Braaak!!!!
Rolan menggebrak meja kerjanya karena dia akhirnya gagal makan siang dengan Zeina. Gadis itu juga tampaknya kecewa dengan apa yang dia katakan tadi. Bagaimana bisa dia terbawa emosi sehingga membuat Zeina marah padanya.
Ceklek.
"Lho Rolan, bukankah kamu mau keluar sama dia. Kok kembali lagi?" tanya Bella yang masuk ke dalam ruangan Rolan.
Dia tahu Rolan tampak marah berjalan masuk kembali ke ruangan kerjanya. Hal itulah yang membuat Bella membuntutinya. Mumpung ini masih di jam istirahat. Banyak orang yang keluar untuk makan siang. Jadi kantor tampak sepi.
"Kamu kenapa sih? Ada masalah? Hmmm?" Bella menyentuh bahu Kokoh Rolan yang selalu menjadi bergelayut manja setiap kali mereka bermain.
Bahkan Bella masih bisa merasakan betapa perkasanya Rolan semalam memperlakukan dirinya.Hingga rasanya tubuh Bella remuk sekali saat bangun di pagi harinya. Belum lagi Rolan juga minta nambah servisnya pagi-pagi buta.
"Sayang...." panggilan manja dan merdu bella membuat Rolan menghela napasnya panjang.
Ia menatap wajah Bella yang tampaknya begitu menginginkan dirinya. Entah kenapa jika bersama dengan Bella rasanya ia selalu ingin menuntaskan kekesalannya karena tidak mampu mendapatkan Zeina seutuhnya.
Ya, Bella lah yang selama ini menjadi pelampiasan dirinya yang tidak bisa mendapatkan Zeina. Bella, saudari tiri Zeina. Sosok yang begitu dibenci oleh Zeina itulah yang selalu menjadi penghangat ranjang Rolan hampir setahun ini.
Sikap Bella yang selalu bisa memancing gairahnya membuat Rolan tidak bisa menahan hasrat dirinya.
"Ayo ikut aku!" tarik Rolan membawa Bella pergi dari ruangannya. Ia harus menuntaskan gejolak dalam dirinya. Apalagi suasananya mendukung saat ini.
Bella yang mengerti akan dibawa kemana dirinya oleh Rolan tampak bahagia. Dalam hatinya ia tampak bersorak karena bisa mengalahkan saudara tirinya dalam mendapatkan lelaki tampan dan populer di perusahaan seperti Rolan. Ya, mendekati dan mendapatkan seorang Rolan memang masuk dalam rencana Bella untuk membuat Zeina semakin menderita.
Rolan membawa Bella ke kamar mandi di ruangannya. Setelah memastikan ruangannya terkunci. Ia segera menyuruh Bella melayani dirinya seperti biasanya. Rolan saat ini hanya ingin menyalurkan kekesalan dihatinya. Dan membayangkan bahwa wanita yang sedang berjongkok di hadapannya itu adalah Zeina.
Gerakan maju mundur yang Bella lakukan membuat Rolan hampir sampai pada pelepasannya. Ia menumpahkan semuanya ke wajah Bella. Bahkan ia membayangkan seolah-olah itu adalah wajah Zeina. Permainan Rolan yang cukup kasar siang ini membuat Bella tahu bahwa ada yang tidak beres dengan hubungan pasangan tersebut. Tetapi ini kabar bagus buat Bella. Karena pada akhirnya ia lah yang akan mendapatkan Rolan seutuhnya. Ia hanya cukup bersabar untuk dijadikan fantasi Rolan yang tak kesampaian memiliki Zeina seutuhnya.
Lagipula Bella juga dengan senang hati melayani Rolan. Pria itu juga sangat royal kepadanya. Ia selalu memberikan apapun yang Bella minta setalah Bella memberikan service terbaiknya.
......................
Pagi itu di perusahaan begitu gempar oleh suara-suara pujian terhadap sosok lelaki yang sepertinya baru menginjakkan kakinya di sana. Pria itu padahal hanyalah seorang OB tetapi kenapa pesonanya begitu menghipnotis para wanita yang bekerja di perusahaan.
"Ya ampun, ganteng bener sih! itu siapa......"
"Iya ya, baru tau aku ada OB ganteng banget begitu. Jadi pengen kenal deh."
"Wajib kenalan ini sih, kalau perlu minta tolong terus ambilin minum setiap kali dia bekerja."
"Wah iya bener. Eh jangan main serobot lho ya kalau aku minta bantuan kepadanya."
"Eh aku duluan ya yang punya ide kenapa kamu yang pengen nyerobot malahan."
"Nggak bisa ya, aku juga mau dilayani oleh dia."
"Kamu emang nggak bisa ngalah salah seniormu ya. Awas kamu ya, dapat surat cinta baru kerasa nanti kamu!"
Yang ada malah adu mulut yang terjadi antara karyawan senior dengan juniornya karena memperebutkan siapa yang akan lebih dulu dilayani oleh mas OB ganteng tersebut. Pria yang sedang jadi bahan perhatian itu mendadak menjadi ngeri sendiri melihat kelakuan para wanita yang sudah histeris akibat ulahnya.
Sementara Zeina tampak lesu berjalan di lobi perusahaan. Ia yang masih bertengkar dengan Rolan dari semalam sepertinya kurang tidur. Ia memikirkan apa yang sebaiknya ia lakukan untuk hubungan mereka kedepannya. Ia meyakinkan dirinya sendiri. Apakah benar ia bisa hidup dengan sikap Rolan yang begitu dekat dengan adik tirinya. Rasanya memang Zeina harus berpikir banyak untuk menuju jalan pernikahan.
Karena tidak fokus berjalan Zeina tidak sengaja menginjak lantai yang masih licin. Karena Zeina tidak memperhatikan tulisan di depannya bahwa lantainya masih licin. Ia hampir jatuh ke lantai kalau saja tidak ada tangan kokoh yang menahan tubuhnya agar tidak terjungkal ke depan.
Pria itu memegangi pinggangnya yang ramping dengan begitu erat. Pandangan keduanya bertemu tanpa disengaja.
Cantik.
"Oh maaf, bisa tolong lepasin saya," pinta Zeina yang merasa tidak nyaman dengan posisinya sekarang.
Pria itu membantu Zeina berdiri dengan baik.
"Terimakasih," ucap Zeina sopan.
Ya, dengan siapapun memang Zeina selalu bersikap baik dan sopan. Apalagi pria OB tersebut baru saja menolongnya. Kalau tidak pasti jidatnya akan menjadi tumbal dari si lantai yang licin.
Pria OB itu tersenyum akan sikap ramah Zeina tanpa memandang statusnya yang hanya sebagai pegawai rendahan di kantor tersebut.
"Ali," ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Zeina.
Sekejap Zeina menatap uluran tangan pria OB yang mengaku namanya Ali. Tanpa ragu Zeina menyambut uluran tangan dari Ali.
"Zeina."
"Senang berkenalan dengan mbak Zeina," balas Ali dengan senyuman manisnya sampai membuat zeina terperangah melihatnya. Namun, ia tersadar karena Ali yang mengibas-ngibaskan tangannya depan Zeina.
"Mbak Zeina nggak apa-apa?"
"Eh, iya aku nggak apa. Senang berkenalan denganmu juga Ali," sahutnya lalu Zeina buru-buru pergi meninggalkan sosok OB ganteng tersebut.
Benar-benar sangat cantik dan unik. Jadi semakin pengen milikin dia kan kalau begini ceritanya. Hufffff.....
❤️❤️❤️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Susanty
Ali nyamar kah .....jadi OB???
Si Ali langsung bucin ajah sama Bella 🤭🤣🤣
2023-09-13
0
Nurwana
Pepet terus Ali.... jgn kah kendor...
2023-08-15
0
Ani
pepet terus jangan kasi kendor
2023-06-23
0