KULIAH

Pagi yang cerah dengan rasa yang tak berbeda serasa biasa bukan tempat asing ini kamar tyo menggeliat memukan sosok tampannya dikamar yang sama REFAN ERIK STRADA sosok yang senantiasa menemani sejak malam itu

sesaat sesak mengingat malam itu kepalanya tiba tiba pusing dan berat sekali seakan terhuyung tubuh tyo lemas tersandar di pinggir ranjang

buliran air matanya tiba tiba keluar entah setelah sekian lama harus mengingat sakit itu

Erik terbangun mendengar isakan tertahan itu mungkin ?

hay kenapa ? segera meraih tubuh munggil tyo segera menghampiri pelukan menjadi jawaban atas pertanyaan itu

maaf semalam aku terlalu lelah sampai tertidur disofa, jangan menangis lagi bukan melepaskan tyo merasa kenyamanan dalam pelukan Erik semakin panik melihat tangusan wanita tersayangnya

maafkan aku kembali mengulang kata itu entah keberanian dari mana sebuah ciuman mendarat di pipinya dengan lanjutan terimakasih maz menjagaku

Erik tersenyum mendengar itu, membalas ciuman bukan dipipi melainkan di bibir tyo dengan lembut mereka saling menikmati sampai menempel itulah ciuman terpanas yang dilakukan mereka

Tyo yang lebih bisa menahan mendorong tubuh Erik dengan perlahan sembari melepas melihat kekecewaan Erik meski skilas dengan mengatakan Halalin aku dulu bisa bang ?

beneran ? ya gak maksa juga sich aku sadar aku sopo ? hay ngomong apa itu bicara yang jelas sembari mendekat gemas

maaf maz aku tahu sadar siapa aku, tyo takut mengingat pernikahanku yang kandas apa mass... ciuman terikutnya menjadi jawaban

sudah kita sarapan terus ikut aku Kerja

mandi dulu maz kan baru bangun dengan tangan yang tertarik kedepan dengan baju minim bahan tyo keluar kamar menuju meja makan

hay bik sudah siang sudah makan ? belum non maksudnya!? nunggu kita bik ndak bisa gitu bik makan saja dulu kami siapkan di meja makan kan gak masalah tapi non dengan menunduk takut

tyo melihat curiga segera melihat Erik maz penuh penekanan Erik menghela nafas dengan mengatakan sesuai instruksi tuan putri

bukan gitu maz kasihan kan, iya kalau kita segera bangun kalau enggak masak iya mereka nungguin sembari bergelanjut manja di tangan Erik

iya iya sayang maz ngerti makasih dan memberikan cup....

hay mulai yach jangan salahkan aku lo yah mau sarapan kamu maz ampun jangan jangan gitu aku juga bisa enggak tahan sudah dalam pelukan Erik

maz malu ada bibik sabar ya kalau mau maz panggil penghulu deh biar halal gak apa

takut kebablasan akunya kan sayang juga dilewatinnya udah pengen juga hahahahha godain terus ya

yaa uda aku godain ton2 aja kalau gak mau...

ya gak papa besok palingan sudah gak ada tuh kan maz gitu ayo sudah maz ke kua sekarang biar syah dak nahan nahan

beneran nantangin apa biar aku senang ? terserah maz aja ya aku mau makan melepas pelukan dan mengatakan ke bibik

bik pak mamat sama tondua siapakan makan juga kami mau keluar juga entah kemana bik baik non

maz makan diluar atau dirumah ? sayang mau makan dimana ? pengen makan yang di pinggiran itu sama kangen wanda boleh lain kali ya maz ada jadwal rapat sebentar hemm maz disiapkan apa ? bajunya nanti saja kita jalan dulu bajuku hanya gini iya cantik sayang nanti ganti di sana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!