13. Kisah horor satpam rumah sakit.

Masih ingat kan dengan Agus satpam rumah sakit di bab sebelumnya yang berjudul pengalaman sopir ambulan? Kali ini author akan menulis kisah horor dari cerita Agus, saat itu dia masih menjadi satpam baru di rumah sakit. Baru sekitar empat bulan dia bertugas di rumah sakit tersebut.

Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua malam. Gerimis turun membasahi pelataran rumah sakit dari tadi jam sebelas malam. Agus yang kedinginan di pos satpam pun berniat membuat secangkir kopi panas.

' Ah kalau ngopi begini jadi keinget pak Budi si sopir ambulan. Sayang malam ini dia libur kerja. Andai Pak Budi masuk pasti aku ada teman ngobrol dan ngopi ', kata Agus dalam hati.

Selepas membuat kopi Agus pun duduk di pos sambil menikmati kopi buatannya.

Dok dok dok..

Kaca jendela pos tempat Agus duduk di ketuk seseorang. Agus bergegas menatap ke arah kaca. Ada seorang bapak berusia sekitar 50 tahun berdiri di luar pos,tepatnya di depan jendela kaca persis di depan Agus. Bergegas Agus menghampiri bapak paruh baya itu.

" Ada yang bisa di bantu Pak?" tanya Agus.

" Saya mau tanya kamar jenazah nya sebelah mana ya?" tanya Bapak itu.

" Bapak mau ke kamar jenazah?" tanya Agus.

Bapak itu pun mengangguk.

" Mari Pak saya antar ", ucap Agus.

Agus pun berjalan masuk ke dalam rumah sakit di ikuti bapak paruh baya tadi. Kemudia Agus mengajak Bapak itu untuk naik lift.

" Kerabatnya meninggal ya Pak?" tanya Agus di dalam lift.

Bapak itu menggelengkan kepalanya.

" Terus siapa pak yang meninggal?" tanya Agus kepo.

Bapak itu diam tak menjawab pertanyaan Agus.

" Maaf jika saya banyak tanya ", ucap Agus. Dia merasa tak enak saat melihat bapak itu diam saat di tanya. Pintu lift terbuka di lantai dua. Bergegas Agus keluar dari lift dan berjalan di samping Bapak itu.

" Kamu mau tau siapa yang meninggal?" tanya Bapak itu.

Agus menatap bapak itu lalu mengangguk.

" Saya yang meninggal ", ucap Bapak itu lalu bapak itu tertawa terbahak bahak.

" Bapak jangan gitu lah gak baik ", ucap Agus.

Jelas dia tak percaya omongan Bapak paruh baya itu.

" Ya sudah jika tak percaya ", sahut pria paruh baya itu di sela sela tawanya. Agus tak menanggapinya.

" Itu Pak kamar jenazahnya yang ada tulisannya di atas pintu ", tunjuk Agus.

" Terima kasih ", ucap Bapak itu.

" Sama sama Pak. Kalo begitu saya permisi dulu ", ucap Agus.

Bapak itu hanya mengangguk.

Agus pun kembali ke lift. Saat pintu lift terbuka terlihat beberapa suster mendorong brankar.

" Orang meninggal Sa? " tanya Agus pada salah satu suster bernama Lisa.

" He em ", ucap Lisa.

Saat brankar yang di dorong Lisa dan kawan kawannya melewati Agus, betapa terkejutnya Agus saat melihat siapa yang tergolek di atas brankar tersebut. Mayat yang di atas brankar itu Bapak paruh baya yang di antar Agus tadi ke kamar jenazah. Bergegas Agus masuk ke dalam lift dengan perasaan campur aduk antara takut dan tak percaya.

Sampai di lantai bawah Agus bergegas menuju ke pos satpamnya. Di dalam pos tempatnya berjaga terlihat ada Pak Andreas staf rumah sakit di bagian apoteker.

" Loh Pak Andreas di sini? Sudah lama?" tanya Agus.

" Baru sepuluh menit yang lalu Gus. Kamu dari mana?" tanya Pak Andreas.

" Dari kamar mayat Pak ".

" Ngapain kamu ke kamar mayat?"

Agus pun menceritakan kejadian yang di alaminya tadi.

" Jangan takut Gus kejadian itu udah biasa di sini ", ucap Pak Andreas.

Agus hanya mengangguk.

" Pak Andreas tumben ke sini, ada apa?"

" Aku mau minta tolong kamu Gus".

" Minta tolong apa pak?"

" Temenin aku di ruangan apoteker yuk. Sani baru ada urusan bentar ".

" Loh tumben bapak minta di temani di ruangan apoteker biasanya berani sendirian", kata Agus.

" Tadi aku di ganggu hantu Gus ", jawab Pak Andreas.

" Hah di ganggu hantu?"

Pak Andreas pun menceritakan yang di alaminya tadi .

(CERITA YANG DI ALAMI PAK ANDREAS ADALAH CERITA BONUS DI BAB INI) :

" Pak aku keluar bentar ya ada urusan paling setengah jam lagi sampai sini lagi ", pamit Sani.

Pak Andreas pun mengangguk. Lalu Sani keluar dari ruangan apoteker. Beberapa saat setelah Sani pergi, pintu ruangan apoteker ada yang mengetuk.

" Masuk ", ucap Pak Andreas.

Tapi pintu tak kunjung terbuka. Malah suara ketukan itu semakin keras.

" Siapa sih iseng banget ", gerutu Pak Andreas.

" Masuk saja!!" suruh Pak Andreas sedikit membentak.

Pintu pun terbuka tapi tak ada tanda tanda ada orang di luar pintu. Karena penasaran Pak Andreas pun beranjak dari tempat duduknya menuju pintu. Tak ada siapa siapa di luar, sepi. Bahkan tak ada tanda tanda orang lewat. Pak Andreas menutup pintu kembali kemudian menuju tempat duduknya lalu meneruskan pekerjaannya menyiapkan obat obatan yang akan di serahkan kepada pasien.

Saat sedang asik dengan pekerjaannya, tiba tiba cangkir plastik yang ada di depan Pak Andreas jatuh ke lantai dengan sendirinya membuat Pak Andreas tersentak kaget.

" Gak ada angin tapi kok cangkirnya bisa jatuh sendiri?" gumam Pak Andreas bingung.

Kemudian dia mengambil cangkirnya yang jatuh. Saat beliau membungkuk mengambil cangkir yang jatuh tatapan Pak Andreas terpaku menatap ke arah kolong meja tempat duduk Sani. Ada sosok suster dengan wajah hancur penuh darah menatapnya. Pak Andreas langsung berdiri kembali sambil memejamkan matanya. Saat matanya terbuka,sosok suster itu sudah berada di depannya. Sontak Pak Andreas berlari keluar dari ruangannya dan menuju pos satpam.

" Pak Andreas mau kemana kok lari lari gitu?" tanya Rini seorang perawat yang kebetulan berpapasan dengan Pak Andreas.

" Ini mau ke pos satpam mengambil barang ", ucap Pak Andreas mencari alasan.

" Oh ".

" Ya udah aku ke depan dulu ya Rin".

Rini hanya mengangguk. Lalu Pak Andreas meneruskan langkahnya menuju pos satpam.

" Minta tolong Agus saja buat menemani ku di ruang apoteker. Takut jika di ruangan sendirian ", ucap Pak Andreas.

Tapi setibanya di pos satpam tak terlihat Agus di sana.

" Loh Agus kok gak ada sih di pos? Ah mungkin Agus lagi ada perlu di dalam.Lebih baik aku tunggu saja ". Lalu Pak Andreas pun masuk ke pos dan duduk di kursi menunggu kedatangan Agus.

Sepuluh menit menunggu akhirnya yang di tunggu pun muncul. Bergegas Pak Andreas meminta tolong kepada Agus untuk menemaninya sampai Sani kembali. Dan untungnya Agus mau menemani kemudian mereka berdua pun berjalan masuk rumah sakit menuju ruangan apoteker.

Setengah jam kemudian Sani sudah kembali ke ruangannya.

" Loh Agus ada di sini?" tanya Sani.

" Iya tadi aku suruh buat nemenin aku di sini.Ngeri di sini sendirian ", jawab Pak Andreas.

"Berhubung Mbak Sani sudah kembali saya permisi dulu pak ", pamit Agus.

"Makasih banyak ya Gus ", ucap Pak Andreas.

" Oke Pak sama sama ", ucap Agus lalu bergegas meninggalkan ruangan apoteker.

( Sekian..)

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 01 Tinggal Di Kos Angker
2 02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3 03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4 04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5 05 Keranda Berjalan
6 06 Pengalaman Di Bus Malam
7 07. Rumah Baru
8 08 Rumah baru ( 02 )
9 09 Costumer ghaib
10 10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11 11. Pengalaman sopir ambulans
12 12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13 13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14 14. Tangisan di tengah malam
15 15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16 16. Si motor Mio merah
17 17. Kisah Driver Ojol
18 18. Kisah Driver ojol part 2
19 19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20 20. Pesugihan warung soto di kantin
21 21. Pesugihan
22 22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23 23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24 24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25 25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26 26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27 27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28 28. Gara gara datang bulan.
29 29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30 30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31 31. Kisah di toilet pabrik baju.
32 32. Saat di Rumah Sakit
33 33. Di boncengan sepeda itu..
34 34. Wanita di dalam mobil.
35 35. Asisten Rumah Tangga
36 36. Kejadian di kereta malam.
37 37. Di rumah orang tua.
38 38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39 39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40 40. Arwah korban Santet
41 41. Arwah korban santet
42 42. Kisah mistis dukun beranak.
43 43. Kisah seorang perias jenasah.
44 44. Kisah dokter forensik.
45 45. Arwah karyawan pabrik.
46 46. Pengalaman horor di hotel
47 47. Gara gara mimpi
48 48. Pengumuman.
Episodes

Updated 48 Episodes

1
01 Tinggal Di Kos Angker
2
02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3
03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4
04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5
05 Keranda Berjalan
6
06 Pengalaman Di Bus Malam
7
07. Rumah Baru
8
08 Rumah baru ( 02 )
9
09 Costumer ghaib
10
10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11
11. Pengalaman sopir ambulans
12
12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13
13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14
14. Tangisan di tengah malam
15
15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16
16. Si motor Mio merah
17
17. Kisah Driver Ojol
18
18. Kisah Driver ojol part 2
19
19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20
20. Pesugihan warung soto di kantin
21
21. Pesugihan
22
22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23
23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24
24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25
25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26
26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27
27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28
28. Gara gara datang bulan.
29
29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30
30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31
31. Kisah di toilet pabrik baju.
32
32. Saat di Rumah Sakit
33
33. Di boncengan sepeda itu..
34
34. Wanita di dalam mobil.
35
35. Asisten Rumah Tangga
36
36. Kejadian di kereta malam.
37
37. Di rumah orang tua.
38
38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39
39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40
40. Arwah korban Santet
41
41. Arwah korban santet
42
42. Kisah mistis dukun beranak.
43
43. Kisah seorang perias jenasah.
44
44. Kisah dokter forensik.
45
45. Arwah karyawan pabrik.
46
46. Pengalaman horor di hotel
47
47. Gara gara mimpi
48
48. Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!