Beberapa hari telah berlalu. Setelah makan malam, seperti biasanya Arjuno masih tetap membiasakan keluarga untuk berkumpul sebentar di ruang keluarga. Sesibuk apapun, mereka harus tetap menyempatkan waktu untuk berkumpul. Saling berbagi cerita walau itu hanya sedikit hal yang di bagikan.
Sudah seperti biasanya, Arfan akan tidur lebih dulu karena anak bungsu Arjuno dan Zantisya tidak betah terjaga hingga lebih dari jam 9 malam.
“Jadi apa yang ingin Safir bicarakan dengan Ayah dan Bunda?” tanya Arjuno. Sudah sejak tadi sore Safir memberi tahu Arjuno kalau lelaki muda tersebut akan membicarakan hal penting pada Arjuno dan Zantisya.
“Ada apa Fir?" rasanya Zantisya jadi semakin penasaran.
Tidak lama kemudian, Arjuno dan Zantisya di buat terkejut karena kini Safir mengeluarkan sebuah kotak kecil. Membuka kotak tersebut dan memperlihatkan benda mungil yang seharusnya di berikan pada seorang gadis.
“Tolong lamarkan seorang gadis untuk Safir, Ayah, Bunda,” ucapnya begitu yakin. Safir bahkan menatap serius kedua orang tuanya.
Jika reaksi Zantisya saat ini tersenyum senang karena ia seolah bisa menebak siapa yang ingin Safir lamar. Berbeda dengan Arjuno yang kini menatap Safir tidak berekspresi. Zantisya tahu kalau saat ini Arjuno pasti akan mencecar Safir terlebih dahulu.
“Ayah tahu, Safir sudah mandiri. Usaha Safir sudah sukses dan Safir bisa membeli apapun sendiri. Apapun yang Safir inginkan. Menikah itu butuh kesiapan. Bukan masalah ekonomi saja yang sudah mapan, tapi juga mental. Safir masih sangat muda. Masih 22 tahun. Apa Safir yakin kalau saat ini Safir
ingin melamar gadis yang Safir suka?”
“Safir yakin Ayah,” jawabnya tanpa keraguan sedikitpun. “Safir sudah melamarnya sejak lama. Safir sudah sangat suka dengan Divya sejak lama. Safir sudah janji sama Divya kalau Safir akan melamar dan menikahinya setelah Safir lulus kuliah,” jelasnya. Safir sangat berharap kalau kedua orang tuanya
merestui dirinya yang sudah sangat siap dengan keputusannya saat ini.
“Siapa kata Safir?” Zantisya yang baru saja akan menyesap air hangat, tentu saja terkejut dan takut salah mendengar nama gadis yang baru saja Safir sebut.
“Divya Reindri Anna Wijaya, Bunda. Anak Tante Reina dan Om Hendri,” ucap Safir sambil menatap kedua mata Zantisya serius.
Priang!!!
“Bundaaa …” Pekik Arjuno dan Safir bersamaan. Arjuno sampai menyentuh kaki Zantisya karena takut air minum tersebut masih panas dan melepuhkan kulit Zantiysa.
“Kaki aku enggak apa-apa Mas,” ucap Zantisya agar Arjuno tidak khawatir lagi. Kedua matanya nampak berkaca-kaca, membuat Safir bingung dengan reaksi Zantisya saat ini. “Kenapa Divya?”
“Memangnya ada yang salah dengan Divya?” tanya Safir sedikit tidak terima. “Oh, kalau Bunda dan Ayah berpikir kalau Divya lebih tua dari Safir, hal itu bukan masalah. Karena Safir memang menyukai dirinya.”
“Ini bukan soal itu Safir. Selama ini, selama Safir kuliah, siapa yang selalu Safir bawa pulang ke rumah ini? Queen kan? Bunda pikir,
selama ini kalian memiliki hubungan special?” jelas Zantisya. Ia bahkan
mengusap air matanya yang jatuh. Selama ini, dirinya sering membuat kue berdua
dengan Queen setiap kali Queen datang ke rumah ini. Tapi apa yang Zantisya
dengar saat ini bukanlah sesuai dengan perkiraannya. Sedangkan Zantisya sudah
sangat menyukai dan menyayangi Queen.
“Kenapa Bunda bisa berfikir seperti itu? Bunda sendiri tahu kalau selama ini Safir dan Queen hanya bersahabat. Tidak ada hubungan apapun diantara kami seperti yang Bunda kira.”
“Kamu jangan mempermainkan hati perempuan, Safir,” peringatan Zantisya. Sebagai perempuan, jelas saja ia bisa menebak kalau selama ini Queen memiliki perasaan special pada Safir.
“Safir tidak mempermainkan perasaan perempuan, Bunda. Maka sekarang Safir meminta Bunda dan Ayah untuk melamarkan Divya untuk Safir. Karena Safir sudah membuat janji pada Divya. Safir harus menepati itu."
Arjuno hanya bisa menghela nafasnya pelan. Semenjak Ruby pindah ke Jakarta, terlihat jelas kalau Zantisya sangat menyayangi Queen. Merasa kalau ketidak adaan Ruby di rumah ini, telah di gantikan Queen yang
datang 1 sampai 2 kali dalam satu minggu. Meski itu hanya untuk membuat kue saja.
“Sekarang Ayah ingin tahu. Sejak kapan Safir berhubungan dengan Divya?”
Safir sampai harus menghela nafasnya. Ini adalah kali pertamanya untuk Safir berdebat dengan Zantisya, walau hanya untuk sesaat.
“Safir memang sudah lama menyukai Divya, Ayah. Dan Safir melamar Divya secara pribadi saat kita semua berada di Jakarta. Saat resepsi pernikahan Kak By.”
Ucapan Safir tersebut membuat Zantisya dan Arjuno semakin terkejut. Ternyata sudah sejauh itu keputusan yang sudah di ambil Safir tanpa sepengatahuan mereka berdua.
Safir kembali menghela nafasnya pelan. Ia harus meyakinkan Arjuno dan Zantisya untuk keputusannya saat ini.
“Safir sudah membuat Janji sejak lama. Divya sudah dengan sabar menunggu Safir, Ayah. Tolong lamarkan gadis itu untuk di
jadikan istri Safir.”
Setelah perbincangan yang cukup panjang, kini semua orang sudah memasuki kamar mereka masing-masing.
Sungguh, Zantisya bangga dengan anaknya. Sebagai lelaki, Safir telah mengambil langkah yang tepat. Tidak berniat saling pacaran dengan seorang gadis, tapi langsung meyakinkan gadis tersebut untuk membuat masa depan dan menyempurnakan kehidupan mereka kedepannya. Tapi ini sangat mengejutkan bagi Zantisya.
“Bagaimana dengan Queen, Mas?”
“Selama ini, mereka memang tidak ada hubungan apapun, Dek. Jadi jangan sedih seperti ini. Sebagai orang tua, kita harus
menghargai keputusan anak kita.”
“Aku tahu Mas. Tapi sebagai perempuan, aku bisa tahu kalau Queen menyukai Safir. Dia pasti akan terluka dengan hal ini.”
“Dek,” Arjuno menatap Zantisya serius. “Pernah Queen bilang sama kamu kalau dia suka sama Safir?”
Zantisya hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. “Tapi aku yakin …”
“Hal yang kamu yakini belum tentu benar, Dek. Jangan berasumsi dengan pendapatmu sendiri. Sekarang kita harus mewujudkan keputusan baik Safir ini. Fokus sama anak kita.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Nurwana
nangis Thor...
2024-02-13
0
Indrawati Nda
menguras air mata ne kayak nya..
2023-11-11
1
Mami Ani Aryani
selisih 4 th tua devya
2023-08-02
1