Membiarkan Bebas Sementara

"Maafkan Teshar, Ibu. Aku harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum pulang ke rumah," ucapnya beralasan.

”Tentu saja, Anakku. Kau bisa ikut hadir saja, itu sudah merupakan kebahagiaan bagi kami," sahut ayahnya ikut menyambut kedatangan anak kebanggaannya itu.

Teshar menatap adiknya dengan wajah berdecak ketika melihat pria berusia tujuh tahun lebih muda darinya itu memberinya senyuman mengejek. Terlihat mimik wajah sebal Kenan seolah mengomentari dirinya karena selalu saja bersikap menjadi anak yang baik di hadapan kedua orang tua.

“Berikan sambutan kepada tamu undangan sepatah dua patah, beberapa kolega ayah sudah menunggu untuk bertemu langsung denganmu," pinta ayahnya segera diberi anggukan Teshar menyanggupi.

Sambil mengangguk takzim kepada kedua orang tuanya, Teshar segera berjalan menuju ke arah podium. Pandangannya menyapu ke seluruh area taman, tampak tersebar tamu undangan telah hadir sedang menikmati sajian makanan yang tersedia, beberapa pelayan terlihat hilir mudik dalam melayani.

Kedua orang tua Teshar segera mengikutinya berjalan ke arah podium untuk memperkenalkannya sebagai putra kebanggaan di dalam keluarga Indira kepada para tamu.

”Selamat malam semuanya, kenalkan ini putra saya sekaligus pewaris utama yang akan melanjutkan seluruh bisnis keluarga saya ke depannya, Teshar Indira," ucap ayah Teshar menepuk pundak putranya dengan bangga. Semua orang memberi tepuk tangan menyambut Teshar.

“Halo, selamat malam,” sapa Teshar sambil mengedarkan pandangan ke arah tamu.

Teshar segera menundukkan kepala, bersikap tabik di hadapan seluruh tamu orang tuanya. Hingga beberapa saat, ia pun kembali menegakkan kepala untuk memandang kembali ke arah kerumunan tamu yang bergerombol maupun berpencar di seluruh area taman.

“Selamat menikmati jamuan makan malam, semoga berkenan.”

Pandangannya segera berhenti, tatkala kedua netranya menangkap sosok seorang gadis cantik yang kini tengah sibuk memakan menu hidangan yang tersaji di ujung sana. Gadis bernama Clara yang sedari tadi telah membuat emosinya meledak karena sudah berani bermain-main dengan kabur dari kamar persembunyiannya. Dengan emosi yang sudah mulai sedikit mereda, pria itu terus saja memandang tingkah laku kampungan yang sedang ditampakkan gadis itu.

“Baiklah, gadis kecilku. Kali ini kubiarkan kamu lolos. Akan aku biarkan kamu merasakan kebebasan semu hingga pada saatnya nanti kamu akan meringkuk meminta ampun padaku," batin Teshar merasa geram.

Teshar turun dari podium, menghubungi pihak pengawal kepercayaannya untuk tidak lagi menangkap Clara. ”Biarkan dia pergi, ikuti terus dan jangan sampai kehilangan jejak. Mengerti!“ perintah Teshar masih memantau Clara dari kejauhan.

”Baik, Tuan.“

Teshar masih mengamati pergerakan Clara yang mulai menjauhi area pesta, menatap interaksi gadis yang sudah terkurung selama lebih dari dua belas tahun di dalam ruang pribadinya sedang berbincang dengan para penjaga gerbang. Dia membiarkan gadis itu melangkah pergi dan tubuhnya benar-benar menghilang dari balik gerbang tinggi rumahnya.

Teshar kemudian beralih memandang ke arah para tamu. Berusaha fokus kembali pada acara malam hari ini. Sebuah pesta yang sudah ia rencanakan jauh-jauh hari, ternyata juga direncanakan Clara untuk kabur dari rumahnya.

***

Keesokan harinya. Clara mulai terbangun. Setelah semalaman berjalan tidak tentu arah, akhirnya gadis itu memilih berhenti dan memutuskan untuk tidur di kursi yang berada di emperan sebuah toko setelah kelelahan berjalan.

Ia mengucek kedua kelopak mata untuk mengusir kantuk. Sambil menatap bingung dengan keadaan sekitar, ia memijit bagian pundaknya yang terasa pegal.

Setelah mengingat kembali bahwa tadi malam dirinya sudah berhasil kabur dari rumah itu, dan kini sedang berada di kursi emperan sebuah toko roti hatinya diliputi kebahagiaan. Meski bibirnya masih saja menguap, masih merasakan kantuk gadis itu memutar kepala berusaha mencari letak kran air untuk mencuci muka. Ia sangat bahagia dalam menyambut paginya yang indah. 

”Tuhan. Aku suka udaranya," ucapnya penuh syukur seraya menghirup dalam-dalam udara pagi dengan tangan terentang lebar ke samping kanan dan kirinya. Ia begitu menikmati hari pertama kebebasannya.

Terdengar suara yang berasal dari rolling door yang dibuka dari dalam toko roti tempatnya menumpang tidur. Suara itu membuat gadis itu berjingkat kaget dan panik. Dia pun segera berdiri dan menundukkan kepalanya untuk menyapa ketika bertatapan langsung dengan pemiliknya.

“Selamat pagi, Tuan," sapa Clara sambil tersenyum kikuk.

Pria itu mengernyitkan kening saat memandang penampilan aneh gadis di hadapannya. Ia hanya diam tidak menyahut, mengabaikan sapaan Clara dan segera melanjutkan aktivitasnya kembali dengan membuka pintu serta mengelap dinding kaca tokonya tanpa memedulikan kehadiran Clara.

”Maaf, Tuan. Tadi malam saya menumpang tidur di depan toko milik Tuan," ungkap Clara lagi sambil berjalan mendekat.

Clara segera berjalan jinjit saat menyadari kakinya terasa sangat sakit dan perih. Dengan bibir menggerutu ia segera duduk kembali ke kursi untuk memeriksa telapak kakinya yang terlihat memerah dan lecet.

“Wah! Separah ini.” Gadis cantik itu menggumam pelan. 

Pria itu menggelengkan kepala, merasa gadis yang ada di depan tokonya sangat aneh. Masih sambil mengelap kaca, pria muda itu sesekali melirik ke arah wajah imut Clara ketika sedang menggembungkan pipinya. Tanpa sadar pria itu tersenyum samar.

“Kamu kabur dari rumah?" tanya pria itu menyelidik.

Seketika tatapan Clara membeliak. ”Bagaimana dia bisa tahu?“ batin Clara terkejut.

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

masih bingung dgn Tasyer, apa motif nyekap klara

2024-01-24

0

Erna Sulastri

Erna Sulastri

semoga celara baik²saja di luar sana

2023-07-28

0

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Dendam atau masalah di masalalu apa yg membuat Tuan Thesar hingga menyekap Clara selama itu
Tapi setidaknya hanya dikurung saja dan tak ada penyiksaan

2023-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong, Selamatkan Aku
2 Usaha Kabur
3 Kemurkaan Teshar
4 Menyembunyikan Ekspresi
5 Membiarkan Bebas Sementara
6 Benci Bayanganmu
7 Perasaan Hampa
8 Pengalaman Manis
9 Panggilan Dalam Halusinasi
10 Dunia Memang Sempit
11 Jangan Bawa Aku Pulang!
12 Perasaan Berubah Kacau
13 Sebuah Rasa yang Terpendam
14 Jiwa Ingin Memberontak
15 Melihat Sisi Lain Kehidupan Teshar
16 Kenan dan Rasa Penasaran
17 Menolak Berkenalan
18 Bertemu Dia Lagi
19 Mencoba Mengulik Kisah Lama
20 Menemui Tamu Agung
21 Pertentangan Hati
22 Di Bawah Pengawasan
23 Hitam di Atas Putih
24 Mengambil Alih Tanggung jawab
25 Mendekap Erat Mimpi Buruk
26 Korban Siasat
27 Didera Rasa Gusar
28 Sesal yang Terlambat
29 Memanfaatkan Kelemahan
30 Menguji Nyali
31 Tak Harus Takut Mati
32 I'll Find You
33 Arti Cinta Bagimu
34 Terkepung di Kandang Singa
35 Berada di Bawah Satu Komando
36 Upaya Negosiasi
37 Cambuk Menyakitkan
38 Melepaskan Ketegangan
39 Negosiasi Antar Dua Pria
40 Adu Siasat
41 Kelahiranmu Hanya Petaka
42 Jerjebak Baku Tembak
43 Okey, Lets Go!
44 Baru Awal Permulaan
45 Bertukar Tawanan
46 Kekuatan Tidak Seimbang
47 Serangan Rahasia
48 Kumohon Bertahanlah!
49 Jaminan Keamanan
50 Saling Menidurkan
51 Pertarungan Dua Hati
52 Curahan Hati
53 Terlalu Naif
54 Bermain Hati
55 Dia Malaikatku
56 Ruang Rindu
57 Keributan Tengah Malam
58 Memendam Perasaan
59 Racun Sesungguhnya
60 Jemmy Menggoda
61 Nervous
62 Meleburkan Rasa
63 Dukungan Penuh Dari Kakek
64 Menantang Kesabaran
65 Menciptakan Identitas Baru
66 Penawaran Kecil
67 Pilihan Teraman
68 Status Pernikahan
69 Bukan Status Belaka
70 Batu Sandungan
71 Pertama dan Berkesan
72 Bukan lagi si Gadis Lugu
73 (Bukan Sekadar) Kecupan Tak Bermakna
74 Bab 74 Bayangan di Balik Kebahagiaan
75 Bab 75 Antara Cinta dan Amanat
76 Bab 76 Jejak Ikatan Masa Lalu
77 Bab 77 Kebenaran yang Terungkap
78 Bab 78 Cermin Dosa dan Pengampunan
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Tolong, Selamatkan Aku
2
Usaha Kabur
3
Kemurkaan Teshar
4
Menyembunyikan Ekspresi
5
Membiarkan Bebas Sementara
6
Benci Bayanganmu
7
Perasaan Hampa
8
Pengalaman Manis
9
Panggilan Dalam Halusinasi
10
Dunia Memang Sempit
11
Jangan Bawa Aku Pulang!
12
Perasaan Berubah Kacau
13
Sebuah Rasa yang Terpendam
14
Jiwa Ingin Memberontak
15
Melihat Sisi Lain Kehidupan Teshar
16
Kenan dan Rasa Penasaran
17
Menolak Berkenalan
18
Bertemu Dia Lagi
19
Mencoba Mengulik Kisah Lama
20
Menemui Tamu Agung
21
Pertentangan Hati
22
Di Bawah Pengawasan
23
Hitam di Atas Putih
24
Mengambil Alih Tanggung jawab
25
Mendekap Erat Mimpi Buruk
26
Korban Siasat
27
Didera Rasa Gusar
28
Sesal yang Terlambat
29
Memanfaatkan Kelemahan
30
Menguji Nyali
31
Tak Harus Takut Mati
32
I'll Find You
33
Arti Cinta Bagimu
34
Terkepung di Kandang Singa
35
Berada di Bawah Satu Komando
36
Upaya Negosiasi
37
Cambuk Menyakitkan
38
Melepaskan Ketegangan
39
Negosiasi Antar Dua Pria
40
Adu Siasat
41
Kelahiranmu Hanya Petaka
42
Jerjebak Baku Tembak
43
Okey, Lets Go!
44
Baru Awal Permulaan
45
Bertukar Tawanan
46
Kekuatan Tidak Seimbang
47
Serangan Rahasia
48
Kumohon Bertahanlah!
49
Jaminan Keamanan
50
Saling Menidurkan
51
Pertarungan Dua Hati
52
Curahan Hati
53
Terlalu Naif
54
Bermain Hati
55
Dia Malaikatku
56
Ruang Rindu
57
Keributan Tengah Malam
58
Memendam Perasaan
59
Racun Sesungguhnya
60
Jemmy Menggoda
61
Nervous
62
Meleburkan Rasa
63
Dukungan Penuh Dari Kakek
64
Menantang Kesabaran
65
Menciptakan Identitas Baru
66
Penawaran Kecil
67
Pilihan Teraman
68
Status Pernikahan
69
Bukan Status Belaka
70
Batu Sandungan
71
Pertama dan Berkesan
72
Bukan lagi si Gadis Lugu
73
(Bukan Sekadar) Kecupan Tak Bermakna
74
Bab 74 Bayangan di Balik Kebahagiaan
75
Bab 75 Antara Cinta dan Amanat
76
Bab 76 Jejak Ikatan Masa Lalu
77
Bab 77 Kebenaran yang Terungkap
78
Bab 78 Cermin Dosa dan Pengampunan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!