Dibuat Kesal

"Hei... Aldo, napa sih loe diam-diam saja sedari tadi? Gue nanya dan nyerocos sampai mulut berbusa nih" kesal Arlin.

Bahkan tanpa Arlin sadari, ia mengeluarkan sifat aslinya dulu saat jiwanya masih berada pada tubuh Lili. Ia yang ceplas-ceplos bahkan terkadang langsung ngegas kalau berbicara membuat sifat Arlin dan Lili sangat berbeda jauh.

Arlin mempunyai sifat judes dan pedas kalau berbicara namun sikapnya sangat elegan dan terkesan berkelas. Bahkan ia sering menggunakan kalimat formal sedangkan Lili sendiri dengan bahasa gaulnya.

Aldo yang tentunya sangat paham dengan karakter dari istrinya itu langsung saja menatap aneh kearah Arlin. Bahkan kini Aldo langsung saja berdiri kemudian berjalan mendekat kearah Arlin yang begitu terpaku dengan gerakan tiba-tiba dari suaminya itu.

"Kamu kesurupan? Bahkan selama ini kamu tak pernah tuh sampai ngomong loe gue. Apa amnesia bisa juga mengubah cara bicara seseorang? Jangan-jangan malah ada jiwa lain yang merasuki tubuh ini" ucap Aldo tiba-tiba dengan mata menelisik pada pandangan Arlin.

Arlin menjadi gugup sendiri mendengar apa yang diucapkan oleh Aldo itu. Pasalnya ia tadinya sedang memprotes karena Aldo itu diajak bicara namun tak digubris oleh laki-laki itu membuatnya langsung saja mengeluarkan sifat bar-barnya. Bahkan ternyata Aldo menyadari jika sikapnya ini berbeda dengan Arlin yang dulu.

"Kau bahkan malah mirip seorang anak SMA atau kuliahan yang baru dicuekin sama pasangannya saja sudah ngomel" lanjutnya membuat Arlin memelototkan matanya.

Arlin sungguh kesal dengan ucapan suaminya itu yang malah mengibaratkan dirinya sebagai sepasang kekasih yang sedang bertengkar karena dicueki. Bahkan kini Arlin langsung saja menggunakan tangannya untuk mendorong kursi rodanya pergi dari ruang keluarga.

"Aku memang bukan istrimu, mas. Aku hanya jiwa asing yang ingin memperbaiki hubunganmu dengan istrimu yang asli" gumam Arlin pelan yang kemudian pergi berlalu.

Aldo yang mempunyai pendengaran tajam tentunya bisa mendengar gumaman Arlin yang pelan itu. Aldo mengernyitkan dahinya heran karena bingung dengan apa yang dimaksud oleh ucapan istrinya itu. Namun ia mencoba berpikir positif karena sepertinya ini adalah efek dari amnesia yang dialami oleh istrinya itu.

"Mungkin dia sedang lelah dan efek amnesianya itu jadi suka halusinasi juga berimajinasi sendiri" gumam Aldo.

Aldo pun kini langsung kembali mengoreksi semua tugas mahasiswanya yang sengaja ia bawa pulang. Terlebih tadi ia mendapat laporan dari Mbok Lala mengenai Arlin yang menanyakan dirinya pagi-pagi karena tak pamitan. Ada rasa hangat menelusup dalam batinnya saat tahu bahwa istrinya mencari tahu tentang keberadaannya saat ini.

***

"Dasar suami nggak peka. Dosen resek dan nyebelin. Pengen tak hihhhhh" gemas Arlin yang kini berada di halaman belakang.

Arlin pun memilih menenangkan hatinya di halaman belakang mansion sambil melihat kearah semua tanaman yang begitu tumbuh subur disana. Sungguh menenangkan karena udaranya yang begitu sejuk padahal matahari sedang berada diatas kepalanya. Kei sendiri saat ini tengah pergi ke taman dekat mansion bersama dengan Mbok Lala.

"Ya ampun Arlin... Anak mama, kenapa kamu jadi nggak bisa jalan gini?" seru seorang wanita paruh baya yang berlari menuju kearahnya.

Arlin tentunya yang sedang memejamkan matanya untuk menikmati semua ketenangan ini menjadi merasa terganggu. Bahkan ia sudah melihat seorang wanita paruh baya yang pernah ia lihat dalam sekelebatan ingatannya itu tengah berdiri di hadapannya. Wanita paruh baya dengan menggunakan warna pakaian yang membuat rusak mata dan aksesorisnya yang begitu ramai.

Bahkan wanita itu menggunakan make up super tebal membuat Arlin bergidik ngeri. Seumur hidup dirinya tak pernah melihat seorang wanita yang berpenampilan seperti ondel-ondel dihadapannya ini. Walaupun dulu Arlin seorang model, namun ia selalu menggunakan make up yang begitu sederhana dan tipis.

"Siapa?" tanya Arlin dengan pandangan bingungnya.

Ingatan yang diberikan Arlin asli sama sekali tak mengingatkannya tentang sosok wanita paruh baya didepannya ini. Hanya saja pernah ada sekelabatan ingatan yang masuk namun hanya sekilas saja. Bahkan itu pun tak menjelaskannya tentang siapa orang didepannya ini.

Aldo yang mengawasi didekat pintu halaman belakang mansionnya segera saja mendekat kearah sang istri. Sedangkan wanita paruh baya itu malah kebingungan dengan apa yang terjadi pada anaknya itu.

"Aku adalah mamamu. Kok bisa kamu nggak ingat sih?" seru wanita paruh baya yang mengaku sebagai ibu dari Arlin itu.

"Mama tiri" ucap Aldo dengan raut wajah datarnya itu.

Arlin kebingungan atau lebih tepatnya Lili. Bahkan kini kepalanya terasa pusing saat ada ingatan yang akan masuk dalam otaknya. Aldo yang melihat hal itu sedikit panik yang kemudian mendorong kursi roda istrinya masuk dalam mansion.

Seorang wanita paruh baya yang biasa dipanggil Mama Irene itu merupakan mama tiri dari Arlin. Ibu kandung Arlin sendiri sudah meninggal dua bulan setelah anaknya dan Aldo menikah. Setelah itu Arlin langsung berubah sikapnya terlebih saat papanya menikah lagi tak selang lama setelah mamanya meninggal.

Bahkan kini mama tirinya terus mengusik kehidupan Arlin dan Aldo karena ingin meminta tanda tangan untuk pengalihan harta. Harta yang dimiliki mamanya itu menjadi perebutan oleh istri baru papanya yang tak terima jika semuanya jatuh pada Arlin. Sedangkan papanya sendiri tentu ingin sekali merebut semua dari Arlin karena ia tak bisa hidup tanpa harta itu.

"Aldo, itu Arlin kenapa?" tanya Mama Irene yang langsung berjalan mengikuti mereka masuk dalam mansion.

Aldo tak menggubris ocehan dari mama tirinya itu. Bahkan kini Arlin sudah terlihat biasa saja dan tak memegangi kepalanya namun tatapan matanya terlihat berbeda. Ini juga yang membuat Aldo sedikit panik yang kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi dokter.

"Usir dia. Dia yang menyebabkan kecelakaan mobil itu terjadi. Bahkan aku berada didalam mobil dengan mantan kekasihku itu karena rencana dia" teriak Arlin dengan wajah memerah penuh amarah.

"Jangan sembarangan menuduh, Arlin. Saya kesini ingin melihat bagaimana keadaanmu karena kemarin ke rumah sakit tapi katanya kamu sudah pulang" ucap Mama Irene dengan sedikit gugup.

Aldo bingung dengan apa yang diucapkan oleh Arlin ini. Bahkan semuanya sudah ia selidiki kalau kecelakaan satu tahun yang lalu hingga melibatkan istri dan mantan kekasihnya itu adalah murni kecelakaan. Namun Arlin sekarang malah bilang kalau penyebabnya adalah mama tirinya sendiri.

Aldo sendiri tahu mengenai hubungan Arlin dengan papa dan mama tirinya itu tak baik. Apalagi setelah mama tirinya itu masuk dalam keluarganya yang tentunya ingin menguasai harta milik mama kandungnya. Tetapi ada yang membuat ia janggal? Arlin dijebak seolah-olah sedang bersama dengan mantan kekasihnya itu didalam mobil.