Saat Haris membuka pintu kamarnya tak ada siapa siapa di luar. Haris pun menutup kembali jendela kamarnya. Saat hendak kembali ke tempat tidur terdengar lagi suara ketukan di jendela kamarnya.
Dok dok dok..
Kali ini ketukan itu lebih keras.
" Ya ampun siapa sih yang usil malam malam gini ", gerutu Haris.
Haris pun membuka kembali jendelanya.
" Woi jangan iseng dong..", suara Haris tercekat saat melihat sosok di depannya. Sesosok pocong berdiri di depannya dengan tatapan tajam. Bau anyir pun langsung menyeruak di hidung Haris membuat Haris mual.
" Jangan tinggal di rumahku ", ucap pocong tersebut dengan nada suara yang berat. Kemudian sosok pocong itu menghilang. Haris bergegas mengunci jendela dan kembali ke tempat tidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya Haris tak menceritakan pengalamannya kepada Anis. Dia tak mau istrinya ketakutan.
" Kamu jadi mengadakan pengajian di rumah Sayang?" tanya Haris saat mereka sedang sarapan.
" Jadi mas kalo Mas Haris mengijinkan ", ucap Anis.
Haris bergegas mengangguk tanda dia menyetujui.
" Jadi mau kapan pengajiannya?" tanya Haris.
" Coba nanti aku konsultasi dulu sama Bu RT ", jawab Anis.
Haris pun hanya manggut manggut. Masih terbayang di penglihatannya tentang sosok pocong semalam.
' Apa maksudnya aku tak boleh tinggal di sini ya?' tanya Haris dalam hati.
" Mas.." panggil Anis.
Haris tersentak saat tangan istrinya menyentuh tangannya.
" Mas melamun ya?"
" Enggak kok. Ya sudah mas berangkat kerja dulu ya jangan lupa nanti ke rumah Bu RT", jawab Haris.
Anis mengangguk.
Setelah mengantar kepergian Haris di depan pintu bergegas Anis ke rumah Bu RT.
" Assalamualaikum ", Anis mengucapkan salam saat berada di depan pintu rumah Bu RT.
" Waalaikumsalam ", sahut Bu RT dari dalam rumah. Tak berapa lama kemudian Bu RT muncul.
" Eh Anis sini masuk Nis ", kata Bu RT.
Anis pun masuk ke dalam rumah Bu RT lalu duduk di ruang tamu. Kebetulan setelah Anis duduk Pak RT muncul.
" Eh ada Mbak Anis ", ucap Pak RT sambil tersenyum.
" Iya pak. Maaf saya pagi pagi datang kesini mau ada perlu dengan Bapak dan Ibu RT ", ucap Anis.
Pak RT pun langsung duduk di samping istrinya.
" Ada apa Mbak Anis?" tanya Pak RT.
" Begini Pak rencananya kan saya sama suami mau mengadakan pengajian di rumah. Saya minta pendapat Pak RT dan Bu RT enaknya hari apa ya?"
Pak Hanung dan istrinya pun saling berpandangan kemudian menatap Anis kembali.
" Kebetulan istri saya ketua pengajian ibu ibu di kampung sini. Jadi istri saya yang lebih tau kapan pengajian itu bisa di adakan. Jadi kapan Bu ?" tanya Pak Hanung.
" Sebentar saya telpon Bu Ustadzahnya dulu ", sahut Bu RT.
Bu RT pun beranjak dari ruang tamu menuju kamarnya.
" Maaf Mbak Anis boleh saya tanya sesuatu?" tanya Pak RT.
Anis pun mengangguk.
" Selama Mbak Anis tinggal di rumah itu sering mengalami hal hal ganjil gak?"
" Semalam pak saya dan suami mengalami hal hal ganjil ", ucap Anis. Kemudian Anis pun menceritakan pengalamannya semalam mulai dari ada yang melempar jendela rumahnya sampai lampu yang tiba tiba padam padahal biasanya lampu di rumahnya tak pernah anjlok.
" Maka dari itu saya dan suami berencana mengadakan pengajian Pak ", pungkas Anis.
Pak RT hanya manggut-manggut.
Bu RT muncul di ruang tamu kemudian duduk kembali di samping Pak Hanung.
" Mbak Anis kalo besok lusa gimana? Tadi saya sudah telepon Ustadzahnya jam kosong beliau besok lusa selepas isya ", kata Bu RT.
" Baik Bu besok lusa. Saya minta tolong sama Bu RT untuk mengundang para warga di sini ", ucap Anis.
" Siap Mbak Anis ", ucap Bu RT sambil tersenyum.
Setelah mengucapkan terima kasih pun Anis pamit pulang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Tadi pagi sudah ke rumah Pak RT Sayang?" tanya Haris.
" Sudah mas ", jawab Anis.
" Terus pengajiannya mau kapan?"
" Besok lusa ".
" Oke Sayang aku boleh minta tolong?" tanya Haris.
" Minta tolong apa Mas?"
" Buatin aku kopi ".
Anis mengangguk lalu beranjak ke dapur.
Di dapur Anis merebus air panas di panci kecil. Saat sedang menunggu air mendidih, Anis iseng bermain game di ponselnya sambil duduk di kursi plastik deket kompor.
Tok tok..
Jendela dapur di ketuk seseorang. Anis terkejut mendengar ketukan itu. Bergegas dia membuka jendela dapur. Saat membuka jendela dapur...
" Aaaaggghhhhh ", Anis menjerit ketakutan.
Haris yang masih berada di ruang tengah sontak terkejut mendengar jeritan Anis. Haris bergegas ke dapur, di dapatinya Anis duduk di lantai sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.
" Sayang..ada apa?" tanya Haris menghampiri Anis.
" Itu mas itu di jendela ", Anis menunjuk jendela dapur dengan satu tangan masih menutup wajahnya.
Haris melihat jendela dapur yang terbuka. Tak ada apa apa. Kemudian menutupnya.
" Tak ada apa apa Sayang ", ucap Haris.
Anis membuka wajahnya. Di lihatnya jendela dapur sudah tertutup.
Haris memapah istrinya masuk ke dalam kamar.
" Kamu kenapa sih Sayang? Kamu lihat apa?" tanya Haris.
" Aku lihat pocong Mas ",ucap Anis.
" Sudah sudah sekarang mending kita tidur saja ", kata Haris.
Anis pun hanya mengangguk kemudian mereka berdua pun beranjak tidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Acara pengajian di rumah Haris berjalan dengan lancar. Selesai pengajian semua yang hadir berpamitan pulang apalagi jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Hanya Pak Kyai Abdullah yang masih di rumah Haris. Haris dan Anis sengaja minta tolong Pak Kyai Abdullah untuk mengusir hantu di rumahnya. Setelah membaca doa dan ayat ayat suci Al'quran Pak Kyai Abdullah pun mulai menetralisir seluruh ruangan yang ada di rumah Haris.
" Bagaimana Pak Kyai?" tanya Haris.
" Hantu penunggu rumahmu alhamdulilah sudah pergi. Pesan saya sering seringlah membaca Al'quran agar hantu hantu itu tidak kembali lagi ke sini ", ucap Pak Kyai Abdullah.
" Insya Allah Pak Kyai ", sahut Haris.
" Ya sudah saya pulang dulu. Jika suatu saat ada apa apa jangan sungkan panggil saya ", pesan Pak Kyai.
Haris pun mengangguk lalu mengantarkan Pak Kyai pulang ke rumahnya.
Setelah di adakan pengajian, Haris dan Anis pun tak pernah di ganggu lagi oleh sosok pocong. Bahkan para tetangga pun tak ada yang takut lagi jika malam malam lewat depan rumah sepasang suami istri muda itu. Tidak seperti dulu yang enggan lewat jalan depan rumah Haris karena takut akan melihat sesosok kuntilanak ataupun pocong.
Usut usut menurut warga sekitar hantu itu dulunya adalah pemilik rumah yang sekarang di huni Haris. Beliau menjadi korban pembunuhan oleh sekawanan perampok yang merampok rumahnya beberapa puluh tahun yang lalu. Mungkin karena balas dendam hantu itu jadi gentayangan di rumah tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments