Mungkin hanya terdapat 10 persen dari kalangan biasa, itupun karena mereka mendapatkan beasiswa atas prestasi yang dimilikinya.
Beberapa mahasiswa yang diantar oleh sopir ditemani pengawal pribadi, dan beberapa mahasiswa lainnya yang membawa mobil sport mewah.
Lapangan parkir mobil kampus pun lebih terlihat seperti pameran mobil Sport, daripada lembaga pendidikan. Memamerkan kendaraan yang dipunyainya masing-masing.
Total luas kampus itu mencapai lima ribu meter, sama halnya dengan luas ukuran satu desa. Gedung-gedung berhimpitan menjulang tinggi dan hamparan taman dengan tumbuhan hijau yang indah nan asri.
Banyak sekali muda-mudi yang beristirahat di taman. Mengerjakan tugas, bersenda gurau, menikmati makanan ringan, dan lainnya.
Kawasan University of Milan mencakup berbagai kampus dan bangunan yang tersebar di berbagai lokasi di Milan. Kampus utama terletak di Città Studi, yang merupakan distrik pendidikan di kota ini.
Di kawasan ini, terdapat sejumlah bangunan yang menggabungkan arsitektur modern dengan gaya klasik Italia.
Bangunan-bangunan seperti Palazzo Greppi, Palazzo di Brera, dan Palazzo del Rettorato merupakan contoh bangunan bersejarah yang menjadi landmark universitas ini.
Masuk dari gerbang akan disambut dengan gedung rektorat dan dekan. Gedungnya berbentuk letter L dengan dua lantai. Jalan lurus bercabang dan tersebar gedung megah di setiap sisi jalannya.
Beberapa mahasiswa dan mahasiswi keluar dan masuk dalam kelas saat jam pelajaran berganti.
Tepat saat jam pelajaran tiba pukul 9 pagi. Zaid melancarkan aksinya. Menjadi dosen di salah satu kelas, tempat putri tunggal mafia terbesar berada.
Ruangan kelas itu hanya terdapat beberapa orang saja, karena tak banyak dari mahasiswa yang berminat untuk mendalami masalah hukum di Universitas tersebut.
Hukum Pidana dan Hukum Perdata. Itulah materi yang diberikan Zaid pada para Mahasiswa yang mengikuti perkuliahannya.
Berhari-hari sebelum aksinya, Zaid lebih dulu mempelajari semua materi yang berkaitan dengan hukum, agar tak ada salah satu pun dari mahasiswa yang curiga dengannya.
Mata kuliah berlangsung lancar selama 45 menit. Sebelum penutupan, mata Zaid mengarah pada seorang wanita berambut pirang. Duduk sendirian di pojok depan.
Menghampiri wanita itu. Sedikit menunduk, dan berbisik, “Bagaimana denganmu, Nona Alice?”
Wanita itu menelan ludah. Terkejut setengah mati saat mendengar Zaid menyebut nama aslinya. Padahal, identitas aslinya pun juga disembunyikan karena dia putri tunggal seorang bos mafia.
Sebelum Alice sempat berbicara dan bertanya balik,
teeeettt!!!!
Bel berbunyi. Pertanda mata kuliah telah usai. Beberapa mahasiswa segera meninggalkan kelas, menggantinya dengan kelas baru yang akan menempati kelas itu.
Zaid pun segera pergi setelah semua mahasiswa pergi.
Saat meninggalkan kelas, Zaid kembali menjadi pusat pandangan bagi para mahasiswi karena parasnya yang tampan. Zaid hanya berjalan dan melempari beberapa wanita cantik dengan senyum kecilnya.
Sesampainya di parkiran, dia kembali bertemu dengan Alice.
*bruk!!! Alice kembali menutup pintu mobil, sebelum Zaid memasukinya.
“Siapa sebenarnya dirimu? Apa kita pernah bertemu?” tanya Alice ketus.
“Tidak!” Zaid menggeleng. Masih bersikap dingin. “Minggirlah, aku ingin segera kembali ke rumahku.”
“Tunggu!” Alice kembali menahan Zaid dengan menarik tangannya. “Lantas, bagaimana bisa kau tahu namaku? Bahkan para profesor disini pun tak tahu nama asliku.”
“Aku tidak ada waktu untuk menjelaskannya sekarang. Jika kau ingin tahu, kau bisa hubungi aku, dan kita bisa berbincang lain kali.” Zaid mengeluarkan kartu nama, memberikannya pada Alice.
“Lucas? Hmm. Nama yang cukup bagus,” ucap Alice.
“Baiklah, aku permisi.” Zaid pun masuk ke dalam mobil, lalu melesat pergi dengan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments