Hujan deras turun membasahi bumi mengiringi perjalanan Pak Budi menuju rumah sakit setelah mengantar jenazah ke rumah duka yang terdapat di pelosok salah satu kabupaten di gunung kidul.
Pak Budi seorang pria berumur 40 tahun yang bekerja sebagai sopir ambulans di salah satu rumah sakit swasta di salah satu kabupaten yang terletak di kota Jogja.
Jam baru menunjukkan pukul setengah tujuh malam tapi jalanan menuju jalan raya utama sudah sepi. Mungkin karena hujan deras di tambah kilat yang menyambar nyambar membuat orang enggan keluar rumah. Sesekali petir berbunyi dengan keras menambah suasana menjadi horor.
Saat ambulans yang di kendarai Pak Budi sampai di persimpangan jalan utama ( jalan Wonosari Jogja ) Pak Budi segera membelokkan mobil ambulance ke arah Jogja. Jika jalanan lenggang seperti saat hujan sekarang jarak tempuh hanya memakan waktu satu jam perjalanan menuju rumah sakit tempat Pak Budi bekerja. Tapi jika jalan padat ya bisa memakan waktu sekitar satu setengah jam.
Singkat cerita, ambulans Pak Budi sudah memasuki daerah jalan irung Petruk ( hidung Petruk ). Di sebut irung Petruk karena jalanan berkelok kelok bahkan ada tikungan yang cukup tajam. Pak Budi pun menurunkan kecepatan ambulans yang di kendarai nya. Selain jalanan licin,jalan itu juga berkelok kelok. Setelah melewati tikungan yang cukup tajam, Pak Budi di kejutkan dengan adanya orang yang langsung berlari ke tengah jalan lalu berhenti sambil merentangkan tangannya mencegat ambulans yang di kendarai Pak Budi.
Ciiiit ciiiit !!
Spontan pak Budi mengerem ambulansnya, untung mobil ambulans berhenti tepat di depan pemuda itu tidak sampai menabraknya. Pak Budi langsung menyembulkan kepalanya lewat jendela pintu mobil.
" Hei..kamu sudah gila ya mencegat kendaraan secara tiba tiba? Kalo ketabrak bagaimana?" maki Pak Budi.
Pemuda itu langsung menghampiri Pak Budi.
" Pak saya minta maaf tapi ini darurat pak. Kebetulan ada ambulans lewat,saya langsung mencegat sembarangan seperti ini. Saya hanya menginformasikan jika ada kecelakaan di bukit bintang dan butuh ambulans secepatnya ", ucap Pemuda itu.
" Kecelakaan ?" tanya Pak Budi.
Pemuda itu mengangguk.
" Iya pak. Tolong ya Pak bawa korban kecelakaan ke rumah sakit terdekat agar mayatnya segera di urus", ucap Pemuda itu dengan nada memohon.
" Baiklah saya segera kesana ", ucap Pak Budi.
" Terima kasih pak ".
Pak Budi pun menutup kembali kaca jendela kemudian melajukan ambulan ke lokasi kejadian kecelakaan dengan membunyikan sirine ambulans.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di bukit bintang Pak Budi memarkir ambulansnya di pinggir jalan dekat korban tergelatak yang sudah tertutup daun pisang. Banyak darah berceceran di aspal. Salah seorang polisi menghampiri Pak Budi.
" Pak bisa di angkat sekarang mayatnya? " tanya petugas polisi.
" Bisa pak bisa. Lebih cepat lebih baik agar mayatnya bisa segera di urus pihak rumah sakit terdekat ", ucap Pak Budi sambil membuka pintu belakang ambulans.
Petugas polisi pun menyuruh beberapa warga yang berkerumun untuk mengangkat tubuh korban dan di masukkan ke dalam ambulans.Betapa terkejutnya Pak Budi saat daun pisang yang menutup jenazah itu terbuka. Korban kecelakaan meninggal itu adalah pemuda yang menyetop ambulans yang di kendarai Pak Budi tadi.
" Pak ", panggil salah satu polisi sambil menepuk pundak Pak Budi.
Pak Budi pun terlonjak kaget.
" Eh ah i iya pak ada apa?" tanya Pak Budi.
" Bapak gak apa apa?"
" Saya tidak apa apa pak ", jawab Pak Budi.
" Bapak sendirian?"
" Iya Pak ".
" Ya sudah kalo begitu saya ikut naik ambulans ini biar teman saya yang bawa mobil patroli mengikuti dari belakang ", ucap Polisi itu.
" Baiklah kalau begitu mari pak kita ke rumah sakit sekarang ", ajak Pak Budi.
Polisi itu pun mengangguk. Setelah berbincang bincang dengan teman sejawatnya sebentar, polisi itu pun bergegas naik ke dalam mobil ambulans.
Pak Budi menjalankan mobil ambulans meninggalkan TKP menuju rumah sakit terdekat dengan sirine yang berbunyi nyaring. Dengan lihai Pak Budi membawa mobil ambulans dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya di rumah sakit terdekat, pak Budi segera memarkir ambulans nya. Beberapa perawat datang menghampiri. Setelah jenasah di bawa masuk ke dalam rumah sakit, Pak Budi pun berpamitan kepada beberapa polisi yang ada di situ lalu pergi menuju rumah sakit tempatnya bekerja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Pak baru datang ?" tanya Agus, satpam rumah sakit.
" Iya Gus tadi di jalan ada kecelakaan aku di mintai tolong mengantarkan mayatnya ke rumah sakit H ", jawab Pak Budi.
" Korbannya MD ( meninggal dunia )?" tanya Agus.
Pak Budi mengangguk. Lalu Pak Budi menceritakan kejadian yang di alaminya tadi kepada Agus.
" Waduh seperti cerita sama kayak cerita horor yang sempat aku tonton di YouTube ", ucap Agus.
" Emang ada Gus cerita yang sama kayak aku alami tadi?" tanya Pak Budi.
Agus mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya dan memutar videonya. Pak Budi menonton dengan seksama sampai durasinya habis.
" Namanya kita hidup di dunia Gus, selain berdampingan dengan hewan dan tumbuhan kita juga berdampingan dengan makhluk tak kasat mata ", ucap Pak Budi.
" Betul Pak ".
" Asal kita tak mengangguk mereka, mereka pun tak akan menganggu kita. Kalaupun mereka menampakkan wujudnya kepada kita mungkin mereka sekedar meminta tolong atau ingin menunjukkan sesuatu ", imbuh Pak Budi.
" Iya contohnya yang bapak alami tadi ", sahut Agus.
" He em ".
Pak Budi melihat jam yang melingkar di tangannya.Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah waktunya Pak Budi pulang.
" Sudah jam sepuluh Gus waktunya aku pulang. Aku pulang dulu ya ", pamit Pak Budi.
" Oke Pak hati hati di jalan ", sahut Agus.
Pak Budi pun mengangguk lalu pergi meninggalkan pos satpam di iringi tatapan Agus yang sulit di artikan. Agus sebenarnya bukan menatap Pak Budi tapi menatap seorang pemuda yang mengikuti Pak Budi. Kaki kaki pemuda itu berjalan melayang di atas tanah tidak menyentuh tanah. Karena sudah terbiasa melihat hal hal ghaib di rumah sakit Agus pun tidak merasakan takut.
' Ya Tuhan lindungilah Pak Budi di manapun beliau berada ',ucap Agus dalam hati.
Saat Pak Budi masuk ke parkiran khusus karyawan rumah sakit hendak mengambil motornya, Pak Budi melihat ada seorang pria berdiri di samping mobil ambulans. Saat hendak melewati mobil ambulans, Pak Budi terlonjak kaget saat melihat pria yang berdiri di samping mobil ambulans. Pria itu adalah arwah pemuda yang menjadi korban kecelakaan yang di bawanya tadi ke rumah sakit H. Arwah pemuda itu tersenyum kepada Pak Budi.
" Terima kasih ", ucap Arwah pemuda itu lalu menghilang dari hadapan Pak Budi.
Pak Budi pun bergegas mengambil motornya dan pergi meninggalkan parkiran rumah sakit.
( Sekian...)
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Jufra Siti
ngucapin terimakasih ampe jantung mau copot
dasar hantu 😁😁😁
2023-08-14
1