Manusia Sedang ONLINE

Manusia Sedang ONLINE

Pintu perak

Akhir dunia muncul sejak langit di seluruh dunia, berubah menjadi jutaan pintu perak raksasa. Tapi benarkah kenyataannya demikian?

Apakah pintu perak merupakan salah satu penghakiman Tuhan pada kita, manusia? Karena selama ini kita mengikuti agama palsu dan menyembah sesuatu selain Dia?

Gadis berseragam SMA tersebut langsung merefresh beranda begitu mendapatkan berita ini lagi, untuk yang kesekian kali hari ini "Berita ngawur macam apa ini? Jelas itu hanya proyek hologram raksasa dari NASA, orang-orang harus berhenti mengaitkan segala sesuatunya tentang agama."

Gadis kedua membisikkan sesuatu sambil mengusap dada, lalu berkata "Semua orang punya otak, tapi hanya beberapa saja yang menggunakannya. Begitu saja kau tidak tau?"

Gadis pertama yang tadi bicara hanya memanyunkan bibirnya sambil melihat-lihat pemandangan luar dari dinding yang semuanya adalah kaca "Aku tau, makanya aku merasa ironis. Andai saja aku terlahir sebagai- YA TUHAN, APA ITU?!"

Gadis itu mendorong-dorong dua orang yang bersamanya agar pergi dari sana secepat mungkin, gerakannya begitu heboh dan menimbulkan rasa penasaran orang lain yang kini ikut melihat ke arah yang ditunjuk gadis tersebut. Semua orang memiliki reaksi serupa, dan memulai aksi saling dorong dengan ketakutan murni dalam sepasang mata mereka.

Tentara yang kebetulan sedang membaca buku di sela waktu patroli sejak munculnya pintu perak, tidak bisa berkonsentrasi dan memilih untuk menegur salah satu dari gerombolan orang ini "Mbak, maaf. Tapi dilarang berisik di bagian penjualan buku."

"Tidak!! Ada yang lebih penting dari itu, kakak tentara! Lihat langitnya!! Langit!!!" Teriak si wanita sambil terus mendorong orang di dipannya agar bisa lebih cepat keluar dari sana.

Tentara tersebut memandang langit dan mendapati bahwa ada beberapa pintu yang terbuka, dan ada satu titik cahaya berbeda warna dari masing-masing pintu. Matanya menangkap satu cahaya berwarna emas dan memantulkan tujuh warna lain pada tiap spektrum, lalu ada juga cahaya berwarna biru dengan lingkaran-lingkaran halo semi transparan, satu lagi berwarna putih dan memantulkan beberapa macam merah seperti ruby dan maroon, sementara yang lain adalah cahaya berwarna hitam.

Benar, hitam. Dan itu adalah warna paling gelap yang pernah dia lihat.

"Apa itu?! Meteor?! Komet?! Misil?! Atau apa?!" Seruan ngeri salah seorang staf pusat perbelanjaan kali ini terdengar.

"Perang?! Ini perang 'kan?! Apakah karena negara kita berpihak pada kubu yang salah?!"

"Genosida!! Ini pasti rencana genosida oleh negara asing!"

"Lari!!"

Kerumunan orang yang berada di pusat perbelanjaan serta merta menjejali eskalator dan bahkan tanpa peduli menginjak beberapa anak kecil, beberapa paman dan bibi yang ada disana juga ikut terseret kerumunan dengan wajah yang sudah membiru. Jangan lupakan beberapa orang yang menjerit histeris karena beberapa bagian tubuh mereka yang tergiling setelah tersangkut oleh eskalator, wajah bernyawa mereka memucat karena banyaknya darah yang muncul dari bagian tubuh yang sudah termutilasi.

Hanya perlu sedikit waktu bagi beberapa orang untuk mati, lalu mayat mereka ikut terseret kerumunan sebelum tenggelam dan terinjak-injak.

Kepanikan massal, benar-benar mengerikan.

Dia sendiri tidak mengikuti arus kerumunan, dan merogoh alat komunikasi.

"Pak, tolong hubungi mayor! Ada reaksi dari pintu perak kota M! Saya ulangi, ada reaksi dari pintu perak dari kota M dan sudah ada korban dari kepanikan massal!" Kata si tentara, ada urgensi dari setiap kata yang dia ucapkan.

"Terimakasih atas informasinya, Soraya! Bisa laporkan lebih detail tentang reaksi pintu perak?! Aku sudah menghubungkan sambungan ini ke kantor pusat!" Balas pihak di seberang sambungan.

Soraya dengan segera membalas "Ada empat cahaya yang muncul dari pintu perak. Hitam, biru, putih, dan emas! Kemungkinan akan terjadi ledakan di lokasi dan kami tidak akan sempat melakukan evakuasi!"

Belum sempat ia mendengar jawaban, salah satu cahaya berwarna emas tadi jatuh ke pusat perbelanjaan dan menghancurkan seluruh bangunan lima lantai hingga luluh lantak. Tujuh warna lain dari cahaya tersebut lantas terurai menjadi sabit dan mencincang segala hal di sekitar dalam jarak lima ratus meter, menghancurkan bangunan lain dan mengakhiri pembantaian ini.

Jeritan orang-orang tadi langsung terhenti. Tidak ada lagi orangtua, pria, wanita, anak kecil, bahkan bayi yang terinjak.

Hanya ada kabut darah yang tercampur dengan debu puing-puing bangunan. Juga seorang pria berambut emas di tengah lokasi.

...Adam...

Pria emas itu terbatuk-batuk sebentar, kain putih yang membungkus tubuhnya seperti patung dewa Yunani, menjadi kotor dan compang-camping dengan debu serta darah. Tapi pria tersebut tidak memiliki luka sedikitpun setelah jatuh dari ketinggian itu, bahkan saat beberapa tulang rusuk orang yang tertimbun berhasil menggores tubuhnya, cahaya berwarna hijau lembut segera melingkupi area yang tergores dan kembali menumbuhkan dagingnya.

"Ini ... Bumi?" Tanyanya entah pada siapa.

Pupil ungunya bergetar seolah tidak percaya pada penglihatannya sendiri.

Dia mulai berjalan, setiap langkah yang dia ambil menunjukkan kehati-hatian ekstra. Hidungnya mencium udara yang familiar, tubuhnya merasakan tekanan atmosfer yang sangat ia kenal, dan seluruh organnya berfungsi kembali seperti manusia. Matanya segera basah dan dia mulai terisak-isak seperti anak kecil, dan jatuh berlutut. Dari tempatnya berlutut dan menangis inilah segera muncul kejaiban, dimana lima belas meter dari posisinya segera tumbuh rerumputan dan berbagai macam pepohonan.

"Aku kembali ... Aku benar-benar kembali ..." Dia terus mengusap air mata yang tidak kunjung berhenti, bahkan meski sudah menggores wajahnya berulangkali menyembuhkannya sendiri.

Sampai matanya bersitatap dengan sepasang mata hitam seorang wanita yang sangat dikenalnya.

"Kau ... Dani?" Tanyanya dengan bibir bergetar.

Tubuh Danielle masih dipenuhi oleh debu dan cipratan darah, tapi dia hanya menatap pria emas itu sambil memiringkan kepala seolah kejadian ini tidak aneh sama sekali. Dia bahkan dengan tenang menginjak-injak ceceran daging beserta organ yang tercampur puing bangunan, secara mantap berjalan pada pria emas yang penampilannya berubah drastis sejak terakhir kali mereka beretmu, lima tahun lalu.

"Adam Prasetyo?" Sapanya, antara yakin dan tidak yakin.

Sapaan ini membuat benak pria emas itu semakin campur aduk, dia tidak lagi berhati-hati dalam mengambil langkah dan segera berlari memeluk satu-satunya orang hidup disini.

Tetangga lamanya, Danielle Norma.

Pria itu memeluk si wanita dengan penuh perasaan, seolah berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua ini nyata dan bukan fatamorgana. Matanya terus menangis dan mulitnya terbuka hanya untuk mengatakan kata-kata yang sama seperti radio rusak "Dani, aku pulang ... Aku benar-benar kembali ... Aku ... Aku ..."

.............

Pada bulan Desember tahun 20xx, sebuah kejadian mengerikan mengguncang pemerintahan dan keseimbangan kehidupan di seluruh dunia, dan ini hanya berlangsung selama sepuluh detik.

Namun dampak yang ditimbulkan benar-benar merugikan dalam setiap aspek. Infrastruktur penting seperti pusat perbelanjaan, sekolah, bandara, rumah sakit, kantor pemerintahan, bahkan kantor urusan militer luluh lantak menjadi puing-puing bangunan. Jangan lupakan korban jiwa yang timbul karena bencana yang sangat tiba-tiba ini. Banyak orang penting dan anak-anak yang mati sia-sia, seluruh dunia kini mayoritas dipenuhi oleh remaja hingga orang dewasa, dengan hanya segelintir lansia dan anak kecil yang tersisa.

Ditambah lagi, puluhan ribu pintu perak misterius di langit sudah terbuka. Memuntahkan kembali orang-orang yang hilang secara misterius lima tahun lalu, yang menyebut diri mereka sebagai Debris.

Orang-orang ini membawa kekuatan mengerikan dari balik pintu, sebagai oleh-oleh kepulangan mereka yang selajur. Dengan lenyapnya orang-orang penting itu, maka runtuhnya pemerintahan tentu hanya tinggal menghitung minggu.

Hukum baru segera ditetapkan dan gong menuju kehidupan baru sudah digaungkan.

Saat itu tiba, orang tidak lagi berpikir bahwa akhir dunia muncul karena pintu perak di langit.

Melainkan oleh apa yang muncul dari balik pintu.

Terpopuler

Comments

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Nih sudah mampir kk, jangan lupa mampir juga y❣️🫰🙏

2023-09-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!