04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.

Pak Harjo lelaki berusia 40 tahunan yang bekerja sebagai tukang parkir di toko perlengkapan jahit. Beliau parkir bersama rekannya yang bernama Pak Mijan.

Hari ini jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam.Biasaya Pak Harjo dan Pak Mijan pulang parkir jam setengah tujuh malam tapi karena hujan turun dengan deras maka kedua pria itu berteduh dulu di depan toko perlengkapan jahit.

" Hujannya kok gak reda reda sih. Kasian istriku pasti nungguin aku pulang di rumah", gumam Pak Harjo.

" Pulang saja yuk Har. Kalau hujan seperti ini bakalan besok pagi redanya ", kata Pak Mijan.

" Ayolah. Daripada gak pulang pulang ", sahut Pak Harjo.

Lalu mereka berdua pun berjalan beriringan di bawah hujan hanya berpayung jaket masing masing. Sampai di persimpangan jalan kampung kedua pria itu berpamitan karena memang beda arah. Pak Mijan belok ke barat sedangkan Pak Harjo ke timur.

" Baru pulang Har?" tanya Seseorang.

Pak Harjo menoleh lalu tersenyum kepada Pak Kirman. Pak Kirman pun berjalan di sisi kanan Pak Harjo.

" Iya pak tadi berteduh dulu eh malah hujannya gak reda ", ucap Pak Harjo.

" Lah kamu gak bawa payung?"

Pak Harjo pun menggelengkan kepalanya.

" Besok lagi kalo pergi parkir bawa payung Har. Sekarang cuacanya gak bisa di prediksi. Siang panas sorenya mendadak hujan ".

" Iya pak. Ngomong ngomong Pak Kirman mau kemana?" tanya Pak Harjo.

" Ini mau ke kamar warungnya Bu Atmo ",jawab Pak Kirman.

" Saya juga mau mampir ke warungnya Bu Atmo mau beli rokok. Kalo gitu mari pak sekalian kita bareng ke sana ".

Pak Kirman pun mengangguk.

Tak berapa lama warung Bu Atmo pun sudah kelihatan.

" Kita sudah sampai..." Pak Harjo tak meneruskan kata katanya karena Pak Kirman sudah tidak ada di belakangnya.

" Loh kemana Pak Kirman? perasaan tadi berjalan di belakang ku", gumam Pak Harjo.

" Ah sudahlah mungkin Pak Kirman mampir dulu kemana gitu ", gumam Pak Harjo lagi.

Pak Harjo pun masuk ke warungnya Bu Atmo.

" Bu rokoknya sebungkus ya. Rokok yang biasanya ", ucap Pak Harjo.

Bu Atmo mengangguk lalu mengambil rokok di etalase kemudian di serahkan kepada Pak Harjo.

" Baru pulang Har?" tanya Bu Atmo.

" Iya Bu. Kok tumben kursi depan warung kosong. Biasanya ada pak Atmo duduk di situ sama anak anak muda nongkrong sambil main gitar ", ucap Pak Harjo sambil menyerahkan uang kepada Bu Atmo.

Bu Atmo menerima uang dari Pak Harjo kemudian memasukkan ke dalam saku dasternya.

" Loh kamu gak dengar kabar kalo ada orang meninggal Har? Pak Atmo sama anak anak nongkrong kan ke rumah Pak Kirman ", kata Bu Atmo.

" Loh siapa yang meninggal Bu?" tanya Pak Harjo.

" Pak Kirman meninggal tadi magrib serangan jantung ", ucap Bu Atmo.

Pak Harjo yang mendengar nama Pak Kirman di sebut langsung terperanjat kaget sampai bungkus rokok di tangannya jatuh ke lantai.

" Pa..pak Kirman meninggal?" tanya Pak Harjo tak percaya.

" Iya Har Pak Kirman meninggal. Kamu kenapa sih kayak orang ketakutan gitu ?" tanya Bu Atmo.

Pak Harjo bergegas mengambil rokoknya yang jatuh lalu memasukkan ke dalam saku celananya.

" Bu Atmo gak bercanda kan?" tanya Pak Atmo. Beliau masih belum percaya dengan perkataan Bu Atmo.

" Ealah Har buat apa saya bercanda? Pak Kirman itu emang benar benar meninggal ", sahut Bu Atmo.

" Ta..Tadi saya ke sini bareng pak Kirman Bu ", kata Pak Harjo.

" iissshh apaan sih kamu itu Har jangan nakut nakuti aku dong ", jawab Bu Atmo.

" Gak nakut nakutin Bu emang benar tadi saya ketemu Pak Kirman di simpang jalan itu. Dia katanya mau ke sini makanya saya ajak bareng sekalian tapi pas sampe sini Pak Kirman udah gak ada di belakang saya ", ucap Pak Harjo.

" Serius kamu Har?"

" Serius Bu, sumpah!!" ucap Pak Harjo sungguh sungguh.

" Duh malah jadi merinding semua badanku. Kamu sih Har nakut nakutin ", ucap Bu Atmo sambil memegangi tengkuknya.

" Bukan niat saya buat nakut nakutin Bu tapi saya bicara yang sebenarnya. Makanya tadi waktu Bu Atmo bilang Pak Kirman meninggal saya langsung terkejut lah wong tadi beliau jalan bareng saya kesini ", timpal Pak Harjo.

" Sudah sudah..kamu sudah selesai kan beli di warung saya? Kalo sudah selesai silahkan pulang ", ucap Bu Atmo sambil mengibas ngibaskan tangannya.

" Ini juga mau pulang Bu ", ucap Pak Harjo sambil tersenyum. Setelah berpamitan Pak Harjo pun berlalu dari warung Bu Atmo.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tok..tok..tok..

" Bu..ibu..", Pak Harjo memanggil istrinya sambil mengetuk pintu.

Bu Sumi bergegas membuka pintu.

" Jam segini kok baru pulang pak?" tanya Bu Sumi.

" Iya Bu tadi nunggu hujan agak reda dulu tapi malah gak reda ", ucap Pak Harjo.

" Tadi ibu mau nyusul bapak bawain payung tapi Santo agak rewel gak mau di tinggal ", ucap Bu Sumi.

" Iya Bu gak apa apa. Emang Santo kenapa kok rewel? ", tanya Pak Harjo.

" Ibu juga tak tahu pak. Selepas magrib tadi Santo rewel. oh iya Pak tadi magrib Pak Kirman meninggal karena serangan jantung. Besok Bapak gak parkir dulu ya kita melayat ke rumah Pak Kirman ", kata Bu Sumi.

Pak Harjo pun mengangguk.

" Ya udah Bapak ganti baju dulu sana biar gak masuk angin ", suruh Bu Sumi.

Pak Harjo pun bergegas menuju kamar untuk berganti pakaian.

Selesai berganti pakaian Pak Harjo duduk di dipan kamar.Tak lama kemudian Bu Sumi pun menghampiri suaminya.

" Bu tadi pulang dari parkir bapak kan berniat mau beli rokok di warungnya Bu Atmo. Di jalan bapak ketemu Pak Kirman ", ucap Pak Harjo.

Lalu Pak Harjo pun menceritakan kejadian yang di alaminya tadi pada Bu Sumi.

" Kita doakan saja agar arwah Pak Kirman tenang di sana Pak ", ucap Bu Sumi.

Pak Harjo pun hanya mengangguk.

" Teh nya di minum dulu pak keburu dingin ", ucap Bu Sumi.

Pak Harjo kemudian mulai menyeruput teh nya sambil bercerita kesana kemari dengan Bu Sumi.

Jam dinding menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Pak Harjo yang melihat Bu Sumi sudah mengantuk pun kemudian mengajak istrinya untuk tidur.

" Bu kita tidur yuk. Besok kita mesti ke rumah Pak Kirman ", kata Pak Harjo.

" Iya pak Ibu juga udah ngantuk ", sahut Bu Sumi.

Lalu sepasang suami istri itu pun beranjak tidur. Tak lama kemudian terdengar dengkuran halus dari mulut Pak Harjo dan Bu Sumi menandakan mereka sudah tertidur pulas.

( SEKIAN )

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

NB: Kisah di atas di alami oleh bapaknya Author sekitar tahun 80an. Masih banyak lagi kisah kisah horor yang harus kalian baca di bab berikutnya. Selamat membaca kisah selanjutnya Guys...

Episodes
1 01 Tinggal Di Kos Angker
2 02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3 03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4 04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5 05 Keranda Berjalan
6 06 Pengalaman Di Bus Malam
7 07. Rumah Baru
8 08 Rumah baru ( 02 )
9 09 Costumer ghaib
10 10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11 11. Pengalaman sopir ambulans
12 12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13 13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14 14. Tangisan di tengah malam
15 15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16 16. Si motor Mio merah
17 17. Kisah Driver Ojol
18 18. Kisah Driver ojol part 2
19 19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20 20. Pesugihan warung soto di kantin
21 21. Pesugihan
22 22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23 23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24 24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25 25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26 26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27 27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28 28. Gara gara datang bulan.
29 29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30 30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31 31. Kisah di toilet pabrik baju.
32 32. Saat di Rumah Sakit
33 33. Di boncengan sepeda itu..
34 34. Wanita di dalam mobil.
35 35. Asisten Rumah Tangga
36 36. Kejadian di kereta malam.
37 37. Di rumah orang tua.
38 38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39 39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40 40. Arwah korban Santet
41 41. Arwah korban santet
42 42. Kisah mistis dukun beranak.
43 43. Kisah seorang perias jenasah.
44 44. Kisah dokter forensik.
45 45. Arwah karyawan pabrik.
46 46. Pengalaman horor di hotel
47 47. Gara gara mimpi
48 48. Pengumuman.
Episodes

Updated 48 Episodes

1
01 Tinggal Di Kos Angker
2
02. Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker
3
03 Ruko Tempatku Bekerja Ternyata Angker (2)
4
04 Bertemu dengan orang yang sudah meninggal.
5
05 Keranda Berjalan
6
06 Pengalaman Di Bus Malam
7
07. Rumah Baru
8
08 Rumah baru ( 02 )
9
09 Costumer ghaib
10
10. Pengalaman berkunjung ke lereng gunung merapi
11
11. Pengalaman sopir ambulans
12
12. Pengalaman sopir ambulans ( part 2 )
13
13. Kisah horor satpam rumah sakit.
14
14. Tangisan di tengah malam
15
15. Bocah mirip Aldi itu bukan manusia
16
16. Si motor Mio merah
17
17. Kisah Driver Ojol
18
18. Kisah Driver ojol part 2
19
19. Melahirkan di bantu dukun beranak ghaib
20
20. Pesugihan warung soto di kantin
21
21. Pesugihan
22
22. Pesugihan ( Dahlia meninggal )
23
23. Pesugihan ( Kematian Bu Wati )
24
24. Ku kira hanya kain putih ternyata...
25
25. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos.
26
26. Kesaksian Tumbal Pesugihan yang Lolos
27
27. Ada apa sebenarnya di kios ku?
28
28. Gara gara datang bulan.
29
29. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
30
30. Si tukang ketuk pintu kamar kos.
31
31. Kisah di toilet pabrik baju.
32
32. Saat di Rumah Sakit
33
33. Di boncengan sepeda itu..
34
34. Wanita di dalam mobil.
35
35. Asisten Rumah Tangga
36
36. Kejadian di kereta malam.
37
37. Di rumah orang tua.
38
38. Tas biru di dalam mobil sedan.
39
39. Kisah seram sepulang dari bekerja.
40
40. Arwah korban Santet
41
41. Arwah korban santet
42
42. Kisah mistis dukun beranak.
43
43. Kisah seorang perias jenasah.
44
44. Kisah dokter forensik.
45
45. Arwah karyawan pabrik.
46
46. Pengalaman horor di hotel
47
47. Gara gara mimpi
48
48. Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!