Syarat

Setelah mengantar Dokter tersebut keluar dari gerbang, Gavin sejenak duduk di ruang tengah untuk memikirkan langkah apa yang akan dia ambil untuk mengatasi Lala serta lelaki yang sedang dia kurung di ruang jaga.

"Ckkk, kenapa juga aku terjebak dalam keadaan seperti ini?" Umpat Gavin berkali kali. Seorang pria yang arogan dan penuh gengsi tersebut, harus di buat memutar otak serta mengeluarkan sejumlah uang demi pengobatan pembantunya sendiri. Bahkan, dirinya sudah terlibat masalah dengan mantan suami Lala. Tentu saja hal itu bukan hal biasa yang sering di lakukan oleh Gavin, karena pada dasarnya dia tidak punya jiwa sosial. Hidupnya hanya untuk kepentingan pribadinya, tanpa peduli dengan urusan orang.

Ketika sedang duduk termenung sembari menikmati kepulan asap yang keluar dari rongga hidungnya, Gavin di kejutkan dengan teriakan seseorang dari arah depan.

"Keluarkan aku! Cepat keluarkan aku dari ruangan ini?" teriak mantan suami Lala tersebut.

"Dasar beneran orang gila tuh orang!" cecar Gavin seraya berjalan menuju ke pintu keluar. Dengan langkah lebar, Gavin menghampiri mantan suami Lala.

"Heh, ngapain teriak teriak?" tanya Gavin.

"Keluarkan aku! Aku lapar!" jawab lelaki tersebut.

Gavin mendengus kesal karena di buat riweh oleh tamu tidak di undangnya, lalu mendadak dia punya inisiatif.

"Heh, kamu itu kerja apa?" tanya Gavin.

"Kamu tuli ya? Aku lapar, minta makan. Malah di tanyain kerjaan!" seru lelaki tersebut. Gavin menahan bibirnya untuk mengumpat, karena dia tahu jika manusia yang ada di rumahnya itu sangat berbahaya. Andai saja saat itu Lala tidak sedang sakit, mungkin saat itu juga Gavin akan mengusir keduanya setelah tahu jika lelaki tersebut anarkis. Karena jika saat itu lelaki tersebut di usir, sementara Lala masih di rumahnya, tidak menutup.kemungkinan dia akan kembali untuk mengamuk.

"Aku akan kasih kamu makan, bukan hanya untuk saat ini, melainkan setiap hari selama satu bulan. Tapi, ada syaratnya," ujar Gavin.

"Setiap hari? Satu bulan? Aku mau, apa syaratnya?" Lelaki tersebut nampak tertarik dengan tawaran Gavin. Apalagi, melihat mansion mewah Gavin, membuat dia berpikir pasti makanannya lezat.

"Syaratnya, jangan pernah datang kemari lagi!" seru Gavin.

"Itu saja? Itu sangat mudah," sahut lelaki tersebut.

"Oke, kalau gitu aku kasih kamu uang makan sehari lima puluh ribu, kali tiga puluh hari, totalnya satu juta lima ratus. Tapi ingat, pergi dari sini dan jangan pernah kembali. Lupakan juga kejadian hari ini. Jadi setelah pulang, anggap saja kita tidak pernah bertemu." ungkap Gavin menjelaskan persyaratan yang dia berikan kelapangan ada mantan suami Lala. Ternyata upaya tersebut berjalan dengan mulus, karena dengan segera, mantan suami Lala menyetujuinya.

Gavin tidak menyertakan nama Lala dalam syarat yang dia berikan, karena pada dasarnya dia tidak peduli pada janda tersebut. Yang dia pikir saat itu hanya keselamatan dirinya sendiri. Sebab, Gavin tahu orang yang dia hadapi adalah orang dalam gangguan mental. Tentu saja itu sangat berbahaya bagi dirinya jika sewaktu waktu bertemu di luaran sana.Bukan takut di pukul, tetapi reputasi serta nama baiknya akan tercoreng jika berurusan dengan orang seperti itu.

"Huufftttt, akhirnya beres juga! Sekarang tinggal nunggu perempuan aneh itu sembuh, lalu akan aku usir juga seperti suaminya. Bodo amat di luar sana dia mau di bunuh atau di mutilasi, yang penting udah keluar dari rumahku!" seru Gavin sembari menyandarkan kepalanya di sofa. Satu masalah sudah dia bereskan. Kini, dia tinggal menunggu Lala sembuh agar bisa dia usir juga seperti mantan suaminya.

Terpopuler

Comments

inayah machmud

inayah machmud

gavin km jgn usir lala. .. kasihan nanti di sakiti lagi sm mantan suami nya yg gila. ..

2023-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!