10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi

Ting..

Ponsel Rahma berbunyi. Wanita berumur 25 tahun itu bergegas membuka layar ponselnya dan membaca pesan dari Cecil.

[ Kamu di mana Ma?] tanya Cecil.

[ Lagi di kos,kenapa? ] tanya Rahma.

[ Nanti sore mau ikut gak ke rumah neneknya Anggit?] tanya Cecil.

[ Jam berapa? Siapa aja yang ikut?] balas Rahma.

[ Aku cuma sama Anita doang. Kalo mau ikut nanti aku samperin ke kos mu abis magrib. Acara Tahlil nya abis isya] balas Cecil.

Hari ini di rumah neneknya Anggit ada acara tahlilan memperingati 40 hari kematian nenek nya Anggit. Sedangkan Anggit sendiri sahabat Rahma selain Cecil dan Anita. Mereka bersahabat sejak masih duduk di bangku SMP. Tapi rumah Neneknya Anggit berada di lereng gunung Merapi, sekitar satu jam perjalanan dari kota. Rahma sendiri sebenarnya ngeri jika ke rumah Nenek nya Anggit malam malam tapi mau gimana lagi dia mau tak mau harus ikut. Gak enak jika dia tak datang.

[ Gimana Ma?] tanya Cecil.

[ Oke deh aku ikut ] balas Rahma.

[ Oke nanti aku samperin abis magrib ] balas Cecil. Kemudian Rahma meletakkan kembali ponselnya di atas meja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selepas magrib Cecil dan Anita benar benar sudah berada di kos Rahma lalu mereka pun langsung menuju ke kediaman neneknya Anggit menggunakan mobilnya Cecil.

" Eh Cil emang kamu masih ingat jalan menuju rumah neneknya Anggit?" tanya Anita.

" Insya Allah masih ", jawab Cecil.

" Aku udah lupa sama jalannya kita kesana kan udah 5 tahun lalu abis itu gak ke sana lagi", ucap Rahma.

" Jika pun lupa kan ada google maps Ma ", ucap Cecil.Saat sudah memasuki kawasan lereng gunung Merapi udara semakin dingin. Lampu lampu juga jarang ada menambah kesan horor. Hanya lampu motor dan mobil yang lewat itupun hanya satu dua saja.

" Anggit kok betah sih tinggal di kawasan gelap gini ", ucap Anita.

Cecil dan Rahma hanya mengangkat kedua bahunya. Saat melewati persimpangan Cecil menghentikan mobilnya. Dia lupa arah jalan menuju kampung neneknya Anggit belok gang di depannya atau gang yang ada di ujung sana.

" Kenapa berhenti?" tanya Rahma.

" Aku lupa gang masuk ke kampung nenek nya Anggit itu yang mana. Gang depan itu atau gang yang masih lurus itu baru belok ", ucap Cecil.

Cecil membuka ponselnya hendak membuka google map tapi tak ada sinyal.

" Sial!! Mana tak ada sinyal lagi !!" gerutu Cecil sambil meninju kemudi mobilnya.

" Terus gimana nih?" tanya Anita.

" Di sini gak ada sinyal ", ucap Rahma.

Saat sedang kebingungan, kebetulan ada seorang wanita paruh baya melewati mobil Cecil.

" Eh itu ada ibu ibu lewat. Aku turun dulu tanya ", ucap Cecil.

Tanpa menunggu lebih lama lagi Cecil bergegas turun dari mobil dan mengejar wanita paruh baya itu kemudian menghentikannya.

Dari dalam mobil Anita maupun Rahma menatap Cecil yang sedang berbincang bincang dengan wanita paruh baya yang sedang di tanyain nya. Tapi saat mereka melihat wanita itu Anita dan Rahma langsung berpekik kaget. Wanita itu kakinya tidak menapak di tanah.

" Gimana ini Ma? Sepertinya wanita itu bukan manusia. Lihat tuh kakinya ", ucap Anita ketakutan.

" I i iya Nit. Kita panggil Cecil ",ucap Rahma.

Kemudian Anita berteriak teriak memanggil Cecil agar masuk mobil.

" Terima kasih tau Bu Maryati kalo gitu saya pamit dulu teman teman saya sudah memanggil nama saya ", ucap Cecil.

" Iya Nduk hati hati ya. Ingat pesan ibu nanti lebih baik kalian menginap saja di rumah neneknya temanmu jangan pulang ", ucap wanita yang di panggil Bu Maryati oleh Cecil.

Cecil mengangguk kemudian mohon diri dan bergegas kembali ke mobil. Setelah berada di dalam mobil Cecil langsung menjalankan mobilnya.

" Cil, kamu tadi tidak sadar jika wanita yang kamu tanyain itu hantu?" tanya Anita.

" Hantu?" tanya Cecil.

" Iya kakinya tidak menapak di tanah ", jawab Rahma.

Mendadak wajah Cecil berubah. Dia baru menyadari saat melihat wajah Bu Maryati wajahnya pucat pasi. Saat bersalaman pun tangan Bu Maryati dingin seperti mayat.

" Baru sadar aku ", gumam Cecil.

Cecil pun membawa mobilnya dengan kecepatan yang agak tinggi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Anggit menyambut kedatangan ketiga sahabatnya itu lalu mempersilahkan ketiga sahabatnya untuk masuk ke ruang tamu yang sudah di alasi tikar. Sudah banyak tamu yang ada di ruang tamu.

" Kita telat ya Git? " tanya Rahma.

" Enggak kok. Acara Tahlil belum di mulai. Rencananya sih abis isya tapi di undur jam delapan malam ", ucap Anggit.

Sontak empat bersahabat itu melihat jam yang menempel di dinding tembok ruang tamu, sudah pukul delapan kurang seperempat. Berati 15 menit lagi acara tahlil nya di mulai.

" Mama sama Papa kamu kemana kok gak kelihatan?" tanya Cecil.

" Mereka balik ke Surabaya. Ada masalah di pabriknya Papa jadi mau tak mau mereka balik ke Surabaya", ucap Anggit.

" Udah tenang aja ada kita yang siap bantu kamu nanti ", ucap Anita.

Cecil dan Rahma pun mengangguk.

" Makasih ya ", ucap Anggit.

Jam delapan malam acara tahlilan pun di mulai. Cecil dan kawan kawannya beranjak ke belakang membantu Anggit menyiapkan nasi box dan snack yang akan di bagikan saat tahlil selesai.

" Makasih ya Nduk sudah mau membantu ", sayup sayup Cecil mendengar suara neneknya Anggit berbisik di telinganya.

Prang!!

Gelas berisi teh yang ada di tangan Cecil jatuh ke lantai membuat ketiga temannya khawatir.

" Cil, kamu kenapa? sakit?" tanya Rahma.

Wajah Cecil memucat. Bergegas tangan Anita menyentuh dahi Cecil.

" Gak demam kok tapi wajahmu pucat banget Cil. Kamu kenapa sih? " tanya Anita.

Lalu Anita menuntun Cecil untuk duduk di dipan yang terdapat di dapur.

Anggit dan Rahma pun bergegas menghampiri Cecil dan Anita.

" Aku aku..aku barusan mendengar suara nenekmu Git ", ucap Cecil.

" Ha??"

Sontak ketiga sahabat Cecil terkejut.

" Beliau berterima kasih karena kita sudah membantu Anggit ", imbuh Cecil.

" Ya sudah berarti nenek tau kalian itu baik jadinya beliau berterima kasih ", ucap Anggit.

" Mbak Anggit acara sudah mau selesai nasi box sama snack nya udah siap?" tanya Bu Neni.

" Oh sudah Bu ", ucap Anggit.

Lalu mereka pun membawa nasi box, Snack dan air minum ke depan untuk di bagikan kepada para tamu tahlil.

Jam sembilan para undangan tahlil sudah pulang. Tinggal Cecil, Rahma dan Anita yang masih di rumah neneknya Anggit. Mereka berencana menginap di rumah itu karena Cecil teringat pesan Bu Maryati tadi.

Di saat mereka mengobrol di kamar Anggit, Cecil menceritakan kejadian tadi saat mereka bertemu Bu Maryati kepada Anggit. Anggit sontak terkejut mendengar cerita Cecil dan Anggit pun menanyakan ciri ciri Bu Maryati yang di temui Cecil di jalan tadi. Cecil pun memberi tahu kepada Anggit tentang ciri ciri Bu Maryati.

" Serius kamu?" tanya Anggit.

Cecil dan kedua temannya mengangguk.

" Kalo menurut kami sih Bu Maryati buka manusia Git. Kakinya saja tidak menapak di tanah ", ucap Rahma.

" Bener apa yang kamu bilang Ma. Bu Maryati itu arwah. Bu Maryati meninggal seminggu yang lalu. Beliau meninggal karena jadi korban kecelakaan di tempat kalian berhenti tadi ", ucap Anggit.

Sontak Cecil dan kedua temannya terkejut saking terkejutnya mereka sampai membuka mulut dan menutup dengan kedua tangan.

" Tapi kalian gak usah takut. Bu Maryati tidak menganggu kalian malah beliau memberi petunjuk jalan ke sini. Coba kalau kalian tidak bertemu arwah Bu Maryati, kalian bakal tersesat ", ucap Anggit.

" Iya alhamdulilah kita bertemu arwah yang baik ", ucap Anita sambil terkekeh.

" Lebih baik kita doakan saja semoga Arwah Bu Maryati di terima di sisiNya ", timpal Rahma.

" Amiin ", sahut sahabat sahabatnya.

( Sekian...)

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Jufra Siti

Jufra Siti

aammiinn

2023-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 01 Tinggal Di Kos Angker
2 02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3 03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4 04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5 05 Keranda Berjalan
6 06 Pengalaman Di Bus Malam
7 07. Rumah Baru
8 08 Rumah baru ( 02 )
9 09 Costumer ghaib
10 10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11 11. Pengalaman sopir ambulans
12 12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13 13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14 14. Tangisan di tengah malam
15 15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16 16. Si motor Mio merah
17 17. Kisah Driver Ojol
18 18. Kisah Driver ojol part 2
19 19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20 20. Pesugihan warung soto di kantin
21 21. Pesugihan
22 22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23 23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24 24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25 25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26 26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27 27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28 28. Gara gara datang bulan.
29 29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30 30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31 31. Kisah di toilet pabrik baju.
32 32. Saat di Rumah Sakit
33 33. Di boncengan sepeda itu..
34 34. Wanita di dalam mobil.
35 35. Asisten Rumah Tangga
36 36. Kejadian di kereta malam.
37 37. Di rumah orang tua.
38 38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39 39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40 40. Arwah korban Santet
41 41. Arwah korban santet
42 42. Kisah mistis dukun beranak.
43 43. Kisah seorang perias jenasah.
44 44. Kisah dokter forensik.
45 45. Arwah karyawan pabrik.
46 46. Pengalaman horor di hotel
47 47. Gara gara mimpi
48 48. Pengumuman.
Episodes

Updated 48 Episodes

1
01 Tinggal Di Kos Angker
2
02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3
03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4
04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5
05 Keranda Berjalan
6
06 Pengalaman Di Bus Malam
7
07. Rumah Baru
8
08 Rumah baru ( 02 )
9
09 Costumer ghaib
10
10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11
11. Pengalaman sopir ambulans
12
12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13
13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14
14. Tangisan di tengah malam
15
15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16
16. Si motor Mio merah
17
17. Kisah Driver Ojol
18
18. Kisah Driver ojol part 2
19
19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20
20. Pesugihan warung soto di kantin
21
21. Pesugihan
22
22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23
23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24
24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25
25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26
26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27
27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28
28. Gara gara datang bulan.
29
29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30
30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31
31. Kisah di toilet pabrik baju.
32
32. Saat di Rumah Sakit
33
33. Di boncengan sepeda itu..
34
34. Wanita di dalam mobil.
35
35. Asisten Rumah Tangga
36
36. Kejadian di kereta malam.
37
37. Di rumah orang tua.
38
38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39
39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40
40. Arwah korban Santet
41
41. Arwah korban santet
42
42. Kisah mistis dukun beranak.
43
43. Kisah seorang perias jenasah.
44
44. Kisah dokter forensik.
45
45. Arwah karyawan pabrik.
46
46. Pengalaman horor di hotel
47
47. Gara gara mimpi
48
48. Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!