"Gavin! Jaga bicara kamu! " Tegur Vina kepada putranya. Tetapi pria yang baru saja menyandang status Ceo itu berlalu begitu saja dari hadapan ibunya tanpa bersuara.
"Maaf, jangan di ambil hati ucapan mereka. Mereka memang sulit beradaptasi dengan orang asing, tetapi sebenarnya mereka pribadinya baik kok." Ujar Vina menenangkan hati Lala.
"Iya Nyonya." Jawab Lala terpaksa. Jika bukan karena ingin menghindari kejaran mantan suaminya, Lala pasti akan menolak meskipun di bayar tinggi untuk bekerja pada majikan arogan seperti itu.
"Kamu yang tenang ya. Kamu istirahat aja dulu di belakang. Nanti coba saya tanyakan kepada kerabat dan teman, barangkali ada yang membutuhkan jasa asisten." Vina memberi sedikit angin segar kepada Lala hingga membuat perempuan itu tersenyum.
"Terima kasih Nyonya. " Sahut Lala. Dia begitu berharap bisa mendapat pekerjaan di tempat lain dengan memiliki majikan yang baik hati.
Mulai hari itu Vina menawarkan Lala kepada teman temannya dan juga para kerabat. Tetapi sayangnya belum juga ada yang membutuhkan jasa asisten rumah tangga.
"Bagaimana Nyonya? " Tanya Lala.
"Maaf, sampai saat ini belum ada yang membutuhkan jasa kamu. Kamu yang sabar aja. Untuk sementara waktu, kamu boleh disini selama belum mendapat pekerjaan." Jawab Vina.
"Terima kasih Nyonya. " Sahut Vina.
Dua hari sudah Lala menginap di rumah Gavin. Dia sangat bersyukur karena mendapat perlakuan baik dari Vina. Tetapi sebaliknya, dia begitu geram jika mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulut Garda serta putranya Gavin.
Tepat pada hari ketiga, Lala berniat pergi dari rumah Vina karena merasa sungkan lama lama menumpang di sana. Namun, ketika baru saja dia hendak mengutarakan kemauannya, dia lihat Vina tengah menangis.
"Sudahlah Bun, Bunda harus ikhlas. Habis ini Ayah antar Bunda ke acara pemakaman, tetapi Ayah tidak bisa lama lama di sana karena harus menemani Oma Dara ke Rumah Sakit." Ucap Garda kepada istrinya. Ternyata saat itu mereka tertimpa musibah yang bertubi tubi. Bapak serta adik kandung Vina meninggal bersamaan dalam sebuah kecelakaan, sementara Ibu mertuanya juga sedang di rawat di Rumah Sakit. Hal itu membuat mereka berdua harus pergi sementara waktu dari rumah untuk menginap di rumah orang tua mereka masing-masing.
Ketika semua sudah bersiap untuk berangkat ke acara pemakaman yang di adakan di luar kota itu, Vina meninggalkan pesan yang mengejutkan kepada Lala.
"Lala, saya harap kamu tetap tinggal di sini sementara waktu selama kami pergi karena kedua asisten yang lain akan kami ajak ke luar kota. Mungkin selama dua atau tiga minggu ke depan. Jadi kamu tolong urus pekerjaan rumah selama kami pergi."
Lala sempat terkejut mendengar perintah itu, antara senang tetapi juga khawatir. Karena sepertinya yang pergi saat itu hanya Vina dan Garda, sementara Gavin tidak ikut pergi sebab saat itu dia masih berada di kantor.
"Tapi Nyonya, saya tinggal dengan siapa di rumah sebesar ini?" Tanya Lala. Dia berharap Gavin juga ikut pergi selama itu. Tetapi, jawaban yang di dapat oleh Lala tidak sesuai dengan yang dia harapkan.
"Jangan takut. Gavin masih tetap tinggal di rumah karana ada banyak project kerja yang harus dia selesaikan di sini. Sementara para asisten lainnya akan ikut kami, karena kami akan menuju ke dua tujuan yang berbeda." ungkap Vina
Bukannya merasa senang, Lala justru semakin cemas karena harus tinggal satu atap bersama majikan yang menyebalkan. Akan tetapi, dia tidak bisa mengelak, sebab tidak bisa dia pungkiri jika dirinya sangat membutuhkan tempat tinggal gratis untuk bersembunyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
inayah machmud
wah bakalan di tinggal berdua aja gavin sama lala....
2023-06-24
0