Malam ini, Dean dan Resya pun pergi meski harus banyak drama. Resya tidak mau membawa anaknya ke acara tersebut karena takut sang anak merasa tidak nyaman. Namun, beberapa kali dia kembali masuk ke dalam rumah untuk memastikan keadaan Mike. Bahkan harus membuat Dean menghela nafas berulang kali. Kekhawatiran Resya kepada anak satu-satunya sangat berlebihan. Padahal yang menjaga Mike adalah orang tuanya sendiri yang sengaja diminta datang untuk menjaga sang buah hati.
Hingga sampailah mereka ke sebuah hotel bintang lima tempat dimana Satria dan Olivia mengadakan pesta ulang tahun pernikahan besar-besaran. Pernikahan yang baru memasuki usia tiga tahun tersebut memang sengaja diadakan besar-besaran dan mengundang semua kolega Satria.
Begitu memasuki ballroom hotel, terlihat banyak sekali para tamu undangan yang sudah menempati meja mereka. Hal yang sangat istimewa karena setiap meja sudah diberi nama. Dan meja mereka ada di bagian paling depan.
"Halo, selamat malam, Tuan Dean, Nyonya Resya," sapa Tiara sambil menghampiri meja mereka.
"Resya, kenalkan, dia ini adik sepupunya Satria. Dia adalah pengganti Anne," ujar Dean memperkenalkan Tiara pada istrinya.
"Salam kenal, aku Resya. Duduklah bersama kami," ujar Resya yang langsung mendapatkan anggukan dari Tiara.
"Sepertinya kalian lebih akrab dari sekedar atasan dan bawahan. Apakah sebelumnya kalian sudah saling kenal?" tanya Resya. Dia tahu betul bagaimana watak suaminya kepada para karyawannya. Tiara adalah karyawan baru yang menggantikan posisi karyawan lama. Otomatis Dean baru saja mengenalnya. Tapi mengapa mereka terlihat sangat dekat sekali?
"Ah, sebenarnya aku belum menceritakan ini padamu. Tiara adalah temanku semasa di Australia."
"Teman? Australia?"
"Iya, kami mengenal sejak 10 tahun yang lalu. Tapi kau tahu, kan? Aku menghilangkan jejak demi misi Aiden. Makanya, kami baru bisa ketemu sekarang."
"Oh begitu. Salam kenal, Tiara. Ternyata dunia begitu sempit. Apa kau sudah menikah?"
Eh, pertanyaan macam apa yang ditujukan pada orang yang baru saja dikenalnya? Resya sukses membuat Dean merasa heran.
"Oh, kalau itu, sebenarnya saya belum menikah. Masih ingin fokus pada karir saja dulu."
"Mengapa kau tidak bergabung di perusahaan Kakak sepupumu saja?" Lagi-lagi Resya memberikan pertanyaan yang lumayan menyita perhatian Dean. Dia merasa semakin tidak enak pada Tiara.
"Oh, kalau itu, Kak Satria sedang tidak memiliki lowongan pekerjaan untuk bagian sekretaris. Makanya, saya bergabung di perusahaan Tuan Dean dengan seleksi cukup ketat."
"Oh, pakai seleksi? Aku kira langsung masuk saja, hahaha."
"Hahaha, tidak, Nyonya, Saya tidak mau bekerja dengan jalur seperti itu."
"Jangan panggil nyonya. Panggil Resya saja. Lagipula, sepertinya aku lebih muda darimu."
"Iya, Nyonya. Eh, maksudnya Resya, maaf, hehe."
"Anggap saja kita teman. Karena, teman suamiku adalah temanku juga." Resya tersenyum kecil. Sementara Dean hanya diam mendengarkan.
Dirinya malah fokus pada Satria dan istrinya yang terlihat sangat mesra ketika mereka diminta MC berdansa bersama. Dia kembali teringat dengan momen indahnya dulu bersama Resya. Entah mengapa, moment seperti itu rasanya sangat susah untuk terulang lagi. Apalagi sikap Resya yang sekarang sangat berubah dari pertama kali dia kenal.
"Mereka sangat romantis, ya. Bagaimana jika di rumah, apakah mereka seromantis itu juga di depanmu?" tanya Resya yang langsung membuat kedua orang itu menoleh dengan tatapan heran. Mengapa dia harus mengurusi keromantisan orang lain?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Yuli maelany
yaa mungkin resya terlalu ceplas-ceplos dan berbicara respek langsung sesuai apa yang dia lihat dan dia ingin bicarakan....
dan Dean tak mau mengerti sikap cerewet dan terbuka istrinya......
2023-06-13
0