05 Keranda Berjalan

Setelah seminggu menikah Sasa ikut Yoga tinggal di rumah orang tua Yoga karena masa cuti Yoga sudah habis. Kedatangan Yoga dan Sasa di sambut oleh kedua orang tua Yoga dan juga adik serta ipar Yoga.

" Sekarang rumah bakalan rame Bu ketambahan Mbak Sasa ", ucap Pipit adik ipar Yoga sambil tersenyum.

" Iya Pit jadi sekarang kalau siang rumah gak sepi lagi jika kalian pergi bekerja ", ucap Bu Salamah.

Sasa pun hanya tersenyum simpul.

" Ya udah sana kalian istirahat dulu. Pasti kalian capek habis perjalanan jauh ", ucap Bu Salamah kepada Yoga dan Sasa.

Sasa dan Yoga pun mengangguk. Setelah berpamitan Yoga dan Sasa pun masuk ke dalam kamar untuk istirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Singkat cerita..

Jam menunjukkan pukul lima pagi. Setelah sholat subuh Sasa bergegas menuju dapur untuk memasak. Di dapur tampak Pipit dan Bu Salamah sudah bertempur dengan alat alat masak.

" Selamat pagi.." sapa Sasa.

" Pagi juga Sa ", sahut Bu Salamah.

" Mbak Susan gimana tidurnya tadi malam? Nyenyak?" tanya Pipit.

" Alhamdulilah nyenyak Pit ", sahut Sasa.

" Aku dulu waktu tidur di sini pertama kali malah gak bisa tidur. Kebiasaan tidur di kamar sendiri terus tidur di kamar orang lain jadi rasanya gimana gitu ", kata Pipit sambil terkekeh.

" Iya tapi setelah itu tidurnya kayak kebo ", timpal Bu Salamah.

Mereka bertiga pun tertawa.

Disaat Sasa,Bu Salamah dan Pipit sedang masak sambil bersenda gurau, Yoga masuk ke dapur lalu duduk di kursi meja makan.

" Bu katanya semalam Mbak April liat keranda berjalan sendiri di depan situ ", ucap Yoga.

" Mbak April tetangga baru yang rumahnya depan rumah kita itu?" tanya Pipit.

" He'em ", jawab Yoga.

" Kamu tau darimana? " tanya Bu Salamah.

" Barusan aku sama bapak pergi jalan jalan ketemu sama Mbak April dan suaminya. Mereka dari pasar lalu cerita sama aku dan Bapak ", ucap Yoga.

" Siapa ya yang akan meninggal?" Tanya Bu Salamah.

Yoga dan Pipit pun hanya mengangkat bahu.

" Emang apa hubungannya Bu keranda berjalan sama orang meninggal?" tanya Sasa penasaran.

" Ya kalo ada keranda berjalan sendiri itu pertanda akan ada orang meninggal di kampung kita ", kata Bu Salamah menjelaskan.

" Keranda nya berjalan sendiri?" tanya Sasa.

" Iya ".

Sasa hanya manggut manggut saja. Dalam hati dia tak percaya dengan hal hal begituan apalagi sama yang namanya hantu.

" Sayur,tempe,sama ayamnya sudah matang tolong ini di bawa ke meja makan. Setelah itu kalian mandi terus sarapan ", ucap Bu Salamah.

Pipit dan Sasa pun mengangguk lalu mereka membawa mangkuk sayur dan piring berisi tempe dan ayam ke meja makan. Lalu mereka pun bergegas mandi.

Setelah mandi seluruh anak dan mantu Bu Salamah dan Pak Budi pun berkumpul di meja makan untuk sarapan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Sasa duduk di teras rumah menunggu suaminya pulang kerja. Kebetulan hari ini Yoga masuk shift siang jadi pulang malam jam sembilan dari pabrik tempatnya bekerja.

" Belum tidur Sa? " tanya Bu Salamah kepada menantunya.

" Belum Bu. Nunggu Mas Yoga pulang ", sahut Sasa.

" Bentar lagi juga pulang. Biasanya setengah sepuluh dia sampai rumah. Kamu gak dingin nunggu di luar?" tanya Bu Salamah lagi.

" Tidak Bu ", jawab Sasa sambil menggelengkan kepala.

" Ya udah Ibu masuk kamar dulu ya. Jangan lupa nanti pintu di kunci ".

" Iya Bu ".

Bu Salamah pun masuk ke dalam.

Sasa mengeluarkan ponsel dari saku celana kolornya kemudian dia pun main game yang ada di ponselnya untuk mengusir rasa bosannya saat menunggu Yoga pulang. Saat sedang asik bermain game,tiba tiba angin semilir menerpa Sasa. Bersamaan dengan itu tengkuk Sasa merasakan merinding.

" Ini kenapa sih kok tumben aku merasakan merinding seperti ini?" gumam Sasa.

Lalu dia mengelus tengkuknya. Sayup sayup Sasa mendengar lolongan anjing menambah kesan menyeramkan.

" Aaaauuuuuuuuuuuuu", Suara lolongan anjing itu semakin keras.

Sasa menatap jam di layar ponselnya. Pukul sembilan malam lebih sepuluh menit.

" Baru pukul sembilan lebih dikit kok ada suara lolongan anjing sih? Bikin suasana serem aja. Lama lama kok takut aku duduk di sini sendirian,lebih baik aku masuk saja lah", gumam Sasa.

Sasa pun berdiri lalu melangkah menuju pintu. Saat hendak menutup pintu Sasa melihat ada keranda jalan sendiri di jalan kampung depan rumah. Mata Sasa langsung terbelalak melihat pemandangan di depannya.

" Astaghfirullah..", jerit Sasa.

Bu Salamah dan Pak Budi yang mendengar jeritan Sasa langsung keluar dari kamar dan menghampiri Sasa.

" Kamu kenapa Sa?" tanya Pak Budi dan Bu Salamah bersamaan.

" Pak Bu.. Sasa lihat.."

" Lihat apa?" tanya Pak Budi.

" Lihat keranda jalan sendiri pak barusan ", ucap Sasa. Suaranya bergetar karena saking takutnya.

" Mana?" tanya Pak Budi

" Itu tadi lewat jalan itu ke arah barat ", kata Sasa.

Pak Budi pun langsung berlari ke jalan kampung dan membututi keranda yang jalan sendiri. Bersamaan dengan itu Yoga pulang dari kerja.

" Bapak mau kemana kok lari lari?" tanya Yoga.

" Itu bapakmu ngejar keranda yang jalan sendiri biar tau berhenti di mana",sahut Bu Salamah.

" Loh ada keranda berjalan sendiri lagi?" tanya Yoga.

" Iya tapi kali ini istrimu yang lihat", jawab Bu Salamah.

" Benarkah itu Sa?"

Sasa hanya mengangguk saja karena dia masih syok ketakutan.

" Yog, ajak istrimu masuk. Sepertinya dia masih syok ", kata Bu Salamah.

" Ibu gak masuk?"

" Nanti tunggu bapakmu".

Yoga pun menggandeng istrinya masuk ke dalam kamar.

" Mas ", panggil Sasa saat mereka sudah berada di dalam kamar.

" Ada apa Sa?"

" Emang bapak sama ibu gak takut sama keranda itu?" tanya Sasa.

" Orang orang di sini termasuk ibu sama bapak tidak takut lihat keranda itu karena itu hanya pertanda akan ada orang meninggal saja bukan hal yang menakutkan. Tapi bagi warga yang baru tinggal di sini seperti kamu sudah pasti takut", ucap Yoga.

" Iya mas. Aku baru kali ini lihat hal begituan. Apalagi tadi saat keranda itu akan menampakkan wujudnya ada suara lolongan anjing yang sangat panjang ", ucap Sasa.

" Sudahlah tak perlu di pikirin. Sekarang kita istirahat saja ".

Sasa pun mengangguk lalu sepasang suami istri itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Keesokan harinya saat keluarga Bu Salamah dan Pak Budi sedang sarapan di meja makan..

" Tadi malam gimana pak? udah ketemu sama kerandanya?" tanya Bu Salamah.

" Iya Bu. Kerandanya berhenti di depan rumah Mbah Siswo ", sahut Pak Budi.

" Waduh jangan jangan Mbah Siswo yang..." belum sempat Yoga meneruskan kata katanya terdengar pengumuman berita duka dari masjid.

" Assalamualaikum wr wb berita lelayu. Innalilahi Wa inalillahi rojiun Telah meninggal dunia Bapak Siswo usia 85 tahun jenasah akan di makamkan pada hari ini di TPU kebun mangga pukul dua siang.Demikian pengumuman berita lelayu atas perhatiannya di ucapkan banyak terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ".

" Ternyata benar keranda berjalan sendiri di malam hari itu pertanda akan ada orang meninggal dunia ", gumam Sasa.

( SEKIAN ).

Terpopuler

Comments

Jufra Siti

Jufra Siti

bisa begitu kerandanya

2023-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 01 Tinggal Di Kos Angker
2 02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3 03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4 04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5 05 Keranda Berjalan
6 06 Pengalaman Di Bus Malam
7 07. Rumah Baru
8 08 Rumah baru ( 02 )
9 09 Costumer ghaib
10 10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11 11. Pengalaman sopir ambulans
12 12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13 13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14 14. Tangisan di tengah malam
15 15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16 16. Si motor Mio merah
17 17. Kisah Driver Ojol
18 18. Kisah Driver ojol part 2
19 19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20 20. Pesugihan warung soto di kantin
21 21. Pesugihan
22 22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23 23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24 24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25 25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26 26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27 27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28 28. Gara gara datang bulan.
29 29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30 30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31 31. Kisah di toilet pabrik baju.
32 32. Saat di Rumah Sakit
33 33. Di boncengan sepeda itu..
34 34. Wanita di dalam mobil.
35 35. Asisten Rumah Tangga
36 36. Kejadian di kereta malam.
37 37. Di rumah orang tua.
38 38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39 39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40 40. Arwah korban Santet
41 41. Arwah korban santet
42 42. Kisah mistis dukun beranak.
43 43. Kisah seorang perias jenasah.
44 44. Kisah dokter forensik.
45 45. Arwah karyawan pabrik.
46 46. Pengalaman horor di hotel
47 47. Gara gara mimpi
48 48. Pengumuman.
Episodes

Updated 48 Episodes

1
01 Tinggal Di Kos Angker
2
02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3
03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4
04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5
05 Keranda Berjalan
6
06 Pengalaman Di Bus Malam
7
07. Rumah Baru
8
08 Rumah baru ( 02 )
9
09 Costumer ghaib
10
10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11
11. Pengalaman sopir ambulans
12
12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13
13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14
14. Tangisan di tengah malam
15
15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16
16. Si motor Mio merah
17
17. Kisah Driver Ojol
18
18. Kisah Driver ojol part 2
19
19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20
20. Pesugihan warung soto di kantin
21
21. Pesugihan
22
22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23
23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24
24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25
25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26
26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27
27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28
28. Gara gara datang bulan.
29
29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30
30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31
31. Kisah di toilet pabrik baju.
32
32. Saat di Rumah Sakit
33
33. Di boncengan sepeda itu..
34
34. Wanita di dalam mobil.
35
35. Asisten Rumah Tangga
36
36. Kejadian di kereta malam.
37
37. Di rumah orang tua.
38
38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39
39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40
40. Arwah korban Santet
41
41. Arwah korban santet
42
42. Kisah mistis dukun beranak.
43
43. Kisah seorang perias jenasah.
44
44. Kisah dokter forensik.
45
45. Arwah karyawan pabrik.
46
46. Pengalaman horor di hotel
47
47. Gara gara mimpi
48
48. Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!