Surga Kedua Suamiku

Surga Kedua Suamiku

1. Aku bukan wanita (mandul)

"Mas, jika aku belum bisa memberikan kamu anak, apa kamu akan tetap setia padaku?" Saat keduanya tengah asik sarapan, sebuah pertanyaan membuat Dirga langsung meletakkan sendoknya. Lalu, menoleh ke arah sang istri, tidak lupa membelai lembut rambut Anisa dengan seulas senyuman yang terbit di bibir Dirga.

"Meski kamu tidak bisa memberikan mas anak, mas akan tetap setia karena itu kan, janji kita. Apapun yang terjadi percayalah mas tidak ada niatan untuk meninggalkan kamu." Ucapan Dirga membuat Anisa langsung terharu, dengan apa yang baru saja didengarnya seolah memberikan kekuatan tersendiri baginya.

"Ya sudah, lanjutin makannya. Mas tidak mau pagi-pagi membahas sesuatu yang nantinya akan membuat kamu semakin terluka dan sedih." Dirga menambahkan lagi, dengan kata-kata lembut pada Anisa.

Anisa pun tersenyum dan mengangguk, lalu melanjutkan acara sarapannya karena sekarang sudah pukul tujuh, itu artinya Dirga harus segera berangkat ke kantor.

"An, mas berangkat dulu ya, kamu hati-hati di rumah." Dirga lalu berpamitan.

"Tentu Mas, kamu juga di jalan hati-hati." Jawab Anisa sekaligus memberi peringatan untuk suaminya, agar tetap waspada saat berkendara.

"Tentu, Sayang."

Setelah itu, Anisa mencium punggung tangan Dirga dan dibalas oleh sebuah kecupan di keningnya.

Selepas kepergian Dirga, Anisa membereskan rumah dan sekarang begitu sangat menikmati sebagai ibu rumah tangga, tapi lagi-lagi ucapan mertuanya, membuatnya seketika lesu kala teringat akan kata-kata dari Ibu suaminya.

"Apa memang aku yang mandul? Tapi Mas Dirga juga perlu diperiksa, bukan. Kenapa harus aku yang dipersalahkan disini," ucap Anisa lirih karena kerap menjadi landasan emosi mertuanya. Sampai diancam jika Dirga akan dinikahkan dengan wanita yang lebih dari segalanya, dan tentunya tidak mandul seperti dirinya sekarang.

"Ingat An, jika kamu tidak bisa memberikan saya cucu. Maka Dirga akan saya nikahkan dengan wanita pilihan ibu, mau terima atau tidak, saya tidak peduli!" itulah ucapan mertuanya tempo hari. Sangat menyakitkan bukan, saat wanita yang diperistri anaknya dituntut untuk mengandung dan sampai detik ini belum juga terkabulkan.

Untuk sejenak Anisa tidak akan mengingat akan ucapan itu, karena hari ini dirinya akan bermain ke panti asuhan. Di mana dia dulu tumbuh dewasa di sana, sampai sekarang sudah bersuami mungkin cara itu lebih baik pikirnya. Menghindar dari kalimat tajam yang selalu melukai hatinya.

Yah, memang orang tua Dirga tidak setuju saat sang anak meminta restu untuk menikahi Anisa, karena di samping itu. Tidak tahu asal usulnya dan dengan kegigihan Dirga, akhirnya meluluhkan hati Ibunya dan berakhir dengan pernikahan.

"Semoga saja Ibu tidak akan pernah berani menyuruh Mas Dirga berbuat tega padaku," gumam Anisa dan ia pun langsung bersiap-siap untuk melihat adik-adiknya yang ada di panti.

..............

Beberapa saat kemudian.

Mobil taksi yang ditumpangi Anisa sudah sampai dan disambut oleh anak-anak yang ada di situ.

"Kakak!" teriak anak-anak antusias.

"Hai sayang, apa kabar?" sapa Anisa pada mereka semua dengan ramah.

"Baik, Kak." Jawab mereka serentak.

"Alhamdulillah."

Anisa tersenyum bahagia, sebelum masuk. Ia bertemu Ibunya tepatnya Ibu Asuh di panti asuhan di mana dirinya berada sebelum menikah dengan Dirga.

"Loh An, kenapa gak kasih kabar dulu kalau ke sini?" kata Bu Nining pada Anisa.

"Gak Bu, tadi aku langsung datang saja. Oh ya, ini ada makanan buat anak-anak." Anisa memberikan sesuatu dari tangannya sebuah kresek berukuran besar.

"Kamu selalu saja begitu, apa tidak apa-apa jika seperti ini terus?" tanya Bu Ning yang nampak cemas karena beliau takut tanpa izin dari suaminya. Anisa memberikan makanan dan sejumlah uang pada panti tersebut.

"Ibu tenang saja semua aman kok. Ya udah Bu, kalau gitu aku cuma sebentar dan habis ini langsung pulang." Seketika wajah Bu Ning murung saat Anisa ingin berpamitan.

"Loh An, kok sudah mau pulang?" bu Ning bertanya dengan rasa heran, karena tidak biasanya Anisa pulang lebih cepat dan tidak menunggu waktu makan siang juga.

"Di rumah kerjaan masih banyak Bu, jadi aku harus secepatnya untuk menyelesaikan." Jawab Anisa tersenyum.

"Baiklah hati-hati di jalan," ucap Bu Ning dan tidak lupa memeluk anak asuhnya yang kini sudah berubah menjadi wanita cantik, ia juga harus terpaksa membiarkan Anisa pulang meski sedikit tidak rela.

Pukul 14:00 siang.

Anisa yang baru saja pulang, tidak sengaja melihat mertuanya sudah berada di teras. Entah kenapa akhir-akhir ini perempuan paruh baya itu kerap datang ke rumah yang sekarang dihuni oleh Anisa dan juga suaminya.

"Bagus ya kamu, mertua dari tadi datang bukannya anteng di rumah, justru kelayapan!" sebuah sambutan saat Anisa pulang membuat Anisa sejenak menghela napas.

"Maaf Bu, tadi aku ada urusan sedikit dan baru sejam kan. Bukan seharian aku pergi," ujar Anisa membela diri.

Bukan Anisa tidak bisa membalas akan kata-kata orang tua dari suaminya itu. Hanya saja Anisa masih menghargai beliau menjadi sosok mertua, jika teringat ingin rasanya mencakar mulutnya yang tak pernah bisa menghargai orang, apalagi dengan kalangan jelata seperti dirinya yang selalu mendapat hinaan.

"Alasan saja, jangan-jangan kamu selingkuh ya kalau anakku sedang tidak ada di rumah?" ucap Bu Marina dengan tatapan sinis.

"Astagfirullah Bu, aku tidak seperti yang Ibu kira! Lagian hari ini aku hanya berkunjung ke panti dan setelah itu pulang." Anisa tidak menyangka jika Ibu mertuanya bisa punya pikiran sedemikan rupa terhadapnya.

"Alah itu hanya alasan kamu saja kan, lagian kenapa gak sekalian tinggal di sana saja sih. Kamu tau gak kalau kedatanganmu di keluarga saya itu adalah sebuah kesialan, dasar benalu!" bentak bu Marina dengan memasang wajah angkuhnya, lantas tega menuduh Anisa selingkuh. Di tambah jika dirinya adalah seorang benalu.

Anisa tidak menjawab, atau pun membalas akan kata-kata menyakitkan itu. Dia lebih memilih pergi karena tidak mau emosi yang sudah ditahannya, akan membuatnya lepas kontrol jadi lebih baik menghindar, dan itu adalah pilihan yang tepat.

"Tunggu saya belum selesai bicara An! Sungguh tidak sopan kamu ya." Bu Marina terus saja mencari kesalahan pada Anisa.

Entah kenapa Beliau sangat membenci Anisa, terlebih lagi Bu Marina memang tidak setuju saat Dirga menikahinya, terpaksa merestui itulah yang dilakukan dulu karena Anisa bukanlah menantu idamannya, hanya tidak mau membuat kecewa Dirga dan jadilah memberi restu meski sampai detik ini, Bu Marina tetaplah tidak suka.

Pernikahan antara Anisa dan Dirga sudah berjalan lima tahun, tapi belum juga dikaruniai anak. Sedangkan mertuanya yang sudah benci kini semakin benci karena Anisa tak kunjung hamil.

"Dasar wanita mandul!" teriak ulang bu Marina, dan seketika Anisa berhenti melangkah, lalu memutar tubuhnya menatap mertuanya tanpa berkedip.

"Apa Ibu yakin jika hanya aku yang mandul, dan melempar semua kesalahan padaku?" Anisa tidak bisa lagi menahan amarahnya, jika Dirga mau periksa tentu semua akan jelas kan, tapi sayangnya Bu Marina tidak setuju jika putranya di periksa karena beliau yakin jika semua baik-baik saja.

"Maksud kamu bisa saja putraku yang mandul? Jaga bicaramu wanita miskin!" ucap Bu Marina tidak terima saat Anisa berkata seakan memberitahu bahwa putranya lah yang mandul.

"Jika tidak periksa mana tahu Bu, dan jangan hanya aku saja yang di salahkan di sini! Bukankah aku sudah dua kali periksa, dan Ibu tahu kan hasilnya seperti apa! Lantas kenapa Ibu bisa menyimpulkan kalau aku mandul." Jawab Anisa yang berusaha bersikap sopan pada mertuanya.

"Jangan lancang kamu ya! Bisa jadi semuanya sudah kamu atur dan membayar orang untuk menukar hasilnya. Dasar wanita licik," ucap Bu Marina yang tak mau kalah.

"Lihat saja, saya pastikan Dirga akan menceraikanmu!" tekan bu Marina.

Hufff.

"Kuatkan aku Tuhan, dalam menghadapi ujianmu." Anisa mengusap dadanya rasa sesak kian menjadi karena kata-kata yang baru saja ia dengar.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

hadir disini thor .. 🙏

2024-03-28

0

neng ade

neng ade

jahat banget sih itu ibu mertua .. orang kaya tapi minim akhlak !!

2024-03-28

0

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

preet lain d mulut lain d hati

2023-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Aku bukan wanita (mandul)
2 2. Hati yang hampa
3 3. Kecurigaan Anisa
4 4. Bertemu lelaki tidak dikenal.
5 5. Bukan fisik yang sakit, tapi hati dan pikiran yang sakit.
6 6. Samuel menemui Anisa
7 7. Kepulangan Arumi
8 8. Hati yang tersakiti
9 9. Melihat Dirga bersama wanita lain.
10 10. Karna hatiku dibuat oleh Tuhan, dan bukan terbuat dari manusia.
11 11. Ketakutan Dirga
12 12. Sekecil apapun, pada akhirnya akan terbongkar.
13 13. Sepintar-pintarnya tupai melompat, pasti akan terjatuh juga
14 14. Madu di atas racun.
15 15. Hatiku tidak sekuat Baja.
16 16. Persengkokolan antara anak dan Ibu
17 17. Bukan salahku menjadi (Pebinor)
18 18. Mencoba berdamai dengan keadaan.
19 19. ketika hati tak sanggup menerima
20 20. Dua perasaan yang berbeda
21 21. Bertahan atau pergi ( Sebuah pilihan yang sulit)
22 22. Dituduh selingkuh
23 23. Kisah yang tak berujung
24 24. Biarkan aku pergi, Mas.
25 25. Anisa Di rawat di rumah sakit
26 26. Pelajaran yang pantas
27 27. Datangnya Dirga ke RS.
28 28. Anisa kembali ke panti
29 29. Hari yang tak bisa dihindari
30 30. Ingatlah, penyesalan akan datang
31 31. Aku menyerah, Mas
32 32. Sidang pertama
33 33. Kisah Yuda.
34 34. Penyesalan seorang suami
35 35. Hasil (USG Elsa)
36 36 Dirga, Elsa kecelakaan.
37 37. Bu Marina meminta maaf.
38 38. Anisa berkunjung ke rumah sakit
39 39 Dirga lumpuh
40 40. Permintaan Bu Marina.
41 41. Mulai mencari tahu
42 42. Samuel, Yuda, salah paham
43 44. Samuel menyatakan cinta pada Anisa
44 44. Terbongkarnya jati diri Anisa
45 45. Kepergian Anisa dari panti
46 46. Yuda dikerjai Samuel
47 47. Calon mertua vs calon mantu
48 48. Datang ke rumah Samuel
49 49. Ketika kesabaran telah habis
50 50. Akhir dari penderitaan dan menuju bahagia
51 51. Malam yang indah
52 52. Anisa Hamil
53 53. Sambutan romantis dari Samuel.
54 54. Merayakan ulang tahun Samuel
55 55. Perbedaan di dalam diri Anisa
56 56. Rujak Bali original
57 57. Di dorong oleh sosok tidak di kenal (Kepulangan Samuel dari bali)
58 58. Samuel lupa
59 59. Periksa kandungan
60 60. Pertengkaran Anisa dan Samuel
61 61. Anisa berada di ICU
62 62. Mencari tahu
63 63. Anisa kritis
64 64. Nyawa akan dibayar dengan nyawa juga
65 65. Kemurkaan Yuda
66 66. Bayi yang tak terselamatkan
67 67. Kemarahan Yuda.
68 68. Anisa hilang ingatan
69 69. Kembalinya Anisa ke rumah Yuda
70 70. Anisa diselamatkan
71 71. Anisa, Samuel berkunjung ke panti
72 72. Menu favorit Anisa
73 73. Pertemuan dengan masa lalu
74 74. Kenangan di rumah Samuel
75 75. Masa lalu yang terlupakan
76 76. Anisa Arum berada di kafe
77 77. Mengagumi Anisa
78 78. Pengirim bunga misterius
79 79. Ketika hukuman Tuhan itu nyata
80 80. Anisa meminta restu (Yuda menemui Ferdy)
81 81. Permintaan Ferdy
82 81. Keputusan Anisa
83 82. Anisa Menjenguk Pak Pram
84 84. Mulai membongkar
85 85. Sadarnya Anisa dari kebodohan
86 86. Mencari informasi
87 87. Pria misterius
88 88. Ketika Takdir mempertemukan
89 89. Sebuah kesalahan akan diingat hingga nanti
90 90. di rumah Bu Susi
91 91. Yuda Arum menikah (Anisa pingsan)
92 92. Kabar Anisa sekarang
93 93. Sesuatu terjadi pada Samuel
94 94. Samuel ngidam (Jebakan batman)
95 95. Otak mesum (Bertemu dengan seseorang)
96 96. Kepergian Samuel ke luar kota
97 97. Perpisahan menyakitkan
98 98. Melahirkan tanpa sosok suami
99 99. Arum hamil (ketika mata dibutakan oleh cinta)
100 100. Ketika Cinta ingin mencari jalan pulang
101 101. Samuel masih hidup
102 Karya baru rilis
103 103. Cinta itu luka
104 104. Terbongkar
105 105. Lastri di bawa ke RSJ, (Akhirnya berkumpul) END)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Aku bukan wanita (mandul)
2
2. Hati yang hampa
3
3. Kecurigaan Anisa
4
4. Bertemu lelaki tidak dikenal.
5
5. Bukan fisik yang sakit, tapi hati dan pikiran yang sakit.
6
6. Samuel menemui Anisa
7
7. Kepulangan Arumi
8
8. Hati yang tersakiti
9
9. Melihat Dirga bersama wanita lain.
10
10. Karna hatiku dibuat oleh Tuhan, dan bukan terbuat dari manusia.
11
11. Ketakutan Dirga
12
12. Sekecil apapun, pada akhirnya akan terbongkar.
13
13. Sepintar-pintarnya tupai melompat, pasti akan terjatuh juga
14
14. Madu di atas racun.
15
15. Hatiku tidak sekuat Baja.
16
16. Persengkokolan antara anak dan Ibu
17
17. Bukan salahku menjadi (Pebinor)
18
18. Mencoba berdamai dengan keadaan.
19
19. ketika hati tak sanggup menerima
20
20. Dua perasaan yang berbeda
21
21. Bertahan atau pergi ( Sebuah pilihan yang sulit)
22
22. Dituduh selingkuh
23
23. Kisah yang tak berujung
24
24. Biarkan aku pergi, Mas.
25
25. Anisa Di rawat di rumah sakit
26
26. Pelajaran yang pantas
27
27. Datangnya Dirga ke RS.
28
28. Anisa kembali ke panti
29
29. Hari yang tak bisa dihindari
30
30. Ingatlah, penyesalan akan datang
31
31. Aku menyerah, Mas
32
32. Sidang pertama
33
33. Kisah Yuda.
34
34. Penyesalan seorang suami
35
35. Hasil (USG Elsa)
36
36 Dirga, Elsa kecelakaan.
37
37. Bu Marina meminta maaf.
38
38. Anisa berkunjung ke rumah sakit
39
39 Dirga lumpuh
40
40. Permintaan Bu Marina.
41
41. Mulai mencari tahu
42
42. Samuel, Yuda, salah paham
43
44. Samuel menyatakan cinta pada Anisa
44
44. Terbongkarnya jati diri Anisa
45
45. Kepergian Anisa dari panti
46
46. Yuda dikerjai Samuel
47
47. Calon mertua vs calon mantu
48
48. Datang ke rumah Samuel
49
49. Ketika kesabaran telah habis
50
50. Akhir dari penderitaan dan menuju bahagia
51
51. Malam yang indah
52
52. Anisa Hamil
53
53. Sambutan romantis dari Samuel.
54
54. Merayakan ulang tahun Samuel
55
55. Perbedaan di dalam diri Anisa
56
56. Rujak Bali original
57
57. Di dorong oleh sosok tidak di kenal (Kepulangan Samuel dari bali)
58
58. Samuel lupa
59
59. Periksa kandungan
60
60. Pertengkaran Anisa dan Samuel
61
61. Anisa berada di ICU
62
62. Mencari tahu
63
63. Anisa kritis
64
64. Nyawa akan dibayar dengan nyawa juga
65
65. Kemurkaan Yuda
66
66. Bayi yang tak terselamatkan
67
67. Kemarahan Yuda.
68
68. Anisa hilang ingatan
69
69. Kembalinya Anisa ke rumah Yuda
70
70. Anisa diselamatkan
71
71. Anisa, Samuel berkunjung ke panti
72
72. Menu favorit Anisa
73
73. Pertemuan dengan masa lalu
74
74. Kenangan di rumah Samuel
75
75. Masa lalu yang terlupakan
76
76. Anisa Arum berada di kafe
77
77. Mengagumi Anisa
78
78. Pengirim bunga misterius
79
79. Ketika hukuman Tuhan itu nyata
80
80. Anisa meminta restu (Yuda menemui Ferdy)
81
81. Permintaan Ferdy
82
81. Keputusan Anisa
83
82. Anisa Menjenguk Pak Pram
84
84. Mulai membongkar
85
85. Sadarnya Anisa dari kebodohan
86
86. Mencari informasi
87
87. Pria misterius
88
88. Ketika Takdir mempertemukan
89
89. Sebuah kesalahan akan diingat hingga nanti
90
90. di rumah Bu Susi
91
91. Yuda Arum menikah (Anisa pingsan)
92
92. Kabar Anisa sekarang
93
93. Sesuatu terjadi pada Samuel
94
94. Samuel ngidam (Jebakan batman)
95
95. Otak mesum (Bertemu dengan seseorang)
96
96. Kepergian Samuel ke luar kota
97
97. Perpisahan menyakitkan
98
98. Melahirkan tanpa sosok suami
99
99. Arum hamil (ketika mata dibutakan oleh cinta)
100
100. Ketika Cinta ingin mencari jalan pulang
101
101. Samuel masih hidup
102
Karya baru rilis
103
103. Cinta itu luka
104
104. Terbongkar
105
105. Lastri di bawa ke RSJ, (Akhirnya berkumpul) END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!