Malika Putri adalah seorang wanita yang hobinya berkutat di dapur seharian Kalau dibilang cantik Iya memang dirinya cantik, tetapi sayang ia sengaja menutupi kecantikannya itu dengan cara yang sangat tidak masuk akal bahkan terkesan seperti sengaja melakukannya dan juga sengaja menutupi segalanya dengan penampilan tubuhnya dan juga menjadi gadis yang urak-urakan.
Dirinya tinggal di salah satu apartemen yang disewanya karena kebetulan orang tuanya berada di kampung, meskipun dari awal ibunya selalu melarang penampilan Malika yang menurutnya sangat menyalahi aturan kodratnya wanita itu harus bagaimana tapi wanita itu memang dari dulu sampai sekarang tidak akan pernah peduli dengan hal tersebut.
" Kenapa setiap saat aku harus memimpikan hal yang aneh itu, akhirnya badanku sakit semua rasanya seperti mengerjakan pekerjaan sebagai kuli bangunan? " Malika setiap pagi selalu seperti itu ya itu tidur dalam keadaan baik-baik saja dan saat bangun akan mengalami hal seperti ini membuat dirinya terkadang bingung kenapa semenjak pindah di apartemen yang baru dan juga lebih besar dirinya selalu mengalami mimpi aneh dan di mimpinya itu pokoknya adalah sebagai seorang antagonis yang jahat Padahal selama ini ia tidak pernah ada niatan untuk mengganggu kehidupan orang lain meskipun sikapnya nakal tapi itu hanya karena ingin mengekspresikan jati dirinya yang sesungguhnya.
" Kenapa harus ada kuda kemudian prajurit serta perbuatan yang menyebalkan begitu sih, membuat aku harus selalu terlambat pergi ke restoran? " Malika saat ini sudah dalam perjalanan menuju ke tempat kerjanya dan semua rekan kerjanya sudah tahu tentang kebiasaan wanita itu dan mereka tidak berani membantah soalnya kan mereka itu memiliki sikap yang sangat keras kepala dan juga susah untuk diatur.
Sesampainya di sana benar sekali restoran sudah dalam keadaan yang rapi bersih serta sudah ada pengunjung yang datang, namun wanita itu malah bersikap santai saja membuat sahabat sekaligus pemilik dari restoran itu hanya menggelengkan kepala karena dirinya juga tidak mungkin memecat Malika sebab persahabatan mereka itu terjalin saat masih susah sama-sama maka dari itu kenapa Saat senang ketika temannya melakukan kesalahan dirinya harus bersikap seperti tidak peduli sama sekali?
"Hufttt, Kenapa menyebalkan sekali seperti ini ya? Padahal aku tidak pernah ada niatan untuk terlambat , namun sudah 2 bulan ini aku benar-benar tidak tahu lagi duniaku sudah hancur Seperti apa lagi?"Malika akhirnya memilih untuk mengeluh membuat sahabatnya yang bernama Irene hanya bisa menghembuskan nafasnya perlahan karena sebenarnya Ia juga tidak punya jalan keluar untuk masalah yang tengah dihadapi oleh wanita itu sebab dirinya tidak pernah ahli di bidang yang seperti itu.
" Apa di dalam apartemen kamu itu secara tidak langsung menghubungkan kamu dengan dunia lain, soalnya aku pernah sih dengar yang seperti itu tapi ini masih kemungkinan loh bukan kenyataan atau mungkin benar-benar terjadi, "jelas Irene membuat Malika mendengus kesal sebab mana ada di zaman sekarang ada kepercayaan seperti itu yang ada nanti kita bakalan di tertawakan kemudian diejek sebab sudah memiliki Pemikiran yang sangat kuno kolot dan juga tidak ada perubahan sama sekali.
" Memangnya ada di zaman modern seperti ini hal-hal seperti itu? Kalau memang ada, ya orang semua pasti sudah banyak yang menghilang dan mungkin akan langsung mati tidak akan pernah kembali lagi? Soalnya asal kamu tahu saja ya, selama di tempat itu pokoknya hidupku benar-benar terancam? "sahut Malika yang tidak terima karena menurut dunia ini semua itu benar-benar sangat tidak masuk akal dan juga terkesan membuat dirinya menjadi orang bingung sebab tidak tahu lagi harus bersikap bagaimana untuk mengingatkan semua yang terjadi di dalam hidupnya ini.
Irene sebenarnya hanya mengatakan hal itu tetapi dirinya juga tidak paham dengan segalanya, habisnya mau bagaimana lagi di dalam pikirannya itu hanya ingin membuat Malika merasa tenang tidak terbebani Dan intinya melakukan pekerjaannya pun dengan santai.
" Ya sudah kalau memang kamu merasa tidak betah di tempat itu lebih baik kamu pindah saja kan bukannya apartemen di tempat ini itu sangat banyak, daripada nantinya membuat kamu merasa tidak nyaman dan hasil akhirnya kamu bakalan kenapa-napa kan lebih enaknya mewaspadai lebih dahulu kan? "tawar Irene membuat Malika menggelengkan kepalanya sebab menurutnya kalau sampai dirinya memilih untuk pindah apartemen yaitu sama saja dengan dirinya menyerah menghadapi semua masalah ini pada sejatinya masalah itu harusnya dihadapi bukan malah bersikap seperti ini.
" Astaga kamu Yang benar saja dan mengatakan hal itu, masa iya aku baru membeli apartemen itu 2 bulan dan kamu harus menyuruhku pindah Memangnya kamu pikir di dunia ini semudah dengan apa yang kamu katakan? "omel Malika yang memilih pergi ke dapur saja melanjutkan pekerjaan daripada bercerita dengan temannya itu yang ada hanya membuat dirinya emosi juga sih.
Irene hanya menggelengkan kepala ketika melihat Respon yang diberikan oleh Malika untuknya ini, karena percayalah bukan hanya wanita itu saja mengalami hal-hal seperti ini melainkan dirinya juga merasa seperti kasihan soalnya kan Malika itu selama ini terkenal sebagai gadis yang mandiri tidak pernah bergantung hidup kepada orang tuanya padahal kedua orang tuanya itu sebenarnya mampu loh di kampung.
Sesampainya di dapur terlihat semua teman-temannya sudah mulai bekerja dengan serius membuat wanita itu juga memilih untuk melanjutkan pekerjaannya, tampak seorang pria menyerahkan botol air minum kepada Malika soalnya dirinya benar-benar sedikit khawatir dengan kesehatan wanita itu yang datang dalam keadaan yang kelelahan seperti seseorang yang baru saja melakukan pekerjaan yang berat seperti dalam pikirannya di awal tadi.
" Kamu itu sebenarnya habis dari mana sih sampai kelihatan capek seperti itu, ini minum dulu airnya jangan terlalu paksa bekerja kalau misalnya kondisi sedang tidak memungkinkan karena uang itu dapat dicari namun kesehatan itu adalah sesuatu hal yang sangat langka? " jelas Dika yang merasa kasihan dengan rekan kerjanya itu.
Malika memilih untuk cuek dan juga tidak peduli dengan perhatian yang diberikan oleh Dika karena baginya itu tidak ada gunanya sama sekali, sebab Bayangkan saja dirinya sedang kelelahan itu benar-benar butuh yang namanya ketenangan Bukan butuh siraman rohani mendadak seperti begini kan Rasanya sangat menyebalkan.
" Kamu kenapa sih selalu saja cuek begini padahal Maksudku kan baik ingin membuat kamu merasa nyaman dan juga mengalami hal-hal yang tidak menginginkan Dalam hidup kamu itu sedikit berkurang, Apa aku salah jika melakukan hal itu atau mungkin terkesan terlalu berlebihan sampai membuat kamu tersinggung? "tanya Dika lagi membuat menikah hanya menggelengkan kepala karena menurutnya orang-orang seperti itu semakin dibiarkan maka semakin mudah jadi lebih baik dirinya yang berpikiran normal melakukan saja seperti yang dikatakan olehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments