20. Pesugihan warung soto di kantin

Di harapkan para pembaca saat membaca cerita ini tidak sedang makan ya..takutnya jadi kenyang mendadak he he he..

Langsung saja ikuti cerita di bawah ini. Selamat membaca..

" Jan,nanti ke kantin baru itu yuk!" ajak Laili.

" Yuk aku penasaran seenak apa sotonya kok ramai betul pembelinya ",sahut Jani.

Saat jam kuliah sudah habis Laili dan Jani bergegas ke kantin dan langsung menuju warung sotonya Bu Diah. Terlihat para mahasiswa memenuhi warung sotonya Bu Diah.

Warung sotonya Bu Diah baru dua hari buka di kantin kampusnya Jani dan Laili. Tapi biarpun masih baru,warung soto tersebut langsung ramai di serbu para mahasiswa dan dosen dari awal buka. Sampai-sampai kios bakso dan mie ayam Pak Tohir yang biasanya selalu ramai karena rasanya yang enak mendadak sepi pembeli semenjak ada warung soto Bu Diah.

" Ramai banget Li gak ada tempat duduk kosong gimana nih?" tanya Jani.

" Kapan kapan saja makan di situ sekarang kita makan baksonya Pak Tohir saja gimana?" Laili balik bertanya.

Jani pun mengangguk kemudian dua gadis itu menuju kios baksonya Pak Tohir.

" Pak,bakso dua es jeruk dua ya ", pesan Jani.

" Siap neng ", jawab Pak Tohir.

Tak berapa lama pesanan Jani dan Laili datang.

" Pak emang sotonya sebelah enak ya?" tanya Jani pada pak Tohir.

Pak Tohir mengambil kursi plastik lalu duduk di depan Jani dan Laili yang mulai menyendokkan bakso ke dalam mulut mereka.

" Kata Bu Ambar sih kalo sotonya di makan di tempat enak neng tapi giliran di bawa pulang sotonya gak enak sama sekali ", sahut Pak Tohir. Bu Ambar adalah rektor kampus tersebut.

Menurut cerita Pak Tohir pernah Bu Ambar membeli sotonya Bu Diah di makan di tempat rasanya luar biasa enak dan seger makanya Bu Ambar pun memesan dua porsi untuk di bawa pulang. Tapi begitu sampai rumah soto tersebut rasanya sungguh tak enak. Bahkan suwiran daging ayam nya yang besar2 bau busuk. Semenjak itu Bu Ambar tak pernah lagi membeli sotonya Bu Diah.

" Aku jadi penasaran. Kapan kapan aku mau coba beli sotonya Bu Diah di bungkus ", ucap Jani.

Menurut kepercayaan jika ada warung yang menjual makanan jika di makan di tempat rasanya enak tapi saat di bawa pulang rasanya tak enak berarti warung makan tersebut tak beres alias menggunakan pesugihan. Makanya Jani penasaran jika suatu saat dia membeli sotonya Bu Diah di bawa pulang terus saat di makan rasanya tak enak berarti Bu Diah memakai pesugihan.

" Kalian makan di sini?" tanya Viktor pada Laili dan Jani.

Kedua gadis itu mengangguk. Viktor pun langsung duduk di depan Jani dan memesan semangkuk mie ayam serta es teh.

" Kamu sendiri kok makan di sini? Padahal katanya sotonya Bu Diah enak loh ", tanya Laili.

" Aku tak mau membeli soto di situ,jijik tau gak".

Jani dan Laili menatap Viktor.

" Jijik kenapa?" tanya Jani.

Laili yang sedang asik dengan ponselnya langsung memandang Viktor. Begitupun Jani, dia langsung menatap Viktor dengan tatapan serius. Mereka tau Viktor memiliki kelebihan bisa melihat makhluk tak kasat mata.

" Kalian tau warung soto Bu Diah itu pakai pesugihan ludah pocong ", ucap Viktor.

" Kamu serius?" tanya Jani dan Laili hampir bersamaan.

Viktor mengangguk mantap.

" Saat aku masuk ke warung itu aku melihat sosok pocong berdiri di samping gerobak soto tepatnya di depan panci soto. Air liurnya menetes netes masuk ke dalam panci tersebut ", ucap Viktor.

" Pantas saja baru awal buka sudah langsung membludak pembelinya", timpal Pak Tohir seraya meletakkan mie ayam dan es teh pesanan Viktor di atas meja depan Viktor.

" Makanya aku gak mau beli di situ ",sahut Viktor.

Pak Tohir sempat heran saat Bu Diah baru pertama kali buka warung soto si situ, beberapa jam saja sotonya sudah ludes terjual tak tersisa. Jika tak memakai pesugihan kan tak mungkin baru awal buka bisa langsung ramai pembeli sampai antrian nya membludak. Jika tak memakai pesugihan mungkin seminggu dua Minggu atau bahkan sebulan baru ramai pembeli seperti Pak Tohir saat pertama kali jualan di kantin kampus. Dua bulan berjualan di situ barulah bakso dan mie ayamnya ramai pembeli karena rasanya yang lumayan enak untuk harga pelajar. Bagi para pedagang kuliner mencari pelanggan bukan hal yang mudah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari ini Jani sengaja pergi ke kampus jam enam pagi. Karena ada tugas dari dosen yang mengharuskan dia berangkat pagi pagi ke kampus.

Sampai di kampus terlihat masih sepi banget.

" Loh Jan, kamu tumben berangkat pagi?" tanya Pak Marno satpam kampus yang juga tetangga kos Jani.

" Iya pak ada tugas dari Pak Anwar ", sahut Jani.

" Tapi Pak Anwar belum datang tuh Jan ".

" Gak apa apa Pak. Lebih baik saya menunggu dari pada telat ke kampusnya dan di marahi Pak Anwar ",sahut Jani sambil tersenyum. Kemudian Jani pun pamit masuk ke kampus. Benar saja Pak Anwar belum kelihatan di kampus. Bergegas Jani mengambil ponselnya dan menelepon dosennya itu.

" Assalamualaikum", ucap Pak Anwar.

" Waalaikumsalam Pak. Bapak belum sampai kampus ya?" tanya Jani.

" Iya Jan setengah jam lagi saya sampai kampus".

" Kalau gitu saya tunggu di kantin ya Pak ".

" Oke".

Setelah mengucapkan salam Jani pun mematikan sambungan teleponnya. Dia pun bergegas ke kantin.

Sampai di kantin, kantin juga masih sepi warung warung yang ada di kantin belum ada yang buka. Hanya warung soto Bu Diah yang sudah buka. Bergegas Jani menghampiri warung soto Bu Diah. Lalu duduk di depan warung.

" Bu teh hangat satu aja ya ", pesan Jani.

" Oke Mbak tunggu sebentar ", sahut Ema salah satu pegawai Bu Diah. Sambil menunggu teh hangat yang di pesannya Jani pun melihat ke arah dalam warung dan tatapannya Jani terpaku ke suatu tempat di mana terdapat sesosok pocong berdiri di atas panci kuah soto yang masih berada di dalam warung belum di taruh di atas gerobak. Panci tersebut dalam keadaan terbuka dan pocong tersebut mengeluarkan air liur nya secara terus menerus. Air liur tersebut masuk ke dalam panci kuah soto. Melihat pemandangan tersebut Jani pun buru buru pergi dari warung Bu Diah dengan meninggalkan selembar uang lima ribuan di atas meja tanpa mengambil teh hangatnya perutnya yang semula lapar karena belum sarapan mendadak kenyang melihat pemandangan itu bahkan perutnya terasa mual. Sungguh pemandangan yang menjijikkan. Dan setelah kejadian pagi itu Jani tidak mau lagi makan di kantin entah itu makan bakso atau mie ayam tempat Pak Tohir atau hanya sekedar membeli minuman saja di warung lain yang terdapat di kantin itu. Takut melihat pemandangan pocong meludah di panci soto nya Bu Diah.

( Sekian)

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 01 Tinggal Di Kos Angker
2 02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3 03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4 04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5 05 Keranda Berjalan
6 06 Pengalaman Di Bus Malam
7 07. Rumah Baru
8 08 Rumah baru ( 02 )
9 09 Costumer ghaib
10 10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11 11. Pengalaman sopir ambulans
12 12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13 13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14 14. Tangisan di tengah malam
15 15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16 16. Si motor Mio merah
17 17. Kisah Driver Ojol
18 18. Kisah Driver ojol part 2
19 19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20 20. Pesugihan warung soto di kantin
21 21. Pesugihan
22 22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23 23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24 24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25 25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26 26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27 27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28 28. Gara gara datang bulan.
29 29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30 30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31 31. Kisah di toilet pabrik baju.
32 32. Saat di Rumah Sakit
33 33. Di boncengan sepeda itu..
34 34. Wanita di dalam mobil.
35 35. Asisten Rumah Tangga
36 36. Kejadian di kereta malam.
37 37. Di rumah orang tua.
38 38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39 39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40 40. Arwah korban Santet
41 41. Arwah korban santet
42 42. Kisah mistis dukun beranak.
43 43. Kisah seorang perias jenasah.
44 44. Kisah dokter forensik.
45 45. Arwah karyawan pabrik.
46 46. Pengalaman horor di hotel
47 47. Gara gara mimpi
48 48. Pengumuman.
Episodes

Updated 48 Episodes

1
01 Tinggal Di Kos Angker
2
02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3
03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4
04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5
05 Keranda Berjalan
6
06 Pengalaman Di Bus Malam
7
07. Rumah Baru
8
08 Rumah baru ( 02 )
9
09 Costumer ghaib
10
10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11
11. Pengalaman sopir ambulans
12
12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13
13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14
14. Tangisan di tengah malam
15
15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16
16. Si motor Mio merah
17
17. Kisah Driver Ojol
18
18. Kisah Driver ojol part 2
19
19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20
20. Pesugihan warung soto di kantin
21
21. Pesugihan
22
22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23
23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24
24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25
25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26
26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27
27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28
28. Gara gara datang bulan.
29
29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30
30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31
31. Kisah di toilet pabrik baju.
32
32. Saat di Rumah Sakit
33
33. Di boncengan sepeda itu..
34
34. Wanita di dalam mobil.
35
35. Asisten Rumah Tangga
36
36. Kejadian di kereta malam.
37
37. Di rumah orang tua.
38
38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39
39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40
40. Arwah korban Santet
41
41. Arwah korban santet
42
42. Kisah mistis dukun beranak.
43
43. Kisah seorang perias jenasah.
44
44. Kisah dokter forensik.
45
45. Arwah karyawan pabrik.
46
46. Pengalaman horor di hotel
47
47. Gara gara mimpi
48
48. Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!