena mau berdekatan dengan pekerja rendahan seperti dia.

"Apa yang kamu lakukan di sini Zein?" seru Rolan. Sedan Zeina masih tampak asyik memakan rendang di hadapannya.

"Makan," sahut Zeina singkat.

"Kamu nggak ada tempat lain untuk makan selain di pantry dan juga bersama dia, hah?!" kali ini nada suara Rolan mulai meninggi.

Zeina yang awalnya sedang enak menikmati nasi rendang pemberian Ali. Mendadak kini Zeina merasa kenyang akan aksi dari Rolan.

"Aku lapar, puas!" balas Zeina dengan sorot mata yang tajam.

"Zein! Kamu ini calon istriku. Aku nggak suka kamu dekat-dekat dengan cowok lain. Apalagi cowoknya hanya sekelas pekerja rendahan seperti dia!" seru Rolan menatap tajam ke arah Ali yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.

Tampaknya kekesalan Rolan sudah sampai di ubun-ubun sehingga dia mudah panas dan ingin meluapkan isi hatinya. Apalagi semalaman ia dicueki oleh Zeina.

Zeina sudah tidak nafsu lagi menikmati makanannya. Kedatangan Rolan justru mengganggu waktu dia makan dengan nikmat.

"Aku nggak suka ya kamu menghina Ali seperti itu. Dia sama saja seperti kita, sama-sama manusia. Kamu ternyata semudah itu menghina orang lain hanya karena status pekerjaannya saja. Ingat ya Rolan. Roda itu berputar, mungkin kamu sekarang sedang berada di atas. Akan tetapi semuanya bisa berbalik. Bisa saja suatu hari nanti Ali yang akan berada di atas," ucap Zeina kesal akibat mulut calon suaminya itu menghina seorang OB seperti Ali.

"Dan satu lagi, kamu bilang kamu nggak suka aku di sini sama Ali, heh? Apa kabarmu yang suka jalan berdua sama Bella. Bahkan orang-orang kantor tahu kalian pergi ke kafe berdua di hari dimana kita baru selesai fitting baju pengantin. Rasanya aku yang bodoh selama ini. Menutup mata dari dunia luar. Aku tidak bisa menikah denganmu secepat ini. Ada banyak hal yang kamu tutupi darinya rupanya."

"Zein masalah itu aku bisa jelasin," kata Rolan memegang pergelangan tangan Zeina.

Namun wanita itu menghempaskannya kasar. Ia tidak berkata apa-apa lalu pergi meninggalkan Rolan dengan Ali berdua di pantry.

"Heh OB !!! Awas kamu ya sampai berani dekatin calon istri aku. Kamu bisa aku pecat dari kantor ini. Tahu kamu!" kata Rolan memberikan peringatan kepada Ali.

Sedangkan OB tersebut hanya menganggukkan kepalanya patuh. Ia tampak menurut dengan apa yang dikatakan oleh si Rolan. Dengan pongah Rolan pun keluar dari pantry. Niat dia mau cari keberadaan Zeina dan menjelaskan solusi permasalahan merska berdua. Ini malah semakin memperparah keretakan hubungan mereka saja.

......................

Bruuuuukkkk!

Zeina menghempaskan tubuhnya dengan kasar di kursi kerjanya. Siska yang melihatnya terkejut kenapa bisa Zeina tampaknya sedang bete dan kucel begitu. Apa yang sudah terjadi selama mereka ada jam makan siang

"Zein, kamu baik-baik ajakah? Kok kayaknya lagi sebel gitu, ada apa, hmmm"? tanya Siska dengan lembut. Dia tau kalau Zeina tidak suka diperlakukan kasar oleh siapapun.

"Si Rolan bikin ulah," kata Zeina singkat.

Siska menghela napasnya panjang. Zeina dan Rolan, pasangan yang menurut Laras tidaklah tepat. Entah mengapa ia kurang suka jika Zeina berduaan dengan Rolan. Cowok itu red flag banget orangnya.

"Kamu berantem sama dia?" tanya Siska semakin penasaran.

"Aku ingin putus aja sama dia Sis."

Apaaaa!??.

❤️❤️❤️

TBC

Terpopuler

Comments

dee

dee

klo dari awal dah ga yakin, mending putus aja, zein

2023-06-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!