Beberapa bulan setelah kejadian di bab sebelumnya kini pak Budi mengalami kejadian ghaib kembali. Kali ini kejadiannya di rumah sakit tempat Pak Budi bekerja.
Malam ini Pak Budi duduk di pos satpam rumah sakit. Beliau berniat ngopi bareng Agus di pos.
" Masuk shif malam pak?" tanya Agus.
" Iya pulang besok pagi ", jawab Pak Budi.
" Pak, tadi ada mayat baru yang di bawa ambulans ke sini tapi yang nyopir bukan bapak. Emangnya ada sopir baru ya Pak?" tanya Agus.
Pak Budi mengerutkan dahinya. Sopir di rumah sakit ini cuma ada tiga orang dan kedua sopir itu sudah pulang dari tadi.
" Kapan? "
" Tadi jam sebelas malam, setengah jam yang lalu ", ucap Agus.
" Bukannya sopir ambulan yang shif malam cuma aku Gus. Ardi dapat shif pagi sedangkan Pak Gufron shif siang yang jelas tak mungkin mereka to?" tanya Pak Budi.
" Makanya saya bingung Pak. Saya pikir ada sopir ambulan baru di sini jadi saya tak banyak tanya tadi ".
" Sepertinya gak ada sopir baru Gus. Kalo pun ada sopir baru pasti aku udah di kasih tau pihak rumah sakit ", ujar Pak Budi.
" Nanti deh coba saya tanya yang di ruang informasi. Sekarang kita ngopi dulu sekalian aku temenin kamu di sini biar gak ngantuk ", ucap Pak Budi.
Pak Budi pun bergegas membuat dua cangkir kopi di pos satpam. Lalu secangkir di berikan pada Agus.
" Makasih pak ", ucap Agus.
" Iya sama sama. Di minum Gus keburu dingin ", ucap Pak Budi lalu pria berusia 40 tahun itu menyeruput kopi nya.
Tepat pukul setengah satu malam Pak Budi mendapat tugas dari rumah sakit untuk menjemput orang yang sedang sakit parah. Setelah mengantongi alamat pasien, pak Budi pun bergegas menuju alamat tujuan dengan kecepatan tinggi. Karena rumahnya pasien yang agak masuk ke pelosok desa, Pak Budi sempat kesasar. Sampai akhirnya Pak Budi melihat ada seorang wanita tua yang sedang menyapu halaman rumah dan Pak Budi pun berinisiatif bertanya kepada wanita itu. Setelah turun dari mobil ambulan Pak Budi menghampiri wanita tua itu.
" Permisi Nek mau numpang bertanya ", ucap Pak Budi.
Wanita tua itu menghentikan kegiatannya kemudian menatap Pak Budi. Pak Budi yang di tatap nenek itu sedikit takut plus merinding. Bagaimana tidak tubuh nenek itu bungkuk di tambah tatapan tajamnya dan yang bikin Pak Budi takut mata nenek itu hanya berwarna putih tidak ada maniknya.
" Maaf nek saya cuma numpang bertanya,nenek tau rumahnya pak Anton?" tanya Pak Budi.
Nenek itu mengangguk kemudian menunjuk lurus ke arah depan kemudian memberi isyarat belok kanan.
" Terima kasih banyak nek ", ucap Pak Budi sambil membungkuk lalu kembali masuk ke dalam mobil ambulan. Saat akan menjalankan mobil ambulan Pak Budi menatap tempat nenek tadi menyapu tapi sang nenek sudah tak ada di situ. Pak Budi pun bergegas meninggalkan tempat itu.
Sesampainya di rumah pasien, Pak Budi pun bergegas mengetuk pintu. Tak berapa lama nampak seorang pemuda berusia 25 tahun membuka pintu.
" Maaf saya telat tadi sempat kesasar cari alamatnya ", ucap Pak Budi.
" Loh bukannya bapak tadi sudah jemput papa saya? "tanya Pemuda itu dengan mimik wajah bingung.
Pak Budi bergegas menelepon pihak rumah sakit menanyakan pasien atas nama Pak Anton apakah sudah di rumah sakit atau belum dan pihak rumah sakit menjawab bahwa pasien atas nama pak Anton sudah berada di rumah sakit sekitar setengah jam yang lalu.
Pak Budi pun bergegas berpamitan dengan pemuda itu lalu pergi meninggalkan rumah Pak Anton.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sampai di rumah sakit Pak Budi bergegas ke ruangan suster jaga.
" Rin, tadi yang bawa Pak Anton ke sini siapa?" tanya Pak Budi.
" Loh bukannya Bapak sendiri tadi yang bawa kesini?" tanya suster bernama Rini, dia sendiri yang tadi membuka pintu belakang ambulan saat ambulan pak Budi datang dari menjemput Pasien atas nama Pak Anton.
" Rin, tadi saya kesasar sewaktu mau ke rumah Pak Anton. Sewaktu sampai di rumah Pak Anton anaknya bilang sudah di jemput ambulan dan saya sendiri yang mengemudikannya padahal saya..."
" Tunggu tunggu Pak! Jadi maksud pak Budi yang membawa pasien tadi bukan Pak Budi?" potong suster Rini.
Pak Budi menganggukkan kepalanya.
" Loh terus siapa?"
" Gak tau Rin makanya saya tanya kamu ", jawab Pak Budi.
" Jangan bilang yang bawa Pak Anton tadi hantu yang menyerupai Bapak ya ", ucap Suster Rini. Jujur baru kali ini dia di buat bingung plus takut seperti ini. Jelas jelas tadi dia lihat sendiri Pak Budi yang menjemput dan mengantar pasien kemari sekarang malah Pak Budinya bilang bukan beliau yang membawa pasien atas nama Pak Anton.
" Sopir baru mungkin Rin ", ucap Pak Budi.
"Sopir baru?"
" Iya tadi jam sebelas malam si Agus bilang ada sopir baru yang bawa mayat ke rumah sakit ini pake ambulan yang biasa saya bawa ", ucap Pak Budi.
"Gak ada sopir baru pak di sini. Tadi malah saya pikir yang bawa mayat itu kesini Bapak ", ucap Suster Rini.
" Loh loh kok jadi aneh sih? Padahal saya tadi baru mandi di toilet karena kegerahan.Selesai mandi malah Agus bilang begitu" ,ucap Pak Budi bingung.
" Gak tau lah pak udah gak usah di bahas lagi takut saya ", ucap Suster Rini.
Pak Budi pun bergegas pergi dari ruangan suster jaga menuju pos satpam.
Di pos satpam Pak Budi pun menceritakan kejadian tadi kepada Agus.
" Loh Pak bukannya yang bawa Pak Anton tadi sampean ya? Saya lihat sendiri sampean di belakang kemudi ", ucap Agus.
" Ealah Gus wong tadi saya kesasar di jalan. Tanya nenek nenek entah itu manusia atau hantu aku juga tak tau ", jawab Pak Budi.
" Terus siapa yang menyerupai bapak tadi?" tanya Agus.
Pak Budi hanya mengangkat kedua bahunya.
" Sudahlah Gus gak usah di pikirin ", ucap Pak Budi.
" Iya pak mending tak usah di pikirin lebih baik sekarang kita ngopi saja ", ucap Agus.
Lalu Agus membuat kopi dua cangkir untuknya dan untuk Pak Budi. Sayup sayup terdengar adzan subuh berkumandang. Pak Budi dan Agus pun bergegas sholat di masjid rumah sakit. Selesai sholat karena Pak Budi tak ada pekerjaan dia pun numpang tidur di pos satpam. Tidak lupa dia berpesan kepada Agus untuk membangunkannya saat ada panggilan mendesak dan Agus pun mengiyakan.
Kabar keanehan yang terjadi di rumah sakit itupun sontak membuat para staf rumah sakit terkejut. Banyak yang bertanya tanya siapa sebenarnya sosok yang menyerupai Pak Budi. tapi sampai saat ini tidak ada yang tau jawabannya.
( Sekian..)
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Jufra Siti
duh....... etan bilang" dong kalo mau nge gantiin tugasnya pak budi
jadi kan pak budi g cape" ke sana 😁😁😁😁 bikin merinding aja
2023-08-15
1