BAB 4 Keputusan Safir

Beberapa hari telah berlalu. Setelah makan malam, seperti biasanya Arjuno masih tetap membiasakan keluarga untuk berkumpul sebentar di ruang keluarga. Sesibuk apapun, mereka harus tetap menyempatkan waktu untuk berkumpul. Saling berbagi cerita walau itu hanya sedikit hal yang di bagikan.

Sudah seperti biasanya, Arfan akan tidur lebih dulu karena anak bungsu Arjuno dan Zantisya tidak betah terjaga hingga lebih dari jam 9 malam.

“Jadi apa yang ingin Safir bicarakan dengan Ayah dan Bunda?” tanya Arjuno. Sudah sejak tadi sore Safir memberi tahu Arjuno kalau lelaki muda tersebut akan membicarakan hal penting pada Arjuno dan Zantisya.

“Ada apa Fir?" rasanya Zantisya jadi semakin penasaran.

Tidak lama kemudian, Arjuno dan Zantisya di buat terkejut karena kini Safir mengeluarkan sebuah kotak kecil. Membuka kotak tersebut dan memperlihatkan benda mungil yang seharusnya di berikan pada seorang gadis.

“Tolong lamarkan seorang gadis untuk Safir, Ayah, Bunda,” ucapnya begitu yakin. Safir bahkan menatap serius kedua orang tuanya.

Jika reaksi Zantisya saat ini tersenyum senang karena ia seolah bisa menebak siapa yang ingin Safir lamar. Berbeda dengan Arjuno yang kini menatap Safir tidak berekspresi. Zantisya tahu kalau saat ini Arjuno pasti akan mencecar Safir terlebih dahulu.

“Ayah tahu, Safir sudah mandiri. Usaha Safir sudah sukses dan Safir bisa membeli apapun sendiri. Apapun yang Safir inginkan. Menikah itu butuh kesiapan. Bukan masalah ekonomi saja yang sudah mapan, tapi juga mental. Safir masih sangat muda. Masih 22 tahun. Apa Safir yakin kalau saat ini Safir

ingin melamar gadis yang Safir suka?”

“Safir yakin Ayah,” jawabnya tanpa keraguan sedikitpun. “Safir sudah melamarnya sejak lama. Safir sudah sangat suka dengan Divya sejak lama. Safir sudah janji sama Divya kalau Safir akan melamar dan menikahinya setelah Safir lulus kuliah,” jelasnya. Safir sangat berharap kalau kedua orang tuanya

merestui dirinya yang sudah sangat siap dengan keputusannya saat ini.

“Siapa kata Safir?” Zantisya yang baru saja akan menyesap air hangat, tentu saja terkejut dan takut salah mendengar nama gadis yang baru saja Safir sebut.

“Divya Reindri Anna Wijaya, Bunda. Anak Tante Reina dan Om Hendri,” ucap Safir sambil menatap kedua mata Zantisya serius.

Priang!!!

“Bundaaa …” Pekik Arjuno dan Safir bersamaan. Arjuno sampai menyentuh kaki Zantisya karena takut air minum tersebut masih panas dan melepuhkan kulit Zantiysa.

“Kaki aku enggak apa-apa Mas,” ucap Zantisya agar Arjuno tidak khawatir lagi. Kedua matanya nampak berkaca-kaca, membuat Safir bingung dengan reaksi Zantisya saat ini. “Kenapa Divya?”

“Memangnya ada yang salah dengan Divya?” tanya Safir sedikit tidak terima. “Oh, kalau Bunda dan Ayah berpikir kalau Divya lebih tua dari Safir, hal itu bukan masalah. Karena Safir memang menyukai dirinya.”

“Ini bukan soal itu Safir. Selama ini, selama Safir kuliah, siapa yang selalu Safir bawa pulang ke rumah ini? Queen kan? Bunda pikir,

selama ini kalian memiliki hubungan special?” jelas Zantisya. Ia bahkan

mengusap air matanya yang jatuh. Selama ini, dirinya sering membuat kue berdua

dengan Queen setiap kali Queen datang ke rumah ini. Tapi apa yang Zantisya

dengar saat ini bukanlah sesuai dengan perkiraannya. Sedangkan Zantisya sudah

sangat menyukai dan menyayangi Queen.

“Kenapa Bunda bisa berfikir seperti itu? Bunda sendiri tahu kalau selama ini Safir dan Queen hanya bersahabat. Tidak ada hubungan apapun diantara kami seperti yang Bunda kira.”

“Kamu jangan mempermainkan hati perempuan, Safir,” peringatan Zantisya. Sebagai perempuan, jelas saja ia bisa menebak kalau selama ini Queen memiliki perasaan special pada Safir.

“Safir tidak mempermainkan perasaan perempuan, Bunda. Maka sekarang Safir meminta Bunda dan Ayah untuk melamarkan Divya untuk Safir. Karena Safir sudah membuat janji pada Divya. Safir harus menepati itu."

Arjuno hanya bisa menghela nafasnya pelan. Semenjak Ruby pindah ke Jakarta, terlihat jelas kalau Zantisya sangat menyayangi Queen. Merasa kalau ketidak adaan Ruby di rumah ini, telah di gantikan Queen yang

datang 1 sampai 2 kali dalam satu minggu. Meski itu hanya untuk membuat kue saja.

“Sekarang Ayah ingin tahu. Sejak kapan Safir berhubungan dengan Divya?”

Safir sampai harus menghela nafasnya. Ini adalah kali pertamanya untuk Safir berdebat dengan Zantisya, walau hanya untuk sesaat.

“Safir memang sudah lama menyukai Divya, Ayah. Dan Safir melamar Divya secara pribadi saat kita semua berada di Jakarta. Saat resepsi pernikahan Kak By.”

Ucapan Safir tersebut membuat Zantisya dan Arjuno semakin terkejut. Ternyata sudah sejauh itu keputusan yang sudah di ambil Safir tanpa sepengatahuan mereka berdua.

Safir kembali menghela nafasnya pelan. Ia harus meyakinkan Arjuno dan Zantisya untuk keputusannya saat ini.

“Safir sudah membuat Janji sejak lama. Divya sudah dengan sabar menunggu Safir, Ayah. Tolong lamarkan gadis itu untuk di

jadikan istri Safir.”

Setelah perbincangan yang cukup panjang, kini semua orang sudah memasuki kamar mereka masing-masing.

Sungguh, Zantisya bangga dengan anaknya. Sebagai lelaki, Safir telah mengambil langkah yang tepat. Tidak berniat saling pacaran dengan seorang gadis, tapi langsung meyakinkan gadis tersebut untuk membuat masa depan dan menyempurnakan kehidupan mereka kedepannya. Tapi ini sangat mengejutkan bagi Zantisya.

“Bagaimana dengan Queen, Mas?”

“Selama ini, mereka memang tidak ada hubungan apapun, Dek. Jadi jangan sedih seperti ini. Sebagai orang tua, kita harus

menghargai keputusan anak kita.”

“Aku tahu Mas. Tapi sebagai perempuan, aku bisa tahu kalau Queen menyukai Safir. Dia pasti akan terluka dengan hal ini.”

“Dek,” Arjuno menatap Zantisya serius. “Pernah Queen bilang sama kamu kalau dia suka sama Safir?”

Zantisya hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. “Tapi aku yakin …”

“Hal yang kamu yakini belum tentu benar, Dek. Jangan berasumsi dengan pendapatmu sendiri. Sekarang kita harus mewujudkan keputusan baik Safir ini. Fokus sama anak kita.”

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

nangis Thor...

2024-02-13

0

Indrawati Nda

Indrawati Nda

menguras air mata ne kayak nya..

2023-11-11

1

Mami Ani Aryani

Mami Ani Aryani

selisih 4 th tua devya

2023-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Wisuda
2 BAB 2 Sebuket Bunga dari Aris
3 BAB 3 Siapa Lelaki Itu?
4 BAB 4 Keputusan Safir
5 BAB 5 Laporan
6 BAB 6 Syok
7 BAB 7 Saljuku
8 BAB 8 Rencana Selanjutnya
9 BAB 9 Rencana Pernikahan
10 BAB 10 Bertahan
11 BAB 11 Kekecewaan Zantisya
12 BAB 12 Omelan Ruby
13 BAB 13 Kekesalan Zantisya Masih Berlanjut
14 BAB 14 Keputusan Queen
15 BAB 15 Melewati Batas
16 BAB 16 Salam Perpisahan
17 BAB 17 Memantapkan Diri
18 BAB 18 Informasi Yang Reina Cari
19 BAB 19 Cincin
20 BAB 20 Cincin Yang Hilang
21 BAB 21 Pengganti Queen
22 BAB 22 Bingung
23 BAB 23 Tidak Sadar Akan Rasa
24 BAB 24 Laporan Keuangan
25 BAB 25 Karena Aku Yang Salah
26 BAB 26 Omelan Queen
27 BAB 27 Keluarga dari Jakarta
28 BAB 28 Trio S
29 BAB 29 Yang Mengusik Pikiran Safir
30 BAB 30 Saran Ruby untuk Safir
31 BAB 31 Gagal Memiliki Mantu
32 BAB 32 Hari Pernikahan
33 BAB 33 Cantik
34 BAB 34 Ijab Kabul
35 BAB 35 Bertemu Vian
36 BAB 36 Pergi
37 BAB 37 Mengubah Peta Hidup
38 BAB 38 Makan Bersama
39 BAB 39 Pesta Pernikahan
40 BAB 40 Foto Bertiga
41 BAB 41 Momen Sakral
42 BAB 42 Malam Yang Seharusnya
43 BAB 43 Istirahat
44 BAB 44 Tidak Sesuai Ekspektasi
45 BAB 45 Tamu Bulanan
46 BAB 46 Cinta Datang Karena Terbiasa
47 BAB 47 Pembolak-balik Hati Manusia
48 BAB 48 Pulang Ke Rumah Ortu Divya
49 BAB 49 Transaksi Tanah
50 BAB 50 Jurang
51 BAB 51 Queen Menggagalkan Rencana Bunuh Diri
52 BAB 52 Kartu Nama
53 BAB 53 Banyak Kenangan
54 BAB 54 Kamar Divya
55 BAB 55 Menunggu Safir
56 BAB 56 Salah Kamar
57 BAB 57 Makan Malam
58 BAB 58 Rencana Bulan Madu
59 BAB 59 Berani atau Tidak
60 BAB 60 Pesan dari Queen
61 BAB 61 Pekerjaan Vian Yang Lain
62 BAB 62 Pengalaman Hari Pertama
63 BAB 63 Akibat Malas
64 BAB 64 Menyiksa Batin
65 BAB 65 Peresmian Kantor
66 BAB 66 Bulan Madu
67 BAB 67 Undangan ke Luar Kota
68 BAB 68 Obat Kuat
69 BAB 69 Vitamin C
70 BAB 70 Semarang
71 BAB 71 Melihat Queen dan Vian
72 BAB 72 Sesak Nafas
73 BAB 73 Rumah Sakit
74 BAB 74 Khawatir
75 BAB 75 Kekhawatiran menjadi nyata
76 BAB 76 Pikiran Melayang Hingga Ke Paris
77 BAB 77 Menyusul ke Paris
78 BAB 78 Perkembangan Keadaan Safir
79 BAB 79 Luapan Hati Zantisya
80 BAB 80 Loby RS
81 BAB 81 Kedatangan Reina dan Hendri
82 BAB 82 Masih Canggung
83 BAB 83 Kembali Ke Jakarta
84 BAB 84 Negosiasi Gaji
85 BAB 85 Pinjam HP
86 BAB 86 Gorengan Bakwan
87 Bukan Rasa Yang Salah (Promosi Novel)
88 BAB 87 Ruang Rahasia
89 BAB 88 Rusak Nganggur
90 BAB 89 Pakaian Serba Panjang
91 BAB 90 Susu Hangat
92 BAB 91 Ke Kantor
93 BAB 92 Ponsel Baru
94 BAB 93 Lebih Mahal, Lebih Bagus
95 BAB 94 Teman Lama
96 BAB 95 Pengantin Baru Bertengkar
97 BAB 96 Perubahan Queen
98 BAB 97 Dekorasi Kue
99 BAB 98 Menyibukkan Diri
100 BAB 99 Prioritas
101 BAB 100 Kue Pancong
102 BAB 101 Lusa ke Jakarta
103 BAB 102 Terlanjur Melihat
104 BAB 103 Pesan Ruby
105 BAB 104 Jodoh Adalah Cerminan Diri Sendiri
106 BAB 105 Penjelasan Zen Untuk Divya
107 BAB 106 Ya Sudahlah
108 bab 107 Sangkut Paut
109 BAB 108 Bertemu Teman Divya
110 BAB 109 Cinta Pertama Divya
111 BAB 110 Perhatian Kecil yang Sama
112 BAB 111 Kobaran Api Cemburu
113 BAB 112 Aku Rindu
114 BAB 113 Tersindir
115 BAB 114 Toilet
116 BAB 115 Korban
117 BAB 116 Bekas makan berdua
118 BAB 117 Kecurigaan Divya
119 BAB 118 Bermain Api
120 BAB 119 Kuliah Luar Negeri
121 BAB 120 Makan dengan Aris
122 BAB 121 Obat Bius
123 BAB 122 Musibah
124 BAB 123 Rumah Sakit
125 BAB 124 Rontgen
126 BAB 125 Karangan Cerita Indah
127 BAB 126 Salam Sayang
128 BAB 127 Sudah Berapa Kali Kamu Berbohong, Di?
129 BAB 128 Bicara di Rumah
130 BAB 129 Buka-bukaan
131 BAB 130 Dendam Pribadi
132 Novel baru
133 BAB 131 Kita Akhiri Saja
134 BAB 132 Talak
135 BAB 133 Jangan Tinggalkan Aku
136 Novel Baru Lagi
137 BAB 134 Tidak Akan Menikah lagi
138 BAB 135 Psikiater
139 BAB 136 Siap Menikah Lagi
140 BAB 137 Undangan Dari Jakarta
141 BAB 138 Lusa Ke Jakarta
142 BAB 139 Rencana Jual Mobil
143 BAB 140 Menghindar
144 BAB 141 Melihatnya
145 BAB 142 Sadar Diri
146 BAB 143 Air Minum
147 BAB 144 Janjian Makan Siang
148 BAB 145 Makan Siang Romantis
149 BAB 146 Proses Pengobatan
150 BAB 147 Penyesalan Divya
151 BAB 148 Melihat Foto
152 BAB 149 Ingin Memperbaiki Kesalahan
153 BAB 150 Video Call
154 BAB 151 Menebus Obat
155 BAB 152 Berusaha Menyelamatkan Diri
156 BAB 153 Rumah Sakit
157 BAB 154 Sadarkan Diri
158 BAB 155 Tertangkap
159 BAB 156 Ruang Perawatan
160 BAB 157 Meminta Maaf
161 BAB 158 Menyetujui Permintaan
162 BAB 159 Permintaan Divya Pada Safir
163 BAB 159 Duka Pernikahan
164 BAB 160 Pemakaman
165 BAB 161 Jadwal Libur
166 BAB 162 Kamar Mandi
167 BAB 163 KDRT ala Queen
168 BAB 164 Mencari Perhatian Suami
169 BAB 165 1 Ranjang
170 BAB 166 Usulan Bunda
171 BAB 167 Mas!
172 BAB 168 Pisah Kamar
173 BAB 169 Gas Pol Fiiirrr
174 BAB 170 Niat Pergi
175 BAB 171 Jangan Pergi
176 BAB 172 usi 21 ples
177 BAB 173 Makan Sepiring Berdua
178 BAB 174 BAB SESAD YANG DITUNGGU READERS SOLEHOD
179 BAB 175 Berendam
180 BAB 176 Lanjut Ron2
181 BAB 177 Tidur Saja Ganteng
182 BAB 178 Pacar Halal
183 BAB 179 Keponakan Kembar Perempuan
184 BAB 180 Bahagia dan Rezeki
185 BAB 181 Sunset
186 BAB 182 Sariawan
187 BAB 183 Rencana Rumah Sendiri
188 BAB 184 Pulang ke Malang
Episodes

Updated 188 Episodes

1
BAB 1 Wisuda
2
BAB 2 Sebuket Bunga dari Aris
3
BAB 3 Siapa Lelaki Itu?
4
BAB 4 Keputusan Safir
5
BAB 5 Laporan
6
BAB 6 Syok
7
BAB 7 Saljuku
8
BAB 8 Rencana Selanjutnya
9
BAB 9 Rencana Pernikahan
10
BAB 10 Bertahan
11
BAB 11 Kekecewaan Zantisya
12
BAB 12 Omelan Ruby
13
BAB 13 Kekesalan Zantisya Masih Berlanjut
14
BAB 14 Keputusan Queen
15
BAB 15 Melewati Batas
16
BAB 16 Salam Perpisahan
17
BAB 17 Memantapkan Diri
18
BAB 18 Informasi Yang Reina Cari
19
BAB 19 Cincin
20
BAB 20 Cincin Yang Hilang
21
BAB 21 Pengganti Queen
22
BAB 22 Bingung
23
BAB 23 Tidak Sadar Akan Rasa
24
BAB 24 Laporan Keuangan
25
BAB 25 Karena Aku Yang Salah
26
BAB 26 Omelan Queen
27
BAB 27 Keluarga dari Jakarta
28
BAB 28 Trio S
29
BAB 29 Yang Mengusik Pikiran Safir
30
BAB 30 Saran Ruby untuk Safir
31
BAB 31 Gagal Memiliki Mantu
32
BAB 32 Hari Pernikahan
33
BAB 33 Cantik
34
BAB 34 Ijab Kabul
35
BAB 35 Bertemu Vian
36
BAB 36 Pergi
37
BAB 37 Mengubah Peta Hidup
38
BAB 38 Makan Bersama
39
BAB 39 Pesta Pernikahan
40
BAB 40 Foto Bertiga
41
BAB 41 Momen Sakral
42
BAB 42 Malam Yang Seharusnya
43
BAB 43 Istirahat
44
BAB 44 Tidak Sesuai Ekspektasi
45
BAB 45 Tamu Bulanan
46
BAB 46 Cinta Datang Karena Terbiasa
47
BAB 47 Pembolak-balik Hati Manusia
48
BAB 48 Pulang Ke Rumah Ortu Divya
49
BAB 49 Transaksi Tanah
50
BAB 50 Jurang
51
BAB 51 Queen Menggagalkan Rencana Bunuh Diri
52
BAB 52 Kartu Nama
53
BAB 53 Banyak Kenangan
54
BAB 54 Kamar Divya
55
BAB 55 Menunggu Safir
56
BAB 56 Salah Kamar
57
BAB 57 Makan Malam
58
BAB 58 Rencana Bulan Madu
59
BAB 59 Berani atau Tidak
60
BAB 60 Pesan dari Queen
61
BAB 61 Pekerjaan Vian Yang Lain
62
BAB 62 Pengalaman Hari Pertama
63
BAB 63 Akibat Malas
64
BAB 64 Menyiksa Batin
65
BAB 65 Peresmian Kantor
66
BAB 66 Bulan Madu
67
BAB 67 Undangan ke Luar Kota
68
BAB 68 Obat Kuat
69
BAB 69 Vitamin C
70
BAB 70 Semarang
71
BAB 71 Melihat Queen dan Vian
72
BAB 72 Sesak Nafas
73
BAB 73 Rumah Sakit
74
BAB 74 Khawatir
75
BAB 75 Kekhawatiran menjadi nyata
76
BAB 76 Pikiran Melayang Hingga Ke Paris
77
BAB 77 Menyusul ke Paris
78
BAB 78 Perkembangan Keadaan Safir
79
BAB 79 Luapan Hati Zantisya
80
BAB 80 Loby RS
81
BAB 81 Kedatangan Reina dan Hendri
82
BAB 82 Masih Canggung
83
BAB 83 Kembali Ke Jakarta
84
BAB 84 Negosiasi Gaji
85
BAB 85 Pinjam HP
86
BAB 86 Gorengan Bakwan
87
Bukan Rasa Yang Salah (Promosi Novel)
88
BAB 87 Ruang Rahasia
89
BAB 88 Rusak Nganggur
90
BAB 89 Pakaian Serba Panjang
91
BAB 90 Susu Hangat
92
BAB 91 Ke Kantor
93
BAB 92 Ponsel Baru
94
BAB 93 Lebih Mahal, Lebih Bagus
95
BAB 94 Teman Lama
96
BAB 95 Pengantin Baru Bertengkar
97
BAB 96 Perubahan Queen
98
BAB 97 Dekorasi Kue
99
BAB 98 Menyibukkan Diri
100
BAB 99 Prioritas
101
BAB 100 Kue Pancong
102
BAB 101 Lusa ke Jakarta
103
BAB 102 Terlanjur Melihat
104
BAB 103 Pesan Ruby
105
BAB 104 Jodoh Adalah Cerminan Diri Sendiri
106
BAB 105 Penjelasan Zen Untuk Divya
107
BAB 106 Ya Sudahlah
108
bab 107 Sangkut Paut
109
BAB 108 Bertemu Teman Divya
110
BAB 109 Cinta Pertama Divya
111
BAB 110 Perhatian Kecil yang Sama
112
BAB 111 Kobaran Api Cemburu
113
BAB 112 Aku Rindu
114
BAB 113 Tersindir
115
BAB 114 Toilet
116
BAB 115 Korban
117
BAB 116 Bekas makan berdua
118
BAB 117 Kecurigaan Divya
119
BAB 118 Bermain Api
120
BAB 119 Kuliah Luar Negeri
121
BAB 120 Makan dengan Aris
122
BAB 121 Obat Bius
123
BAB 122 Musibah
124
BAB 123 Rumah Sakit
125
BAB 124 Rontgen
126
BAB 125 Karangan Cerita Indah
127
BAB 126 Salam Sayang
128
BAB 127 Sudah Berapa Kali Kamu Berbohong, Di?
129
BAB 128 Bicara di Rumah
130
BAB 129 Buka-bukaan
131
BAB 130 Dendam Pribadi
132
Novel baru
133
BAB 131 Kita Akhiri Saja
134
BAB 132 Talak
135
BAB 133 Jangan Tinggalkan Aku
136
Novel Baru Lagi
137
BAB 134 Tidak Akan Menikah lagi
138
BAB 135 Psikiater
139
BAB 136 Siap Menikah Lagi
140
BAB 137 Undangan Dari Jakarta
141
BAB 138 Lusa Ke Jakarta
142
BAB 139 Rencana Jual Mobil
143
BAB 140 Menghindar
144
BAB 141 Melihatnya
145
BAB 142 Sadar Diri
146
BAB 143 Air Minum
147
BAB 144 Janjian Makan Siang
148
BAB 145 Makan Siang Romantis
149
BAB 146 Proses Pengobatan
150
BAB 147 Penyesalan Divya
151
BAB 148 Melihat Foto
152
BAB 149 Ingin Memperbaiki Kesalahan
153
BAB 150 Video Call
154
BAB 151 Menebus Obat
155
BAB 152 Berusaha Menyelamatkan Diri
156
BAB 153 Rumah Sakit
157
BAB 154 Sadarkan Diri
158
BAB 155 Tertangkap
159
BAB 156 Ruang Perawatan
160
BAB 157 Meminta Maaf
161
BAB 158 Menyetujui Permintaan
162
BAB 159 Permintaan Divya Pada Safir
163
BAB 159 Duka Pernikahan
164
BAB 160 Pemakaman
165
BAB 161 Jadwal Libur
166
BAB 162 Kamar Mandi
167
BAB 163 KDRT ala Queen
168
BAB 164 Mencari Perhatian Suami
169
BAB 165 1 Ranjang
170
BAB 166 Usulan Bunda
171
BAB 167 Mas!
172
BAB 168 Pisah Kamar
173
BAB 169 Gas Pol Fiiirrr
174
BAB 170 Niat Pergi
175
BAB 171 Jangan Pergi
176
BAB 172 usi 21 ples
177
BAB 173 Makan Sepiring Berdua
178
BAB 174 BAB SESAD YANG DITUNGGU READERS SOLEHOD
179
BAB 175 Berendam
180
BAB 176 Lanjut Ron2
181
BAB 177 Tidur Saja Ganteng
182
BAB 178 Pacar Halal
183
BAB 179 Keponakan Kembar Perempuan
184
BAB 180 Bahagia dan Rezeki
185
BAB 181 Sunset
186
BAB 182 Sariawan
187
BAB 183 Rencana Rumah Sendiri
188
BAB 184 Pulang ke Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!